MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh Barat menggelar pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi bertempat di aula kantor Dinas Pendidikan, Lapang, Meulaboh. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari mulai dari tanggal 16 sampai 17 Oktober 2024 dan dihadiri oleh perwakilan guru dari 44 sekolah SD dan SMP sekolah sasaran di Kabupaten Aceh Barat.
“Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kurikulum dan Bahasa UTU, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, sesuai dengan komitmen UTU dalam program pemulihan pembelajaran yang disampaikan oleh Rektor kepada Dirjen Pauddikdasmen di Jakarta, ujar Korpus Bahasa UTU, Firman Parlindungan, Ph.D
Acara pembukaan penguatan literasi dan numerasi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Barat, Ibnu Abbas, M. Pd dan Wakil Rektor 3 Universitas Teuku Umar, Ibrahim, SKM., M. NSc.
“Advokasi penguatan literasi dan numerasi ini diadakan berdasarkan himbauan dari Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan tingkat literasi dan numerasi di Aceh Barat, serta mengatasi dampak learning loss akibat Covid-19” ujar Ibnu Abbas dalam sambutannya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut dari rendahnya level literasi dan numerasi di Aceh Barat dalam dua tahun terakhir.
Wakil Rektor 3, dalam sambutannya juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini membawa dampak positif terhadap perkembangan literasi dan numerasi siswa Aceh Barat.
Kegiatan ini di isi dengan materi tentang pengenalan dan penguatan literasi, penerapan literasi dalam pembelajaran dan juga buku-buku bermutu yang dapat digunakan guru untuk memperkaya pembelajaran .
Advokasi pemulihan pembelajaran melalui literasi dan numerasi ini bertujuan untuk menghindari miskonsepsi atau kesalahan pemahaman makna literasi dan numerasi yang sebenarnya. Melalui kegiatan ini, guru-guru diharapkan dapat menerapkan dan menggiatkan kegiatan literasi dan numerasi di sekolah masing-masing dengan strategi yang tepat.
Selain workshop selama dua hari, Tim Pusat Pengembangan Kurikulum dan Bahasa sebagai narasumber akan melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah sasaran untuk memastikan setiap peserta telah mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Dosen UTU melalui Pusat Riset Collaborative Research Center of Disaster, Climate Change, for Earthquake , Tsunami, and Community Resilience (CRC ETRC) melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan inovasi paving block. Inovasi pada paving block dengan mencampurkan limbah fly ash dan limbah plastik.
Saat ini, pembangunan dengan pendekatan rendah karbon semakin digencarkan. Aktivitas konstruksi menyumbang emisi yang berkontribusi pada peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) dan memperparah pemanasan global. Semen, yang merupakan komponen utama dalam beton, tetap menjadi material populer. Namun, proses produksi semen menghasilkan polusi udara. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan limbah sebagai substitusi parsial dalam campuran beton. Beberapa penelitian mendukung pemanfaatan limbah dalam konstruksi, termasuk penggunaan limbah styrofoam EPS.
Di Kabupaten Aceh Barat, garis pantai membentang sepanjang ± 55 km, dengan sekitar 60% dari total populasi sebanyak ± 190.244 jiwa (BPS, 2015) tinggal di kawasan pesisir. Salah satu tantangan utama masyarakat pesisir adalah masalah sampah yang semakin kompleks. Wilayah pesisir ini memiliki potensi perikanan dan kelautan yang dimanfaatkan nelayan untuk menangkap ikan.
Selain itu, sumber daya lain seperti hutan mangrove, wisata bahari, dan hasil tangkapan laut juga berperan penting. Selain sebagai sumber daya alam, kawasan pesisir mendukung berbagai aktivitas lain, seperti transportasi dan pelabuhan, industri, agribisnis, pariwisata, permukiman, serta tempat pembuangan sampah. Sayangnya, sampah laut telah mencemari ekosistem pesisir dan laut.
Sebagian besar penduduk di pesisir Aceh Barat mengandalkan laut sebagai sumber mata pencaharian, baik dengan menangkap ikan maupun berjualan di pasar tradisional, termasuk di warung mie Aceh—makanan favorit masyarakat setempat. Selain itu, ada pula yang bekerja sebagai pengrajin paving block, batako, dan buis beton.
Masyarakat di wilayah ini hidup dengan sederhana dan masih membutuhkan dukungan untuk meningkatkan keterampilan serta penghasilan. Laut menjadi elemen penting bagi mereka, karena menyediakan berbagai sumber daya yang ada di dalam dan di atasnya. Sayangnya, pencemaran laut terus meningkat, tidak hanya dari aktivitas masyarakat, tetapi juga karena faktor alam. Hal ini berdampak langsung pada ekosistem laut, merusak kehidupan biota, menimbulkan masalah kesehatan, serta mempengaruhi estetika dan ekonomi kawasan pesisir.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya serius dalam mengurangi sampah yang mencemari laut dan pesisir. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan adalah pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, yang mendominasi limbah di kawasan pesisir Aceh Barat .
Dr Astiah Amir ST MT selaku ketua pusat riset membuat kegiatan ini untuk memperkenalkan kepada perwakilan masyarakat Desa Seuneubok terutama yang berprofesi sebagai tukang bangunan dan menambah pengetahuan serta wawasan bahwa limbah juga dapat dimanfaatkan. Kegiatan dilakukan di Aula Desa Seuneubok Kec Johan Pahlawan pada hari senin 14 Oktober 2024.
Turut hadir mitra kolaborasi dari Dinas lIngkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat bapak Dede Redha ST MSi dan mengatakan kegiatan saat ini sangat positif. Sampah yang paling banyakk terdapat di Kbaupaten Aceh Barat yaitu sampah plastic, sehingga dengan kegiatan pengabdian ini harapannya dapat mengurangi limbah plastik yang ada.
Tim Pusat Riset Collaborative Research Center of Disaster, Climate Change, for Earthquake , Tsunami, and Community Resilience (CRC ETRC) Universitas Teuku Umar yang hadir yakni Ir Meylis Safriani ST MT, Ir Dian Febrianti ST MT, Fadli Idris ST MT dan juga mahasiswa TekniK Sipil Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Melihat perkembangan manufaktur semakin meluas khususnya diwilayah aceh barat yang terpacu akibat adanya kegiatan industry yang sangat kompetitif di barat selatan Aceh, Laboratorium Prodi Teknik Mesin Universitas Teuku Umar Taja kegiatan Pelatihan dan Pengoperasian CNC Bubut.
Acara pelatihan CNC Bubut ini kali kedua dilakukan oleh Laboratorium Prodi Teknik Mesin kegiatan ini merupakan aplikasi kerjasama yang dibangun antara Prodi Laboratorium Prodi Teknik Mesin dengan SMKN 2 Banda Aceh Khususnya Pengembangan Keterampilan manufaktur dibidang CNC Machine acara ini ditaja selama dua hari mulai senin hingga selasa 14 sd15 Oktober.
Kegiatan ini langsung dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik. Dekan Fakultas Teknik dalam sambutan menyampaikan Pelaksanaan pelatihan pengoperasian BUBUT CNC sangat dibutuhkan bagi seluruh mahasiswa teknik mesin untuk lebih menguatkan kompetensi teknik dalam pengoperasian peralatan pada laboratorium teknik mesin.
Peralatan laboratorium teknik mesin hingga saat ini sudah sangat relavan dan sudah sangat banyak sehingga semua Prodi untuk segera memberdayakan fungsi laboratorium menjadi tempat menimba ilmu dan bukan menjadi meseum semata.
Untuk teknik mesin kegiatan ini sudah dilakukan untuk ke dua kalinya Pelatihan CNC Bubut Batch #2 sementara itu pada prodi teknik mesin sendiri terdapat 3 bidang konsentrasi semoga dapat mengikuti jejak bidang Material dan Manufaktur yang telah melakukan pelatihan, kita juga menunggu untuk peralatan seperti Subsonic Wind Tunnel, untuk segera dilakukan pelatihan dan pengoperasian secara berkelanjutan.
“Semoga juga dapat memberikan dan melakukan kegiatan pelatihan hingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen sampai membuahkan hasil riset, baik riset mahasiswa maupun dosen dengan menggunakan wind tunnel sebagai alat uji yang sudah berstandar,” Jelas Syurkarni Ali, kepala Laboratorium Teknik Mesin
Lanjutnya, begitupula untuk kosentrasi bidang lainnya untuk segera melakukan pelatihan-pelatihan guna memberdayakan fungsi laboratorium dan peralatan sehingga kegiatan laboratorium untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, dan juga dapat memanfaatkan peralatan uji untuk meningkatkan kapabilitas baik untuk riset maupun untuk pelaksanaan kegiatan praktikum.
Fakultas Teknik juga berharap untuk prodi lainnya segera menggagas pelatihan pelatihan yang bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa sehingga optimalisasi pemanfaatan peralatan laboratorium sehinga bermanfaat. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar bersama Universiti Teknologi Malaysia (UTM) resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk memperkuat kolaborasi akademis di Asia Tenggara.
Penandatanganan kerjasama dilakukan Rektor Universitas Teuku Umar Prof Dr Ishak Hasan, M.Si dan Naib Cancelor UTM YBhg. Prof. Datuk Ir. Ts. Dr. Ahmad Fauzi Bin Ismail di sela Kunjungan kerja rombongan UTU ke Kampus UTM di Johor Bahru, Malaysia, Selasa (8/10/2024).
Prof Ishak Hasan menyampaikan kerja sama ini membuka peluang baru dalam riset dan pengembangan antara kedua institusi. Kerja sama ini juga mencerminkan tekad bersama menciptakan proyek penelitian inovatif yang dapat mengatasi tantangan global.
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada inovasi akademis, tapi juga pada dampak sosial dari penelitian yang dihasilkan. Sebagai, kampus yang berfokus pada Agro and Marine Industries di ujung barat Indonesia, kami berambisi memanfaatkan kemitraan ini dalam meningkatkan cakupan penelitian dan inovasi, serta menyebarkan manfaatnya kepada mahasiswa dan masyarakat,” ungkap Prof Ishak, Minggu (13/10).
Rektor menambahkan dengan kerja sama ini, kedua perguruan tinggi mengukuhkan komitmennya untuk saling mendukung dalam berbagai bidang akademik.
“Khususnya, dengan terus berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan membangun jaringan kolaboratif yang kuat di tingkat internasional,” pungkasnya.
Kolaborasi dan kemitraan Internasional merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan perguruan tinggi. Adanya kolaborasi akan mempercepat internasionalisasi kampus. Karena universitas tidak bisa maju sendiri, kolaborasi memungkinkan universitas untuk bergerak lebih jauh.
Turut hadir dari UTU menyaksikan penandatanganan MoU tersebut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibrahim, S.K.M., MNSc, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng. IPM, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Zulfirman, SE., M.Si dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Renaldi Iswan, ST., M.Sc.
Sementara itu dari pihak UTM Malaysia memberikan apresiasi kepada Universitas Teuku Umar yang telah membuka kesempatan untuk menjalin kerjasama. Diharapkan kerjasama ini dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat memberikan manfaat untuk masing-masing universitas. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMADISTRA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar (UTU) dengan bangga menyelenggarakan kegiatan Capacity Building bertema “Kaderisasi Inovatif: Penguatan Kapasitas untuk Perubahan Positif” yang dilaksanakan pada Jum’at, 10 Oktober 2024, mulai pukul 08.30 WIB di Aula Iskandar Muda GKT-U2C UTU.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi, serta kolaborasi para anggota organisasi. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat tercipta kader-kader yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, kemampuan bekerja sama yang baik, serta semangat untuk terus berkontribusi demi kemajuan organisasi.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang diwakilkan oleh Sekretaris Prodi, Muntaha Marthadillah, M.A.P. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, “Kegiatan seperti ini sangat penting dalam upaya membangun generasi muda yang kompeten dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.
“Kami berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mengasah keterampilan kepemimpinan dan memperluas wawasan, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi HIMADISTRA dan masyarakat luas,” kata Muntaha
Selain itu, kegiatan tersebut diisi oleh narasumber inspiratif, yaitu Ibu Nurasma Aripin, S.IP, M.Si, Dista Setia Ningsing, S.AN, M.A.P, M. Akbar Ichtiar, S.AN, dan Cut Annisa Fitriati, S.AN. Turut hadir pula tamu undangan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UTU, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP UTU, serta perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa lainnya di lingkungan FISIP.
Format kegiatan yang digunakan adalah Diskusi Publik dengan Konsep Meja Bundar, di mana peserta dapat secara aktif berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para pemateri. Melalui diskusi ini, diharapkan muncul ide-ide baru yang dapat diimplementasikan demi pengembangan organisasi dan peningkatan kualitas kader di masa depan.
Dalam kesempatan tersebut, PJS Ketua HIMADISTRA, Oka Yulia, mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusiasme, serta memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk belajar dan berinteraksi. Harapannya, apa yang kita pelajari di sini dapat bermanfaat tidak hanya untuk organisasi, tetapi juga dalam pengembangan diri kita masing-masing ke depannya, sekaligus memberitahukan telah dibukanya Unit Khusus di Himadistra yaitu SATKER MBKM HIMADISTRA.”
HIMADISTRA FISIP UTU berharap kegiatan ini dapat menjadi landasan bagi para anggota untuk terus berkembang dan berinovasi, menciptakan perubahan positif baik bagi diri sendiri, organisasi, maupun masyarakat. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar berkomitmen terus memperkuat jaringan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi baik di dalam bahkan luar negeri. Terbaru UTU menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), di Kampus UTeM Malaka, Selasa (08/10/2024) lalu.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Prof Dr. Ishak Hasan, M.Si bersama Naib Cancelor Y.Bhg. Prof. Datuk Ts. Dr. Massila binti Kamalrudin. Turut hadir dari UTU menyaksikan penandatanganan MoU tersebut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibrahim, S.K.M., MNSc, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng. IPM, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Zulfirman, SE., M.Si dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Renaldi Iswan, ST., M.Sc.
Kolaborasi dan kemitraan Internasional merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan perguruan tinggi. Adanya kolaborasi akan mempercepat internasionalisasi kampus. Karena universitas tidak bisa maju sendiri, kolaborasi memungkinkan universitas untuk bergerak lebih jauh.
Rektor UTU, Prof Ishak Hasan mengungkapkan penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan komitmen UTU untuk melebarkan sayap kerjasama tidak hanya dengan perguruan tinggi didalam negeri. Melainkan UTU juga menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi internasional.
“Melalui MoU ini dapat terjalin kerjasama pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian. Terutama joint research dan joint seminar internasional,” kata Prof Ishak Hasan
UTeM merupakan salah satu universitas teknik terbaik di Malaysia. Rektor mengatakan dengan dilakukannya penandatanganan MoU dan MoA tersebut, peluang kerjasama khususnya untuk jurusan teknik antar kedua universitas bisa lebih terbuka.
“Dengan penandatanganan MoU ini banyak kesempatan untuk jurusan teknik khususnya engineering untuk bekerja sama. Akan tetapi, kerjasama yang dijalin tidak hanya sebatas dalam bidang teknik saja. Karena universitas ini (UTeM) tidak hanya fokus dalam bidang pengembangan teknologi, namun juga dalam bidang kemanusiaan,” jelas Prof Ishak.
Dikatakannya selama ini UTU aktif bergerak membangun kerja sama dengan berbagai pihak, baik didalam negeri maupun diluar negeri untuk menunjang peningkatan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
Adapun beberapa potensi bidang kerja sama yang disepakati bersama mencakup student exchange, staff exchange, pertukaran informasi dan publikasi, penelitian bersama, program pengajaran, seminar/konferensi bersama, serta pengawasan mahasiswa secara bersama. Oleh karena itu, kerja sama ini memungkinkan UTU untuk mengirimkan tenaga pengajarnya ke UTeM untuk riset ilmiah, dan begitu pula sebaliknya.
“Dengan kerjasama ini kita berencana melakukan joint research dan joint seminar internasional, serta pendidikan lanjut untuk para dosen,” jelasnya.
Prof Ishak Hasan mengungkapkan hingga saat ini UTU telah menjalin kerja dengan berbagai pihak mitra dan stakeholder untuk bersama-sama mengembangkan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Humas UTU
MEULABOH – UTU Desa Drien Rampak, yang terletak di Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, menghadapi permasalahan serius dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Sebagai bagian dari upaya untuk membantu desa ini dalam menangani masalah tersebut, Universitas Teuku Umar melalui Pusat Studi Politik Agro-Maritim mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri oleh seluruh pengurus Pusat Studi Politik Agro-Maritim yaitu Dr. Ikhsan M.I.P., sebagai ketua, dan anggota terdiri dari Dr. Vellayati Hajad, M.A., Dr. Akmal Saputra, M.A, Yeni Sri Lestari, M.Soc. Sc, Ikhwan Rahmatika Latif, M.I.P, dan Fadli Afriandi, M.A. serta melibatkan mahasiswa yaitu Resti Aulia dan Karina Cibro.
Permasalahan pengelolaan sampah di Desa Drien Rampak telah menjadi perhatian serius. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsumsi, volume sampah rumah tangga terus bertambah, namun kesadaran dan sarana pengelolaan sampah di desa ini masih terbatas. Akibatnya, sampah sering menumpuk dan mencemari lingkungan sekitar, yang berdampak buruk bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat setempat.
Dalam acara ini, hadir Ketua Pusat Studi Politik Agro-Maritim Universitas Teuku Umar, Dr. Ikhsan M.I.P., yang menyampaikan sambutannya dengan menggarisbawahi bahwa isu pengelolaan sampah adalah permasalahan yang melibatkan berbagai aspek, termasuk aspek politik. “Permasalahan sampah ini adalah masalah bersama yang perlu kita tangani secara kolektif. Sampah bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga soal politik, yang membutuhkan political will dari semua pihak,” ucapnya. Dengan kata lain, diperlukan dukungan dari pemerintah, komunitas, dan masyarakat umum untuk memastikan penanganan sampah yang efektif.
Selain Dr. Ikhsan, sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Akmal Saputra, M.A., yang mewakili pihak Pusat Studi Politik Agro-Maritim Universitas Teuku Umar. Ia mengapresiasi kemitraan yang terjalin dengan Desa Drien Rampak, yang memiliki potensi besar untuk menjadi contoh dalam pengelolaan sampah di tingkat desa. Dr. Akmal menyampaikan bahwa kesuksesan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari masyarakat setempat. “Kami berharap, melalui program ini, Desa Drien Rampak dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah mandiri yang berkelanjutan,” tuturnya.
Sambutan hangat juga diberikan oleh Kepala Desa Drien Rampak, yang menyatakan rasa terima kasihnya atas perhatian dari Universitas Teuku Umar terhadap masalah yang dihadapi oleh desanya. Ia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi perubahan dalam cara masyarakat melihat dan mengelola sampah. “Desa kami sangat membutuhkan solusi yang nyata dalam mengatasi masalah sampah. Kami berterima kasih atas kehadiran Universitas Teuku Umar dan berharap kolaborasi ini dapat terus berjalan,” ungkapnya.
Kegiatan ini mengundang pemateri dari Gerakan Peduli Lingkungan, Fajar Oza Pratama, yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan sampah organik. Fajar menyampaikan pelatihan mengenai teknik pengelolaan sampah organik dengan metode home decomposer. Teknik ini menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat untuk memproses sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Dalam pelatihannya, Fajar menjelaskan langkah-langkah dasar pengomposan, termasuk pemilahan sampah, pencampuran bahan organik, hingga perawatan kompos.
“Metode home decomposer adalah salah satu cara sederhana namun efektif untuk mengurangi sampah organik. Selain itu, kompos yang dihasilkan bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan rumah,” jelas Fajar. Peserta pelatihan, yang sebagian besar terdiri dari pemuda Desa Drien Rampak, tampak antusias mendengarkan dan mengikuti praktik langsung yang disampaikan oleh Fajar.
Salah satu target utama dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan kelompok pemuda di Desa Drien Rampak agar mereka mampu menjalankan program pengelolaan sampah secara mandiri. Dalam jangka panjang, diharapkan mereka dapat memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk membangun branding Desa Drien Rampak sebagai Desa Mandiri Sampah. Dengan demikian, desa ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Aceh Barat dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kegiatan pengabdian ini dirancang sebagai rangkaian program yang komprehensif. Selain pelatihan, terdapat program edukasi yang mencakup pengenalan teknik pemilahan sampah, pengomposan, dan daur ulang. Kegiatan edukasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya, sehingga mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir (TPA). Program edukasi ini akan dilanjutkan dengan kampanye branding Desa Mandiri Sampah yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Tidak hanya memberikan pelatihan dan edukasi, program ini juga bertujuan membentuk komunitas mandiri sampah di tingkat desa. Komunitas ini akan menjadi penggerak utama dalam implementasi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pembentukan komunitas mandiri sampah diharapkan dapat memastikan efektivitas operasional program ini di tingkat lokal. Komunitas ini akan mendapatkan pendampingan langsung dari tim Pusat Studi Universitas Teuku Umar, serta bantuan dalam menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan, baik dari sektor pemerintah maupun swasta.
Program pengabdian ini menjadi lebih menarik karena melibatkan kampanye branding yang memperkenalkan Desa Drien Rampak sebagai Desa Mandiri Sampah. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat identitas desa sebagai daerah yang mandiri dalam pengelolaan sampahnya. Harapannya, dengan adanya branding ini, Desa Drien Rampak dapat menarik perhatian masyarakat luas, serta mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan di desa tersebut.
Dalam sesi diskusi, beberapa warga desa menyampaikan pandangan mereka tentang pentingnya mengubah kebiasaan masyarakat dalam menangani sampah. Salah satu peserta, Arif (27), menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman baru mengenai sampah. “Selama ini, kami hanya tahu sampah itu dibuang begitu saja. Namun, melalui pelatihan ini, kami belajar bahwa sampah bisa dikelola dan dimanfaatkan. Ini benar-benar membuka wawasan kami,” ujar Arif.
Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di desa melalui pengembangan industri kecil berbasis pengolahan sampah. Misalnya, beberapa produk daur ulang seperti kompos organik, kerajinan tangan dari bahan bekas, atau produk-produk ramah lingkungan lainnya dapat dipasarkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Ikhsan menambahkan, “Kegiatan seperti ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Kami berharap Desa Drien Rampak dapat terus melanjutkan inisiatif ini dan menjadi teladan bagi desa-desa lain di sekitar Aceh Barat.”
Program pengabdian ini akan terus berlanjut melalui pendampingan dan evaluasi secara berkala dari Pusat Studi Politik Agro-Maritim Universitas Teuku Umar. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan Desa Drien Rampak dapat menerapkan metode pengelolaan sampah yang efektif secara berkelanjutan. Pendampingan ini juga diharapkan dapat memperkuat komitmen masyarakat desa dalam menjalankan program pengelolaan sampah, sehingga dapat tercipta desa yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Kesuksesan program ini tentu membutuhkan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan yang kuat, Desa Drien Rampak diharapkan mampu mewujudkan visinya sebagai Desa Mandiri Sampah yang menjadi contoh dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas di Aceh Barat.
MEULABOH – UTU | Sebanyak 518 mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) telah berhasil mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UTU Unggul, sebagai bagian dari upaya universitas dalam meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran praktis di luar kampus dan memperkuat kualitas lulusan agar siap bersaing di dunia kerja.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si, menekankan pentingnya program MBKM sebagai langkah strategis mencetak lulusan yang kompetitif. “MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan, baik melalui magang, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, maupun kewirausahaan. Ini sejalan dengan visi UTU menjadi universitas yang unggul dan berdaya saing global,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I, Dr. M. Aman Yaman, M. Agric. Sc., memaparkan bahwa pelaksanaan program MBKM ini sangat berpengaruh pada pencapaian IKU perguruan tinggi dan peningkatan respon PEMUTU untuk persiapan Re Akreditasi. Alhamdulillah dengan kegiatan MBKM UTU Unggul data treshold PEMUTU telah memenuhi standar. Salah satu indikator penting adalah peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti program MBKM, yang dinilai sangat bermanfaat untuk pengembangan kompetensi melalui pengalaman belajar aplikatif.
Dalam pelaksanaannya, program MBKM UTU Unggul terbagi dalam beberapa kegiatan utama. Sebanyak 241 mahasiswa terlibat dalam Magang/Praktik Kerja, 176 mahasiswa mengikuti kegiatan Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik. Selain itu, 29 mahasiswa berpartisipasi dalam Kegiatan Wirausaha, dan 51 mahasiswa mengikuti program Pertukaran Pelajar. Program Penelitian/Riset melibatkan 12 mahasiswa,
sedangkan Studi/Proyek Independen diikuti oleh 7 mahasiswa. Terakhir, 2 mahasiswa turut serta dalam kegiatan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan. Program studi S1 Kesehatan Masyarakat menjadi yang terbanyak mengirimkan peserta, dengan jumlah 145 mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan MBKM.
Pada kesempatan yang sama, Korpus MBKM UTU, Al Munawir, S.Si., M.Sc., menjelaskan bahwa mahasiswa diberikan kebebasan memilih kegiatan MBKM yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, seperti magang, KKN Tematik/ Membangun Desa, studi independen, atau penelitian.
“Alhamdulillah ada peningkatan jumlah mahasiswa MBKM pada semester ini, dengan kegiatan MBKM UTU Unggul ini mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu di kampus tapi juga mendapatkan wawasan dan pengalaman di luar kampus untuk dapat meningkatkan kompetensi lulusan yang memiliki daya saing yang tinggi sekaligus keterampilan praktis yang kuat” ujarnya.
Program MBKM UTU Unggul ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan IKU UTU serta mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang adaptif dan mampu bersaing di dunia kerja yang terus berkembang. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan serta memastikan dosen memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan industri perikanan budidaya, TUK FPIK Universitas Teuku Umar melakukan program Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Budidaya Perikanan bagi dosen di prodi akuakultur.
Program ini diinisiasi oleh prodi akuakultur sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perikanan melalui pendidikan yang unggul dan berbasis keahlian.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (9/10/2024) ini diikuti oleh sepuluh dosen prodi akuakultur. Tujuan utama dari program ini adalah memastikan dosen memiliki pengetahuan serta keahlian praktis yang memadai di bidang budidaya perikanan, yang sejalan dengan perkembangan teknologi terbaru serta kebutuhan pasar.
Dalam sambutannya, Mahendra, Ketua TUK FPIK UTU menyatakan bahwa sertifikasi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah penting dalam menjamin kualitas pengajaran di perguruan tinggi. “Dengan adanya sertifikasi ini, kami memastikan bahwa para dosen tidak hanya menguasai aspek teoretis, tetapi juga memiliki kemampuan praktik yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran mahasiswa. Pada akhirnya, ini akan berdampak pada kualitas lulusan yang siap bersaing di industri perikanan yang semakin kompetitif,” ujarnya.
Sementara itu Yusran Ibrahim, Ketua prodi akuakultur, menyampaikan bahwa Uji kompetensi ini mencakup berbagai aspek mulai dari teknik budidaya ikan modern, manajemen lingkungan budidaya, hingga pemanfaatan teknologi terkini dalam budidaya perikanan. Program ini juga dirancang untuk mendorong inovasi di kalangan dosen, agar mereka mampu menciptakan solusi yang aplikatif di bidang perikanan, baik dari segi teknologi, pengelolaan sumber daya, hingga kebijakan.
Program ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara akademisi dan lembaga sertifikasi nasional. Sertifikasi ini tidak hanya bermanfaat bagi dosen, tetapi juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri perikanan nantinya, yang pada akhirnya memberikan kontribusi signifikan kualitas SDM perikanan nasional,” tutup Yusran Ibrahim.
Dalam pelaksanaannya, TUK FPIK UTU menugaskan empat asesor metodologinya yaitu 1) Mahendra, 2) Afrizal Hendri, 3) Sufal Diansyah, 4) Zulfadhli, untuk memvalidasi portofolio para peserta dan wawancara. Program ini bekerja sama dengan LSP-KP dan BNSP. Sertifikat yang diterbitkan nantinya diakui secara nasional, dan diharapkan menjadi standar kompetensi bagi dosen di seluruh Indonesia.
Program Studi Akuakultur UTU adalah institusi yang berdedikasi untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang perikanan budidaya. Dengan program-program pendidikan berbasis riset dan praktik langsung, kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi masa depan sektor perikanan budidaya Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Tempat Uji Kompetensi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU Kabupaten Aceh Barat Kontak: 08526075838. (Humas UTU)