
Meulaboh – UTUNews | Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., bersama rombongan satuan kerja pemerintah kabupaten melakukan kunjungan resmi ke Universitas Teuku Umar (UTU) pada Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam bidang riset dan pengembangan daerah.
Bupati Aceh Barat beserta jajaran pemerintah kabupaten diterima langsung oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., beserta wakil rektor, dekan, kepala biro, serta ketua jurusan dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat senat UTU. Tutur hadir dalam pertemuan ini Dr. Safuadi, Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pemerintah daerah melalui kebijakan berbasis riset.
“Sebagai institusi akademik, UTU memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan riset dan pengembangan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Prof. Ishak Hasan.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengembangan pusat penelitian ganja untuk kepentingan medis dan industri. Sebelumnya, UTU telah mempresentasikan konsep tersebut kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh sebagai bagian dari upaya optimalisasi potensi daerah dalam penelitian dan inovasi.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., menyambut baik gagasan tersebut dan menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun kebijakan berbasis penelitian.
“Kampus adalah pusat pengetahuan dan inovasi. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat siap berkolaborasi dengan UTU untuk merumuskan kebijakan berbasis riset yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Tarmizi.
Masing-masing dekan lingkup UTU menyampaikan gagasan riset dan tawaran produk kebijakan yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Seperti sektor pertanian, perikanan, serta pengembangan masyarakat wilayah pedesaan. Selain itu pengembangan infrastruktur untuk mendukung konektivitas antar-wilayah dan ketahanan bencana turut menjadi agenda kebijakan yang didorong oleh para dekan.
Kunjungan ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Universitas Teuku Umar. Kesepakatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, riset, dan inovasi guna mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Barat.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan penelitian yang dilakukan oleh UTU dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan daerah dan menghasilkan kebijakan yang berbasis data serta riset ilmiah. [HUMAS UTU]
Teks: Wardah Muharriyanti Siregar | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Puchong, Selangor – UTUNews | Dua tim dosen Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan pengabdian masyarakat internasional di Qarbotech Sdn Bhd, Malaysia, pada 19 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan implementasi MoU antara UTU dan Qarbotech Sdn Bhd yang disepakati pada tahun 2024.
Tim pertama, dari Fakultas Ekonomi diwakili oleh Yayuk Eko Wahyuningsih, SE, M.Si.. Mereka memaparkan topik “Strategic Partnership Between Qarbotech Sdn Bhd and Universities: Enhancing Village Potential Mapping Through Drone Technology in the Southwest Region of Aceh Province“. Pengabdian ini memaparkan pentingnya kerjasama antar-industri dengan universitas dalam pemetaan potensi desa dengan drone sehingga terjadinya pemilahan komoditas apa yang perlu dikembangkan agar pendapatan petani meningkat.
Peningkatan Hasil Panen dengan Carbon Nano Partikel
Chief Operations Officer (COO) Qarbotech, Amirul Merican, BA, M.Eng., menjelaskan pentingnya penggunaan carbon nanopartikel untuk meningkatkan fotosintesis dan hasil panen. Lebih lanjut Amirul mengatakan penyemprotan lahan juga bisa digunakan drone. Misalnya, dengan drone kapasitas 20 liter maka penggunaan qarbogrow sebanyak 0,2 liter.
“Harga per liternya USD 7.28. Lebih jauh lagi untuk 1 hektar padi misalnya dapat memperoleh net income sebanyak USD 734/hektar dan berbeda jauh tanpa qarbogrow hanya USD 389/hektar.” ujar Amirul.
Tim kedua, diwakili oleh Yulita Rahmi, S.T, M.Eng. yang mengangkat topik “Increasing Occupational Health and Safety to Improve Worker Welfare at Qarbotech Sdn Bhd“. Yulita menjabarkan pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para pekerja.
Menurut Yulita sistem ini merupakan pendekatan sistematis dalam mengelola kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja dengan mengintegrasikan program, kebijakan, dan tujuan keselamatan serta kesehatan kerja agar lebih aman dan nyaman dalam bekerja.
Kunjungan Laboratorium dan Pabrik
Setelah presentasi, kedua tim diajak meninjau laboratorium qarbotech nano partikel, pabrik cabang, dan gudang perusahaan. Qarbotech Sdn Bhd, berdiri sejak tahun 2018, digagas oleh Prof. Dr. Suraya Abdul Rasyid, CEng,MIChemE, peneliti Universiti Putra Malaysia.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata berupa qarbogrow-nano partikel dari Qarbotech kepada kedua pemateri UTU. Diharapkan qarbogrow dapat diimplementasikan di University Farm (UF) UTU dan dikembangkan lebih luas. [HUMAS UTU}
Teks: Yayuk Eko Wahyuningsih | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Yayuk Eko Wahyuningsih