MEULABOH – UTU | Bertempat di Gedung kuliah terintegrasi, Program Studi Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar mengadakan Pelatihan Pembuatan Peta Digital bagi Dosen lingkup FPIK UTU, dengan mengangkat tema “Sistem Informasi Geografis Dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut”.
Pelatihan tersebut berlangsung mulai 12 s.d 14 Juli 2023 yang lalu. adapun pemateri dalam kegiatan pemetaan tersebut adalah Nur Rohim, S.Pi., M.Sc yang merupakan Koordinator Riset dan Monitoring YAGASU (Yayasan Gajah Sumatera) yang berkedudukan di Kota Medan. Ia merupakan Alumnus IPB university.
Dekan FPIK UTU, Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise, M.Sc. IPU dalam sambutannya mengatakan dosen harus mempunyai 7 karakater dalam menunjang keprofesiannya, salah satunya adalah ‘ahli’. Ahli dalam artian menguasai atau terampil dibidang keilmuannya, sehingaa memperlancar transfer knowledge kepada mahasiswa.
Peta Digital yang diperkenalkan oleh pemateri, merupakan peta berbasis teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat dimanfaatkan untuk pemetaan perencanaan desa, pemetaan berbagai macam potensi seperti potensi pertanian, potensi kebencanaan dan lain sebagainya.
Dengan bantuan teknologi SIG peta digital menjadi mudah disunting (dilengkapi) dan dimanfaatkan. Data yang dihasilkan dari penyuntingan tersebut pun memiliki akurasi yang tinggi.
Hal senada juga disebutkan oleh Heriansyah, S,Pi., M.Si selaku ketua Program Studi Sumber Daya Akuatik. Ia menyebutkan pelatihan ini merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan Prodi dalam upaya meningkatkan keahlian dosen dalam mencetak lulusan yang berkompeten.
Pelatihan penggunaan aplikasi ArcGis ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan peserta dalam menggunakan dan mengetahui arti penting SIG (Sistem Informasi Geografi) dan program ArcGis yang diharapkan dapat berpengaruh kepada pola pikir peserta mengenai analisis kewilayahan sebagai langkah awal untuk menyiapkan diri dalam kemajuan agro and marine industry.
Dosen akan memperoleh pencerahan dengan pelatihan ArcGIS yang sangat kita perlukan ke depan, tidak hanya untuk lingkup perikanan dan kelautan namun juga bisa pada sektor lainnya, juga untuk Pemerintah Daerah.
Dalam kegiatan hari pertama, Nur Rohim mengenalkan ArcGIS kepada para peserta workshop. Pada sesi awal, Rohim memaparkan apa itu ArcGIS , mengapa perlunya melakukan migrasi dari ArcMap ke ArcGIS , kelebihan, fitur-fitur yang ada di dalamnya, serta perbedaan mendasar antara ArcMap dan ArcGIS . Peserta pun diajarkan menggunakan ArcGIS dengan masing-masing mempraktikkan penggunaan aplikasi GIS ini.
Beberapa kemudahan pada ArcGIS dibandingkan ArcMAP adalah ketika akan calculate field, tinggal klik play sehingga tidak perlu keluar masuk. Klik kanan calculate field, di tinggal klik play pada ArcGIS, maka field-field yang lain akan running.
Setelah tiga hari mengikuti pelatihan secara penuh, Nur Rohim melakukan pre test (dihari pertama dilakukan post test) sehingga dapat dikukur sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi, dan didapati hasil yang baik, yaitu peningkatan pemahaman dikalangan dosen.
Sufal diansyah, S.kel., M.Si selaku Wakil Dekan II FPIK UTU dalam kegiatan penutupan mengatakan pihaknya dari fakultas sangat mendukung kegiatan pelatihan peningkatan seperti ini karena output dari kegiatan ini adalah soft skill yang akan diturunkan kepada anak didik dalam bentuk praktik dan modul penuntun praktikum.
“Semoga kedepan akan ada pelatihan-pelatihan sejenis atau kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan dosen dalam membentuk karakter yang baik dan tentunya memiliki keahlian tertentu yang bermanfaat bagi mahasiswa,” Kata Wakil Dekan II. (Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Di masa kini, mahasiswa tidak hanya dituntut berprestasi dalam hal akademik, namun juga dapat berkontribusi terhadap masyarakat sekitar. Salah satu bentuk kontribusi nyata Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK) Universitas Teuku Umar dalam bidang pengabdian masyarakat yaitu dengan ikut serta dalam Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa).
Pada 15 Juli 2023, BEM FPIK UTU melakukan sosialisasi perdana program PPK Ormawa, di Kantor Desa Pulau Baguk, Pulau Banyak, Aceh Singkil.
PPK Ormawa merupakan program pengabdian yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai bentuk penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat.
Syahrul Ramadhan, perwakilan PPK Ormawa BEM FPIK UTU menyebut, kegiatan sosialisasi ditujukan untuk menyampaikan rancangan program, diskusi bersama masyarakat dalam rangka meminta izin, saran dan masukan untuk kelancaran program PPK Ormawa di Desa Pulau Baguk.
BEM FPIK UTU memilih Desa Pulau Baguk sebagai mitra dalam melaksanakan program PPK Ormawa dengan membawa topik Hirilisasi produk perikanan melalui Program Desa Preuneur pada Industri rumah tangga di Pulau Baguk, Aceh Singkil.
“Desa preneur merupakan perwujudan desa yang mampu menumbuhkembangkan kewirausahaan melalui unit-unit usaha yang digerakkan dan dilakukan oleh warga masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.” Jelas Syahrul.
Upaya ini dilakukan salah satunya oleh generasi muda melalui aktrivitas wirausaha muda yang digerakkan di pedesaan.
Sementara itu Wakil Dekan II FPIK UTU, Dr. Muhammad Rizal, M.Si menyampaikan FPIK UTU selama ini telah aktif melakukan pengabdian di Pulau Banyak melalui berbagai program, diantaranya Kedaireka dan kegiatan pendukung lainnya. Hal ini mendorong pelaksanaan kegiatan mahasiswa di pulau tersebut, sehingga terbentuklah program berkelanjutan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan membantu masyarakat dalam berbagai aspek.
PPK Ormawa merupakan program pengabdian mahasiswa dalam bentuk magang. “Ormawa FPIK UTU menjalankan program ini dengan fokus pada pengembangan produk perikanan hilir, khususnya oleh-oleh yang dikenal sebagai rakik awo-awo,” kata M. Rizal
Program ini melibatkan pendampingan dalam produksi, pengemasan, dan pemasaran produk dengan menggunakan teknologi modern guna meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran.
Kegiatan mahasiswa ini akan berlangsung selama beberapa bulan kedepannya, sehingga diperlukan kerjasama yang baik untuk menyukseskan program ini.
Dr. Muhammad Rizal yang juga pembimbing dari tim PPK Ormawa BEM FPIK ini memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk menjalankan program tambahan jika diperlukan, karena potensi di Pulau Banyak masih sangat luas untuk dieksplorasi, dan untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik dengan para pemimpin dan masyarakat setempat.
Namun, beliau juga mengingatkan bahwa program inti yang diusulkan oleh BEM FPIK UTU harus dilaksanakan dengan baik, karena hal tersebut akan menjadi parameter keberhasilan program PPK Ormawa.
Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Pulau Baguk yang dihadiri oleh Kepala Desa, Bapak Hardi dan sejumlah aparatur desa. Hardi dalam kesempatannya berharap para mahasiswa dapat menyelesaikan program mereka dengan baik dan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat setempat.
Beliau juga menambahkan bahwa ia akan mendukung program tersebut dengan memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai hal sesuai dengan kemampuannya, karena program yang diusulkan oleh mahasiswa sangat membantu dalam membangkitkan perekonomian masyarakat di sana.
Program ini digagas oleh kelompok mahasiswa terdiri dari 13 orang yang berasal dari Prodi Perikanan, Sumber Daya Akuatik, dan Ilmu Kelautan. Anggota kelompok mahasiswa tersebut antara lain Syahrul Ramadhan sebagai Ketua Kelompok, serta Riki Hasmansyah, Syahrul Muharram, Deri Anggraini, Desi Lianda, Derila Erima, Safa Aulafi Inayah, Ayu Mariati Hutabarat, Melvira Septika, Sukra Alfiat, Mhd Zul Septian Riwana, Maulana Iqbal, Adela Intan Nasution, Ummu Uzma, dan Serliana Marbun.
Kelompok mahasiswa tersebut telah berangkat pada tanggal 6 Juli 2023 dengan dukungan langsung dari Universitas Teuku Umar. Dalam perjalanan, mereka didampingi oleh Muzawir, S.T, dan Dr. Muktaridha, M.Si, sebagai pendamping dari Koordinator Pusat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Sebagai informasi Pulau Banyak adalah sekumpulan pulau di wilayah Aceh Singkil yang dapat dijangkau dalam perjalanan selama 4 jam dari Pelabuhan Singkil. Pulau Banyak sudah terkenal sebagai tujuan wisata populer, baik di tingkat nasional maupun internasional, karena telah dikunjungi oleh banyak wisatawan dari berbagai negara. Keindahan pulau ini, yang dikelilingi oleh terumbu karang di laut, memberikannya daya tarik eksotis yang khas.
Keberadaan terumbu karang tersebut juga memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan menyediakan sumber daya ikan yang melimpah karena habitatnya yang masih luas dan terjaga dengan baik. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Syahrul Saputra, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar kembali menunjukkan kiprahnya dalam kompetisi Nasional. Prestasi gemilang ini datang dari Ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTIN) Faperta Fair III, yang diselenggarakan oleh Sentosa Foundation bekerja sama dengan Universitas Nadhlatul Wathan, Mataram pada 17 sampai 19 Juni 2023.
Pada kompetisi tersebut, mahasiswa bimbingan Ir. Zuriat, M.Si tersebut berhasil meraih Medali Emas, best presenter yaitu presentasi terbaik dari seluruh finalis yaitu sebanyak 50 finalis baik bidang soshum maupun saintek.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peraih medali emas dalam setiap bidang, kembali berkompetisi untuk memperebutkan Juara 1 sampai harapan 3. Dengan penuh semangat, kegigihan, dan kolaborasi, Syahrul berhasil meraih Juara Harapan 1, capaian tersebut sekaligus menambah pundi-pundi juara untuk Universitas Teuku Umar.
Prestasi ini disambut bangga Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ibrahim, SKM., M.NSc pihaknya bersama jajaran sangat mengapresiasi torehan gemilang tersebut. Ia menilai capaian ini sangat mendukung Simkatmawa lembaga. Ibrahim berharap capaian tersebut dapat menjadi modal untuk terus berprestasi di kancah Nasional bahkan Internasional.
“Kami pimpinan sangat bangga atas torehan yang dicapai mahasiswa dari FPIK tersebut. Raihan Medali Emas ini sangat luar biasa, saya berharap mahasiswa yang bersangkutan bisa mengibarkan semangat juangnya untuk terus berprestasi di kancah Nasional bahkan Internasional. Saya juga berharap capaian ini dapat menjadi motivasi mahasiswa lain untuk ikut serta dalam berbagai kompetisi lainnya”, ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Syahrul Saputra menuturkan sangat bangga dapat menyumbangkan medali untuk fakultas, pasalnya ia bersama dosen pembimbing telah mempersiapkan lomba tersebut agar dapat memberikan yang terbaik. Syahrul menegaskan torehan ini menjadi modal besar untuk berkiprah di kompetisi berikutnya.
“Target kedepannya kami akan terus mencoba mengikuti perlombaan sejenis maupun lomba lainnya untuk terus menambah pengalaman dan wawasan. Selain itu kami akan mengembangkan produk ini sesuai dengan masukan ataupun saran yang sudah diberikan dewan juri”, pungkasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Pelaksanaan event UTU Cup 2023 yang berlangsung dari tanggal 23 Mei s/d 7 Juni 2023 yang bertempat di GOS Aceh Barat, Pasi Pinang, Meulaboh Aceh Barat dan lapangan Volly ball kampus UTU secara resmi ditutup, pada Jum’at (16/6/2023) sore.
Prosesi acara penutupan sekaligus pembagian hadiah kepada pemenang berlangsung di Aula Utama, kampus UTU, Alue Penyareng. Turut hadir dalam acara penutupan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibrahim, SKM., M.NSc, Wakil Dekan II Fakultas Perikanan dan Kelautan UTU, Sufal Diansyah, M.Si, Presma UTU Wahyu Nurdin, para ketua BEM Lingkup UTU dan sejumlah perwakilan tim peraih juara.
Pimpinan Universitas yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibrahim secara resmi menutup UTU CUP 2023. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada para tim yang telah menang dan mendapatkan mendali dari beberapa cabang olahraga yang telah dilaksanakan dalam ajang UTU Cup 2023.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintahan Mahasiswa UTU selaku panitia pelaksana, para peserta dari berbagai Prodi dan Fakultas lingkup UTU yang telah berpartisipasi di ajang tahunan ini.
Presiden Mahasiswa UTU, Wahyu Nurdin dalam laporannya menyampaikan, UTU CUP 2023 telah sukses dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Ada tiga cabang olahraga yang diperlombakan yaitu Futsal, Volly Ball (putra dan putri) dan tenis meja (putra dan putri). Adapun pelaksanaannya di beberapa venue seperti di GOS Aceh Barat dan lapangan Volly Ball kampus UTU.
“Kegiatan UTU CUP ini merupakan program kerja unggulan dari PEMA, dimana sebelumnya diputuskan dalam raker adalah SCL (Sinergi Champions League),” ucapnya
Wahyu juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan Kampus dan pihak sponsorship yang sudah mendukung pihaknya untuk menyukseskan kegiatan UTU CUP ini, baik itu dukungan materil maupun non materil.
Wahyu menambahkan melalui kegiatan UTU CUP tersebut, pihaknya mengharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi mahasiswa dalam bidang olahraga, khususnya olahraga Futsal, volly ball dan tenis meja.
“Jaga semangat untuk kebersamaan dan kekeluargaan sehingga ini bisa membentuk karakter kepemimpinan bangsa, karena mahasiswa adalah tonggak estafet kepemimpinan dari suatu bangsa,” ujar Wahyu
Acara penutupan diakhiri dengan pegumuman para juara dan penyerahan piagam dan piala kepada masing-masing pemenang di setiap cabang olahraga. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan piala bergilir UTU Cup tahun 2023 yang jatuh kepada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Adapun piala bergilir tersebut diserahkan wakil Rektor III Ibrahim dan diterima oleh Wakil Dekan II FPIK, Sufal Diansyah, M.Si.
Berikut ini daftar lengkap para pemenang UTU Cup 2023
CABANG FUTSAL
1. Juara 1 futsal: Perikanan
2. Juara 2 futsal: Agroteknologi
3. Juara 3 bersama : Ilmu Administrasi Negara
4. Juara 3 bersama: Teknologi Hasil Pertanian
CABANG VOLLY BALL
1. Juara 1 bersama volley ball putra : FPIK
2. Juara 1 bersama volley ball putra: FT
3. Juara 3 bersama volly bal putra: PEMA
4. Juara 3 bersama volly bal putra: FISIP
1. Juara 1 volley ball putri: Pertanian
2. Juara 2 volley ball putri: FT
3. Juara 3 bersama volly bal Putri: PEMA
4. Juara 3 bersama volly bal putri: FKM
CABANG TENIS MEJA
1. Juara 1 tenis meja putra : STAIN
2. Juara 2 Tenis meja putra : FPIK
3. Juara 3 Tenis meja putra: FT
1. Juara 1 Tenis meja putri: FKM
2. Juara 2 Tenis meja putri: FPIK
3. Juara 3 Tenis meja putri: FISIP
MEULABOH – UTU | Program Studi Akuakultur kembali menggelar program AKUbreaking part 2 yang merupakan kegiatan rutin setiap triwulan untuk mempertemukan mahasiswa dan dosen dalam forum diskusi pagi.
Kegiatan tersebut kembali dilaksanakan pada Kamis, 8 Juni 2023 dengan topik prospek pekerjaan lulusan Program Studi Akuakultur dan kegiatan alumni setelah kuliah. Pada kesempatan tersebut, materi disampaikan oleh Dosen Program Studi Akuakultur, Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si, yang sudah cukup berkompeten dalam kegiatan budidaya perikanan di kampus maupun lapangan kerja secara umum.
Dalam pemaparannya, Afrizal Hendri menyampaikan bahwa lulusan Program Studi Akuakultur seyogyanya bekerja di bidang budidaya perikanan seperti tambak, pemuliaan ikan hias, konsultan dan lain-lain. Namun sejatinya, dalam memilih pekerjaan tidak perlu terikat dan kaku dengan latar belakang pendidikan, karena passion yang berkembang selama perkuliahan kadang kala mengarahkan kita menjadi orang yang berbeda seperti pengusaha, community leader, dan berbagai bentuk pekerjaan lainnya.
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah mahasiswa memberikan pertanyaan yang cukup kritis terkait masa depan mereka berupa cara menekuni bidang akuakultur sehingga dapat menjadi akuakulturis dan teguh dalam menjalankan passionnya.
Serangkaian pertanyaan tersebut secara umum terjawab melalui meningkatkan ketekunan dalam mengembangkan passion masing-masing, serta aktif dalam mencoba segala hal untuk menemukan jawaban yang dapat membangun kemampuan masing-masing.
Afrizal Hendri juga sedikit menceritakan kilas baliknya dalam menekuni bidang budidaya perikanan dengan cara aktif di berbagai kegiatan dan ikut mendampingi orang yang lebih ahli untuk mendapatkan ilmu secara praktis di lapangan.
Ia juga menunjukkan serangkaian hal terkait contoh sarjana yang mengembangkan ide usaha dengan dasar pendidikan yang berbeda. Beberapa diantaranya sarjana peternakan mengembangkan perkebunan kentang, sarjana teknik dan arsitektur menjadi Keuchik, sarjana IT membudidayakan ikan hias dan lain-lain. Meskipun pekerjaannya berbeda dengan pendidikan yang ditekuninya, tetapi mereka mampu mengembangkan usahanya menjadi sukses, karena menekuni passion masing-masing. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) akan menggelar diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang perikanan dan kelautan melalui forum seminar nasional berseries. Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk aksi nyata untuk mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Maju 2045.
Melalui forum seminar tersebut akan berhimpun berbagai akademisi/peneliti, birokrat, stakeholder bidang perikanan kelautan, serta pelaku usaha perikanan kelautan.
Dekan FPIK UTU, Dr. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc IPU kepada Humas UTU menyebutkan pada tahun 2023 ini Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan akan menggelar forum ilmiah dengan branding SERUKAN (Seminar Perikanan Kelautan Nasional).
“Rencananya series 1 akan dilaksanakan pada September 2023 mendatang, pelaksanaannya terbagi dalam dua sesi yaitu i) sesi seminar nasional (19 September 2023), ii) paralel session (20 September 2023),” kata Dr. Ismail Sulaiman.
SERUKAN ini akan menjadi agenda tahunan FPIK. Selain menjadi wadah temu ilmiah dan memperkenalkan FPIK UTU secara nasional, forum ini juga berperan dalam peningkatan nilai IKU.
Untuk sesi seminar akan mengundang Bupati lingkup Barat Selatan Aceh, Kepala dinas Kelautan Perikanan lingkup Barat Selatan Aceh, pengusaha perikanan lokal, akademisi perguruan tinggi bidang Kelautan Perikanan, serta korporasi. Sedangkan pada hari kedua, paralel session adalah pemaparan hasil-hasil riset akademisi perguruan tinggi.
Topik utama yang diusung dalam kegiatan ini adalah : “Pembangunan Sektor Perikanan dan Kelautan Berkelanjutan Menuju Kedaulatan Pangan Nasional Melalui Riset dan Inovasi Berbasis Marine Industry”.
Sedangkan sub-topiknya meliputi: i) sosial ekonomi perikanan, ii) pemanfaatan sumberdaya perairan, iii) teknologi hasil perikanan, iv) ilmu kelautan, v) sumber daya akuatik, dan vi) akuakultur/ budidaya perairan.
Untuk narasumber nasional yang akan hadir secara offline adalah i) Dr. Tb. Haeru Rahayu, A.Pi., M.Sc (Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI), ii) Prof. Luky Adrianto, M.Sc (Akademisi IPB University), iii) Non-Government Organization World Conservation Society (WCS), iv) Importir Produk Perikanan (Enterpreneur). (AP/ Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Kompetisi Liga Kampus Merdeka antar Program Studi lingkup Universitas Teuku Umar yang diselenggarakan sejak Juni 2022 memasuki babak akhir dengan ditandainya pengumuman pemenang 8 program studi terbaik se Universitas Teuku Umar pada Kamis (1/6/2023) disela-sela kegiatan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 di halaman Gedung Rektorat Kampus UTU, Alue Penyareng.
Keputusan Rektor UTU Nomor 401/UN59/DI.05.03/2023 tentang Pemenang Program Kompetisi Kampus Merdeka antar Program Studi di UTU tahun 2022 yang dibacakan oleh Yoga Nugroho, S.P., M.M selaku koordinator Percepatan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) UTU.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berhasil menempatkan seluruh program studinya sebagai pemenang Liga Kampus Merdeka Antar Prodi yang berhadiah total 1 Milyar, disusul Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berhasil menempatkan tiga program studi yang meraih poin tertinggi dan masuk delapan besar serta satu prodi lainnya dari Fakultas Pertanian.
Adapun program studi yang berhasil masuk 8 besar dari 21 prodi di lingkup Universitas Teuku Umar adalah
1. Prodi Ilmu Kelautan, FPIK dengan poin 59,36 mendapatkan insentif Rp. 250 juta
2. Prodi Ilmu Hukum, FISIP dengan poin 58,39 berhak mendapatkan insentif Rp. 200 juta
3. Prodi Ilmu Administrasi Negara, FISIP dengan poin 56,63 berhak mendapatkan insentif Rp. 150 juta
4. Prodi Akuakultur, FPIK dengan poin 51,85 berhak mendapatkan insentif Rp. 100 juta
5. Prodi Sosiologi, FISIP dengan poin 49,80 dan berhak mendapatkan insentif Rp. 90 juta
6. Prodi Teknologi Hasil Pertanian, FP dengan poin 44,97 dan berhak mendapatkan insentif Rp. 80 juta
7. Prodi Sumber Daya Akuatik, FPIK dengan poin 44,72 berhak mendapatkan insentif Rp. 70 juta
8. Prodi Perikanan, FPIK dengan poin 44,55 berhak mendapatkan insentif Rp. 60 juta.
Rektor UTU, Dr. Ishak Hasan, M.Si mengucapkan selamat dan terimakasih atas partisipasi aktif seluruh prodi di UTU dalam mengikuti Liga Kampus Merdeka tingkat Prodi.
“Selamat kepada Prodi Pemenang Liga Kampus Merdeka Antar Prodi lingkup UTU, semoga insentif yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan Program Studi” Ucap Dr. Ishak Hasan
Lanjutnya kompetisi kampus merdeka antar program studi ini memasuki tahun kedua, dimana program ini resmi diluncurkan oleh Dirjen Dikti Ristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng pada tahun 2021 lalu yang merupakan bentuk dari akselerasi Kampus Merdeka, mendorong program studi melakukan inovasi agar terjadi pembelajaran 4.0 atau Kampus Merdeka sebagaimana yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Menurutnya, kompetisi ini akan mendorong program studi untuk melakukan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kompetensi serta menghasilkan lulusan yang relevan dengan perkembangan zaman serta siap memasuki dunia kerja.
Melalui program Kompetisi Kampus Merdeka, lanjut Dr. Ishak Hasan, program studi dapat mengakselerasi kualitas dan relevansinya. Rektor mendorong prodi melakukan kemitraan baik dengan perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, dunia industri dan lembaga pendidikan lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Kemitraan tidak hanya dalam bentuk nota kesepahaman atau MoU, tetapi komitmen untuk bersama-sama untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Programnya jelas, peran mitra apa dalam mencapai delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan bagaimana diimplementasikan dalam program-programnya,” jelas Dr. Ishak Hasan
Adapun Indikator penilaiannya lanjut Rektor, berdasarkan kemampuan prodi merealisasikan 8 kriteria atau IKU, yaitu : 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia 7. Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif 8. Program Studi Berstandar Internasional.
Untuk diketahui, Universitas Teuku Umar merupakan PTN Pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Kompetisi Liga Kampus Merdeka Antar Prodi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dirjen Diktiristek, Prof. Nizam saat meluncurkan Program Liga Kampus Merdeka antar Prodi lingkup Universitas Teuku Umar, pada Rabu (9/6/2021) melalui Zoom Meeting. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).