MEULABOHUTU | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Teuku Umar kembali menyelenggarakan Public Health UTU’s National Competition atau PHUNC yang ke-4 tahun 2023. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 19 – 20 September 2023.

Kegiatan PHUNC’4 ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dr. T. Alamsyah, SKM,. MPH. Dalam sambutan sekaligus pembukaannya beliau menyampaikan apresiasi dan memberikan dukungan penuh kepada BEM FKM UTU karena telah melaksanakan kegiatan PHUNC’4.

Meskipun kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan, namun kali ini BEM FKM UTU memiliki terobosan baru dalam pelaksanaannya. Yang mana berbagai rangkaian didalam kegiatan ini yang sangat bermanfaat, baik kepada mahasiswa/i maupun UMKM yang ikut serta dalam rangkaian kegiatan ini.

“Ini sebagai salah satu bentuk peran aktif pemuda kreatif dalam menciptakan wadah kompetisi, mengkaji penyelesaian isu terkini kesehatan masyarakat, maka sudah seyogyanya pimpinan perguruan tinggi memfasilitasi dan mensupport penuh kegiatan yang sangat inovatif ini, serta diharapkan kegiatan ini terus berlanjut di periode periode kepengurusan BEM yang akan datang,” Kata Dr. T. Alamsyah

PHUNC 4.0 terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Orasi Tingkat Nasional, Lomba Mahasiswa Berprestasi (MAPRES) Tingkat Fakultas, dan juga penampilan vocal solo dari mahasiswa/i FKM UTU serta ada nya hiburan dari guest star yang di undang oleh panitia. Terang Rodhatun Aslami, selaku ketua panitia kegiatan ini.

Romiliansyah, selaku ketua BEM FKM UTU menyebutkan PHUNC’4 merupakan kegiatan unggulan yang dilaksanakan setiap periode BEM FKM UTU. PHUNC’4 ini adalah kegiatan kali ke-4 yang dilaksanakan oleh BEM FKM UTU, yang berinovasi dalam penyelenggaraannya.

Pelaksanaan PHUNC’4 ini diadakan tidak hanya untuk memenuhi program kerja saja, namun tujuannya ialah membentuk jiwa kompetitif mahasiswa/i Indonesia dalam penulisan karya ilmiah dan juga orasi terkiat topik – topik terkini yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

“Selain itu, rangkaian kegiatan kewirausahaan seperti talkshow dan festival dilaksanakan untuk membentuk mindset berwirausaha sekaligus membantu promosi produk mahasiswa/i UTU yang berwirausaha serta UMKM yang ada disekitaran kota Meulaboh. Semoga seluruh rangkaian kegiatan PHUNC’4 dapat terlaksana dengan lancar dan memiliki dampak positif bagi seluruh pihak,”. Pungkas Romiliansyah.

Sebagai informasi, BEM FKM mengadakan sejumlah event diantaranya pemilihan mahasiswa prestasi tingkat FKM UTU pada 15-20 September 2023; National Competition (Lomba KTI dan Lomba Orasi) pada 16 – 21 September 2023; dan Festival Kewirausahaan serta talkshow kewirausahaan yang berlangsung pada 19-20 September 2023. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Puluhan ibu rumah tangga di Alue Tampak, Kaway XVI, Aceh Barat mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Identifikasi Bahan Pengawet Boraks dan Formalin pada bahan makanan yang digelar oleh Dosen Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar pada Minggu (17/9). Ikut hadir dalam kegiatan tereebut 3 orang mahasiswa prodi gizi yaitu, Ayu seroja, Dial Amin dan Mhd Hermanda.

Mengingat pentingnya kemampuan untuk mengidentifikasi boraks dan formalin yang ada pada makanan, melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga dapat mengidentifikasi dan mengenali makanan yang tercemari oleh boraks dan formalin. Hal tersebut disampaikan oleh Cukri Rahma,S.Pd.,M.Si, salah satu dosen sekaligus ketua pelaksana dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini penting dilakukan untuk memberikan informasi dan meningkatkan wawasan masyarakat khususnya para Ibu rumah tangga mengenai ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin serta bahaya boraks dan formalin bagi kesehatan,” tuturnya.

Lanjutnya, sekarang ini penambahan bahan tambahan pangan menjadi hal yang tidak asing lagi bagi siapapun yang membuat bahan makanan. Boraks dan formalin merupakan senyawa kimia yang sering digunakan dalam industri nonpangan, seperti detergen, disinfektan, bahan pengawet futniture, dan lain-lain. Boraks dan formalin menjadi senyawa yang sangat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh.

Tujuan kegiatan ini adalah masyarakat mengetahui pentingnya mengosumsi makanan sehat, bergizi tanpa racun, masyarakat dapat membeli bahan makanan maupun jajanan anak yang bebas boraks dan formalin. Serta masyarakat dapat melakukan secara mandiri identifikasi boraks dan formalin dalam makanan menggunakan alat dan bahan sederhana yang terdapat dirumah.

Selain itu, Yusi hidjrawan,S.Pd.I.,M.Pd selaku anggota tim pengabdian juga angkat bicara. Ia mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan adalah salah satu bentuk pengabdian yang dilakukan oleh para dosen prodi Gizi kepada masyarakat.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 30 orang ibu PKK dan kader posyandu mendapat Keuchik Alue Tampak dalam sambutannya ia sangat mendukung jalannya kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat memberikan informasi kepada masyarakat di kelurahannya tentang bahaya boraks dan formalin serta metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi boraks dan formalin secara sederhana.

Sementara itu Suci Eka Putri, S.Gz.,M.Gz selaku Pemateri utama pada kegiatan pengabdian ini mengatakan bahwa boraks dan formalin memang memiliki fungsi sebagai bahan pengawet karena kemampuannya menghambat pertumbuhan mikroba, tetapi boraks dan formalin dipergunakan sebagai antiseptik kayu, pengawet kayu dan sebagai pengawet mayat. Dikarenakan sifat inilah, banyak para pedagang “nakal” yang mencampurkan bahan ini sebagai bahan pengawet dan juga harganya murah.

Kedua bahan tersebut sudah dilarang penggunaannya sebagai bahan pengawet makanan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.033/2012. Akibat yang ditimbulkan dari konsumsi boraks dengan intensitas lebih tinggi dan konsentrasi tinggi mampu menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, ginjal dan kematian.

Lebih lanjut, Suci Eka Putri mengatakan bahwa ada metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kedua bahan pengawet ini yaitu dengan simple methods yang menggunakan bahan alami seperti kunyit dan bunga kembang sepatu. Terlebih dahulu bahan ini dibuat ekstraknya digunakan sebagai indikator untuk pengujian boraks dan formalin pada sampel makanan. Selanjutnya dihasilkan kertas tumerik dari ekstrak kunyit dan ekstrak kembang sepatu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi boraks dan formalin.

Suci Eka mengatakan bahwa setelah melalui kegiatan pengabdian ini dihimbau kepada para Ibu untuk lebih cermat lagi untuk memperhatikan kandungan dalam bahan makanan yang dikonsumsi oleh anak dan keluarga.

Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pembagian angket pretes kepada peserta untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang boraks dan formalin. Selanjutkan pemberian materi “Makanan Sehat dan bergizi tanpa Tambahan Pangan Berbahaya”.

Setelah itu, peserta dibimbing membuat alat uji yaitu, kertas turmeric, larutan bawang merah dan pewrasan kulit buah naga. kemudian dilanjutkan demonstrasi yaitu praktik langsung pengujian boraks dan formalin dalam sampel tahu, ikan asin, mie basah dan tahu. Pada sesi demo pengujian boraks dan formalin dalam sampel terlihat antusias peserta untuk melihat reaksi yang terjadi. Peserta ikut bertanya dan menyampaikan kesan selama mengikuti kegiatan ini.

Acara ini ditutup dengan pemberian postes untuk melihat peningkatan pengetahuan tentang boraks dan formalin serta dapat menentukan secara mandiri. Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan pengabdian yang didanai oleh Universitas Teuku Umar tahun pendanaan 2023. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tim Fasilitator Program Peningkatan Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Universitas Teuku Umar kembali melakukan peninjauan perkembangan program PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Himakesmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar tahap II pada Senin, 18 September 2023

Dalam kunjungan tersebut tim support system dari bagian kemahasiswaan Universitas Teuku Umar yaitu Onetusfifsi Putra, MKM yang turut didampingi koordinator Pusat Pengembangan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Teuku Umar Yarmaliza, SKM., M.Si ke desa Purwodadi, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya yang bertugas untuk meninjau perkembangan program kerja PPK Ormawa Himakesmas. Dalam kunjungan tersebut, tim turut didampingi oleh Keuchik dan sejumlah aparatur gampong Purwodadi.

Ketua tim PPK Ormawa Himakesmas UTU Ladani mengatakan pihaknya memiliki 3 program utama yang sedang difokuskan pelaksanaannya di gampong Purwodadi yaitu program pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari Desa (KRPLD), Rumah Gizi Kampung dan Desa Asri untuk mendukung pencapaian SDGs.

Untuk mencapai ketersediaan pangan yang berkelanjutan di desa Purwodadi, Tim PPK Ormawa Himakesmas  menggunakan strategi yaitu peningkatan Produksi dan Produktifitas berbagai komoditi Pertanian seperti tanaman Pangan dan Hortikultura. “Oleh karena itu, setiap lahan kosong yang potensial dan belum dimanfaatkan kita dioptimalkan untuk melakukan penanaman komoditi yang cocok,” kata Ladani

Dalam kunjungan tersebut, tim fasilitasi UTU menemukan progres yang signifikan dari beberapa program yang sedang dikerjakan oleh tim PPK Ormawa Himakesmas, di antaranya progres KRPLD yang sudah memanen beberapa jenis sayuran seperti kangkung, bayam merah dan hijau, terong, cabai, dll..

KRPLD ini nantinya bisa menjadi salah satu upaya untuk mandukung katahanan pangan keluarga dan sebagai bentuk upaya preventif stunting.

Dikonfirmasi humas UTU, Safrizal selaku Keuchik Gampong Purwodadi sekaligus mitra desa, mengatakan bahwa kebermanfaatan yang mereka rasakan atas kehadiran dan berkerja sama dengan tim PPK Ormawa Himakesmas UTU ialah terletak pada produksi tanaman.

“Alhamdulillah dengan hadirnya adik-adik mahasiswa UTU ke desa kami dapat membawa perubahan, dengan program-program kerja yang disusun yang turut melibatkan aparatur gampong,” jelasnya.

Sementara itu Yarmaliza, SKM., M.Si selain sebagai Korpus PKM juga sebagai dosen pendamping program PPK Ormawa Himakesmas menyebutkan sejauh ini pelaksanaan program kerja PPK Ormawa Himakesmas UTU di desa Purwodadi berjalan dengan baik dan lancar. Salah satu proker yang mereka kunjungi adalah kawasan rumah pangan lestari desa.

“Di samping rumah pangan lestari desa, juga pengembangan KRPLD di desa Purwodadi bertujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami komoditi sayuran sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan mengurangi pengeluaran keluarga bahkan dapat menambah penghasilan keluarga yang dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga mampu mewujudkan kemandirian desa,” pungkas Yarmaliza (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar (FKM UTU) kembali melakukan yudisium sarjana yang ke-XXIII Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 yang dilaksanakan dalam rapat senat terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Fakultas Safrizal, SKM,. M.Kes.

Acara yang diselenggarakan di Aula Utama Kampus UTU, Alue Penyareng  pada Kamis, 14 September 2023 ini merupakan wujud dari kesuksesan akademik para mahasiswa FKM khususnya dari Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah menyelesaikan studi mereka dengan prestasi gemilang.

Yudisium Sarjana Kesehatan Masyarakat yang dibarengi dengan pengambilan sumpah profesi Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) oleh Ketua IAKMI Aceh Said Muntahaza, SKM, M.Kes.

Dalam sambutannya dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UTU Dr. T. Alamsyah, SKM., M.P.H mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang telah menyelesaikan studi dengan baik. Jangan berhenti untuk terus belajar, karena sumber belajar bukan hanya dari dosen dan kampus. Pengalaman merupakan sumber belajar terbaik sepanjang hidup.

“Di era disrupsi, sarjana kesehatan masyarakat harus terus meningkatkan kemampuan baik hardskill maupun softskill untuk menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi kesehatan pada masyarakat agar dapat meningkatkan darajat kesehatan masyarakat,” kata Dekan

Lanjutnya, saat ini dunia kerja membutuhkan lulusan yang memiliki ketrampilan, oleh sebab itu kami berharap kepada para yudisiawan untuk terus mengasah diri untuk terus mencoba dan memperoleh ketrampilan.

“Sementara untuk yang ingin melajutkan jenjang magister, kesempatan beasiswa juga besar peluangnya saat ini, yang penting kemampuan bahasa harus ditingkatkan agar dapat memperoleh beasiswa magister” pungkasnya

Yudisium yang diikuti 75 orang mahasiswa tersebut diikuti seluruh pimpinan FKM UTU beserta jajarannya hadir dalam acara yudisium ini. Selain itu turut hadir Kabiro AKPK Rinaldi Iswan, M.Sc, Dekan Teknik, Wakil Dekan I FE, Wakil Dekan I FP, Dosen dan  Tendik FKM.

Untuk diketahui, dari seluruh lulusan 72 orang adalah perempuan, sisanya laki-laki. Untuk rata-rata IPK 3,73 dan rata-rata masa studi 4,2 tahun. Adapun IPK tertinggi 3,95 diraih oleh Mustika Rahayu. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Para dosen di Indonesia dituntut mampu melakukan penelitian dan menulis jurnal nasional maupun internasional. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Tridharma perguruan tinggi.

Hal itu pula yang dilakukan Universitas Teuku Umar. Dua Dosen Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan UTU yaitu Darmawan, SKM., M.Kes dan Susi Sriwahyuni, S.KM., M.Si mengikuti konferensi The 5th International Conference on Food, Nutrition, Health and Lifestyle 2023 di Malaysia.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Swiss Garden Kuala Lumpur Malaysia ini dilaksanakan pada 3-4 Agustus 2023. Tema yang diambil “New Challenges and Future Perspectives in Nutrition and Sustainable Food in Post Pandemic & Climate Change Era”.

Konferensi Internasional tersebut diinisiasikan oleh TIIKM Event dan Nutricon yang bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Muhammadyah Makasar, Universitas Muhammadiyah Surakarta, University of Politechnic Philipines dan Isabesa State University.

Dalam konferensi tersebut, Darmawan Dan Susy mengangkat makalah dengan judul “Analysis of Innovation Models of Sustainable Environmentally Friendly Food Production Through Education for The Production of Organic Fertilizer from Household Organic Waste in Pante Ceureumen District, West Aceh District”.

Rektor Universitas Teuku Umar, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si mengapresiasi dan mensupport kegiatan dosen yang berskala international karena ini bertujuan untuk meningkatkan rangking di bidang penelitian dosen.

Menurutnya, pihak kampus mendukung penuh kegiatan dosen termasuk membackup dengan pendanaan. “Bagi dosen yang berhasil memasukkan jurnal international akan kami berikan insentif, dimana para dosen akan berpacu untuk meningkatkan apresiasi penulisannya di dalam jurnal-jurnal yang bereputasi international,” kata Dr. Ishak Hasan, Kamis (3/08).

Darmawan dan Susi Sriwahyuni yang hadir di acara konferensi NUTRICON 5 mengaku bersyukur setelah papernya diterima.

“Alhamdulilah, bersyukur atas diterimanya paper kami. Pengalaman yang sangat berharga bisa berbagi informasi, semoga lebih banyak lagi teman-teman dosen dari kampus UTU yang ikut dalam conference berskala internasional. Kita tunjukkan kualitas dosen Indonesia bersaing di kancah internasional,” ujar Darmawan

Darmawan kepada Humas UTU mengungkapan dalam paparan mereka lebih banyak membahas masalah gizi. Masalah gizi merupakan masalah yang sangat krusial, karena masalah pangan belum ada kebijakan pemerintah secara tegas agar pangan terjamin berkualitas dan bermutu.

“Supaya stunting dapat diturunkan bahkan di 0%kan khususnya Aceh, kami sebagai dosen FKM UTU akan terus meningkatkan keterampilan dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan melalui penelitian dan pengabdian sesuai tugas tridharma perguruan tinggi, pungkas Darmawan.

Pada konferensi tersebut, peserta yang ambil bagian mencapai 300 dosen dari berbagai negara. Selain Indonesia, ada pula dosen dari Malaysia, Amerika Serikat, India, Newzeland, Piliphina, Korea Selatan, China dan Thailand. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar mengadakan Workshop Peninjauan Kurikulum Program Studi Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini mengahadirkan dua narasumber yaitu Defriman Djafri, Ph.D (Dosen FKM Universitas Andalas) dan Dr. Besral, M.Sc (Dosen FKM Universitas Indonesia).

Bertempat di Aula GKT, Lantai II Kampus UTU. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dr. T. Alamsyah, SKM., M.PH.

Dekan menyampaikan bahwa peninjauan kurikulum melalui workshop merupakan wahana penting untuk memastikan inovasi kurikulum dapat dikembangkan.

“Riview kurikulum ini menjadi satu keniscayaan, selain karena banyaknya perubahan kebijakan baru pendidikan tinggi di Indonesia dengan Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, seiring faktor eksternal dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, harapan masyarakat, pemerintah, orang tua, maupun harapan mahasiswa, dunia usaha dan industry dalam bidang kesehatan,” lanjut Dekan Dr. T. Alamsyah

Workhsop dihadiri peserta dari umum dan juga fakultas baik tendik, maupun mahasiswa dan Dosen FKM UTU. Dekan juga turut mengundang stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan Aceh Barat dan Nagan Raya, para pimpinan Industri seperti PT. Mifa Bersaudara, PT. ASN dan PLTU. Juga dari jajaran Rumah Sakit, BPJS, Puskesmas dan lain-lain.

Rektor UTU yang diwakili Wakil Rektor III Ibrahim, SKM., M.NSc dalam kesempatannya menyampaikan workshop ini harus dimaknai sebagai upaya mendukung visi UTU yaitu sebagai kampus sumber inspirasi referensi dalam bidang agroe and marine industry ” katanya.

Dengan diadakannya kegiatan workshop yang diikuti oleh para dosen dan mahasiswa ini, menurutnya, supaya mampu menyamakan persepsi dan mempersiapkan kurikulum berbasis MBKM dan OBE agar nantinya dapat mendukung akreditasi internasional dan menghasilkan lulusan yang baik sesuai yang diharapkan.

Ibrahim juga menyebutkan peninjauan visi, misi dan kurikulum juga sesuai dengan perkembangan zaman. “Zaman sekarang yang serba teknologi, aktivitas masyarakat sangat cepat dan tersebar salah satunya lewat medsos yang begitu luar biasa. Misal persoalan seputaran kesehatan masyarakat bisa disebar dan tersebar di berbagai media sosial maka dampak positifnya akan sangat banyak” ujar Ibrahim.

Lebih lanjut menurut Ibrahim, secara periodik kurikulum harus selalu ditinjau dan diperbaiki sehingga bisa terus mengikuti perkembangan jaman serta perkembangan IPTEK. Juga harus menyelaraskan visi misi sesuai dengan perkembangan jaman.

Sementara Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat, Maiza Duana, SKM., M.Kes menyebutkan bahwa kurikulum yang saat dirancang akan disesuaikan dengan potensi lokal yang kemudian menjadi kekhasan dari S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.

“Semoga dengan dilaksanakannya workshop peninjauan kurikulum Prodi S1 Kesehatan Masyarakat ini ini kurikukumnya dapat lebih berkualitas yang akhirnya tujuan UTU Unggul dapat segera terwujud,” kata Maiza Duana.

Kaprodi juga menyebutkan kegiatan workshop tersebut dilakukan sekaligus dengan penandatanagan surat kerjasama dengan mitra yg diundang.

Sementara itu Dr Besral dalam kesempatannya menyampaikan terkait tinjauan kurikulum program pendidikan sarjana kesehatan masyarakat. Kmudian Dr Defriman Djafri menyampaikan materi terkait arah pengembangan kurikulum di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka. (Aduwina Pakeh)

MEULABOHUTU | Program Studi Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu prodi yang ada di Universitas Teuku Umar yang memiliki salah satu matakuliah Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang di lakukan setiap tahun akademik pada semester genap karena mengikuti kurikulum nasional kesmas.

PBL merupakan kegiatan mahasiswa melakukan upaya pencegahan masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat berlangsung selama 30 hari ke depan.

Adapun pelaksanaan PBL I ini dilaksanakan dipuskesmas untuk mencari atau mengumpulkan data kesehatan masyarakat  yang ada dipuskesmas yang selanjutnya dianalisis sesuai dengan metodenya dan kemudian ditetapkan permasalahannya untuk dilakukan intervensi pemecahan masalahnya di masyarakat.

Pada Selasa (18/7/2023) Prodi Kesmas melaksanakan pembekalan kepada mahasiswa peserta PBL I. Jun Musnadi Is, SKM., M.Kes selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa kegiatan  PBL ini dilakukan terjadwal selama 4 minggu mulai tanggal 24 Juli sampai dengan 18 Agustus 2023, di 2 kabupaten yaitu Aceh Barat dan Nagan Raya dengan peserta 177 mahasiswa yang ditempatkan di beberapa puskemas yang ada diwilayah tersebut.

Untuk mendukung kegiatan ini, pihaknya mengundang Onetusfufsi Putra, SKM,. MKM, sebagai pemateri, dengan materi tentang informasi terkait proses PBL I sampai dengan penyusunan laporan akhir yang akan dipresentasi oleh mahasiswa nantinya dan selanjutnya mahasiswa peserta PBL akan diserahkan kelokasi melalui Dinas Kesehatan kabupaten masing-masing.
Pada kegiatan tersebut, Kaprodi Kesmas Meiza Duana, SKM., M.Kes menyampaikan bahwa PBL ini sangat penting dilakukan oleh mahasiswa untuk mencoba menerapkan ilmu pengetahuannya  dan juga sangat bermanfaat bagi puskesmas dan masyarakat dalam menjaga kehidupan yang sehat.

“Praktek belajar lapangan ini juga merupakan bagian dari kuliah bagi para mahasiswa yang selama ini hanya mendapatkan ilmu didalam ruang kuliah namun sekarang dapat menerapkannya dimasyarakat,” jelasnya

Sementara itu Dekan FKM UTU, Dr. T. Alamsyah, MPH dalam sambutannya saat membuka kegiatan PBL 1 mengharapkan agar mahasiswa yang melakukan PBL I ini juga bisa berperan sebagai  agen perubahan dalam membantu pemerintah untuk mewujudkan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia khususnya di Aceh.

Dekan juga berharap agar pelaksanaan PBL dimana mahasiswa Kesmas harus responsif terhadap berbagai masalah kesehatan yang muncul di masyarakat. “Anak-anak kami yang akan melaksanakan PBL anda akan diuji selama tiga puluh hari bersama masyarakat. Saatnya anda mengaplikasikan apa yang telah diperoleh di ruang kelas. Oleh karena itu yang paling dituntut adalah sikap responsif dan kecermatan anda menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat.” kata Dr. T. Alamsyah.

Ia menambahkan bahwa PBL merupakan bentuk dari kerjasama yang telah dibangun FKM dengan berbagai instansi-instansi terkait. “PBL ini merupakan bentuk aplikasi dari kerjasama yang telah dibangun FKM dengan berbagai instansi, dimana nilai kebermanfaatannya sangat bisa langsung dirasakan masyarakat.” pungkas Dekan. (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar Periode 2007-2008, Giyanto, SKM., M.Kes  terpilih dan dilantik menjadi komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat periode 2023-2028. Pelantikan tersebut berlangsung di Aula Cabdin Pendidikan Aceh Barat, Meulaboh, Kamis (13/7/2023).

Terpilihnya Giyanto sebagai komisioner KIP Aceh Barat juga melanjutkan trend positif dan kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar alumni Universitas Teuku Umar, dimana pada periode KIP Aceh Barat sebelumnya juga pernah diisi oleh mantan presiden mahasiswa UTU atas nama Sabki Mustafa Habli, S.Sos, bahkan ia berhasil duduk untuk dua periode yaitu periode 2013 – 2018 dan 2018-2023.

Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si mengungkapkan kebanggaannya kepada alumni yang berhasil mengisi posisi  penting dalam masyarakat.

“Kami bangga lulusan kami bisa menjabat terpilih dan dilantik menjadi komisioner KIP Aceh Barat,” Kata Rektor

Dikatakan terpilihnya lulusan UTU tersebut menjadi pejabat KIP /KPU ini, memberikan tanda jika lulusan Universitas Teuku Umar memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi di dunia kerja.

“Ini membuktikan lulusan kita memiliki kualitas,” terang nya.

Rektor berharap, dengan capaian tersebut menjadi salah satu motivasi masyarakat untuk kuliah di kampus Universitas Teuku Umar, pasalnya lulusan UTU adalah lulusan yang bisa diandalkan, dan memberikan manfaat untuk masyarakat luas.

Sementara itu, sejak Kamis pagi (13/07) ucapan selamat dan doa kepada Giyanto yang pernah menjabat Kepala SMP IT Darul Huda Meulaboh ini terus berdatangan baik melalui media sosial maupun berbagai ucapan lain.

Salah satunya ucapan selamat disampaikan Dekan dan Civitas Akademika FKM UTU melalui papan bunga yang terpajang di depan gedung Cabdin Aceh barat tempat pelantikan berlangsung.

“Selamat & Sukses atas pelantikan Giyanto, SKM., M.Kes /Alumni FKM UTU sebagai Anggota KIP Aceh Barat Periode 2023-2028, semoga sukses mengemban amanah,” bunyi pesan tersebut.

*Profil Komisioner Giyanto*

Giyanto merupakan alumni S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar. Sejak kecil, pria kelahiran Aceh Barat, 13 Februari 1987 ini tumbuh besar bersama keluarga sederhana dan religius. Orang tuanya bekerja sebagai petani. Dia anak pertama dari 4 bersaudara. Meski berasal dari keluarga sederhana, orang tuanya senantiasa memiliki prinsip agar semua anaknya dapat melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi sehingga dapat bermanfaat kepada agama, nusa dan bangsa.

Pak Gi, demikian panggilan akrabnya, masuk Universitas Teuku Umar tahun 2006, meski sebelumnya telah ikut belajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) sejak tahun 2005, dimana kemudian FKM ikut menjadi bagian dari Universitas Teuku Umar. Ia termasuk aktivis mahasiswa generasi perdana yang memprakasai perjuangan lahirnya Izin Operasional Universitas Teuku Umar dan ikut berjuang eksistensi kampus baik dalam bidang pembangunan infrastruktur maupun pengembangan sumber daya manusia.

Bersama sejumlah aktivis mahasiswa UTU lainnya, Giyanto turut serta dalam pembentukan lembaga kemahasiswaan di UTU yaitu Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) yang kemudian mengantarkannya sebagai Presiden Mahasiswa perdana setelah memenangi pemilihan raya (Pemira) yang diikuti 3 pasangan kandidat.

Sebagai Presma perdana, tentu perjuangannya sangat berat apalagi pada masa itu fasilitas dan infrastruktur kampus sangat terbatas. Giyanto dan kawan-kawan lainnya ikut berjuang mendorong Universitas Teuku Umar menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Meski cita-cita tersebut baru terwujud 3 tahun setelah ia menyandang status sarjana kesehatan masyarakat pada tahun 2011.

Setelah sah sebagai alumni, ia sempat mengabdi sebagai staf bakti di LPPM-PMP Universitas Teuku Umar sebagai tenaga pendukung Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pengabdian tersebut berlangsung dalam kurun waktu 2011-2012.

Kemudian pada tahun 2014, ia melanjutkan pendidikan jenjang Magister di Universitas Diponegoro, semarang, Jawa Tengah, hingga ia berhasil menyandang gelar M.Kes dengan kemampuan ahli dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Pengalaman, ilmu dan berbagai aktivitas sewaktu kuliah masih membekas dalam diri Giyanto. Dia tidak dapat pernah lupa pengalaman atau kegiataan berdemontrasi, mulai isu-isu kampus hingga isu-isu nasional. Semasa kuliah, Giyanto sangat aktif berorganisasi baik di intra kampus (Presma UTU) dan ekstra kampus ( Solidaritas Mahasiswa Bela Pendidikan (SOMBEP) Aceh Barat. Dan, advokasi isu-isu sosial dan pendampingan masyarakat di Aceh Barat.

“Saya sangat berterima kasih bisa kuliah di UTU dan berjuang bersama dengan rekan-rekan. UTU telah memberikan pengalaman yang sangat berarti dalam kehidupan saya. Sselain pengalaman ilmu, pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi kehidupan saya adalah menjadi seorang aktivis, ikut kegiatan kemahasiswaan mulai dari aktivis demonstrasi sampai aktif di organisasi mahasiswa,” jelas awardee LPDP ini

Giyanto sadar bahwa seorang aktivis sering kali dipersepsikan negatif. Mulai jarang kuliah, IP rendah, tidak lulus, kerjaanya demonstrasi, dan sebagainya. Ternyata, tidak semua aktivis selalu begitu. Ia termasuk mementahkan persepsi negatif tersebut. Dia berhasil kuliah tepat waktu, bisa melanjutkan S2 sampai bisa lulus.

“Sewaktu saya kuliah di UTU ada banyak dosen yang meluangkan waktunya untuk membimbing, berdiskusi mulai dari materi kuliah, organisasi gerakan mahasiswa, gerakan sosial, satu diantaranya Drs. Alfian Ibrahim MS (Rektor UTU Periode 2006-2010 dan 2012-2014),” pungkasnya. (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Tim PPK ORMAWA Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Himakesmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar sukses menggelar focus group discussion (FGD) pengembangan desa siaga berbasis potensi lokal di Desa Purwodadi pada Senin (17/07/2023). Focus grup discussion ini mengangkat tema pengembangan Desa Berbasis Potensi Lokal Sebagai Komponen Strategis Dalam Mendukung Sdg’s Menuju Desa Siaga Aktif Kabupaten Nagan Raya.

Dalam sambutannya Keuchik Desa Purwodadi, Teuku Safrizal sangat berterima kasih kepada Tim PPK ORMAWA Himakesmas yang telah memilih Desa Purwodadi sebagai lokasi pelaksanaan program.

“Kedatangan dari mahasiswa UTU ini saya berharap dapat membantu mengangkat potensi desa Purwodadi. Desa Purwodadi ini tentunya memiliki potensi. Salah satunya potensi kemajemukan masyarakat yang bisa dijadikan modal untuk mewujudkan desa siaga aktif,” Jelasnya

Keuchik juga mengharapkan, para mahasiswa dapat membantu mendesainkan desa ini agar terwujud sebagai salah satu desa siaga aktif di Nagan Raya.

Untuk diketahui, desa siaga aktif dimana penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar (yankesdas) setiap hari. Penduduknya dapat mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

Sementara itu Dosen Pendamping PPK ORMAWA Himakesmas UTU, Yarmaliza, SKM., M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk pengabdian kepada masyarakat.

“Kegiatan ini ditujukan untuk pengabdian kepada masyarakat. Saya melihat potensi dari desa Purwodadi ini sangat banyak khususnya dalam bidang perkebunan. Oleh karena itu, adek-adek tim PPK ormawa ini mengangkat tema desa siaga aktif untuk meningkatkan potensi lokal di desa Purwodadi ini”, jelas Koordinator Pusat PKM itu.

Sementara itu, Wakil Rektor III UTU, Ibrahim, SKM., M.NSc dalam sambutannya menjelaskan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK
Ormawa) merupakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh organisasi kemahasiswaan.

Tim pelaksana PPK Ormawa Himakesmas FKM UTU siap akan melaksanakan program di desa Purwodadi  Kecamatan Kuala Pesisir selama 5-6 bulan ke depan yang mendapatkan support penuh dari Kemendikbud Ristek Dikti untuk membangun desa.

“Kegiatan pada hari ini dilakukan untuk memiliki
pemahaman dengan satu tujuan dan kekuatan yang sama serta terus saling berkolaborasi dalam pengembangan desa melalui peran organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HIMAKESMAS) FKM UTU,” jelas Ibrahim

Besar harapan kami dengan adanya Ormawa di desa ini bisa membawa Desa Purwodadi menjadi desa siaga aktif dan tentunya dapat menjadi role model bagi desa lainnya, khususnya dibidang kesehatan dan kesejahteraan (SDGs point 3).

FGD tersebut turut dihadiri Kabiro AKPK UTU, Renaldi Iswan, ST., M.Sc, Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan FKM UTU, Riswansyah S, S.E. Camat Kuala Pesisir, para kepala SKPK terkait seperti Kadis Kesehatan, Kadis Pertanian dan Perkebunan, Kadis Sosial; Kadis Kebersihan dan Lingkungan Hidup dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Gampoeng Kab. Nagan Raya. (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Himakesmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar menggelar sosialisasi dan pendampingan program “Pengembangan desa berbasis potensi lokal sebagai komponen strategis dalam mendukung SDG’S menuju desa siaga aktif Kabupaten Nagan Raya” pada Jum’at (14/7).

Pada acara tersebut, Tim PPK Ormawa Himakesmas Universitas Teuku Umar didampingi oleh Wakil Dekan 1 FKM UTU, Safrizal, SKM., M.Kes, Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan FKM UTU, Riswansyah S, S.E. Selain itu, turut hadir Keuchik Purwodadi Teuku Safrizal beserta tuhapeut, kadus, pengurus bumdes, ketua pemuda, kader desa dan ibu PKK.

Dalam sambutannya, Safrizal mengharapkan adanya kerja sama dan dukungan dari pemerintahan gampong dan masyarakat untuk menyukseskan program yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Purwodadi.

Sementara itu, Yarmaliza, SKM., M.Si selaku Dosen pendamping tim PPK Ormawa Himakesmas UTU   menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan tim PPK Ormawa di Desa Purwodadi dalam rangka mendukung program pemerintah mengenai desa siaga.

“Selanjutnya nanti akan ada beberapa kegiatan dari tim PPK Ormawa Himakesmas di desa Purwodadi, program ini akan berlangsung selama 6 bulan kedepan,” jelas Yarmaliza yang juga Koordinator Pusat PKM UTU.

Tim PPK Ormawa juga memaparkan program kerja yang akan diterapkan di Desa Purwodadi berkaitan dengan pengembangan desa berbasis potensi lokal sebagai komponen strategis dalam mendukung SDG’S menuju desa siaga aktif. (Aduwina Pakeh)