
Meulaboh – UTU | Di balik deretan komputer dan lembar soal yang menegangkan, tersimpan ribuan cerita tentang mimpi, harapan, dan perjuangan. Kampus Universitas Teuku Umar (UTU) di Meulaboh, Aceh Barat menjadi saksi bisu dari gelombang emosi para calon mahasiswa yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 yang telah usai pada 3 Mei lalu. Lebih dari sekadar angka peserta yang meningkat – dari 1.750 menjadi 2.248 – dan lonjakan peminat UTU – dari 2.198 menjadi 2.951 – ada denyut nadi kehidupan dan asa yang patut kita dengarkan.
Bayangkan pagi itu, 23 April, ketika mentari baru saja menyapa bumi Serambi Mekkah bagian Barat. Ratusan pasang mata penuh harap memadati gerbang UTU. Mereka datang dari berbagai penjuru, membawa serta cita-cita untuk menggapai bangku kuliah di perguruan tinggi negeri. UTBK SNBT bagi mereka bukan hanya sekadar ujian, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan impian dengan kenyataan.
Di antara wajah-wajah tegang, terselip kisah Fani dan Saiful yang menjadi peserta UTBK kali ini. Fani berasal dari Aceh Selatan, 250 KM jaraknya dari Meulaboh. Dengan asa yang tinggi, Fani melangkah untuk ujian di UTU. Dari sorot matanya tercermin ketegangan namun masih menyiratkan semangat dan optimisme.
“Perasaannya campur aduk, Pak,” ujarnya sambil tersenyum tipis. “Ada deg-degan karena ini penentuan, tapi juga lega karena sudah berusaha semaksimal mungkin.”
Bagi Fani, UTU bukan hanya sekedar pilihan kampus yang dekat dengan kampungnya. Ia memiliki mimpi besar untuk berkuliah di program studi Gizi, sebuah bidang yang menurutnya memiliki potensi besar di tanah kelahirannya. “Saya ingin belajar bagaimana tentang Gizi yang mungkin nanti berguna bagi masyarakat.” katanya dengan mata berbinar.
Lain pula cerita Saiful, seorang pemuda energik yang datang dari Nagan Raya. Dengan semangat membara, Dia mengungkapkan tekadnya untuk lolos ke program studi Teknik Sipil di UTU. “Sejak SMA, saya memang tertarik dengan dunia konstruksi. Saya ingin ikut membangun daerah saya nanti,” ujarnya dengan nada mantap.
Saiful mengakui bahwa persaingan dalam UTBK SNBT sangat ketat, namun hal itu justru memacunya untuk belajar lebih giat. “Saya sudah mempersiapkan diri dengan belajar setiap hari, mengerjakan latihan soal sebanyak mungkin. UTU jadi salah satu pilihan utama saya karena kualitas pendidikannya yang saya dengar bagus,” katanya.
Bagi Fani dan Saiful, meskipun soal ujian lumayan menantang tapi mereka berharap dapat diterima di program studi pilihannya. Mereka juga mengapresiasi fasilitas dan suasana ujian yang kondusif di UTU. Selain ruang ujian yang nyaman, pengawas juga baik dan memberikan penjelasan yang jelas.
Partisipasi Peserta Tinggi
Dalam UTBK SNBT Tahun 2025 ini, tingkat kehadiran yang mencapai 93 persen adalah cerminan betapa besar arti ujian ini bagi mereka. Namun, di balik angka itu, kita juga bisa merasakan kekecewaan kecil dari mereka yang terpaksa absen. Mungkin karena hujan deras yang melumpuhkan akses jalan, atau mungkin karena keterlambatan yang tak terhindarkan akibat kendala transportasi. Ada juga cerita tentang sakit yang datang tiba-tiba, merenggut kesempatan berharga ini. Setiap ketidakhadiran menyimpan cerita pilu tersendiri.
Di tengah hiruk pikuk ujian, UTU hadir bukan hanya sebagai fasilitator tetapi juga sebagai rumah yang aman. Pengamanan berlapis yang diterapkan bukan sekadar prosedur, melainkan wujud kepedulian untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan adil bagi setiap peserta. Tak ada ruang bagi kecurangan, karena UTU memahami betul betapa pentingnya integritas dalam mengukur potensi calon pemimpin masa depan.
Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., Rektor UTU, melihat momen ini lebih dari sekadar statistik keberhasilan penyelenggaraan. Baginya, ini adalah tentang mengawal mimpi-mimpi anak bangsa. “Saya melihat semangat yang luar biasa dari para peserta. Terima kasih kepada panitia yang telah bekerja tanpa lelah, dan kepada para peserta yang telah menunjukkan ketertiban. Semoga setiap jawaban yang mereka torehkan adalah langkah pasti menuju masa depan yang gemilang,” tuturnya.
Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., Ketua Pusat Tes UTBK SNBT UTU juga merasakan getaran harapan yang sama. “Kami telah menyaksikan bagaimana para calon mahasiswa ini berjuang. Pengumuman tanggal 18 Mei nanti tentu akan menjadi momen yang sangat dinantikan,” ujarnya.
Namun, beliau juga mengingatkan bahwa perjalanan tidak berhenti di satu titik. “Bagi yang mungkin belum berhasil di UTBK, jangan putus asa. Jalur Seleksi Mandiri UTU telah dibuka. Ini adalah kesempatan lain untuk menggapai cita-cita,” tambahnya, memberikan semangat baru bagi mereka yang mungkin merasa gamang.
Kisah di balik UTBK SNBT UTU adalah kisah tentang ketangguhan, harapan yang membumbung tinggi, dan dukungan dari sebuah institusi pendidikan yang peduli. Lebih dari sekadar angka-angka statistik, ada ribuan hati yang berdebar menanti pengumuman, membawa serta mimpi untuk menjadi bagian dari generasi pembangun bangsa. Di kampus UTU, di sudut barat selatan Aceh ini, gelombang harapan itu terus bersemi, menanti untuk bersemi lebih mekar lagi. [Humas]
Teks: Ilham | Editor: Yuhdi F. | Foto: Luki S.N.

Meulaboh – UTU | Pusat Tes Universitas Teuku Umar (UTU) menerapkan serangkaian langkah ketat untuk mengantisipasi potensi kecurangan selama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) tahun 2025. Upaya ini dilakukan untuk memastikan integritas dan keadilan dalam proses seleksi calon mahasiswa baru.
Pantauan di lokasi ujian menunjukkan bahwa panitia UTBK UTU memberlakukan pemeriksaan berlapis bagi setiap peserta. Sejak memasuki area kampus, peserta telah melewati pemeriksaan oleh petugas keamanan. Selanjutnya, sebelum memasuki ruang ujian, peserta kembali diperiksa menggunakan hand-held metal detector dan dilakukan pemeriksaan manual oleh pengawas. Selain itu, panitia juga menyediakan tempat penitipan barang bagi seluruh peserta, di mana segala perangkat elektronik dan barang yang tidak diperkenankan dibawa masuk ke ruang ujian wajib dititipkan. Langkah tegas lainnya adalah melarang seluruh pengawas ujian membawa telepon genggam ke dalam ruang ujian.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., selaku Ketua UTBK menegaskan komitmen UTU dalam mencegah segala bentuk kecurangan.
“Kami telah mempersiapkan diri dengan matang dan menerapkan sistem pengawasan berlapis untuk memastikan UTBK di UTU berjalan dengan jujur dan adil. Kami tidak akan mentolerir segala bentuk kecurangan dan akan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran,” ujar Dr. M. Aman Yaman.
Upaya UTU ini sejalan dengan pernyataan dari panitia pusat UTBK SNBT 2025. Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T. dalam konferensi pers yang disiarkan pada Jumat (24/4/2025), mengakui adanya dinamika kecurangan yang terus terjadi dalam pelaksanaan UTBK. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi potensi risiko tersebut dan masih terus melakukan investigasi terkait laporan kecurangan yang memanfaatkan berbagai metode, mulai dari software, telepon seluler, hingga remote desktop.
“Kasus kebocoran itu terjadi sejak 23 April. Ada 9 kasus yang dilaporkan. Pada 24 April, ada 5 kasus,” ungkap Prof. Eduart Wolok dalam konferensi pers tersebut.
Dengan adanya informasi dari panitia pusat mengenai potensi kecurangan, langkah-langkah antisipasi yang diterapkan oleh UTU menjadi semakin krusial. Pemeriksaan berlapis dan aturan ketat yang diberlakukan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi seluruh peserta UTBK yang jujur, sekaligus meminimalisir celah bagi pihak-pihak yang mencoba melakukan kecurangan. UTU menunjukkan keseriusannya dalam menjaga marwah UTBK sebagai proses seleksi yang kredibel dan terpercaya. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman

Meulaboh – UTUNews | Untuk meningkatkan minat calon mahasiswa untuk memilih Universitas Teuku Umar dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2025, tim sosialisasi dan promosi (Sospro) SNPMB UTU mengunjungi delapan kabupaten/kota di kawasan Barat Selatan Aceh (Barsela). Kegiatan dilaksanakan di sekolah-sekolah yang ditunjuk oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan di masing-masing kabupaten/kota.
Kegiatan sospro ini berlangsung selama dua hari, 5 – 6 Februari 2025 di Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Singkil, Kabupaten Simeulue, dan Kota Subulussalam.
Wakil Rektor 1 bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. mengatakan kegiatan sosialisasi dan promosi ini setiap tahun dilaksanakan. Tujuannya adalah memberikan informasi kepada para siswa kelas XII, Kepala Sekolah, dan operator sekolah terkait mekanisme, prosedur, dan tahapan SNPMB tahun 2025.
Saat ini menurut Dr. Aman Yaman, SNPMB telah memasuki tahapan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pihak sekolah diharapkan telah mengisi dengan benar Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) sehingga siswa dapat dinyatakan eligible untuk mengikuti SNBP.
“Sekarang kita sudah masuk di tahapan SNBP. Melalui kegiatan sospro ini kita ingin mengingatkan pihak sekolah agar jangan lalai mengisi dan mengunci PDSS sehingga nanti siswa dirugikan karena tidak eligible dan tidak dapat ikut SNBP,” ujar Dr. Aman Yaman.
Menurut Dr. Aman Yaman, selain menyosialisasikan pelaksanaan SNBP tahun 2025, tim sospro juga memperkenalkan berbagai program studi, fasilitas pendukung pendidikan seperti laboratorium yang dimiliki oleh UTU, dan berbagai capaian UTU selama ini. Hal ini bertujuan agar siswa dan siswi calon mahasiswa mendapatkan informasi yang utuh dan termotivasi untuk memilih UTU sebagai tempat kuliahnya.
“UTU ini adalah perguruan tinggi negeri satu-satunya di kawasan Barsela. Kita punya dua puluh empat program studi sarjana yang terakreditasi. UTU juga punya laboratorium pendidikan, laboratorium riset, dan university farm yang mendukung mahasiswa untuk berkembang.” ungkap Dr. Aman Yaman.
Dr. Aman Yaman melanjutkan bahwa UTU juga telah memiliki sumber daya dosen yang bermutu. Selain lulusan dari perguruan tinggi terbaik di dalam dan luar negeri, dosen-dosen UTU juga berprestasi dengan mendapatkan berbagai dana hibah riset dan pengabdian masyarakat.
“Sumber daya dosen di UTU sangat berkualitas. Banyak mendapatkan hibah dari dalam dan luar negeri. Produktif juga dalam menghasilkan terobosan-terobosan baru. Mereka juga siap membimbing mahasiswa untuk berkembang meraih masa depan yang gemilang,” ucap Dr. Aman Yaman.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AKK) UTU, Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc. kepada Humas UTU menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini UTU menerima sebanyak 2.760 mahasiswa baru. Jumlah daya tampung ini berdasarkan evaluasi saat pelaksanaan SNPMB tahun 2024 yang lalu. Untuk jalur SNBP sendiri, UTU untuk akan menerima sebanyak 1.104 mahasiswa.
“Di Jalur SNBP kita menerima 1.104 mahasiswa baru. Jadi ini kuota yang cukup besar. Kami berharap siswa-siswi yang menjadi calon mahasiswa dapat memanfaatkan kuota ini,” ujar Rinaldi.
Terkait dengan kegiatan sospro UTU, Rinaldi mengatakan bahwa tim sospro tidak hanya berkunjung ke sekolah-sekolah saja. Pimpinan UTU melalui Biro AKK telah menginstruksikan setiap prodi untuk memaksimalkan kampanye di media sosial. Tujuannya agar informasi terupdate terkait UTU semakin menjangkau masyarakat secara luas.
“Kami menggunakan kekuatan media sosial untuk mengampanyekan profil prodi di UTU. Target kita agar dapat menjangkau calon mahasiswa yang berasal dari generasi Z yang familiar dengan teknologi digital dan media sosial. Dengan begitu diharapkan prodi-prodi yang belum diketahui oleh calon mahasiswa bisa semakin dikenal,” ucap Rinaldi.
Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc. berharap melalui ikhtiar sospro tahun 2025, terjadi peningkatan jumlah calon mahasiswa yang memilih UTU. Daya tampung UTU yang cukup besar memberikan peluang bagi calon mahasiswa di Indonesia untuk berkembang meraih masa depan mereka, pungkasnya.” [HUMAS UTU]
Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.
Berikut beberapa dokumentasi kegiatan sosialisasi dan promosi SNPMB UTU Tahun 2025.