MEULABOHUTU | Wajah-wajah bahagia terlihat jelas saat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar menggelar Yudisium ke XIII yang diikuti oleh 66 mahasiswa yang telah resmi menyandang gelar Sarjana.

Yudisium yang berlangsung secara khidmat dan lancar tersebut dilaksanakan di Aula Lantai II Gedung Kuliah Teritegrasi, Kampus UTU, Kamis (14/9/2023).

Pengukuhan gelar sarjana dilakukan oleh Dekan FPIK UTU Dr. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc IPU yang turut dihadiri Wakil Dekan 1 Dr. Muhammad Rizal, M.Si, Wakil Dekan II Sufal Diansyah, M.Si dan seluruh Kaprodi lingkup FPIK, Ketua Senat Fakultas. Selain itu, turut pula hadir para dosen, staf tendik serta para orangtua/wali dari peserta yudisium.

Aadapun lulusan terbaik dari masing-masing program studi yaitu Rafi Zahtul dari prodi Akuakultur dengan IPK 3,92 dan  Dimas Kusmayadi dari prodi Perikanan dengan IPK 3,89. Berikutnya Agnita Cerentika Sihombing dari prodi Sumber Daya Akuatik dengan IPK 3,87 dan Zherdia Lynega Oktaviani Sinaga dari prodi Ilmu Kelautan 3,83.

Dalam sambutannya, Dekan FPIK menyampaikan apresiasi kepada seluruh yudisiawan/ti yang telah berhasil meraih prestasi sebagai sarjana, tentu ini hari bersejarah bagi anda semua, kami mendoakan bagi yang belum bekerja untuk cepat dapat pekerjaan, dan bagi yang sudah bekerja alhamdulillah semoga karirnya meningkat, semakin profesional.

“Dunia kerja telah mengalami perubahan, sebagai pendatang baru anda harus menyiapkan kompetensi dan menuntut lebih, tidak cukup dengan punya ijazah, dan kami yakin dan percaya alumni FPIK akan mampu untuk berkompetisi, mampu bersaing, sudah banyak alumni FPIK yang berkiprah dan sukses,” sebutnya

Dekan juga berpesan agar para wisudawan menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga kedepannya dapat berkontribusi bagi orang lain dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. (Humas UTU).

MEULABOHUTU  | Dosen Universitas Teuku Umar, Nabil Zurba, S.Pi., M.Si menghadiri dan mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah Pengeloaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 571 di aula Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Aceh di Desa Lampulo Kota Banda Aceh, Kamis (14/9/2023).

Turut hadir kepala DKP Aceh Aliman, S.Pi., M.Si, Kepala PPS Belawan Mohammad Salim, Panglima Laot, Komandan TNI Angkatan Laut Sabang, Direktur Kepolisian Perairan Polda Aceh, Kepala Pelabuhan, Koordinator PPI dan Syahbandar.

Pertemuan ini dalam rangka optimalisasi upaya penyediaan data dan informasi kondisi pengelolaan perikanan di WPPNRI-571 yang ada di Aceh. Wilayah yang termasuk dalam WPPNRI 571, yang meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman.

Kegiatan penangkapan sumber daya ikan di Perairan Umum Daratan (PUD) menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dan tidak terkendali. Selain itu, ekosistem perairan umum daratan juga mendapat tekanan dari berbagai sektor seperti adanya alih fungsi lahan menjadi areal perkebunan sawit.

Nabil Zurba, S.Pi., M.Si dalam kapasitasnya sebagau akademisi memberikan tanggapan terkait metode perikanan terukur dan CBIP “banyak riset terkait perikanan terukur, dan di FPIK UTU juga ada beberapa pakar terkait Perikanan terukur.

“Nantinya kami akan mengadakan sosialisasi baik berupa kunjungan ke TPI maupun seminar edukasi dengan mengundang stake holder untuk membahas perikanan terukur, untuk Sertifikasi CPIB FPIK UTU telah memiliki tempat Uji Kompetensi (TUK FPIK UTU) dan akan mengadakan kerja sama dengan PPS Belawan terkait Sertivikasi CPIB tersebut, sehingga tahun depan sudah mulai diadakan sertivikasi CPIB  nelayan di Aceh Barat maupun Barsela” jelasnya

Kepala PPS Belawan yang diwakili oleh Mohammad Salim dalam kesempatannya mengatakan bahwa WPPNRI 571 mencakup wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Riau tentunya perlu dikelola sehingga dapat memberi manfaat secara langsung kepada nelayan yang turut berkontribusi dalam Pendapatan Daerah dan Pendataan Stok Ikan, maka diperlukan sumbangsih pemikiran dan aksi dari Bapak/Ibu sebagai pemangku Kepentingan.

Kemuadian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh kepala DKP Aceh yaitu Aliman, S.Pi., M.Si. Menurutnya masih ada perbedaan pendapat antara akademisi yang mengatakan stok ikan sudah menipis dan kondisi nyata diperairan masih ditemukannya stok ikan.

“sementara untuk nilai tukar rupiah nelayan aceh sudah berada diatas rata-rata nasional sehingga bisa menyumbang PDB ke daerah” jelasnya.

Lanjutnya DKP juga telah banyak membantu memulangkan nelayan yang terdampar sampai ke luar negeri seperti ke Malaysia, India dan Thailand. “Ada juga kapal nelayan yang tidak mendaratkan hasil tangakapan ke Pelabuhan resmi, sehinga tidak tercatat dalam log hasil tangkapan, yang akan menjadi laporan bagi syahbandar terkait stok ikan” jelasnya

Panglima laot yang hadir pada acara tersebut juga menyampaikan pendapat kepada Dinas dan akademisi “apa itu konsep dan metode perikanan terukur? Apakah kami nelayan harus mengukur ikan di atas kapal? Dan nelayan juga menginginkan adanya pelatihan Cara Penanganan Hasil Tangkapan ikan yang Baik (CPIB) sehingga nelayan memiliki sertivikat kompetensi yang berpengaruh terhadap skill diatas kapal penangkapan”. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) terus berupaya menumbuhkan jiwa dan kemampuan kewirausahaan mahasiswa, serta mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa melalui penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui perkuliahan.

Melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang merupakan program penguatan ekosistem kewirausahaan di Perguruan Tinggi berupa pembinaan, pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha/bisnis kepada mahasiswa, maka dari itu, mahasiswa prodi Akuakultur UTU yang berhasil meraih pendanaan P2MW tahun 2023 ini siap meraih sukses lewat usaha produksi pakan ikan lele melalui brand PAKLEE.

PAKLEE merupakan  i) usaha produksi pakan untuk komoditi ikan lele (core utama), dan ikan nila, ayam (tambahan), ii) merupakan tahapan usaha awal dan skala produksinya masih kecil. Mahasiswa pelaksana P2MW telah berhasil melakukan kegiatan produksi dan memiliki 2 produk awal yaitu pakan ikan lele (crude protein 32%) dibanderol dengan harga Rp.12.000/kg dan pakan ikan nila (crude protein 28%) dibanderol dengan harga Rp.10.000/kg, masing-masing tersaji dalam kemasan 500 g dan 10 kg.

Sedangkan pemasaran produk tersebut telah dilakukan kerjasama dengan beberapa unit penjualan benih ikan dan SMKN Perikanan di Kabupaten Nagan Raya. Selain itu produk juga dapat diakses secara marketplace (Tokopedia: PAKLEE).

Afrizal Hendri, M.Si selaku Dosen Pendamping Lapangan  terus melakukan pendampingan secara berkala dilokasi produksi PAKLEE, sehingga program dan anggaran yang telah direncanakan dapat direalisasikan dengan baik. Diakhir wawancara, DPL menghaturkan terimakasih kepada pimpinan UTU, PKM center, University Farm UTU, Prodi Akuakultur yang telah berkontribusi.

Kedepan mahasiswa pelaksana P2MW berencana melakukan pengembangan produk/riset berupa i) peningkatan kapasitas mesin produksi, ii) peningkatan kualitas material produk dan ii) pembuatan tempat display produk.

Sebagai ingormasi, P2MW merupakan program pengembangan bagi mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana, pendampingan, dan pelatihan (coaching).

Sebelum dikirim ke Ditjen Belmawa untuk mendapat pendanaan, proposal ditampung dan diseleksi terlebih dahulu oleh perguruan tinggi.

Untuk mengikuti P2MW, mahasiswa harus terdaftar di PDDIKTI. Setiap kelompok  terdiri dari ketua dan anggota yang berjumlah 3-5 orang. Kelompok minimal sudah memiliki prototype usaha yang dibuktikan dengan dokumentasi produk. Proposal usaha yang diusulkan juga tidak boleh/sedang menerima pendanaan sejenis dari sumber APBN.

“Program ini sangat baik untuk meningkatkan jumlah wirausahawan dari perguruan tinggi. Apalagi UTU memiliki taqline sebagai kampus sumner inspirasi dan referensi,” tandasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Salah satu bentuk implementasi aktivitas Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) liga 2 Kemendikburistek tahun 2023, Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar menyelenggarakan FGD Bina Desa PKKM” yang berfokus pada pemanfaatan bahan baku lokal untuk pakan ikan mandiri.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin (7/8/2023) di Warkop Jeep Kupi, Suka Makmur, Nagan Raya. Dimana sebagai salah satu tahap dalam kegiatan PKKM, FGD ini merupakan langkah penting bagi Program Studi Akuakultur sebelum melaksanakan kegiatan bina desa.

Kegiatan ini diikuti oleh para pembudidaya ikan dari Desa Blang Semot, Blang Bayu, dan Blang Dalam di Kecamatan Betong, Kabupaten Nagan Raya. Tidak hanya itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Nagan Raya, SMK Negeri 1 Kuala Pesisir, serta mahasiswa yang terlibat dalam Program Desa Binaan turut hadir sebagai peserta.

Muslim, praktisi berpengalaman di bidang produksi pakan ikan dari BPBAP Ujung Batee, menjadi pemateri yang inspiratif dalam FGD ini. Peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang produksi pakan berbasis bahan baku lokal dalam sesi yang penuh interaktif.

Program Studi Akuakultur berharap bahwa kegiatan ini dapat berkontribusi pada peningkatan pemahaman tentang pemanfaatan bahan baku lokal untuk pakan ikan mandiri, serta mendorong praktik akuakultur yang berkelanjutan di wilayah desa binaan.

Yusran Ibrahim, M.Si selaku ketua program studi akuakultur dalam sambutannya menyampaikan bahwa aktivitas bina desa Pkkm ini akan berlangsung selama 4 bln di desa binaan, dan fokus kepada pakan mandiri bahan baku lokal, dan mahasiswa yang telah terpilih akan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pakan untuk budidaya ikan nila. Sedangkan mitra/desa binaan tsb, nantinya bisa belajar teknis produksi pakan ikan nila ke kampus UTU di unit produksi pakan. (Humas UTU)

 

MEULABOHUTU | Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU melakukan kunjungan  ke Aceh Tengah tepatnya di kecamatan Ketol yang merupakan salah satu agenda dalam rangka melakukan monev KKN reguler  Mahasiswa UTU Angkatan XX Tahun 2023.

Pada kali ini Mahasiswa UTU melakukan KKN di beberapa kecamatan yang ada di Takengon, penempatan ini adalah untuk membantu masyarakat dalam usaha penurunan angka stanting yang ada di Kabupaten Aceh Tengah. Peran mahasiswa dalam melakukan KKN sangat di harapkan oleh masyarakat Aceh Tengah, hal ini terungkap dengan hasil monev Dekan FPIK ke lokasi yang menunjukkan antusias masyarakat untuk mahasiswa KKN yang berada di tengah masyarakat dan berbaur sesamanya.

Salah satu Reje di Kabupaten Aceh Tengah, pada Kecamatan Ketol, tepatnya di Glumpang Payung mengatakan bahwa peran Mahasiswa UTU pada program KKN Kali ini sangat dirasakan oleh masyarakat, hal ini terlihat dengan ada dan banyaknya program-program yang dilakukan pada kelompok mahasiswa KKN dan juga kolaborasi mahasiswa KKN dengan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama Dekan FPIK, Dr. Ir. Ismail Sulaiman menyempatkan berkunjung ke 8 desa dan setiap desa beramah tamah dengan reje dan mahasiswa serta aparat setempat. Kedatangan ini disambut dengan baik dan di dampingi juga dengan DPL KKN di setiap desanya yaitu Mahmudin Marbun, S.T., M.sc (DPL Cang Duri dan jerata), Ir. Azwanda, S.T., M.Eng (DPL Blang Mancung, geulumpang Payung, dan Jaluk) serta Eka Lisdayanti, S.Pi., M.Si (DPL Kampung Bah).

Peran DPL di masyarakat sebagai pengontrol ilmu pengetahuan kepada mahasiswa KKN juga tidak kalah penting dalam berjalannya kegiatan KKN. Harapannya dengan adanya mahasiswa KKN dapat membantu masyarakat lebih baik dan dapat mengurangi tingkat stanting melalui program-program yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Calon mahasiswa baru Program Magister Ilmu Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar semester Ganjil 2023-2024, telah melalui tes seleksi.

Bagi calon maba Program Magister tes seleksi terdiri dari ujian tulis dan wawancara. Ujian tulis diselenggarakan melalui metode Computer Based Test (CBT) pada Rabu (26/7/2023) dan seleksi wawancara yang diselenggarakan secara daring dan luring pada Kamis (27/07/2023).

Seleksi tersebut diikuti oleh enam peserta yang merupakan lulusan Universitas Teuku Umar, Universitas Syiah Kuala dan perguruan tinggi lainnya.

Tes wawancara dipimpin langsung oleh Dekan FPIK UTU Dr. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc IPU dan Koordinator Program Magister Ilmu Perikanan Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc.

Kepada Humas UTU, Dr. Ismail Sulaiman menuturkan, pelaksanaan ujian lisan/wawancara dalam rangka seleksi penerimaan mahasiswa baru Program Magister Ilmu Perikanan berjalan dengan lancar.

“Ada 6 calon maba yang mengikuti seleksi tes wawancara, dua orang mengikuti wawancara secara langsung, sementara 4 orang lainnya mengikuti secara daring lewat zoom meeting,” Kata Dr. Ismail Sulaiman

Menanggapi hasil wawancara, Koordinator Program Magister Ilmu Perikanan Dr. Munandar usai kegiatan wawancara mengungkapkan bahwa rata-rata calon mahasiswa telah mempersiapkan diri dengan baik.

“Hal ini menunjukkan wujud kesungguhan calon mahasiswa melamar menjadi mahasiswa peserta program magister pada Program Pascasarjana UTU”, lanjut Dr. Munandar.

Ia juga menambahkan bahwa rata-rata mahasiswa telah mempersiapkan biaya perkuliahan sehingga kendala penyelesaian studi karena faktor finansial tampaknya tidak akan terjadi.

Target yang ingin dicapai melalui kegiatan ujian lisan/wawancara dalam rangka seleksi penerimaan mahasiswa baru Program Magister ialah identifikasi dan pemetaan karakteristik potensi dan kemampuan awal yang dimiliki calon mahasiswa.

Berdasarkan identifikasi dan pemetaan itu Program Magister Ilmu Perikanan dapat menentukan skala prioritas pengembangan program akademik bagi mahasiswa baru. Identifikasi dan pemetaan karakteristik potensi dan kemampuan awal calon mahasiswa ini perlu dilakukan agar program-program pengembangan akademik yang dilakukan lebih terukur dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa.

“Hasil wawancara akan diakumulasikan nilainya dengan hasil tes tulis untuk menjadi dasar pertimbangan kelulusan mahasiswa,” pungkas Dr. Munandar.

Sebagai informasi, Universitas Teuku Umar mulai tahun 2023 ini telah resmi membuka program studi Magister, yaitu ada dua Prodi, yaitu Prodi Magister Ilmu Perikanan dan Prodi Magister Ilmu Pertanian.

Prodi Magister Ilmu Perikanan adalah program perkenalan pertama yang lahir di Universitas Teuku Umar. Program studi ini berdiri sejak diterbitkan SK Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 403/E/O/2023 tentang Izin Pembukaan Program Sutdi Ilmu Perikanan Program magister pada Universitas Teuku Umar di Kabupaten Aceh Barat pada tanggal 2 Mei 2023.

Program studi ini fokus pada studi ilmiah tentang perikanan dan sumber daya perairan. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ilmiah, manajemen, dan keberlanjutan dalam bidang perikanan.

Program Magister Ilmu Perikanan mempersiapkan lulusannya untuk berbagai karir di industri perikanan, penelitian perikanan, manajemen sumber daya perikanan, perairan perairan, dan bidang terkait lainnya.

Dengan pemahaman mendalam tentang ilmu perikanan, lulusan dapat berkontribusi dalam pengelolaan dan konservasi sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Tenaga pengajar bergelar Doktor lulusan dalam dan luar negeri serta memiliki publikasi yang terakreditasi dengan indeksasi Sinta dan Scopus. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Bertempat di Gedung kuliah terintegrasi, Program Studi Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar mengadakan Pelatihan Pembuatan Peta Digital bagi Dosen lingkup FPIK UTU, dengan mengangkat tema “Sistem Informasi Geografis Dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut”.

Pelatihan tersebut berlangsung mulai 12 s.d 14 Juli 2023 yang lalu. adapun pemateri dalam kegiatan pemetaan tersebut adalah Nur Rohim, S.Pi., M.Sc yang merupakan Koordinator Riset dan Monitoring YAGASU (Yayasan Gajah Sumatera) yang berkedudukan di Kota Medan. Ia merupakan Alumnus IPB university.

Dekan FPIK UTU, Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise, M.Sc. IPU dalam sambutannya mengatakan dosen harus mempunyai 7 karakater dalam menunjang keprofesiannya, salah satunya adalah ‘ahli’. Ahli dalam artian menguasai atau terampil dibidang keilmuannya, sehingaa memperlancar transfer knowledge kepada mahasiswa.

Peta Digital yang diperkenalkan oleh pemateri, merupakan peta berbasis teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat dimanfaatkan untuk pemetaan perencanaan desa, pemetaan berbagai macam potensi seperti potensi pertanian, potensi kebencanaan dan lain sebagainya.

Dengan bantuan teknologi SIG peta digital menjadi mudah disunting (dilengkapi) dan dimanfaatkan. Data yang dihasilkan dari penyuntingan tersebut pun memiliki akurasi yang tinggi.

Hal senada juga disebutkan oleh Heriansyah, S,Pi., M.Si selaku ketua Program Studi Sumber Daya Akuatik. Ia menyebutkan pelatihan ini merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan Prodi dalam upaya meningkatkan keahlian dosen dalam mencetak lulusan yang berkompeten.

Pelatihan penggunaan aplikasi ArcGis ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan peserta dalam menggunakan dan mengetahui arti penting SIG (Sistem Informasi Geografi) dan program ArcGis yang diharapkan dapat berpengaruh kepada pola pikir peserta mengenai analisis kewilayahan sebagai langkah awal untuk menyiapkan diri dalam kemajuan agro and marine industry.

Dosen akan memperoleh pencerahan dengan pelatihan ArcGIS yang sangat kita perlukan ke depan, tidak hanya untuk lingkup perikanan dan kelautan namun juga bisa pada sektor lainnya, juga untuk Pemerintah Daerah.

Dalam kegiatan hari pertama, Nur Rohim mengenalkan ArcGIS kepada para peserta workshop. Pada sesi awal, Rohim memaparkan apa itu ArcGIS , mengapa perlunya melakukan migrasi dari ArcMap ke ArcGIS , kelebihan, fitur-fitur yang ada di dalamnya, serta perbedaan mendasar antara ArcMap dan ArcGIS . Peserta pun diajarkan menggunakan ArcGIS dengan masing-masing mempraktikkan penggunaan aplikasi GIS ini.

Beberapa kemudahan pada ArcGIS dibandingkan ArcMAP adalah ketika akan calculate field, tinggal klik play sehingga tidak perlu keluar masuk. Klik kanan calculate field, di tinggal klik play pada ArcGIS, maka field-field yang lain akan running.

Setelah tiga hari mengikuti pelatihan secara penuh, Nur Rohim melakukan pre test (dihari pertama dilakukan post test) sehingga dapat dikukur sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi, dan didapati hasil yang baik, yaitu peningkatan pemahaman dikalangan dosen.

Sufal diansyah, S.kel., M.Si selaku Wakil Dekan II FPIK UTU dalam kegiatan penutupan mengatakan pihaknya dari fakultas sangat mendukung kegiatan pelatihan peningkatan seperti ini karena output dari kegiatan ini adalah soft skill yang akan diturunkan kepada anak didik dalam bentuk praktik dan modul penuntun praktikum.

“Semoga kedepan akan ada pelatihan-pelatihan sejenis atau kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan dosen dalam membentuk karakter yang baik dan tentunya memiliki keahlian tertentu yang bermanfaat bagi mahasiswa,” Kata Wakil Dekan II. (Humas UTU)

MEULABOHUTU  | Di masa kini, mahasiswa tidak hanya dituntut berprestasi dalam hal akademik, namun juga dapat berkontribusi terhadap masyarakat sekitar. Salah satu bentuk kontribusi nyata Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK) Universitas Teuku Umar dalam bidang pengabdian masyarakat yaitu dengan ikut serta dalam Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa).

Pada 15 Juli 2023, BEM FPIK UTU melakukan sosialisasi perdana program PPK Ormawa, di Kantor Desa Pulau Baguk, Pulau Banyak, Aceh Singkil.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai bentuk penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat.

Syahrul Ramadhan, perwakilan PPK Ormawa BEM FPIK UTU menyebut, kegiatan sosialisasi ditujukan untuk menyampaikan rancangan program, diskusi bersama masyarakat dalam rangka meminta izin, saran dan masukan untuk kelancaran program PPK Ormawa di Desa Pulau Baguk.

BEM FPIK UTU memilih Desa Pulau Baguk sebagai mitra dalam melaksanakan program PPK Ormawa dengan membawa topik Hirilisasi produk perikanan melalui Program Desa Preuneur pada Industri rumah tangga di Pulau Baguk, Aceh Singkil.

“Desa preneur merupakan perwujudan desa yang mampu menumbuhkembangkan kewirausahaan melalui unit-unit usaha yang digerakkan dan dilakukan oleh warga masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.” Jelas Syahrul.

Upaya ini dilakukan salah satunya oleh generasi muda melalui aktrivitas wirausaha muda yang digerakkan di pedesaan.

Sementara itu Wakil Dekan II FPIK UTU, Dr. Muhammad Rizal, M.Si menyampaikan FPIK UTU selama ini telah aktif melakukan pengabdian di Pulau Banyak melalui berbagai program, diantaranya Kedaireka dan kegiatan pendukung lainnya. Hal ini mendorong pelaksanaan kegiatan mahasiswa di pulau tersebut, sehingga terbentuklah program berkelanjutan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan membantu masyarakat dalam berbagai aspek.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian mahasiswa dalam bentuk magang. “Ormawa FPIK UTU menjalankan program ini dengan fokus pada pengembangan produk perikanan hilir, khususnya oleh-oleh yang dikenal sebagai rakik awo-awo,” kata M. Rizal

Program ini melibatkan pendampingan dalam produksi, pengemasan, dan pemasaran produk dengan menggunakan teknologi modern guna meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran.

Kegiatan mahasiswa ini akan berlangsung selama beberapa bulan kedepannya, sehingga diperlukan kerjasama yang baik untuk menyukseskan program ini.

Dr. Muhammad Rizal yang juga pembimbing dari tim PPK Ormawa BEM FPIK ini memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk menjalankan program tambahan jika diperlukan, karena potensi di Pulau Banyak masih sangat luas untuk dieksplorasi, dan untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik dengan para pemimpin dan masyarakat setempat.

Namun, beliau juga mengingatkan bahwa program inti yang diusulkan oleh BEM FPIK UTU harus dilaksanakan dengan baik, karena hal tersebut akan menjadi parameter keberhasilan program PPK Ormawa.

Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Pulau Baguk yang dihadiri oleh Kepala Desa, Bapak Hardi dan sejumlah aparatur desa. Hardi dalam kesempatannya berharap para mahasiswa dapat menyelesaikan program mereka dengan baik dan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat setempat.

Beliau juga menambahkan bahwa ia akan mendukung program tersebut dengan memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai hal sesuai dengan kemampuannya, karena program yang diusulkan oleh mahasiswa sangat membantu dalam membangkitkan perekonomian masyarakat di sana.

Program ini digagas oleh kelompok mahasiswa terdiri dari 13 orang yang berasal dari Prodi Perikanan, Sumber Daya Akuatik, dan Ilmu Kelautan. Anggota kelompok mahasiswa tersebut antara lain Syahrul Ramadhan sebagai Ketua Kelompok, serta Riki Hasmansyah, Syahrul Muharram, Deri Anggraini, Desi Lianda, Derila Erima, Safa Aulafi Inayah, Ayu Mariati Hutabarat, Melvira Septika, Sukra Alfiat, Mhd Zul Septian Riwana, Maulana Iqbal, Adela Intan Nasution, Ummu Uzma, dan Serliana Marbun.

Kelompok mahasiswa tersebut telah berangkat pada tanggal 6 Juli 2023 dengan dukungan langsung dari Universitas Teuku Umar. Dalam perjalanan, mereka didampingi oleh Muzawir, S.T, dan Dr. Muktaridha, M.Si, sebagai pendamping dari Koordinator Pusat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Sebagai informasi Pulau Banyak adalah sekumpulan pulau di wilayah Aceh Singkil yang dapat dijangkau dalam perjalanan selama 4 jam dari Pelabuhan Singkil. Pulau Banyak sudah terkenal sebagai tujuan wisata populer, baik di tingkat nasional maupun internasional, karena telah dikunjungi oleh banyak wisatawan dari berbagai negara. Keindahan pulau ini, yang dikelilingi oleh terumbu karang di laut, memberikannya daya tarik eksotis yang khas.

Keberadaan terumbu karang tersebut juga memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan menyediakan sumber daya ikan yang melimpah karena habitatnya yang masih luas dan terjaga dengan baik. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Syahrul Saputra, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar kembali menunjukkan kiprahnya dalam kompetisi Nasional. Prestasi gemilang ini datang dari Ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTIN) Faperta Fair III, yang diselenggarakan oleh Sentosa Foundation bekerja sama dengan Universitas Nadhlatul Wathan, Mataram pada 17 sampai 19 Juni 2023.

Pada kompetisi tersebut, mahasiswa bimbingan Ir. Zuriat, M.Si tersebut berhasil meraih Medali Emas, best presenter yaitu presentasi terbaik dari seluruh finalis yaitu sebanyak 50 finalis baik bidang soshum maupun saintek.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peraih medali emas dalam setiap bidang, kembali berkompetisi untuk memperebutkan Juara 1 sampai harapan 3. Dengan penuh semangat, kegigihan, dan kolaborasi, Syahrul berhasil meraih Juara Harapan 1, capaian tersebut sekaligus menambah pundi-pundi juara untuk Universitas Teuku Umar.

Prestasi ini disambut bangga Wakil Rektor bidang  Kemahasiswaan dan Alumni Ibrahim, SKM., M.NSc   pihaknya bersama jajaran sangat mengapresiasi torehan gemilang tersebut. Ia menilai capaian ini sangat mendukung Simkatmawa lembaga. Ibrahim berharap capaian tersebut dapat menjadi modal untuk terus berprestasi di kancah Nasional bahkan Internasional.

“Kami pimpinan sangat bangga atas torehan yang dicapai mahasiswa dari FPIK tersebut. Raihan Medali Emas ini sangat luar biasa, saya berharap mahasiswa yang bersangkutan bisa mengibarkan semangat juangnya untuk terus berprestasi di kancah Nasional bahkan Internasional. Saya juga berharap capaian ini dapat menjadi motivasi mahasiswa lain untuk ikut serta dalam berbagai kompetisi lainnya”, ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Syahrul Saputra menuturkan sangat bangga dapat menyumbangkan medali untuk fakultas, pasalnya ia bersama dosen pembimbing telah mempersiapkan lomba tersebut agar dapat memberikan yang terbaik. Syahrul menegaskan torehan ini menjadi modal besar untuk berkiprah di kompetisi berikutnya.

“Target kedepannya kami akan terus mencoba mengikuti perlombaan sejenis maupun lomba lainnya untuk terus menambah pengalaman dan wawasan. Selain itu kami akan mengembangkan produk ini sesuai dengan masukan ataupun saran yang sudah diberikan dewan juri”, pungkasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)

MEULABOHUTU | Pelaksanaan event UTU Cup 2023 yang berlangsung dari tanggal 23 Mei s/d 7 Juni 2023 yang bertempat di GOS Aceh Barat, Pasi Pinang, Meulaboh Aceh Barat dan lapangan Volly ball kampus UTU secara resmi ditutup, pada Jum’at (16/6/2023) sore.

Prosesi acara penutupan sekaligus pembagian hadiah kepada pemenang berlangsung di Aula Utama, kampus UTU, Alue Penyareng. Turut hadir dalam acara penutupan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibrahim, SKM., M.NSc, Wakil Dekan II Fakultas Perikanan dan Kelautan UTU, Sufal Diansyah, M.Si, Presma UTU Wahyu Nurdin, para ketua BEM Lingkup UTU dan sejumlah perwakilan tim peraih juara.

Pimpinan Universitas yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibrahim secara resmi menutup UTU CUP 2023. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada para tim yang telah menang dan mendapatkan mendali dari beberapa cabang olahraga yang telah dilaksanakan dalam ajang UTU Cup 2023.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintahan Mahasiswa UTU selaku panitia pelaksana, para peserta dari berbagai Prodi dan Fakultas lingkup UTU yang telah berpartisipasi di ajang tahunan ini.

Presiden Mahasiswa UTU, Wahyu Nurdin dalam laporannya menyampaikan, UTU CUP 2023 telah sukses dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Ada tiga cabang olahraga yang diperlombakan yaitu Futsal, Volly Ball (putra dan putri) dan tenis meja (putra dan putri). Adapun pelaksanaannya di beberapa venue seperti di GOS Aceh Barat dan lapangan Volly Ball kampus UTU.

“Kegiatan UTU CUP ini merupakan program kerja unggulan dari PEMA, dimana sebelumnya diputuskan dalam raker adalah SCL (Sinergi Champions League),” ucapnya

Wahyu juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan Kampus dan pihak sponsorship yang sudah mendukung pihaknya untuk menyukseskan kegiatan UTU CUP ini, baik itu dukungan materil maupun non materil.

Wahyu menambahkan melalui kegiatan UTU CUP tersebut, pihaknya mengharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi mahasiswa dalam bidang olahraga, khususnya olahraga Futsal, volly ball dan tenis meja.

“Jaga semangat untuk kebersamaan dan kekeluargaan sehingga ini bisa membentuk karakter kepemimpinan bangsa, karena mahasiswa adalah tonggak estafet kepemimpinan dari suatu bangsa,” ujar Wahyu

Acara penutupan diakhiri dengan pegumuman para juara dan penyerahan piagam dan piala kepada masing-masing pemenang di setiap cabang olahraga. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan piala bergilir UTU Cup tahun 2023 yang jatuh kepada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Adapun piala bergilir tersebut diserahkan wakil Rektor III Ibrahim dan diterima oleh Wakil Dekan II FPIK, Sufal Diansyah, M.Si.

Berikut ini daftar lengkap para pemenang UTU Cup 2023
CABANG FUTSAL
1. Juara 1 futsal: Perikanan
2. Juara 2 futsal: Agroteknologi
3. Juara 3 bersama : Ilmu Administrasi Negara
4. Juara 3 bersama: Teknologi Hasil Pertanian

CABANG VOLLY BALL
1. Juara 1 bersama volley ball putra : FPIK
2. Juara 1 bersama volley ball putra: FT
3. Juara 3 bersama volly bal putra: PEMA
4. Juara 3 bersama volly bal putra: FISIP

1. Juara 1 volley ball putri: Pertanian
2. Juara 2 volley ball putri: FT
3. Juara 3 bersama volly bal Putri: PEMA
4. Juara 3 bersama volly bal putri: FKM

CABANG TENIS MEJA
1. Juara 1 tenis meja putra : STAIN
2.  Juara 2 Tenis meja putra : FPIK
3. Juara 3 Tenis meja putra: FT

1. Juara 1 Tenis meja putri: FKM
2. Juara 2 Tenis meja putri: FPIK
3. Juara 3 Tenis meja putri: FISIP