
MEULABOH – UTU | Program Studi Magister Ilmu Perikanan Universitas Teuku Umar menyelenggarakan Guest Lecture, Jum’at (17/11/2023) yang berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan bertema “the Study of Taxonomy and Phylogeografy on the genus johnius (perciformes : Sciaenidae) ini the South China Sea” itu menghadirkan pakar perikanan dari Malaysia yaitu Dr. Norhafiz Hanafi bin Ahmad Shah dari Universiti Malaysia Terengganu.
Ketua pelaksana kegiatan Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc mengemukakan, Dr. Norhafiz Hanafi merupakan pakar terkemuka di bidang Perikanan yang telah berkontribusi secara signifikan dalam studi keanekaragaman hayati di perairan tropis.
Dengan latar belakang penelitian yang kuat dan pengalaman lapangan yang mendalam, beliau membagikan temuan terkini terkait taksonomi dan filogeografi genus Johnius. Telah banyak tulisan yang telah dipublikasikan di SCI (WoS) Jounal diantaranya “A new species of Larimichthys from Terengganu, east coast of Peninsular Malaysia (Perciformes: Sciaenidae)” di Zootaxa Journal dan “A new species of Larimichthys from Terengganu, east coast of Peninsular Malaysia (Perciformes: Sciaenidae)” di MDPI Journal.
Guest Lecture ini menjadi wadah bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti di bidang ilmu perikanan untuk mendalami pengetahuan tentang keberagaman biologis dan ekologis genus Johnius, yang merupakan kelompok ikan dalam famili Sciaenidae.
Berdasarkan hasil pemaparannya, Dr. Hafiz, lulusan dari NSYSU Taiwan, menyatakan bahwa 7 spesies valid telah ditinjau, dengan Laut China Selatan sebagai batas geografis utama bagi spesies Johnius di perairan Taiwan.
Selanjutnya, 17 spesies yang valid telah direvisi, dengan meninjau batas spesies, pola zoogeografis, dan variasi musiman. Kemudian, 14 spesies yang valid adalah kelompok monofiletik, dimana SCS dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan glasial, menyebar ke SCS utara dan selatan, yang mana siklus glasial dan musim muson membentuk distribusi Johnius.
Dengan adanya Guest Lecture ini, diharapkan peserta dapat memperluas wawasan mahasiswa dan dosen dalam bidang ilmu perikanan, khususnya terkait keberagaman hayati di Laut Cina Selatan.
Acara ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya perikanan di wilayah tersebut dan juga potensi pengembangan penelitian yang serupa di Pantai Barat Selatan Aceh. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Mahasiswa angkatan 2023 Program Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar melaksanakan praktikum lapangan mata kuliah Ekologi Perairan Lanjutan di ekowisata hutan mangrove, gampong Baro Sayeung, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Minggu (12/11/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan yang mengambil mata kuliah wajib Ekologi Perairan Lanjutan dengan didampingi oleh tiga dosen pengampu MK tersebut yaitu Dr. Edwarsyah, M.Si, Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc dan Dr. Wintah, M.Si.
Rombongan Mahasiswa Praktikan dan para Dosen berkumpul di kampus sekitar jam 7.00 WIB. Kemudian mahasiswa diberikan pengarahan terkait tata tertib dan alur praktikum yang akan dilaksanakan di sekitar area ekowisata mangrove.
Hutan Mangrove merupakan salah satu komunitas tumbuhan yang hidup di kawasan pinggiran pantai. Ekosistem mangrove, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai pelindung lingkungan memiliki peran yang amat penting dalam aspek ekonomi dan ekologi bagi lingkungan sekitarnya.
Mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar, seperti primata, reptilia dan aves. Selain sebagai tempat berlindung dan mencari makan, mangrove juga merupakan tempat berkembang biak bagi burung air. Bagi berbagai jenis ikan dan udang, perairan mangrove merupakan tempat ideal sebagai daerah asuhan, tempat mencari makan dan tempat pembesaran anak.
Dr. Edwarsyah menjelaskan, praktikum lapangan MK Ekologi Perairan ini bertujuan untuk mempelajari tentang morfologi dan ekologi tumbuhan khususnya mangrove atau bakau yang ada di gampong Baro Sayeung sehingga praktikan mengetahui ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh masing-masing jenis mangrove yang ditemukan.
Lanjut Dr. Edwarsyah, di lokasi Kawasan Ekowisata Mangrove Sayeung Aceh Jaya terdapat 13 Jenis Mangrove. Jenis- jenis mangrove di Aceh Jaya :
1.Rhizopora Mucronata
2.Rhizopora Apiculata
3.Rhizopora Stylosa
4.Bruguera Gimnorizha
5.Avicenia Marine
6.Sonnaratia Casiolaris
7.Nipah Frutican
8.Avicenia Alba
9.Ceriop Tagal
10. Acrostichum aureum ( Paku laut)
“Kami mengapresiasi pihak pengelola ekowisata mangrove karena kegiatan ini disambut baik dan kami harapkan ini menjadi langkah awal menjajaki kerjasama antara Prodi Magister Ilmu Perikanan dengan Ekowisata Hutan Mangrovei khususnya di bidang pendidikan dan penelitian.” Kata Dr. Munandar selaku Koordinator Magister Ilmu Perikanan. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar merupakan salah satu dari dua prodi di UTU yang memenangkan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) liga 2 Kemendikburistek tahun 2023.
Dalam rangka mengimplementasikan PKKM 2023, Prodi Akuakultur menyelenggarakan kegiatan praktisi mengajar guna meningkatkan capaian IKU. Kegiatan ini mendukung tercapainya IKU 4 yaitu praktisi mengajar di dalam kampus.
Ketua Prodi Akuakultur Yusran Ibrahim, M.Si menyebut, Akuakultur UTU sudah rutin mengadakan kelas praktisi mengajar selama 2 semester ini, bahkan sebelum program disahkan oleh pemerintah, sudah rutin mengundang beragam tamu untuk mengisi kuliah tamu.
“Karena praktisi mengajar, atau belajar langsung dari orang yang hidupnya dilalui dengan menjadi seorang ahli di suatu bidang, akan memberikan gambaran yang jelas bagaimana ilmu-ilmu yang dipelajari di kelas mendapatkan ruangnya,” papar Yusran
Selain itu, lanjut dia, program-program seperti praktisi mengajar juga menjadi penting untuk mahasiswa mengetahui keluasan dunia, terlebih untuk yang ada di lingkungan Universitas Teuku Umar
Adapun praktisi mengajar yang didatangkan pada semester ini terdiri dari instansi pemerintah pusat, dari perusahaan dan UMKM.
Prodi akuakultur mengundang 2 instansi pemerintah pusat yaitu Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) Blang Bintang. Prodi akuakultur juga mengundang 1 perseroan terbatas yaitu PT Piasan Donya serta 1 UMKM yaitu Mina Mandiri.
Kegiatan Praktisi Mengajar ini dilakukan selama 5 minggu dari Bulan Oktober hingga Bulan November tahun 2023.
BPBAP Ujung Batee mengirimkan 2 praktisi mengajar yaitu: Drh. Bakhtiar Sah Putra, M.VetStud dan Ibu Dr. Nurbariah, S.Si., M.Si. Adapun SKIPM Blang Bintang mengirimkan 4 praktisi mengajar yaitu: Diky Agung Setiawan, S.St.Pi, Zulhan Efendi, S.KH, M.Si, Silvia Wijaya, S.Pi, M.Si, dan Widyatmoko, S.Pi., M.Si.
Selanjutnya PT. Piasan Donya mengirimkan Nazar Saddami Ibrahim, Amd. Pi dan UMKM Mina Mandiri mengirimkan Mu’amar Abdan, S.Pi., M.Si.
Praktisi-praktisi ini mengajar matakuliah yang ada di prodi akuakultur yaitu MK Dasar-Dasar Genetika, MK Nutrisi Ikan, MK Hama dan Penyakit Ikan, MK Manajemen Pembenihan Ikan, dan MK Manajemen Payau dan Laut. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Empat tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Universitas Teuku Umar mendapatkan kesempatan divisitasi langsung oleh tim Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi, Kemdikbud-Ristek. Kegiatan tersebut berlangsung mulai 9 hingga 11 Oktober 2023.
Adapun pelaksanaan Visitasi ini dilakukan 2 tahap yaitu wawancara dan survey lokasi. Tahap wawancara dilakukan di ruang rapat senat, GKT Kampus UTU selaku PT host yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Oktober 2023.
Tim Dit Belmawa Diktiristek yang hadir ke Universitas Teuku Umar ada tiga orang yaitu Soecipto, Gilang Ar Rasyid dan Imron Paru Siregar.
Wakil Rektor III UTU Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc dalam sambutannya saat menjamu tim Belmawa Diktiristek di Kampus UTU menyambut gembira atas capaian ini karena menambah daftar mahasiswa Universitas Teuku Umar yang berprestasi dan mengharumkan nama kampus UTU dikancah nasional.
Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara Pimpinan Universitas, Pusat PKM, Biro kemahasiswaan, para dosen pendamping dan mahasiswa yang terus menggelorakan semangat kompetisi dan budaya prestasi di lingkungan kampus.
“Untuk kompetisi ini, hanya 2 perguruan tinggi di Aceh yang mendapat kunjungan visitasi diantaranya Universitas Teuku Umar dan Universitas Syiah Kuala,” terangnya.
Ibrahim Laweung juga sangat optimis 4 tim PPK Ormawa UTU akan mampu bersaing di babak final Ajang Abdi Daya 2023 yang akan berlangsung di Universitas Jember pada desember mendatang.
Pimpinan UTU mendukung penuh program PPK Ormawa lewat pendampingan secara terus menerus melalui bagian kemahasiswaan dan Pusat PKM yang merupakan taskforce yang fokus pada pengembangan kreativitas mahasiswa, disamping adanya dosen yang mendampingi setiap tim.
“Kolaborasi bagian kemahasiswaan, Biro AKPK dengan Korpus PKM selama ini sangat intens dalam hal pendampingan setiap program mahasiswa, utamanya PPK Ormawa, ini sebagai wujud support system perguruan tinggi sehingga program PPK Ormawa dapat terealisasi sebagaimana yang diharapkan,” kata Ibrahim
Sementara itu Soecipto, ST., MH selaku reviewer nasional yang berkesempatan menjadi reviewer dari pelaksanaan program PPK Ormawa dan Gilang Ar Rasyid selaku pihak pendamping dari Belmawa dalam kesempatannya menjelaskan kedatangan mereka kali ini ingin melihat langsung pencapaian program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh setiap tim.
Oleh karena itu selama dalam kurun waktu 4 hari tersebut dirinya dan kolega akan mengunjungi semua desa yang menjadi lokasi binaan.
Berdasarkan surat dari Kemdikbud-Ristek nomor 7317/E2/DT.01.01/2023 tentang Visitasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2023, maka terdapat 4 tim PPK Ormawa UTU yang layak untuk di Visitasi Lapangan dan lolos kategori Abdidaya 2023, adapun tim PPK Ormawa tersebut adalah Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEP) Fakultas Pertanian, Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Himakesmas) FKM, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian.
Keempat tim tersebut lolos 160 Besar dari 700an tim pelaksana PPK ORMAWA Se-Indonesia. Ini merupakan prestasi yg luar biasa untuk Universitas Teuku Umar sepanjang mengikuti ajang Anugerah Abdidaya.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si saat dihubungi Humas UTU menyampaikan, apresiasinya kepada seluruh tim PPK Ormawa lingkup UTU yang berhasil lolos pada tahapan visitasi oleh Dirjen Belmawa Kemendikbudristek.
“semoga keempat tim yang divisitasi dapat memperoleh hasil yang maksimal untuk dapat masuk sebagai nominator dan meraih penghargaan dalam abdidaya tahun 2023,” pungkas Rektor (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Program Studi Sumber Daya Akuatik (SDA) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi peduli lingkungan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMKN 1 Meureubo, Sabtu (4/11/2023).
Nabil Zurba, S.Pi., M.Si menjelaskan kegiatan Sosialisasi ini juga merupakan sarana sosialisasi program studi untuk meningkatkan animo masyarakat dalam memilih program studi Sumber Daya Akuatik.
“Selain itu, program ini juga merupakan bentuk nyata dari penerapan tridharma perguruan tinggi yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi bagi peningkatan akreditasi program studi,” harap Nabil
Ia mengatakan program Studi SDA dapat dijadikan sebagai pondasi utama dalam penyiapan Sumber Daya Manusia di bidang sumber daya perairan yang potensinya luar biasa tersedia di kawasan barat selatan Aceh.
Selain itu, program studi SDA juga diharapkan dapat mampu memberikan pendidikan dan pengalaman lapangan secara riil kepada para mahasiswa sehingga dapat berkontribusi aktif dalam pengembangan Sumber Daya Perairan di Aceh.
Kegiatan yang turut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa SDA UTU itu juga turut disampaikan materi oleh dosen SDA lainnya, Faliqul Isbah, S.Kel., M.Si. Ia mengungkapkan kegiatan bersifat edukatif tersebut ditujukan kepada generasi muda untuk mempengaruhi pola pikir mereka dalam melestarikan sumber daya alam.
“karena dengan kemampuan berpikir yang kritis dan dengan pembekalan ilmu dari perguruan tinggi maka akan menciptakan aksi dan tindak lanjut dari siswa/i yang dimasa mendatang sebagai calon stakeholder dalam mengambil kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam,” kata Faliqul Isbah
Sementara itu Kepala SMKN 1 Meureubo Fauziah, S.Pd,. M.Pd dalam kesempatannya mengucapkan terimakasih kepada Prodi Sumber Daya Akuatik Universitas Teuku Umar yang telah menjadikan Sekolahnya sebagai tempat sosialisasi. “Ini merupakan momentum yang baik bagi akan-anak kami mendapatkan penjelasan tentang Prodi SDA dengan berbagai program unggulannya,” kata Fauziah
Lanjutkan, dari kegiatan ini diharapkan para siswa di SMKN 1 Meureubo mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga terutama dalam hal kepedulian lingkungan dan terkait potensi ekosistem mangrove dan terumbu karang. (Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan diharuskan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga lainnya. Tidak hanya dengan lembaga yang berfokus di bidang yang sama, tetapi juga bidang lain.
Universitas Teuku Umar telah menjalin kerjasama aktif dengan berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, salah satunya dengan Universitas Brawijaya Malang. Kerjasama tersebut tentu saja dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lembaga karena melalui kerjasamalah civitas akademika UTU mendapatkan kesempatan untuk berkarya tanpa batas.
Pada Senin-Kamis 23-26 Oktober 2023 tim dosen Universitas Teuku Umar dari Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menyambangi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang (FPIK UB) dalam rangka implementasi butir MoU yang telah disepakati dalam bidang penelitian.
Tim dosen Akuakultur UTU melakukan presentasi hasil riset kolaborasi dengan mitra FPIK UB. Riset pada tahun 2023 melalui pendanaan riset skema Penelitian Kerjasama Dalam Negeri (PKDN) dari Kemendikbudristek dengan judul : Bio Ekologi dan Domestikasi Ikan Cupang Endemik (Betta sp.) dari Perairan Barat Selatan Aceh sebagai Dasar Pengembangan Budidaya Ikan Hias Endemik.
Tim Dosen UTU terdiri dari Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Zulfadhli S.Pi, M.Sc dan Muhammad Arif Nasution. Sementara dari UB terdiri Ahmad Fahrul Syarif, S.Pi, M.Si dan Prof, Dr. Ir. Maftuch, M.Si.
Dekan FPIK UB, Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si dalam paparannya kepada tim akuakultur UTU bahwa sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka, prodi di perguruan tinggi harus bisa melakukan sebuah lompatan yang luar biasa dalam hal kolaborasi riset pengabdian, publikasi, menciptakan program-program magang, praktek kerja, serta pendirian perusahaan rintisan/start-up berbasis AI, yang kemudian akan membantu lulusan memperoleh pengalaman akademik, praktis dan bisnis.
“Ini akan membantu mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja dengan lebih siap dan memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh industri pada saat ini,” jelas Prof. Maftuch
Sementara itu ketua prodi akuakultur UTU, Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si dalam kesempatannya menyampaikan bahwa, alhamdulilah prodi Akuakultur meraih pendanaan riset kolaborasi dari Kemendikburistek, dan hal ini menjadi amunisi kami untuk terus berkolaborasi dalam bidang budidaya perikanan yang berkelanjutan. Kami menggandeng UB, salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Selain kegiatan diatas, kegiatan kedua yang dilakukan adalah pengambilan Serkom (sertifikat kompetensi) keahlian budidaya udang/ikan (skema pakan ikan). Sembilan dosen akuakultur UTU yaitu Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si; Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si; Sufal Diansyah, S.Kel., M.Si; Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Khairul Samuki, S.Pi., M.Si; Alfis Syahril, S.Pi., M.Si; M Fizra Hasibuan, S.Si., M.Si.
Serkom ini sangat penting bagi peningkatan nilai IKU Prodi khususnya IKU 4. Tahapan Serkom ini meliputi i) validasi portofolio peserta, ii) wawancara dengan asesor, iii) asesmen kegiatan lapangan/lab, iv) penerbitan sertifikat. Insha Allah, kesembilan dosen prodi Akuakultur yang telah ikut mendapatkan prediket “Kompeten” dari BNSP.
Kegiatan ketiga yaitu komukasi awal tentang studi S3 bagi dosen FPIK UTU ke program studi doktor FPIK UB yang sudah terakreditasi unggul, sehingga memungkinkan pada tahun 2024 dosen FPIK UTU untuk menempuh pendidikan doktoral di kampus ini, baik melalui jalur reguler, by-reseach, RPL (rekognisi pembelajaran lampau).
Pada agenda ini turut dihadiri oleh pimpinan FPIK UB yaitu Dekan Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si, Ketua Program Studi Budidaya Perairan Wahyu Endra Kusuma, S.Pi, MP, D.Sc, Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Dr. Fuad, ST, MT, Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Dr. Ir. Uun Yanuhar, S.Pi, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Kelautan Ade Yamindago, S.Kel, MP, M.Sc, Ph.D.
Pada akhir sesi kegiatan di kampus UB Malang, kedua belah pihak sepakat akan terus mendorong kolaborasi akademik yang berkelanjutan, dan sebagai penutup sesi masing-masing memberikan cinderamata berupa bungong jaro dan buku ajar karya dosen akuakultur UTU. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Sebanyak 9 dosen Prodi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar mengikuti sertifikasi kompetensi (serkom) di Universitas Brawijaya Malang. Kegiatan tersebut berlangsung pada 23-26 Oktober 2023.
Kesembilan dosen prodi akuakultur tersebut mengikuti serkom keahlian budidaya udang/ikan (skema pakan ikan), yaitu Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si; Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si; Sufal Diansyah, S.Kel., M.Si; Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Khairul Samuki, S.Pi., M.Si; Alfis Syahril, S.Pi., M.Si; M Fizra Hasibuan, S.Si., M.Si.
Serkom ini sangat penting bagi peningkatan nilai IKU Prodi khususnya IKU 4. Tahapan Serkom ini meliputi i) validasi portofolio peserta, ii) wawancara dengan assesor, iii) asesmen kegiatan lapangan/lab, iv) penerbitan sertifikat.
Afrizal Hendri kepada utu.ac.id menyebutkan dalam ujian sertifikasi yang digelar selama dua hari tersebut, para peserta melakukan serangkaian tes tulis dan wawancara yang dilakukan oleh para asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), lembaga independen untuk menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi.
“Alhamdulillah kesembilan dosen prodi Akuakultur tersebut telah ikut mendapatkan prediket “Kompeten” dari BNSP,” kata Afrizal Hendri
Sebagai informasi bahwa kegiatan Serkom ini merupakan salah satu aktivitas dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Program Studi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
PKKM pada skema ini bertujuan meningkatkan mutu, relevansi dan inovasi Prodi pada Pendidikan tinggi untuk merespon dan mengantisipasi perkembangan IPTEK di masa depan sesuai dengan keunggulan program studi dan meningkatkan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan Top World Class Universities dalam rangka transformasi pendidikan tinggi untuk mendapatkan pengakuan internasional dan meningkatkan daya saing bangsa.
Dekan FPIK UTU Dr. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise, M.Sc IPU mengapresiasi kegiatan serkom dan berharap bahwa sertifikasi yang diperoleh oleh para dosen FPIK akan menjadi modal yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selain itu, ia juga berterima kasih kepada FPIK UB Malang atas kerja sama yang baik dan dukungan dalam pengembangan kompetensi dosen di bidang budidaya ikan/udang. Ia berharap kerja sama tersebut dapat terus ditingkatkan dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak.
“Terimakasih kepada pihak UB Malang atas berjalannya kegiatan ini. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan ilmu dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perikanan,” pungkas Dekan FPIK UTU. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Tim Dosen Prodi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Lhok Kuala Daya, Kecamatan Lamno, Aceh Jaya, Selasa (10/10/2023) lalu.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset (PBR) mengusung tema “Penerapan Teknologi Rumpon Berbasis Sumberdaya Lokal Sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Protein Kabupaten Aceh Jaya” ini diketuai oleh Dr. Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si, dengan anggota Tim Afdhal Fuadi. Turut hadir Panglima Laot, Sekretaris Panglima Laot dan Nelayan Lhok Kula Daya Kabupaten Aceh Jaya
Dalam rilis yang diterima UTU News disampaikan, hasil diskusi dengan Panglima Laot dan Sekretaris Panglima Laot Lhok Kuala Daya akan dilaksanakan beberapa program mulai dari Sosialiasi pemanfaatan Sumberdaya Lokal untuk dijadikan sebagai atraktor rumpon (Alat bantu penangkapan ikan) seperti serat ijuk, rotan, daun kelapa dan daun pinang, kemudian dilakukan program workshop pembuatan rumpon berbasis sumberdaya lokal, peletakan rumpon di perairan Lhok Kuala Daya, Monitoring dan Evaluasi hasil dari Rumpon berbasis sumberdaya lokal tersebut.
Dr. Muhammad Rizal menjelaskan rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang dapat membantu nelayan untuk membuat atau menciptakan daerah penangkapan ikan di suatu perairan contohnya di perairan Lhok Kuala Daya, karena rumpon yang terbuat dari sumberdaya lokal dapat memikat atau manarik ikan untuk berkumpul di sekitaran rumpon yang tujuan dari ikan tersebut berkumpul adalah untuk mencari makan, memijah, bersembunyi dan lain-lain.
“Sehingga dengan adanya rumpon yang terbuat dari bahan sumberdaya lokal tersebut nelayan lebih mudah dalam mencari dan menangkap ikan disekitaran rumpon, apalagi potensi sumberdaya lokal yang dapat dijadikan sebagai atraktor rumpon di Lhok Kuala Daya ini berlimpah” Ujar Dr. Muhammad Rizal
Kegiatan PkM Berbasis Riset ini akan dilaksanakan selama 3 bulan kedepan sampai dengan kegiatan terakhir yaitu Monitoring dan Evaluasi yang akan dilakukan oleh Tim Reviwer Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPM-PMP) Universitas Teuku Umar (UTU). Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu program yang didukung dan didanai oleh LPPM-PMP UTU kegiatan Pengabdian untuk membantu masyarakat.
Panglima Laot, Sekretaris Panglima Laot dan Nelayan Lhok Kuala Daya Kabupaten Aceh Jaya memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada tim PBR FPIK UTU yang telah memilih tempat kami sebagai lokasi pengabdian dan merikan pengalaman serta ilmu baru untuk kami terkait sumberdaya lokal (serat ijuk, rotan, daun pindang, daun kelapa) yang bisa dijadikan sebagai atraktor rumpon.
Selama ini potensi sumberdaya lokal seperti serat ijuk dan rotan kami hanya memanfaatkannya sebagai sapu, akan tetapi sekarang ternyata bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu penangkapan ikan yang ramah lingkungan” ujar Panglima Laot Lhok Kuala Daya.
Tim Pengabdian kapada Masyarakat Berbasis Riset juga melibatkan Mahasiswa program Studi Perikanan FPIK UTU untuk memberikan pengalaman berkegiatan diluar kampus, menambah skil pengetahuan terkait sumberdaya lokal yang dimanfaatkan sebagai atraktor rumpon, merancang, membuat dan meletakan rumpon di perairan Lhok Kula Daya serta dapat mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) 1. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar melalui kegiatan Program Pengabdian Masyarakat pada tahun 2023 ini Kembali melakukan pendampingan masyarakat dengan pelaku usaha Home industri Terasi udang di Kecamatan Meureubo Aceh Barat.
Kegiatan Pengabdian ini merupakan adalah salah satu komponen Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh Dosen. Kegiatan ini diselenggarakan di rumah pemilik Home Industry Gudang Terasi Udang di Desa Paya Peunaga Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Adapun tim dosen yang melaksanakan kegiatan ini adalah Rahmawati, S.P., M.Si selaku ketua beserta tim lainnya Syarifah Zuraidah, S.Pi., M.Si, Ir. T Amarullah, M.Pi dan Ir Zuriat, M.Si serta mahasiswa dari Program Studi Perikanan.
Kegiatan ini disertai dengan pemberian cetakan terasi kepada bapak Ismail selaku mitra kegiatan PKM. Bapak Ismail menjelaskan sebelumnya produksi terasi saat mencetak membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam untuk per dua kilogram bahan baku (udang) namun saat setelah adanya pelatihan ini dapat mempersingkat waktu produksi menjadi satu jam per dua kilogram bahan baku yang digunakan.
Ketua Tim Pengabdian Rahmawati menuturkan melalui kegiatan ini diharapkan mitra dapat terbantu dalam aktivitas produksi terasi dan upaya yang dilakukan untuk keberlanjutan usaha mitra agar dapat terus terjadi peningkatan dalam memproduksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi oleh pelaku home industri serta menempatkan usaha terasi lokal ini mampu bersaing dengan terasi dipasaran lainnya di Kabupaten Aceh Barat.
Selain itu, kegiatan ini juga menambah pengetahuan dalam proses produksi mencetak terasi semula per sekali cetakan 10 pcs terasi menjadi 100 pcs dalam satu kali cetak.
Anggota Tim Pengabdian Syarifah Zuraidah juga menambahkan, dari hasil evaluasi kegiatan PKM yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan ini telah mendapatkan respon positif dengan dimanfaatkan dengan baik cetakan yang menujang dalam kegiatan produksi terasi udang sehingga dapat mempersingkat waktu produksi juga meningkatkan income pelaku home industry. (Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang setiap tahunnya mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiwa (PKM). Terdapat 8 bidang pendanaan PKM salah satunya bidang Program Kreativitas Mahasiwa–Penerapan IPTEK (PKM-PI).
Tahun ini Prodi Akuakultur UTU mendapatkan pendanaan PKM-PI dengan judul “Edukasi dan bimbingan teknis teknologi akuaponik sistem rakit apung guna meningkatkan produktivitas budidaya ikan UD. Sonia Ratu Lele”.
Tim PKM-PI dari Prodi Akuakultur ini beranggotakan 4 mahasiswa dan 1 orang pembimbing PKM-PI. Tim PKM-PI ini yaitu Rafi Zahtul (Ketua), Irna Martisa (Anggota), Fenika Ayuni (Anggota) dan Mohammad Arib Zain (Anggota) serta pembimbing Fazril Saputra, S.Kel., M.Si
PKM-PI ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan bimtek kepada mitra usaha budidaya ikan mengenai penggunaan dan manfaat sistem budidaya akuaponik rakit apung guna meningkatkan produksi budidaya ikan air tawar dan hasil sampingan dari sistem budidaya ikan yaitu tanaman kangkung. Mitra yang terpilih pada kegiatan ini adalah UD. Sonia Ratu Lele yang berlokasi di Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Darat.
Nurhayati selaku pemilik usaha budidaya ikan UD. Sonia Ratu Lele menyambut baik program pendampingan yang ditawarkan oleh mahasiswa UTU. “Dilakukan kegiatan PKM-PI ini mengenai akuaponik sistem rakit apung, kami selaku mitra mendapatkan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan produksi usaha budidaya ikan kami serta menghasilkan produk tambahan berupa sayur-sayuran” kata Nurhayati
Sementara ketua Tim PKM PI, Rafi menyebutkan sistem akuaponik rakit apung bertujuan untuk meremediasi air limbah dari wadah terpal ikan, sekaligus memanfaatkan kandungan senyawa organik yang terdapat di dalamnya untuk menumbuhkan tanaman air seperti kangkung yang dapat dikonsumsi masyarakat.
“Teknologi akuaponik merupakan metode budidaya gabungan antara akuakultur dan hidroponik dalam satu wadah,” ujar Rafi
Sistem Akuaponik rakit apung ini juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan di Desa Gunong Kleng. Pengabdian ini telah dimulai Bulan Juli hingga Oktober 2023. Harapannya masyarakat dapat menggunakan sistem akuaponik rakit apung untuk produksi ikan dan sayuran secara berkelanjutan. (Humas UTU).