MEULABOH – UTU | Dalam upaya meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan ide-ide kreatif mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Program Studi Sumber Daya Akuatik (Himassa) Universitas Teuku Umar menggelar pelatihan penulisan proposal Program Pengembangan Kepemimpinan Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) dan Program Pengembangan Usaha bagi Mahasiswa (P2MW) 2024. Kegiatan tersebut berlangsung pada Minggu (3/3/2024) di Gedung kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.
Pelatihan ini mengundang narasumber yaitu Syahrul Muharam (peraih prestasi di bidang PPK ormawa dan P2MW tahun 2023) dan turut dihadiri oleh sejumlah dosen dan mahasiswa dari Prodi SDA. Para mahasiswa hadir dengan semangat tinggi untuk mendapatkan panduan dan keterampilan yang diperlukan dalam menyusun proposal yang berkualitas.
Dalam sambutannya, Ketua Prodi SDA, Heriansyah, M.Si yang diwakili Roni Arif Munandar, S.Kel., M.Si selaku Pembina Himassa UTU menyampaikan betapa pentingnya peningkatan keterampilan dalam menyusun proposal sebagai langkah awal menuju penelitian dan proyek yang bermutu. “Kami berharap melalui pelatihan ini, para mahasiswa dapat lebih aktif dalam mengembangkan ide-ide kreatif dan meningkatkan kualitas penelitian yang dilakukan di lingkungan kampus,” kata Roni Arif Munandar
Lanjut Roni, dari program ini diharapkan dapat memberi pemahaman dari aspek yang berbeda, jika biasanya penyusunan proposal hanya melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing, kami mencoba melibatkan pemenang dari kegiatan tersebut untuk sharing dan memberikan tips dan trik serta motivasi kepada mahasiswa kami agar dapat mencapai prestasi serupa, bahkan lebih baik.
Pelatihan dilaksanakan secara intensif dengan materi yang disajikan meliputi tahapan penyusunan proposal, peraturan dan tata cara pengajuan proposal, serta teknik penulisan yang efektif. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada narasumber yang ahli di bidangnya.
Salah seorang mahasiswa peserta pelatihan, menyatakan kegembiraannya atas inisiatif Himassa dalam melibatkan mahasiswa dalam kegiatan ini. “Pelatihan ini memberikan wawasan baru dan memperbaharui pengetahuan kami terkait tata cara penyusunan proposal yang baik dan benar,” ucapnya
Diharapkan, melalui pelatihan ini, baik dosen maupun mahasiswa Prodi SDA dapat lebih siap dan percaya diri dalam menyusun proposal-proposal yang memiliki dampak positif di bidang penelitian, kreativitas, dan kepemimpinan organisasi mahasiswa. Semangat riset dan pengembangan diharapkan semakin terus tumbuh di seluruh lingkungan akademis Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (BEM FPIK UTU) menyelenggarakan workshop bertemakan “Strategi Meraih Beasiswa di Dalam dan Luar Negeri” bersama narasumber Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc. Beliau merupakan peraih beasiswa Pemerintah Aceh di Deakin University, Pemerintahan Taiwan di National Taiwan Ocean University dan National Sun-yat Sen University.
Acara berlangsung pada Kamis, 29 Februari 2024 di ruang Aula Malahayati Universitas Teuku Umar. Kegiatan ini turut dihadiri oleh mahasiswa dan alumni dari enam fakultas yang ada di Universitas Teuku Umar.
Adapun tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa dan alumni tentang strategi dalam memperoleh beasiswa baik di dalam maupun luar negeri.
Di harapkan melalui kegiatan dapat memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh mahasiswa untuk bisa mendapatkan beasiswa dan dapat melanjutkan studinya.
Al Yaqin selaku ketua umum BEM FPIK UTU dalam sambutannya menyampaikan kunci untuk meraih beasiswa diantaranya harus percaya diri, tekun untuk belajar, melatih soft skill bahasa asing seperti bahasa inggris, mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus dan tidak lupa usaha dan doa, seperti yang dikatakan narasumber saat acara tersebut.
Dr. Munandar dalam kesempatannya memberikan materi mengenai beasiswa dalam negeri seperti LPDP terlebih kiat-kiat untuk meraih beasiswa di luar negeri.
Diantaranya penjelasan secara umum jenis-jenis beasiswa, dan yang paling utama adalah tips dan trik untuk meraihnya. Tidak hanya memberikan materi saja, tetapi ia juga menceritakan kehidupan kuliah di luar negeri khususnya di Australia dan Taiwan. Dimulai dari kebiasaan warga dan mahasiswa disana, mencari makanan halal, hingga bersosial dengan lingkungan sekitar.
“Mudah-mudahan mahasiswa UTU yang ingin melanjutkan kuliah kejenjang yang lebih tinggi, bisa meraih beasiswa studi lanjut baik di dalam maupun di luar negeri. Tetap semangat, jangan lelah melatih soft skill, dan tentunya selalu berdoa serahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.” tutupnya. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Bank Indonesia bersama tim yaitu M. Indra Saputra (tim perumusan kebijakan), Pak Handoko (tim implementasi kebijakan) dan Agus Ramadhan (asisten ahli bidang pengembangan pertanian) melakukan asesmen lapangan untuk mendapatkan informasi intervensi yang tepat dalam memajukan perikanan skala kecil di Provinsi Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Barat
Profiling ini dilaksanakan 27 Februari 2024 dan diperkuat oleh tim peneliti/ Dosen UTU dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yaitu Hafinuddin, M.Sc, Ikhsanul Khairi, M.Si, Dr. Muhammad Rizal, Samsul Bahri, M.Si dan Afdhal Fuadi, M.Si sertab Sdr. Iyan Al Misbah (supporting staf)
Pelaksanaan diskusi bersama nelayan dilakukan di 3 lokasi yang terdiri dari Kecamatan Johan Pahlawan, Kecamatan Meureubo dan Kecamatan Samatiga.
Metode depth interview dilakukan langsung kepada tokoh adat laut yaitu Panglima Laot Lhok Panggong, Lhok Meureubo dan Lhok Kuala Bubon
“Hasil survei ini nanti akan dirumuskan dan dilaporkan kepada Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Pak Rony Widijarto P. untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pesisir/ nelayan yang tepat sasaran dan berkelanjutan” Ungkap Pak Indra
Dekan FPIK UTU, Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise, M.Sc. IPU menyatakan bahwa UTU siap membantu Bank Indonesia dalam penguatan nelayan skala kecil melalui inovasi yang telah dihasilkan oleh dosen-dosen FPIK UTU seperti rumpon ijuk untuk alat bantu penangkapan ikan. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Wajah-wajah bahagia terlihat jelas saat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar menggelar Yudisium ke XIV Tahun 2024 yang diikuti oleh 60 yudisiawan/ti yang telah resmi menyandang gelar Sarjana.
Yudisium yang berlangsung secara khidmat dan lancar tersebut dilaksanakan di Aula Utama Lantai II Gedung Kuliah Teritegrasi, Kampus UTU, Rabu (22/2/2024).
Pengukuhan gelar sarjana dilakukan oleh Dekan FPIK UTU Dr. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc IPU yang turut dihadiri Wakil Dekan 1 Dr. Muhammad Rizal, M.Si, Wakil Dekan II Sufal Diansyah, M.Si dan seluruh Kaprodi lingkup FPIK, Ketua Senat Fakultas. Selain itu, turut pula hadir para dosen, staf tendik serta para orangtua/wali dari peserta yudisium.
Aadapun lulusan terbaik dengan predikat Pujian (Cumlaude) diraih oleh Deri Anggraini dengan IPK 3,94 dari Prodi Ilmu Perikanan.
Dalam sambutannya, Dekan FPIK, Dr. Ismail Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada seluruh yudisiawan/ti yang telah berhasil meraih prestasi sebagai sarjana, tentu ini hari bersejarah bagi anda semua, kami mendoakan bagi yang belum bekerja untuk cepat dapat pekerjaan, dan bagi yang sudah bekerja alhamdulillah semoga karirnya meningkat, semakin profesional.
“Dunia kerja telah mengalami perubahan, sebagai pendatang baru anda harus menyiapkan kompetensi dan menuntut lebih, tidak cukup dengan punya ijazah, dan kami yakin dan percaya alumni FPIK akan mampu untuk berkompetisi, mampu bersaing, sudah banyak alumni FPIK yang berkiprah dan sukses,” sebutnya
Dekan juga berpesan agar para wisudawan menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga kedepannya dapat berkontribusi bagi orang lain dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Untuk diketahui, FPIK pada agenda Yudisium kali ini meluluskan sebanyak 60 orang lulusan yang terdiri dari Program Studi Perikanan 22 orang, prodi Sumber Daya Akuatik dan Ilmu Kelautan masing-masing sebanyak 18 orang dan dari prodi Akuakultur sebanyak 3 orang lulusan.
Seluruh pimpinan beserta keluarga besar FPIK UTU mendoakan dan mengucapkan selamat kepada para wisudawan/ti atas gelar Sarjana yang kini diraih dan agar selalu sehat serta sukses meniti karir sesuai bidang kompetensi masing-masing. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Tim Peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar kembali meraih pendanaan pada kegiatan penelitian dan pengabdian melalui Perusahaan Pertamina pada kompetisi hibah nasional Pertamina Foundation.
Kegiatan penelitian dan pengabdian ini mengangkat tema tentang konservasi terumbu karang dan ketahanan protein melalui pembuatan media rumah ikan buatan yang dikenal dengan Eco Hybrid Shelter.
Media ini mengkombinasikan dua fungsi utama yakni sebagai artificial fish apartment dan coral reef transplantation sebagai upaya percepatan restorasi terumbu karang yang telah rusak.
Tim peneliti terdiri dari Samsul Bahri, Dr. Muhammad Rizal, Hafinuddin dan dua peneliti lainnya yakni Irfannur dan Universitas Almuslim dan Fajar Oza Pratama dan Komunitas Gerakan Peduli Lingkungan. Kegiatan dilaksanakan di Pulau Gosong, Kabupaten Aceh Barat Daya (5 Januari 2023) dimana terdapat 10 media Eco Hybrid Shelter yang ditenggelaman pada dasar wilayah perairan tersebut.
Tujuan dari penenggelaman media ini adalah sebagai upaya percepatan restorasi habitat karang dan rumah ikan dalam mendukung perekonomian masyarakat nelayan sampan. Sehingga nelayan nantinya tidak perlu melaut jauh untuk sekedar memancing karena sudah banyak ikan karang disekitar pulau gosong.
Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan mitra kelompok masyarakat konservasi Pusong Diving Club yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya. Upaya kerjasama dilakukan sebagai bentuk sosialisasi dan transfer teknologi yang telah dikembangkan agar dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.
Eco Hybrid Shelter memiliki keunggulan dalam hal desain yakni dengan menggunakan bambu dan ijuk sebagai bahan dasar media dan memiliki bagian yang dapat ditanami karang. Sehingga, nantinya fungsi ekologi bambu yang terbatas durabilitasnya hanya sampai 3-5 tahun akan tergantikan oleh terumbu karang yang telah ditanami sebelumnya.
Saat ini, tim juga sedang mengusulkan media Eco Hybrid Shelter untuk dapat dipatenkan sehingga kekayakan intelektual yang telah dikembangkan dapat terjaga. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Sebanyak 10 orang asesor dari Tempat Uji Kompetensi (TUK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar mengikuti kegiatan Upgrading yang diadakan di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin (15/1/2024) lalu.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan juga mengupdate perkembangan terbaru terkait uji kompetensi. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Dekan FKP USK dan Direktur LSP-KP (diwakili oleh master asesor Ibu Utami Widiasih).
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan master asesor tentang peta kelompok pekerjaan. Peserta upgrading berasal dari USK, UTU dan SUPM Ladong, dengan total peserta sebanyak 30 orang. Setelah ISHOMA kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan perangkat asesmen versi 2023.
Peserta dibagi kelompok berdasarkan bidang ahli asesor, yaitu kelompok budidaya perikanan, penangkapan ikan, mesin kapal, penyuluhan, konservasi dan EAFM. Setiap kelompok diberikan tugas untuk menyusun APL 01, APL 02, MAPA 01, MAPA 02 dan penyusunan instrumen asesmen.
Pada akhir kegiatan, hasil kerja kelompok diperiksa oleh master asesor. Semua asesor TUK FPIK UTU yang hadir berhasil mendapakatkan sertifikat upgrading dan sertifikat ini diperlukan untuk kegiatan RCC kedepan.
Dekan FPIK UTU, Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc, IPU yang juga hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada seluruh asesor yang mengikuti upgrading.
Alhamdulillah semua asesor dari TUK FPIK UTU lulus pada kegiatan upgrading ini, yang tentunya menjadi modal berharga bagi kinerja TUK FPIK UTU karena memiliki asesor yang update dan kompten. “Saya berharap kepada asesor untuk terus meningkatkan soft skill, selain untuk uji kompetensi juga bisa diterapkan kepada anak didik, mengingat asesor juga dosen di FPIK UTU” Ujar Dr. Ismail.
MEULABOH – UTU | Pada 4-5 Desember 2023, bertempat di kantor Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Singkil, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Singkil melakukan launching brand dan produk hasil pendampingan dari kegiatan Kedaireka.
Brand yang dimaksud adalah Singkil Feed, yang merupakan merek untuk produk pakan ikan. Dekan FPIK, Dr. Ismail Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan beberapa point yaitu diantaranya kedaireka ini merupakan skema pengabdian kepada masyarakat dosen, dlm bentuk transfer Iptek kepada mitra.
Kedaireka pada kali ini dalam bidang budidaya perikanan spesifiknya adalah pakan ikan air tawar. “kita tahu bahwa praktiknya pakan ikan atau dikenal dengan sebutan pellet, adalah cost operasional terbesar dalam pembesaran ikan, dan angkanya bisa mencapai 50-65%,” jelas Dr. Ismail Sulaiman
Oleh karena itu lanjutnya, kehadiran brand lokal seperti Singkil Feed, adalah step awal atau langkah kecil tuntuk menuju langkah menengah dan seterusnya.
“semoga brand lokal ini kedepan bisa menjadi support system bagi semua pembudidaya ikan di Aceh Singkil ini. kekurangan pasti ada dalam setiap kegiatan, dan itu yang perlu kita perbaiki dari waktu ke waktu,” pungkasnya
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Aceh Singkil, Drs. Saiful Umar dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada tim Kedaireka UTU yang telah turut berkontribusi nyata dalam hal peningkatan daya saing pembudidaya ikan air tawar spesifiknya transfer Iptek pakan mandiri hingga lahirlah brand lokal Singkil Feed ini, dan berharap kiranya pada tahun 2024 terdapat keberlanjutan program.
Sebagai informasi bahwa, kegiatan launching ini merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan kedaireka yang bertujuan untuk memperkenalkan produk pakan ikan yang telah diproduksi oleh kelompok pakan mandiri aceh singkil yang telah didampingi oleh tim UTU dan Diskan Singkil. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Tempat Uji Kompetensi (TUK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar bersama Universitas Malikussaleh mengadakan kegiatan Uji Kompetensi untuk Dosen Fakultas Pertanian.
Pada kegiatan tersebut, Universitas Teuku Umar menjadi Asesor Penguji Eksternal pada Senin, 27 November 2023. Perwakilan Dosen FPIK UTU yang ditugaskan untuk menjadi Asesor Penguji Eksternal pada acara tersebut adalah Mahendra, M.Si, Ir. H Zuriat, M.Si beserta Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc.
Berdasarkan keterangan, kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi dan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati oleh TUK FPIK UTU dengan FP Unimal dalam melaksanakan kerja sama dalam lingkup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Salah satunya yaitu dosen terlibat sebagai asesor dalam kegiatan uji kompetensi bagi dosen.
Uji kompetensi tersebut dengan bidang keahlian Budidaya Perikanan, Penyuluhan Perikanan dan Konservasi Perairan, dilaksanakan di Gedung Fakultas Pertanian Cot Teungku Nie Releut Aceh Utara yang diikuti oleh 20 orang dosen.
Uji kompetensi diperlukan bagi dosen dalam mendukung IKU perguruan tinggi dan menjadi bukti sahih (pengakuan) terhadap keahlian yang dimiliki oleh Dosen. Eva Ayuzar, M.Si sebagai ketua pelaksana mengatakan “alhamdulillah kami telah melaksanakan uji kompetensi bagi dosen lingkup fakultas pertanian, dan kami juga berterimakasih kepada TUK FPIK UTU yang telah menjadi asesor bagi uji kompetensi ini”.
Sementara itu ketua TUK FPIK UTU, Mahendra, M.Si mengatakan uji kompetensi bidang perikanan dan kelautan bagi dosen dan tenaga kependidikan merupakan agenda rutin dari TUK FPIK UTU, pelaksanaanya dapat di Universitas Teuku Umar maupun dilokasi penyelenggara.
Mahendra juga menyampaikan bahwa uji kompetensi tidak hanya untuk dosen namun juga bisa dilakukan untuk mahasiswa sebagai pendamping ijazah. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Program Studi Magister Ilmu Perikanan Universitas Teuku Umar menyelenggarakan Guest Lecture, Jum’at (17/11/2023) yang berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan bertema “the Study of Taxonomy and Phylogeografy on the genus johnius (perciformes : Sciaenidae) ini the South China Sea” itu menghadirkan pakar perikanan dari Malaysia yaitu Dr. Norhafiz Hanafi bin Ahmad Shah dari Universiti Malaysia Terengganu.
Ketua pelaksana kegiatan Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc mengemukakan, Dr. Norhafiz Hanafi merupakan pakar terkemuka di bidang Perikanan yang telah berkontribusi secara signifikan dalam studi keanekaragaman hayati di perairan tropis.
Dengan latar belakang penelitian yang kuat dan pengalaman lapangan yang mendalam, beliau membagikan temuan terkini terkait taksonomi dan filogeografi genus Johnius. Telah banyak tulisan yang telah dipublikasikan di SCI (WoS) Jounal diantaranya “A new species of Larimichthys from Terengganu, east coast of Peninsular Malaysia (Perciformes: Sciaenidae)” di Zootaxa Journal dan “A new species of Larimichthys from Terengganu, east coast of Peninsular Malaysia (Perciformes: Sciaenidae)” di MDPI Journal.
Guest Lecture ini menjadi wadah bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti di bidang ilmu perikanan untuk mendalami pengetahuan tentang keberagaman biologis dan ekologis genus Johnius, yang merupakan kelompok ikan dalam famili Sciaenidae.
Berdasarkan hasil pemaparannya, Dr. Hafiz, lulusan dari NSYSU Taiwan, menyatakan bahwa 7 spesies valid telah ditinjau, dengan Laut China Selatan sebagai batas geografis utama bagi spesies Johnius di perairan Taiwan.
Selanjutnya, 17 spesies yang valid telah direvisi, dengan meninjau batas spesies, pola zoogeografis, dan variasi musiman. Kemudian, 14 spesies yang valid adalah kelompok monofiletik, dimana SCS dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan glasial, menyebar ke SCS utara dan selatan, yang mana siklus glasial dan musim muson membentuk distribusi Johnius.
Dengan adanya Guest Lecture ini, diharapkan peserta dapat memperluas wawasan mahasiswa dan dosen dalam bidang ilmu perikanan, khususnya terkait keberagaman hayati di Laut Cina Selatan.
Acara ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya perikanan di wilayah tersebut dan juga potensi pengembangan penelitian yang serupa di Pantai Barat Selatan Aceh. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Mahasiswa angkatan 2023 Program Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar melaksanakan praktikum lapangan mata kuliah Ekologi Perairan Lanjutan di ekowisata hutan mangrove, gampong Baro Sayeung, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Minggu (12/11/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan yang mengambil mata kuliah wajib Ekologi Perairan Lanjutan dengan didampingi oleh tiga dosen pengampu MK tersebut yaitu Dr. Edwarsyah, M.Si, Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc dan Dr. Wintah, M.Si.
Rombongan Mahasiswa Praktikan dan para Dosen berkumpul di kampus sekitar jam 7.00 WIB. Kemudian mahasiswa diberikan pengarahan terkait tata tertib dan alur praktikum yang akan dilaksanakan di sekitar area ekowisata mangrove.
Hutan Mangrove merupakan salah satu komunitas tumbuhan yang hidup di kawasan pinggiran pantai. Ekosistem mangrove, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai pelindung lingkungan memiliki peran yang amat penting dalam aspek ekonomi dan ekologi bagi lingkungan sekitarnya.
Mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar, seperti primata, reptilia dan aves. Selain sebagai tempat berlindung dan mencari makan, mangrove juga merupakan tempat berkembang biak bagi burung air. Bagi berbagai jenis ikan dan udang, perairan mangrove merupakan tempat ideal sebagai daerah asuhan, tempat mencari makan dan tempat pembesaran anak.
Dr. Edwarsyah menjelaskan, praktikum lapangan MK Ekologi Perairan ini bertujuan untuk mempelajari tentang morfologi dan ekologi tumbuhan khususnya mangrove atau bakau yang ada di gampong Baro Sayeung sehingga praktikan mengetahui ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh masing-masing jenis mangrove yang ditemukan.
Lanjut Dr. Edwarsyah, di lokasi Kawasan Ekowisata Mangrove Sayeung Aceh Jaya terdapat 13 Jenis Mangrove. Jenis- jenis mangrove di Aceh Jaya :
1.Rhizopora Mucronata
2.Rhizopora Apiculata
3.Rhizopora Stylosa
4.Bruguera Gimnorizha
5.Avicenia Marine
6.Sonnaratia Casiolaris
7.Nipah Frutican
8.Avicenia Alba
9.Ceriop Tagal
10. Acrostichum aureum ( Paku laut)
“Kami mengapresiasi pihak pengelola ekowisata mangrove karena kegiatan ini disambut baik dan kami harapkan ini menjadi langkah awal menjajaki kerjasama antara Prodi Magister Ilmu Perikanan dengan Ekowisata Hutan Mangrovei khususnya di bidang pendidikan dan penelitian.” Kata Dr. Munandar selaku Koordinator Magister Ilmu Perikanan. (Humas UTU).