MEULABOHUTU | Kiprah gemilang dalam dunia pendidikan kembali dibuktikan oleh Wisudawan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada wisuda tahap VII Tahun Akademik 2023/2024 pada 17 Juli 2024 2023 lalu.

Dr. Wira Hadiyanto menjadi lulusan S3 Doktoral di Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman (PBT), Fakultas Pertanian, IPB University meraih predikat lulusan terbaik dengan pencapaian IPK sempurna, yaitu 4,00.

Wira sapaan akrabnya yang merupakan salah satu dosen di prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar ini  berhasil menyelesaikan masa studi S3 dalam kurun waktu yang sangat singkat yaitu 2 tahun 8 bulan.

Wira sebelumnya berhasil menyelesaikan S1 pada Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar pada tahun 2012 dan pendidikan magister di Program Studi Agroekoteknologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala, dan menyelesaikannya pada tahun 2015.

Pria kelahiran Nagan Raya, 17 Mei 1989 ini berhasil menyelesaikan disertasinya dengan menggali permasalahan “Resistensi terhadap Hama Wereng Batang Coklat dan Toleransi Kekeringan pada Galur-Galur Dihaploid Padi Sawah Berdaya Hasil Tinggi.”

Dari penelitiannya tersebut, Wira menghasilkan dua karya ilmiah yang telah dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus. Karya ilmiah pertama berjudul “Selection index and agronomic characters of doubled haploid rice lines from anther culture” dipublikasikan di jurnal Biodiversitas (Q3), sementara karya ilmiah kedua berjudul “Agronomic performance, yield stability and selection of doubled haploid rice lines in advanced yield trials” dipublikasikan di jurnal AIMS Agriculture and Food (Q2).

Pencapaian anak dari pasangan Dahlan Ali dan Salamah ini tentunya tidak lepas dari dedikasi dan kerja keras Dr. Wira dalam mengejar ilmu dan menghasilkan karya penelitian yang berkualitas. Dengan begitu, ia tidak hanya memberikan inspirasi kepada rekan dan mahasiswa, tetapi juga membuktikan bahwa keunggulan akademik dapat diraih dengan komitmen dan kerja keras yang konsisten.

Prestasi gemilang yang diraih oleh suami dari Fina Syafia Jurini ini dia dedikasikan kepada keluarga tercinta, almamaternya Universitas Teuku Umar. Wira merupakan penerima bantuan beasiswa dari Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Kemendikbudristek RI tahun 2021.

Saat dikonfirmasi Humas UTU, Wira menjelaskan bahwa menempuh pendidikan S3 merupakan sebuah proses pembelajaran jangka panjang. Proses studi yang tentunya sangat jauh berbeda dengan program S1 dan S2.

Disini konsistensi mahasiswa sangat diuji. “Kuncinya pada pengelolaan diri,” ujar Wira yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Prodi Agroteknologi UTU.

Menurutnya, hasil yang diperolehnya saat ini bukanlah suatu proses yang singkat tetapi juga akumulasi dari proses yang panjang. Sejak memasuki kuliah di level S1 Wira telah membiasakan diri mempersiapkan segala sesuatunya secara matang dengan penuh kedisiplinan serta melakukan manajemen waktu dengan baik. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Melalui Pusat Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Universitas Teuku Umar (UTU) menyelenggarakan acara “Koordinasi Pelaksanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) dengan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya pada tanggal 15 Juli 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Setdakab Nagan Raya  ini dihadiri oleh Ibu Pj. Bupati Nagan Raya, sejumlah kepala SKPK, para keuchik desa mitra, dosen pembimbing dan ketua serta anggota kelompok PPK ORMAWA UTU yang lolos pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2024 yang melaksanakan program di Nagan Raya.

Menurut Koordinator Pusat PKM UTU, Yarmaliza, SKM., M.Si   menyatakan bahwa tahun ini UTU berhasil meraih tujuh  ormawa sebagai penerima program PPK ORMAWA. “Ada tujuh ormawa yang tahun ini lolos program PPK ORMAWA, 3 diantaranya akan melaksanakan program di Kabupaten Nagan Raya,” kata Yarmaliza

Adapun ketiga Ormawa tersebut adalah  Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMADISTRA), Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HIMAKESMAS) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (BEM FKM). “Kita berharap ketiga tim PPK Ormawa inindapat melaksanakan programnya dengan lancar” terang Yarmaliza yang merupakan juga dosen pembimbing Himakesmas itu.

Adapun para keuchik desa mitra yang diundang pada acara tersebut berasal dari Desa Purwodadi, Jatirejo dan Desa Pulo. Ketiga desa tersebut berada dalam kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya.m

Acara dimulai dengan kata sambutan sekaligus pembukaan dari Rektor UTU yang diwakili Ketua Senat UTU Basri, SH., MH. Beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada Para Keuchik Desa Mitra yang telah bersedia untuk bekerja sama dalam menyukseskan program PPK ORMAWA UTU Tahun 2024.

Kemudian beliau juga berharap agar Para Ketua Kelompok, Dosen Pembimbing dan Keuchik Desa Mitra untuk dapat bekerja keras dengan harapan program kelompok tersebut dapat lolos Abdidaya Ormawa.

Adapun ajang tersebut merupakan ajang kompetisi tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Universitas Udayana, Provinsi Bali pada akhir tahun ini dan memiliki beberapa persyaratan untuk mengikuti Abdidaya Ormawa seperti Kelompok PPK ORMAWA, Dosen Pembimbing, Organisasi Kemahasiswaan, Desa Mitra dan Perguruan Tinggi.

Semua pihak yang terlibat ini akan dinilai bagaimana efektifitas dan kolaborasinya dalam pencapaian program PPK ORMAWA yang dilaksanakan. UTU berkomitmen penuh dalam mewujudkan visi sebagai kampus sumber inspirasi dan referensi, salah satunya lewat pengabdian kepada masyarakat karena hal tersebut merupakan salah satu pilar dari tri dharma perguruan tinggi. (Humas UTU).

Siaran Pers

Universitas Teuku Umar

No 373/SP.UTU/VII/2024

 

MEULABOHUTU | Melakukan penelitian adalah salah satu dari Tridarma yang yang harus dilakukan oleh dosen untuk menunjang profesi dan pekerjaan nya di sebuah universitas, dalam kegiatan penelitian ini direktur jenderal pendidikan tinggi kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi mengadakan hibah program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) tahun 2024.

Untuk mendapatkan hibah program Katalis ini seluruh civitas Akademika yang berprofesi sebagai dosen di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama, beberapa langkah dilakukan untuk lolos dari tahap seleksi dan mendapatkan hibah pendanaan penelitian.

Universitas Teuku Umar berhasil mencatatkan namanya dalam lampiran keputusan dirjen diktiristek. Ialah Dosen Fakultas Pertanian yang juga Koordinator Program Studi Magister Ilmu Pertanian, Universitas Teuku Umar, Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., M.M dinyatakan lolos menjadi penerima pendanaan program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) tahun Anggaran 2024.

Informasi tersebut berdasarkan surat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tertanggal 26 Juli 2024, nomor manual.230/E5/DT.05.00/2024 Perihal Pengumuman Penerima Pendanaan Program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) Tahun Anggaran 2024 yang ditanda tangani oleh Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib.

Rahmat Pramulya diketahui merupakan satu-satunya dosen dari Universitas Teuku Umar yang lulus. Saat dikonfirmasi oleh Humas UTU, Dr. Rahmat menyampaikan rasa syukur, dan berterimakasih atas support yang diberikan oleh pimpinan.

“Alhamdulillah, Barakallahu. Terima kasih atas dukungan Rektor, Ibu Ketua dan Sekretaris LPPM-PMP. Keberhasilan ini dipersembahkan untuk UTU. Semoga berkontribusi untuk Kemajuan UTU, Inspirasi dan Referensi Agro and Marine Industry,” kata Dr. Rahmat

Ia menyebutkan, risetnya yang berjudul “Pengembangan Model agroforestri kopi Arabika Gayo berbasis perhutanan sosial dan berketahanan iklim” masuk dalam konsorsium “Model Holistik Agroforestri Kopi Nusantara (Arabika dan Robusta) Berketehanan Iklim dan berbasis Komunitas (CiCoFest Coffee Models)”.

Dalam konsorsium ini, UTU bergabung dengan tiga PTN lainnya. “Alhmdulillah, kita bergabung dengan Universitas Jember, Universitas Borneo Tarakan dan Universitas Padjajaran” pungkasnya

Sementara itu, Rektor UTU, Prof Dr Ishak Hasan, M.Si menyampaikan selamat dan rasa bangganya atas pencapaian Dr Rahmat Pramulya tersebut. Prof Ishak  berharap akan terbina kolaborasi baru dan jaringan kerja sama riset yang lebih luas.

“Keberhasilan Dr Rahmat Pramulya dalam meraih pendaan Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS), kita harapkan mampu memperluas jejaring UTU, sehingga dapat terbuka peluang kerja sama akademik lainnya,” kata Prof Ishak

Gunakan kesempatan ini, di samping untuk peningkatan kompetensi riset yang bersangkutan, tentunya kami juga berharap dapat memperluas kemitraan riset maupun akademik UTU dengan perguruan tinggi lainnya” ungkap Prof Ishak.

Sebagai informasi, Program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) adalah penelitian dalam bentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 tim peneliti dari perguruan tinggi yang berbeda. Skema baru ini dihadirkan untuk mendukung kegiatan penelitian kolaborasi bagi dosen di Indonesia.

Tim penelitian yang dibentuk kemudian akan berkolaborasi dengan tim penelitian lain. Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong kegiatan penelitian kolaborasi, baik secara nasional maupun internasional.

Kerangka umum kolaborasi adalah terkait eksistensi karakteristik geografis, jenis tanaman kopi, pola budidaya serta pola kelembagaan kopi rakyat yang berbeda di setiap sentra produksi, sehingga kerjasama konsorsium penelitian diharapkan memperkuat pola agroforestri kopi rakyat sesuai regulasi perhutanan sosial (Permen LHK No. 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial) yang menjadi bagian dari strategi penanganan dampak perubahan iklim dan memberikan penekanan penyelesaian permasalahan spesifik lokal serta meningkatkan keunggulan spesifik lokasi model agroforestri kopi.

Konsorsoum penelitian mendukung Prioritas Riset Nasional 2020 – 2024, Fokus Riset Multidisiplin dan Lintas Sektor, dengan isu strategis nasional Perubahan Iklim; dan Perpres No 28 tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.

Tim peneliti Universitas Teuku Umar bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis perhutanan sosial. Universitas Jember bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis ekowisata, Universitas Borneo Tarakan bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis indikasi geografis (IG) mitigasi iklim dan Universitas Padjajaran bertanggung jawab mengembangkan model agroforestri kopi berbasis ekonomi sirkular.

Humas UTU.

MEULABOHUTU | Peningkatan kualitas mutu akademik merupakan kewajiban bagi setiap Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dalam memberikan pelayanan kepada publik serta peningkatan status akreditasi menuju jenjang yang lebih tinggi

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar mulai menjajaki upaya tersebut dengan mengupgrade beberapa dokumen penting yaitu panduan akademik, renstra dan SOP laboratorium.

Upaya tersebut berupa FGD yang dilaksanakan di Aceh tengah, Sabtu (27/7/2024) dengan menghadirkan narasumber berkompeten dibidangnya yaitu Nurlaili, S.Pd., M.Pd (Ketua Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala).

FGD ini juga di monitoring langsung oleh wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU yaitu Dr. Ir. M. Aman yaman, M.Agric.Sc yang turut hadir pada FGD tersebut

Dekan FPIK UTU, Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc IPU dalam sabutannya mengatakan FPIK UTU berkomitmen memberikan layanan berkualitas kepada publik, untuk mencapai tujuan tersebut tentunya diperlukan beberapa upgrading dalam panduan akademik, renstra dan SOP laboratorium

FGD yang di moderatori oleh sekretaris senat UTU, Hafinudin, M.Sc berjalan dengan baik, dimana setiap tim mempresentasikan perubahan pada naskah akademik yang sudah di sesuaikan dengan permendikbud 53 Tahun 2023 dan statuta yang ada di Universitas Teuku Umar, naskah tersebut sudah di periksa mendetail oleh narasumber dan pada hari pelaksanaan hanya tinggal menyepakati detail perbaikan.

Seemntara Dr. Ir. M. Aman yaman, M.Agric.Sc dalam kesempatannya berpesan dalam dokumen akademik perlu menguraikan program unggulan, pemaparan hasil yang telah di capai, menjelasakan strategi pencapaian serta kemampuan dalam merealisasikannya.

“saya optimis dengan dokumen akademik yg baik maka akan memudahkan FPIK UTU melaju kepada jenjang yang jauh lebih baik lagi” ungkap M Aman Yaman. (Humas UTU).

(more…)

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar  membuka penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama untuk program studi (Prodi) S-1 Bahasa dan Kebudayaan Inggris tahun ajaran 2024/2025. Penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi ini dibuka sejak 22 Juli-5 Agustus 2024.

Ketua Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UTU, Refanja Rahmatillah, M. App.Ling., mengatakan bahwa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UTU merupakan satu-satunya yang ada di Provinsi Aceh dan satu dari sementara hanya 7 yang ada di Indonesia.

Dia menuturkan, pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman https://pmb.utu.ac.id. Para pendaftar hanya perlu meng _upload_ dokumen persyaratan yang diminta.

“Adik-adik calon mahasiswa pastikan semua dokumen persyaratan yang diminta lengkap dan sesuai. Hasil kelulusan akan diumumkan pada 7 Agustus 2024,” ujarnya.

Refanja mengatakan, Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UTU baru dibuka pada tahun ini setelah terbitnya izin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 27 Mei 2024 tentang Izin Pembukaan Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris Program Sarjana Pada Universitas Teuku Umar di Kabupaten Aceh Barat.

“Ini merupakan tahun pertama penerimaan mahasiswa baru di Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris. Sekarang kita fokus pada penerimaan mahasiswa baru, pengembangan pembelajaran dan juga akreditasi jurusan,” katanya.

Dia menambahkan, pihak kampus juga memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa baru yang memenuhi persyaratan secara akademik. Dia menjelaskan, ada 4 beasiswa yang disediakan untuk calon mahasiswa baru di antaranya, Beasiswa KIP Aceh, Beasiswa Bank Indonesia, Beasiswa Aceh Carong, dan Afirmasi Pendidikan Tinggi.

“Kami mengajak para calon mahasiswa untuk bergabung dengan Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris UTU. Segera mendaftarkan diri sebelum masa pendaftaran berakhir. Untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi situs resmi UTU atau datang langsung ke Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris,” ungkapnya (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali membuka seleksi jalur mandiri. Namun, terbatas hanya untuk 10 program studi (prodi) yang ditawarkan dalam seleksi kali ini.

Wakil Rektor I Universitas Teuku Umar, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc mengatakan bahwa menerimaan  mahasiswa baru jalur Mandiri UTU hanya dibuka selama 15 hari.

“Pendaftaran jalur mandiri UTU ini dibuka sejak tanggal 22 Juli 2024 hingga 5 Agustus 2024 , sementara pengumuman kelulusannya pada 7 Agustus 2024,” ungkap Dr. M. Aman Yaman

Adapun untuk biaya pendaftaran seleksi mandiri tahun 2023/2024 adalah sebesar Rp 250.000 (Dua ratus Lima Puluh ribu rupiah).

“Persyaratan dan pendaftaran dapat diakses melalui, www.pmb.utu.ac.id” tambahnya.

Disamping itu, Warek 1 juga menjelaskan alasan UTU membuka kembali menerima mahasiswa baru jalur Mandiri UTU

“Menyusul tingginya peminatan dan akomodasi bagi para calon mahasiswa yang belum lulus di tiga jalur seleksi sebelumnya, dan kali ini UTU memberikan kesempatan mendaftar melalui jalur mandiri UTU,” jelas M. Aman Yaman

Bagi anda yang belum diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) dapat mendaftar di UTU melalui jalur mandiri tersebut.

*Berikut Pilihan Program Studi*

• Agribisnis
• Agroteknologi
• Teknologi Hasil Pertanian
• Sumberdaya Akuatik
• Perikanan
• Ilmu Kelautan
• Akuakultur
• Peternakan
• Ekonomi Pembangunan
• Bahasa dan Kebudayaan Inggris.

Seleksi Mandiri Universitas Teuku Umar (SMUTU) ini merupakan seleksi masuk yang diselenggarakan secara mandiri oleh Universitas Teuku Umar untuk jenjang sarjana (S1) berdasarkan syarat-syarat sesuai dengan ketentuan.

*Mekanisme Pendaftaran*

Adapun mekanisme pendaftaran Seleksi Mandiri Universitas Teuku Umar

• Membuat akun dilaman https://pmb.utu.ac.id/;

• membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 250.000 menggunakan Virtual Account (VA) dan disetor pada BSI dan Tokopedia

• Biaya pendaftaran yang telah dibayarkan di bank tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun. pastikan jumlah pembayaran telah sesuai dengan program studi yang dituju

MEULABOHUTU | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar sosialisasi VESTIC (Virtual Engineering, Sciences, Technology Innovation Competition) 2024. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal  22-26 juli 2024 pada sejumlah SMA/SMK/MA di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajak pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam kompetisi inovasi teknologi yang menarik.

Tim sosialisasi Vestic 2024, mengajak para peserta untuk ikut dalam perlombaan VESTIC 2024 dengan menuangkan ide-ide kreatif berupa inovasi dibidang STEM.

Riza ulhaq, ketua VESTIC 2024 mengungkapkan pihaknya  sangat senang melihat antusias peserta sosialisasi yang begitu tinggi, ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap inovasi teknologi semakin meningkat”.

Dalam sosialisasi tersebut panitia juga memberikan penjelasan mengenai tema lomba, mekanisme pendaftaran, dan berbagai keuntungan yang bisa diperoleh peserta.

Panitia juga memamerkan beberapa karya inovasi yang berhasil meraih juara pada kompetisi sebelumnya. VESTIC 2024 diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

Diberitakan sebelumnya bahwa Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar mengadakan perlombaan Virtual VESTIC 2024 dengan 2 kategori, Siswa SMA/SMK/MA dan kategori mahasiswa/ Umum dengan total hadiah pembinaan sejumlah 10 Juta rupiah.

Lomba ini berupa inovasi ide kreatif dibidang STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics). Info lanjut , dapat mengunjungi  web VESTIC.UTU.AC.ID atau link pendaftaran https://bit.ly/VESTIC2024REGISTRATION. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar mendapatkan penghargaan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penghargaan atas pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) disalurkan dalam bentuk insentif menggunakan anggaran tahun 2024 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) yang didasari pada penilaian kinerja tahun 2023.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 110/E/KPT/2024 tentang Penghargaan Capaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Tahun 2023, UTU meraih penghargaan keunggulan IKU 3 (Dosen Berkegiatan di Luar Kampus)

Penghargaan atas capaian terbaik 1 Nasional pada liga IKU (Indikator Kinerja Utama) 3 Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker)  dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi diterima oleh Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan, M.Si yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie di Grand Ballroom Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Jumat (19/7) malam.

Rektor UTU Prof Ishak menyampaikan bahwa IKU ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam mengevaluasi kinerja perguruan tinggi di Indonesia dan mengukur kemajuan yang telah dicapai, karena dapat membantu mengevaluasi sejauh perguruan tinggi telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

“Sistem pengukuran ini membantu perguruan tinggi untuk memperbaiki diri perguruan tinggi di masa depan dalam berbagai bidang, termasuk akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan pengelolaan keuangan sehingga dapat menghasilkan kebijakan strategis dalam meningkatkan daya saing perguruan tinggi di tingkat nasional dan internasional” Jelas Prof Ishak

Rektor mengatakan capaian yang didapat oleh UTU berkat kerja keras, kerja cerdas serta kerja tuntas dari seluruh jajaran pimpinan dan sivitas akademika UTU. “Alhamdulillah, UTU meraih prestasi yang membanggakan dalam pencapaian IKU Liga PTN Satker dengan meraih dana insentif sebesar 2,8 Milyar, dan UTU juga berhasil meraih juara 1 IKU 3 untuk kategori PTN Satker dan berhak membawa pulang insenstif sebesar 500 juta rupiah,” kata Prof Ishak Hasan.

Prof. Ishak di kesempatan yang sama juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya atas semua pihak yang sudah mendukung UTU, baik itu civitas akademika dan warga kampus UTU sendiri, seluruh stakeholder terkait.

IKU-3 merupakan alat ukur yang diperkenalkan untuk mengevaluasi kinerja perguruan tinggi berdasarkan keberhasilan dalam menerapkan dosen berkegiatan di luar kampus, sehingga aktivitas dosen tidak hanya di dalam kampus sendiri. Melainkan juga di luar kampus seperti mencari pengalaman industri sekaligus mengajar di kampus lain.

Terdapat 8 indikator kinerja utama sesuai keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan LLDIKTI. Indikator-indikator tersebut adalah: pertama, Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak; kedua, Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus; ketiga, Dosen Berkegiatan di Luar Kampus; keempat, Praktisi Mengajar di Dalam Kampus; kelima, Hasil Kerja Dosen digunakan oleh masyarakat; keenam, Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia; ketujuh, Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif; dan kedelapan, Program Studi Berstandar Internasional.

Indikator-indikator ini menjadi standar penilaian untuk menentukan perguruan tinggi terbaik yang berpeluang mendapatkan persentase BOPTN yang lebih besar dibanding perguruan tinggi yang belum mencapai IKU. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)

MEULABOHUTU | Pusat Studi Ekowisata Syariah & Ekonomi Kreatif (Ekokraf) Universitas Teuku Umar turut dilibatkan dalam kegiatan pembekalan Duta Wisata Agam Inong Aceh Jaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin – Selasa, 22-23 Juli 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafpora) Kabupaten Aceh Jaya itu dalam rangka Pemilihan Duta wisata Agam Inong Aceh Jaya tahun 2024. Pusat Studi Ekokraf mengutus dua dosen yang berkompeten yaitu Dr. Izwar, S.Pd,I., M.Pd dan Dr. Ikhsan, M.I.P.

Dr. Izwar menyebutkan keberadaan Duta Wisata Kabupaten Aceh Jaya, sangat penting dalam memperkenalkan potensi destinasi wisata Aceh Jaya ke masyarakat global. “Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi destinasi pariwisata yang cukup besar, Keadaan geografis Aceh Jaya tidak jauh berbeda dengan daerah Barat Selatan Aceh lainnya, sebagian besar daerahnya merupakan daerah pesisir dengan luas wilayah 3,813 km² (BPS, 2013), dengan panjang garis pantai +- 160 km² (BPS, 2013),” sebut Dr. Izwar

Lanjutnha, bila dilihat dari luas kawasan pantai Aceh Jaya tersebut yang sebagian besar kawasan pantai, mempunyai daya tarik destinasi wisata untuk dikunjungi antara lain, Pantai Ceumara Teunom, Pulau Reusam. Pantai Calang, dll, Tempat-tempat yang tersebut merupakan beberapa kawasan pantai di Aceh Jaya yang mempunyai potensi untuk dijadikan kawasan ekowisata.

Kedua Pemateri menyampaikan ucapan terima kasih atas pelibatan Ekokraf UTU dalam kegiatan ini, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas Agam Inong Pariwisata Aceh Jaya, sehingga tugas dan fungsi Duta Wisata Agam Inong Aceh Jaya sebagai promotor, inisiator dan educator benar-benar berperan secara optimal, ikut membantu pengembangan dan popular destinasi wisata di Kab Aceh Jaya. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Wakil Rektor bidang Akademik dan Kerjasama Universitas Teuku Umar, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc menjadi narasumber dalam seminar “Implementasi SPMI Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023” yang dilaksanakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIII Aceh, Selasa (23/7/24).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 70 perwakilan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkungan LLDikti Wilayah XIII.

Seminar tersebut dilaksanakan untuk merespon terbitnya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang membawa beberapa perubahan signifikan. Perubahan tersebut mencakup aspek-aspek krusial dalam penjaminan mutu pendidikan tinggi, akreditasi, dan standar nasional pendidikan tinggi.

M. Aman Yaman membahas materi terkait Kebijakan Implementasi SPMI berdasarkan Permendikbudristek Noomor 53 Tahun 2023. Dalam paparannya, M. Aman Yaman menyampaikan bahwa tugas perguruan tinggi sebenarnya adalah menjalankan misi yang telah disepakati sebelumnya.

“Berangkat dari menjalankan misi tersebut, jalankan siklus PPEPP dalam wadah mutu, sehingga dapat mencapai dan mengimplementasikan SN Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi, red-)”, ungkap M. Aman Yaman.

Lebih lanjut, jika perguruan tinggi dapat menjalankan siklus PPEPP, SPMI, AMI, dan perangkat mutu lainnya dengan baik, maka akan mudah untuk mencapai luarannya yaitu Akreditasi.

Dalam kesempatan itu, M. Aman Yaman yang juga memegang berbagai setifikat auditor mutu, kurikulum dan akademik perguruan tinggi baik nasional maupun internasional menitikberatkan bahwa dalam meraih mutu terbaik tidaklah sulit bila perguruan tinggi memiiliki 4 Sehat + Niat+ Kerjasama yaitu : sehat manajememen, sehat perencanaan, sehat pelaksanaan dan sehat evaluasi, didukung dengan niat untuk terus memperbaiki capaian dan kerjasama pimpinan, dosen, unit akademik dan unit non-akademik.

Mananggapi kondisi capaian mutu PT Aceh yang masih sangat variative, mengapa hal ini masih kita alami?,  Ditegaskan oleh M. Aman Yaman, Dalam Peraturan dan kebijakan tatakelola SPMI dan SPME yang menjadi rujukan pengelolaan mutu perguruan tinggi di Indonesia semuanya sudah tertulis jelas dalam aturan, pedoman dan komponen penilaiannya.

Perguruan tinggi hanya tinggal menjalankan, merealisasi serta menetapkan target terbaiknya melalui kebijakan dan sistem perencanaan berbasis mutu dan resiko untuk dapat diimplementasikan dengan menerapkan strategi prioritas didukung kekuatan SDM, organisasi dan pendanaan yang rasional sesuai target yang dicanngkan perguruan tinggi dalam visi dan misi.

Tidak ada yang sulit kalau ada kemauan dan komitmen untuk menjalankannya. Hal ini sudah dibuktikan oleh PTN dan PTS di Aceh yang dulunya masih terseok-seok dalam meraih capaian mutu, sekarang menjadi perguruan tinggi terbaik pilihan Masyarakat.

“Mutu tidak mengenal perguruan tinggi kecil, besar, baru, muda, tua, semuanya tergantung pada kebijakan internal dan dukungan re-source untuk menjalankan komponen dan kriteria mutu perguruan tinggi yang ada dalam dokumen peraturan dan pedoman yang ada, termasuk memahami dan menjalankan komponen Permendikbud No 53 tahun 2023 ini”, tegasnya.

“Kita harus terus saling isi, saling asuh dan terbuka untuk bekerjasama meningkatan capaian mutu PT melalui transformasi kebijakan, strategi, perencanaa, program mutu termasuk meningkatkan dukungan kinerja organisasi mutu PT dari sisi kapasitas, SDM, pendanaan program mutu. Program mutu yang dicanangkan dan dijalankan harus terus di evaluasi dan ditingkatkan levelnya melamapaui SNDIKTI dan kriteria PT Unggul” ujar beliau dengan optimis.

Selanjutnya dipaparkan bahwa dengan terbitnya Permendikbud Nomor 53 tahun 2023, selayaknya perguruan tinggi bergerak lebih cepat dan dinamias serta fokus dalam peningkatan mutu dan capaian SPME PT karena membuat aturan menjadi lebih sederhana, efektif dan efisien untuk diterapkan.

Penjelaskan tentang SPMI, kompetensi lulusan dalam KPT, sistem akreditasi menjadi lebih sederhana dan lebih sesuai dengan tujuan perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sejalan dengan tuntutan pasar kerja nasional maupun internasional.

“Masih banyak perguruan tinggi yang belum menetapkan kebijakan, perencanaan dan program kerja masih kurang dan belum sinkron dengan tujuan dan target SPMI dan SPME yang telah diatur dan diarahkan dalam Permendikbud Nomor 53 tahun 2023 dan juga pedoman turunannya baik Pedoman SPMI, Pedoman Kurikulum, Pedoman Akreditasi dan Pedoman Tatakeloma PT.

Selain implementasinya yang masih lemah akibat faktor internal dan eksternal yang menyebabkan capaian mutu antara PTN dan PTS masih sangat variatif dan meiliki gab yang besar. Hal ini lah yang menyebabkan daya saing PTN dan PTS untuk menjadi pilihan masyarakat masih didominasi oleh PTN dan PTS Unggul di luar Aceh” ujar fasilitator wilayah SPMI Kemendikbudristekditi dan Coach Mutu PT-Usaid tersebut.

M. Aman Yaman menambahkan, secara umum telah terlihat trend peningkatan mutu PT di Aceh dibandingkan 15 tahun lalu. Saat ini sudah ada program studi yang meraih baik sekali  unggul walau masih rendah dibandingkan total program studi yang ada, gab mutu antara perguruan tinggi akademik dengan sekolah tinggi semakin kecil, namun untuk menjadi perguruan tinggi unggul melampaui SNDKTI apalagi meraih akreditasi internasional kita semua sebagai insan akademik masih perlu kerja keras bersama”.

Kuncinya selain dari kemampuan memenuhi kriteria minimum SNDIKTI, mutu perguruan tinggi di Aceh sudah saatnya diarahkan untuk “melampaui IKU SNDIKTI” sehingga mampu meraih pengakuan Unggul SPMI yang akan sangat berguna bagi kelangsungan, eksistensi PT dan pengakuan Masyarakat nasional dan dunia. (Humas UTU)