MEULABOHUTU | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar mengadakan rapat terpadu dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi visitasi sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018 yang rencana akan dilaksanakan pada Tanggal 22-23 Oktober 2024. Rapat ini berlangsung di ruang Rapat Senat Universitas Teuku Umar, Selasa, 17 September 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, termasuk Dekan, Wakil Dekan, Pimpinan Prodi, kepala Laboratorium, tim jaminan mutu, koordinator Akademik dan Kemahasiswaan, Koordinator Umum dan Keuangan, dan tim pengawas klausul lingkup Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (FT-UTU).

Rapat ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh unit kerja dalam optimalisasi visitasi standar internasional dan bagaimana organisasi mempersiapkan diri dan Meningkatkan pemahaman tim terkait proses audit. Sertifikasi ISO 9001:2015 menitikberatkan pada penerapan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan fakultas, yang mencakup standar kualitas layanan, kepuasan mahasiswa, serta efektivitas proses akademik dan administratif.

Sementara itu, ISO 21001:2018 merupakan standar khusus untuk lembaga pendidikan, yang menekankan pada Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP). Standar ini mengatur tata kelola yang baik, peningkatan kualitas pembelajaran, serta kepuasan stakeholder pendidikan, termasuk mahasiswa, dosen, dan masyarakat.

Dalam pembukaannya, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM menyampaikan bahwa persiapan yang matang sangat penting agar visitasi berjalan lancar dan komitmen kita untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan tata kelola fakultas. Dengan sertifikasi ini, kita berharap dapat memberikan layanan pendidikan yang terbaik dan sesuai dengan standar internasional,” ujarnya.

Selain itu, Dekan emnambahkan bahwa perlu adanya evaluasi jabatan fungsional dimana targetnya adalah zero AA (Asisten Ahli) dengan memberikan pendampingan untuk peningkatan SDM, Laboratorium juga harus emmeiliki agenda rutin diluar ekgiatan praktikum seperti adanya kegiatan pelatiha/workshop/training untuk laboran dan penggunaan alat-alat lab yang baru.

Rapat juga membahas langkah-langkah strategis yang telah diambil oleh tim penjaminan mutu, mulai dari perbaikan prosedur akademik dan administratif, hingga pelatihan bagi staf terkait implementasi sistem manajemen mutu dan pendidikan. Masing-masing ketua program studi diminta untuk melaporkan perkembangan persiapan di tingkat prodi, termasuk kesiapan dokumen, sistem, dan fasilitas yang diperlukan pada agenda rapat berikutnya dalam pelaopran progress persiapan.

Wakil Dekan I Bidang Akademik dan kemahasiswaan, Ir. Cut Suciatian Silvia, S.T.,M.T.,IPM menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh komponen fakultas/prodi dalam mempersiapkan visitasi ini. “Keberhasilan ini bukan hanya tugas dari tim penjaminan mutu, tapi melibatkan seluruh civitas akademika, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga staf,” ujarnya.

Wakil Dekan II Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Maidi Saputra., S.T.,M.T.,IPM juga menyampaikan mengenai kebuthan anggaran untuk laboratorium seperti penambahan rambu keselamatan di laboratorium, dan kebutuhan lainnya dapat diajukan, segera diusulkan agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai jadwal. “Pengelola laboratorium harus memastikan semua persyaratan, termasuk fasilitas keselamatan, tersedia dan berfungsi dengan baik. Anggaran untuk kebutuhan tersebut akan disesuaikan, asalkan diajukan sesuai prosedur”, tegasnya.

Rapat ini merupakan salah satu langkah konkret Fakultas Teknik dalam mengoptimalkan seluruh persiapan untuk menghadapi visitasi sertifikasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Fakultas optimis mampu meraih hasil yang diharapkan, sejalan dengan visi untuk meningkatkan mutu dan daya saing di tingkat internasional.

Diakhir rapat, Dekan FT menyampaikan bahwa langkah awal yang harus ditindaklanjuti adalah memastikan ketidaksesuaian hasil audit ISO tahun 2023 lalu dipastikan sudah ditindaklanjuti agar tidak menjadi temuan kembali ketika tim surveilance visitasi nantinya.

Kemudian memastikan poin cek untuk masing-masing unit kerja. Sehingga dengan persiapan yang matang, “Fakultas Teknik optimis mampu mencapai hasil maksimal dalam visitasi sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018, yang nantinya akan semakin memperkuat posisi fakultas sebagai institusi pendidikan teknik berstandar internasional”, imbuhnya. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Universitas Teuku Umar dan Korp Suka Rela PMI unit UTU Memperingati HUT Palang Merah Indonesia (PMI) ke-79, PEMA menggandeng KSR unit PMI UTU menggelar kegiatan donor darah. Kegiatan ini dilaksanakan di kampus Universitas Teuku Umar tepatnya didepan gedung U2B kampus Universitas Teuku Umar, (17/09/24)

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh pihak Kodim 01/05 Aceh Barat dengan 22 Personil untuk mendonorkan darah. Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ibrahim, S.KM., M.Sc. Dalam sambutan beliau menyampaikan salam hangat dari Rektor Universitas Teuku Umar yang tidak sempat berhadir.

“Salam hangat dari Bapak Rektor Universitas Teuku Umar, beliau tidak dapat berhadir karna ada beberapa agenda yang harus beliau hadiri” Ungkap pak Ibrahim.

Kegiatan yang diketua panitiai oleh Agus Rianda ini menargetkan sebanyak 60 peserta untuk mendaftar sebagai pendonor ini berhasil menggalang sebanyak 33 kantong darah untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien guma untuk segera disalurkan kepada yang membutuhkan.

Menteri kesehatan Kurniawan Arya juga menyampaikan terimakasih untuk seluruh pihak yang ikut membantu kelancaran kegiatan kemanusiaan ini.

“Saya selaku Menteri Kesehatan Pema UTU menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi sehingga salah satu program Pema UTU di kementrian kesehatan ini sukses terlaksana” Ucapnya.

Didalam kegiatan kemanusiaan ini, Presiden Mahasiswa UTU Anwar Efendi juga menyampaikan bahwa pentingnya melaksanakan kegiatan sosial ini untuk memberi arti kehidupan untuk mereka yang membutuhkan (Sakit).

“Kegiatan ini sangat penting menurut saya, dikarenakan lewat kegiatan inilah kita menggalang setetes demi setetes untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan pendonor darah dalam hal berjuang untuk kesembuhan mereka” Ungkapnya. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tim Pengabdian Berbasis Kemitraan Masyarakat Universitas Teuku Umar (UTU), yang terdiri dari Oviana Lisa, S.Si., M.Si., Fanthasir Awwal Fuqara, S.P., M.Si., dan Jasmi, S.P., M.Sc., mendiseminasikan teknologi minaponik kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) “Sejahtera” di Desa Peunia, Kecamatan Kaway XVI, Sabtu (31/08/2024). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Koordinator dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat.

Oviana Lisa, S.Si., M.Si., selaku ketua tim pelaksana mengungkapkan tujuan utama kegiatan pengabdian ini untuk memberikan wawasan dan motivasi baru bagi para anggota KWT “Sejahtera” untuk memanfaatkan lahan tidur yang mereka miliki. Sehingga mampu meningkatkan diversifikasi sayuran yang produknya dapat dikonsumsi pribadi oleh masyarakat.

“Kami berharap melalui program ini, Ibu-Ibu KWT yang sangat semangat dalam menanam sayuran di lahan salah satu anggota KWT, memiliki tambahan hardskill dan softskill untuk budidaya sayuran tanpa menggunakan tanah, sehingga Ibu-Ibu tetap dapat menanam sayuran dengan teknik minaponik pada lahan sempit maupun pekarangan rumah pribadi,” ujar Oviana.

Dalam pemaparan materinya, tim pelaksana menyampaikan peluang diversifikasi sayuran dengan teknologi minaponik. Berbagai jenis sayuran yang dapat dibudidaya dengan teknik minaponik meliputi bayam, pakcoy, sawi manis, cabai, tomat, dan mentimun sebagai sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat.

Namun dalam budidaya secara tradisional, masyarakat pembudidaya masih sering terkendala terutama dalam kepemilikan lahan sebagai area pertanian. Selain itu tingginya tingkat serangan hama dan penyakit pada tanaman juga menjadi permasalahan lainnya yang sering dihadapi masyarakat.

Oleh karenanya penting bagi masyarakat mendapatkan edukasi terkait pengoptimalan lahan pekarangan pribadi sebagai greenhouse. Selain itu, diperlukan teknologi budidaya tanpa tanah seperti hidroponik yang berintegrasi dengan ikan (minaponik).

Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama antara tim pengabdian UTU dan KWT di Desa Peunia untuk terus bekerja sama selama pelaksanaan pengabdian terutama dalam mengikuti kegiatan lanjutan berupa pelatihan penerapan teknologi minaponik di dalam Greenhouse.

Koordinator BPP Kaway XVI, Mukhtazar, S.P., menyatakan dukungannya terhadap kegiatan pengabdian ini. Mukhtazar menyampaikan jika program pengabdian ini berhasil diterapkan dan berkelanjutan, maka akan berpotensi menjadikan KWT di Desa Peunia sebagai produsen yang memasarkan produk minaponik tersebut ke konsumen luas sehingga menambah nilai ekonomi kelompok tani tersebut. (Humas UTU|Foto istimewa)

MEULABOHUTU | Dosen Fakultas Pertanian UTU sebagai tim dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada anggota kelompok tani Mitra Kana, Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureubo, menggunakan produksi pupuk organik berbahan tumbuhan azolla dan limbah cangkang lokan pada Rabu, 4/9/2024.

Kegiatan yang mendapat pembiayaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dilaksanakan oleh Jasmi, S.P., M.Sc., Yulia Windi Tanjung, S.P., M.Si., dan Siti Aminah, S.P., M.Agr.

Menurut Jasmi, selaku Ketua Tim PkM, bahwa dampak pertanian konvensional yang menggunakan pupuk kimia dalam jumlah tinggi dapat membuat tanah menjadi asam. Ketika bahan organik tanah menurun maka pengolahan tanah akan menjadi sulit sehingga meningkatkan jam kerja, biaya tenaga kerja dan menurunkan profitabilitas tanaman.

Jasmi menambahkan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk meningkatkan kadar asam dalam tanah.

“Tingginya permintaan akan pupuk kimia di kelompok tani Mitra Kana dalam jumlah besar mengakibatkan biaya produksi yang dikeluarkan relatif mahal serta meninggalkan residu yang merusak lingkungan bagi tanah dan tanaman, sehingga tanah menjadi tidak subur.” ungkap Jasmi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tanaman azolla dan kulit kerang/lokan yang merupakan salah satu sumber daya hayati sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Menurut Jasmi, kedua bahan baku ini cukup banyak tersedia di Kabupaten Aceh Barat namun masih belum optimal digunakan oleh petani.

Dony Hermanto, A.Md., penyuluh pertanian Kabupaten Aceh Barat selaku salah satu pemateri dalam kegiatan PkM mengatakan tumbuhan azolla pinnata banyak tersebar di lahan pertanian khususnya sawah-sawah. Tumbuhan Azolla dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, dan potensi hasil padi sawah. Kombinasi perlakuan azolla hijau 15 ton/ha dengan kompos azolla 30 ton/ha merupakan perlakuan terbaik yang memberikan hasil gabah bersih dengan berat tertinggi yaitu 7,61 ton/ha.

Di sisi lain lanjut Dony pemanfaatan limbah kulit kerang/lokan juga dapat dioptimalkan sebagai alternatif pupuk organik. Terlebih tingkat konsumsi kerang/lokan pada masyarakat Aceh Barat cukup tinggi. Namun limbah kulit kerang/lokan terbuang sia-sia tanpa dimanfaatkan.
Limbah kulit kerang/lokan dapat menjadi aset potensial bernilai ekonomi jika dimanfaatkan sebagai sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kandungan kalsium karbonat (CaCO3) pada abu cangkang lokan memiliki pengaruh dalam peningkatan pH tanah dari asam menjadi netral sehingga mempengaruhi keberhasilan budidaya tanaman karena memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.

Anggota kelompok tani menyambut baik kegiatan ini. Menurut M. Uzir selaku ketua kelompok tani selama ini petani mengalami kendala dalam pemakaian pupuk organik buatan pabrik karena harganya yang cukup mahal. Selama ini, lanjut M. Uzir anggota kelompok taninya hanya menggunakan daun-daunan di sekitar dengan cara dipotong-potong menjadi bagian kecil dan dibiarkan beberapa hari sebelum menjadi pupuk organik.

“Kami sangat senang dapat pelatihan ini. Kami jadi tahu ternyata tumbuhan azolla dan kulit lokan dapat digunakan sebagai pupuk organik. Kami berharap dapat segera dilaksanakan pelatihan untuk membuat pupuk organik ini.” ungkap M. Uzir. (Humas UTU|Foto istimewa)

MEULABOH  – UTU | Ketahanan pangan (food resilience) menjadi isu yang cukup penting saat ini. Terlebih saat ini risiko dampak perubahan iklim semakin meningkat dan mengancam hasil produksi pertanian masyarakat. Untuk mewujudkan ketahanan pangan tersebut, tim dosen UTU melaksanakan kegiatan pengabdian kepada anggota kelompok tani Ingin Maju, Gampong Peunia, Kecamatan Kaway XVI pada Kamis, 28/9/2024.

Kegiatan pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dilaksanakan oleh Yulia Windi Tanjung, S.P., M.Si., Siti Aminah, S.P., M.Agr., dan Oviana Lisa, S.Si., M.Si.

Ketua tim, Yulia Windi Tanjung, S.P., M.Si., mengatakan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didasarkan pada fakta masih rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tanah secara optimal. Padahal menurut Yulia, pengelolaan lahan dan tata cara pemberian pupuk yang benar untuk menjaga unsur hara tanah berdampak besar terhadap jumlah produksi gabah pada masa panen.

“Food Resilience akan tercapai jika laju peningkatan produksi komoditas pangan seperti padi meningkat. Peningkatan produksi sangat dipengaruhi oleh kondisi budidaya hingga penanganan pasca panen.” Ungkap Yulia.

Anggota kelompok tani Ingin Maju diberikan dua materi pokok, yaitu, sosialisasi Program Kit Uji Tanah yang disampaikan oleh Penyuluh Aceh Barat, Jogy Hendro Siahaan, S.P., M.Agr. serta pelatihan Penanganan Pasca Panen oleh Oviana Lisa, S.P., M.Si. dosen Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UTU.

Dalam materinya terkait program kit uji tanah, Jogy menyampaikan bahwa penerapan kit uji tanah dapat meningkatkan permanen kemandirian petani dalam menganalisis kondisi hara tanah pada lahan pertanian padi. Sehingga petani dapat menentukan pupuk apa yang harus diaplikasikan dan berapa banyak jumlahnya.

Perangkat Kit uji tanah bisa dibawa petani ke lahan karena berbentuk tas kecil yang berisi began warna daun, pH Meter, lampu Bunsen, cawan aluminium, dan timbangan mini digital.
“Perangkat ini bisa membantu petani untuk mengukur unsur hara/kesuburan di lahan padi miliknya masing-masing tanpa harus menunggu penyuluh atau ahli untuk mengukurnya.” tutur Jogy.

Sementara itu, Oviana Lisa, S.P., M.Si. dalam materinya menyampaikan bahwa pentingnya penanganan pascapanen khususnya produksi padi. Selama ini menurut Oviana setidaknya 20 persen hasil produksi padi disimpan oleh petani untuk konsumsi rumah tangga. Untuk menjaga kualitasnya diperlukan pengawet nabati.
“Hasil penelitian saya menunjukkan bahwa penggunaan pengawet nabati cukup baik bagi kualitas beras yang disimpan. Terlebih menggunakan bahan-bahan alami seperti olahan daun belimbing wuluh dan daun pandan wangi.” ungkap Oviana.

Lebih lanjut tutur Oviana, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan daun pandan wangi dalam bentuk serbuk efektif menghambat aktivitas makan maupun sebagai repellent terhadap kutu beras pada simpanan beras hingga 87,5 persen. Oleh karena itu, insektisida nabati dapat dikembangkan menjadi produk pengawet nabati yang dapat diletakkan di dalam karung simpanan beras untuk mencegah serangan hama kutu beras.

Junaidi selaku anggota kelompok tani Ingin Maju mengungkapkan sangat antusias dengan kegiatan sosialisasi ini. Kelompok tani Ingin Maju memiliki luas lahan sawah yang cukup luas, yaitu, sebesar 38 hektare dengan luas produksi 4 ton/ha.
“Selama ini kita mengalami kondisi penurunan produksi karena minimnya pemahaman tentang kondisi lahan pertanaman padi dan penanganan serangan hama pada beras simpanan hasil panen.” kata Junaidi

Dia berharap kegiatan sosialisasi ini berlanjut pada kegiatan pelatihan penggunaan kit tanah dan penanganan pascapanen, agar ilmunya bisa langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari. (Humas UTU| Foto istimewa).

MEULABOHUTU | Universitas Brawijaya (UB) kembali meraih juara umum pada kompetisi Universitas Teuku Umar (UTU) Awards ke-10 tahun 2024. Keberhasilan ini menjadikan UB sebagai kampus yang paling banyak meraih juara umum sejak kompetisi UTU Awards digulirkan sejak 2015 lalu.

Mahasiswa Universitas Brawijaya berhasil merebut kembali piala bergilir Kemenristekdikti di ajang kompetisi 10th UTU Awards 2024 yang berlangsung di kampus UTU Meulaboh, setelah di tahun 2023 juara umum dimenangkan oleh Universitas Teuku Umar selaku tuan rumah.

UB berhasil meraih juara umum setelah mengumpulkan 1 juara 1 kategori riset kewirausahaan, dua juara 2 masing-masing kategori perencanaan bisnis dan kategori bisnis startup serta 1 juara harapan 2 kategori produk inovatif.

Pengumuman dan penyerahan hadiah kepada para juara dilakukan pada acara Anugerah UTU Awards, Kamis (12/09/24) yang dilangsungkan di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi (GKT), kampus UTU, Alue Peunyareng, Aceh Barat.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Dr. Maria V. Irene Herdjiono, M.Si, Pj. Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi Efendi, Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si, Wakil Rektor I, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc, Wakil Rektor II Prof Dr Nyak Amir, M.Pd, Wakil Rektor III Ibrahim, MNSc, para Dekan Fakultas di Lingkup UTU, para Kabiro serta para tamu undangan.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi atas keberhasilan penyelenggaraan The 10th UTU Awards 2024. Kompetisi UTU Awards yang diselenggarakan oleh UTU dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat partisipasinya, bahkan tahun 2024 ini jumlah peserta mencapai 1.000 orang lebih dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Jelasnya, ada lima bidang yang dilombakan pada UTU Award 2023, masing-masing  katagori Lomba Riset Kewirausahaan, Lomba Desain Toko online, Lomba Produk Inovatif, Lomba Perencanaan Bisnis dan Bisnis Startup.

“Lomba-lomba ini untuk memacu kreativitas mahasiswa. Dengan asah kreatif ini, UTU bisa menghasilkan manusia hebat. Kampus ini kami persiapkan untuk Indonesia juga untuk dunia. Bangsa kita ini, sebenarnya menjadi superior dan harus jadi bangsa yang maju di dunia,” kata Prof Ishak Hasan

Harus menjadi bangsa yang maju, karena kami diberi mandat oleh negara untuk memajukan Pendidikan di Aceh, Indonesia bahkan dunia. Kini yang menempuh Pendidikan di UTU dari Sabang sampai Merauke.

Di UTU, kata Prof. Ishak Hasan ada mahasiswa dari Sulawesi, Bali, Papua dan lain-lain. Banyak para juara yang menempuh Pendidikan disini di bumi Teuku Umar yang mulai dicintai oleh mahasiswa luar.

“Selamat untuk para pemenang dan terimakasih kepada seluruh mahasiswa yang telah berpartisipasi, sampai ketemu di The 11th UTU Awards tahun 2025 mendatang.” Pungkas Prof Ishak Hasan.

Sementara koordinator Panitia Pelaksana kegiatan 10th UTU Awards Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc dalam kesempatannya mengatakan UTU Awards merupakan kompetisi antar perguruan tinggi yang telah Universitas Teuku Umar laksanakan secara konsisten dalam 10 tahun terakhir.

UTU Awards telah berhasil mewujudkan ide-ide kreatif mahasiswa melalui proyek, desain, dan produk dari berbagai latar belakang disiplin ilmu.
Pada tahun 2024 kami menerima karya mahasiswa dari 150 Universitas di Indonesia dengan total sebanyak 394 karya. Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 206 karya. Pada tahun ini total hadiah yang diperebutkan sebesar 285 juta rupiah.

Proses pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 1 April hingga 26 Juli 2024, diikuti dengan penilaian oleh juri masing-masing katagori dari tanggal 1 hingga 10 Agustus 2024. Juri UTU Awards merupakan Juri Nasional yang berasal dari praktisi dan 13 Perguruan Tinggi ternama di Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 9 dan 10 September 2024, 10 nominator terbaik dari setiap katagori diundang di Universitas Teuku Umar untuk mempresentasikan karya mereka di hadapan para juri.

tujuan dihadirkan dewan juri dari berbagai universitas dan kementerian serta lembaga ialah untuk menghasilkan proses penjurian yang kredibel dan independen sehingga diharapkan dapat menghasilkan karya terbaik agar bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia.

Sejumlah 22 Universitas terbaik telah menempatkan perwakilannya sebagai nominator di tahun ini, diantaranya Universitas Gadjah Mada, IPB University, Universitas Brawijaya, Universitas Teuku Umar dan lain sebagainya. Sesaat lagi kita akan mendengarkan pengumuman pemenang dan juara umum pada kegiatan UTU Awards ke 10 tahun 2024.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa/i di Indonesia yang telah berpartisipasi mengirimkan karya terbaiknya pada UTU Awards tahun ini. Harapan kami hasil karya pemenang UTU Awards tidak tersimpan dalam lemari namun dapat diaplikasikan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.” pungkas Dr. Munandar. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Ratusan tim Mahasiswa Peserta 10rd UTU Awards tahun 2024 dari berbagai Perguruan Tinggi se Indonesia dan mancanegara ikut bersaing dalam kompetisi Universitas Teuku Umar Awards tahun kesepeuluh (10rd UTU Awards) tahun 2024.

UTU Awards adalah rangkaian kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Teuku Umar sebagai salah satu wujud rasa tanggung jawab dalam menciptakan dan meningkatkan jumlah wirausahawan muda Indonesia. UTU Awards secara konsisten dilaksanakan 10 tahun berturut-turut dengan memperebutkan piala bergilir Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia serta uang hadiah pembinaan senilai total Rp 285 juta rupiah.

Ajang UTU Awards diharapkan dapat menjadi starting point dalam menggali ide kreatif dan inovatif mahasiswa, terutama pada bidang AGRO & MARINE INDUSTRIES.

Rektor Universitas Teuku Umar Prof Dr Ishak Hasan, M.Si mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada seluruh adik-adik mahasiswa yang sudah berkontribusi pada kegiatan tahunan UTU Awards ini. “Apresiasi dan selamat saya ucapkan kepada masing 10 nominator dari masing-masing kategori yang diperlombakan,” ungkap Prof Ishak Hasan.

Pada Ajang the 10th UTU Awards tahun 2024, ada penambahan kategori perlombaan yaitu Bisnis Startup sehingga menjadi 5 kategori perlombaan. Dengan bertambahnya kategori perlombaan juga diikuti dengan penambahan hadiah dengan total 285 juta dari sebelumnya sebanyak 229,5 Juta.

Prof. Ishak Hasan menambahkan, bahwa dengan adanya kegiatan 10th UTU Awards ini diharapkan dapat menjadi starting point bagi mahasiswa dalam menggali ide-ide kreatif mahasiswa melalui proyek, desain, dan produk dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, terutama pada bidang Agro & Marine Industry. Ia menambahkan bahwa, kategori perlombaan yang diadakan adalah, Karya Inovatif berbasis Kewirausahaan, Produk Inovatif Berbasis Agro- and Marine Industry, Perencanaan Bisnis, Desain Toko Online dan Bisnis Startup

Dalam kesempatan yang sama, koordinator Panitia Pelaksana kegiatan 10th UTU Awards Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc mengatakan bahwa dari masing-masing kategori tersebut nanti sebanyak 10 nominator terbaik akan diundang ke Kampus UTU untuk mempresentasikan karyanya dihadapan dewan juri yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi top di Indonesia dan Malaysia, seperti dari Universitas Indonesia, University Malaysia Terengganu, Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, IPB University, Universitas Podomoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syiah Kuala, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dari Dikti Kemendikbudristek, serta dari Universitas Teuku Umar.

Lebih lanjut ia menambahkan, tujuan dihadirkan dewan juri dari berbagai universitas dan kementerian serta lembaga ialah untuk menghasilkan proses penjurian yang kredibel dan independen sehingga diharapkan dapat menghasilkan karya terbaik agar bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia.

10 Nominator Terbaik Di Undang Presentasi

Kategori Riset kewirausahaan
1. Devangga Ajiansyah Hermawan (Universitas Brawijaya)
2. Desi Fitriani (Universitas Teuku Umar)
3. Lindawati (IPB University)
4. Ahmad Arro’uf Sulfuadi (Universitas Islam Indonesia)
5. Sandi Pamungkas (Pertamina University)
6. Fahmi Nur Priambudi (Universitas Gadjah Mada)
7. Mutiara Sani Harahap (Universitas Sumatera Utara)
8. Adilia Sya’ban (Universitas Teuku Umar)
9. Selvia Katiara (Universitas Syiah Kuala) dan
10 Zul Hamdi Batubara (Universitas Ahmad Dahlan)

Kategori Perencanaan Bisnis
1. Yudhis Apriliadi (Universitas Brawijaya)
2. Aditya Dewanto (IPB University)
3. Fina Kharisma Musallamah (Universitas Negeri Malang)
4. Boby Kurniawan (Universitas Negeri Yogyakarta)
5. Muhammat Rayyan Nasution (Universitas Sumatera Utara)
6. Ziad Muhammad (Universitas Syiah Kuala)
7. Romi Disman (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)
8. Nur Annisa Hunila (Universitas Teuku Umar)
9. Afifah Afra Insani (Universitas Airlangga), dan
10. Hani Fauziyah Rahmah (Universitas Indonesia).

Kategori Produk Inovatif Berbasis Agro and Marine
1. Sakkia Sri Rahayu (Universitas Brawijaya)
2. Fatma Nurul Hida (Universitas Gadjah Mada)
3. Gading Prasasti (Universitas Brawijaya)
4. Nanda Atmaja (Universitas Teuku Umar)
5. Nelli Desianti (Universitas Syiah Kuala)
6. Siti Aisyah (IPB University)
7. Welvin Butar-butar  (Universitas Riau)
8. Siti Mutmainnah (Universitas Negeri Malang)
9. Sarah Amelia Azzahra (Universitas Sebelas Maret)
10. Amanda Elena Sapiro (Universitas Negeri Surabaya)

Kategori Desaign Toko Online
1. Rendy Gunawan (Universitas Riau)
2. Silvi Aditya Ningsih (Universitas Teuku Umar)
3. Zulpina (STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh)
4. Fauzul Azkia (Universitas Syiah Kuala)
5. Muhammad Riski (Institut Teknologi Telkom Purwokerto)
6. R. Sultan Fauzi Kesogihan (Universitas Andalas)
7. Muhammad Nabil Azra (Universitas Syiah Kuala)
8. Praditya Rendi Ferdian (Universitas Semarang)
9. Aufa Dhafira (Universitas Teuku Umar)
10. Ilham Fauzy (Universitas Amikom Yogyakarta)

Kategori Bisnis Startup
1. Arin Khurota (Universitas Brawijaya)
2. Fadhia Sahlaa (Universitas Syiah Kuala)
3. Fahmi Nur Priambudi (Universitas Gadjah Mada)
4. Muhammad Nabil Azra (Universitas Syiah Kuala)
5. Angelina Rochmawati (Universitas Brawijaya)
6. Cut Fitri Warahmah (Universitas Teuku Umar)
7. Ikhsan Maulidian (Universitas Teuku Umar)
8. Sandi Pamungkas (Pertamina University)
9. Gallant Son Moslem (IPB University)
10. Surya Andhini (Universitas Negeri Surabaya)

MEULABOHUTU | Dalam rangka memperkuat kerja sama di Bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat LPPM – PMP UTU dan LPPM Universitas PATTIMURA Ambon telah menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) pada tanggal 24 Agustus 2024.

Penandatangan tersebut berlangsung di LPPM
Universitas Pattimura Ambon. Kesepakatan kerja sama ini mencakup berbagai bidang diantaranya bidang :
1.Pendidikan, Penelitian,Pengembangan,Pengabdian dan penyuluhan dengan berkontribusi sesuai kompetensi yang ada untuk meningkatkan daya saing daerah;
2. Pemasyarakatan inovasi, Ilmu pengetahuan dan tehnologi serta pengembangan produk dan kewirausahaan;
3. Pertemuan Ilmiah ( Seminar, Workshop, Desiminasi hasil penelitian) baik Nasional maupu internsional.

Berikutnya
4. Pertukaran pengulas ( Reviewer) pada berbagai jurnal Nasional dan seminar internasional :
5.Pertukaran pembicara utama(Keynote Speaker) Pada seminar Nasional dan seminar internsional;
6. Pengembangan sumber daya manusia, Penguatan intitusi dan kelembagaan;
7.Kdesepakatan lain yang disepakati para pihak yang sesuai dengan perjanjian kerja sama ini.

Ketua LPPM Universitas Pattimura Ambon, prof.Melianus Salakory, M,Kes dalam sambutannya menyampaikan bahwa penandatanganan MOA ini merupakan Langkah strategis dalam membangun sinergi antara LPPM-PMP UTU berada di bagian Barat provinsi Aceh dan LPPM Universitas Pattimura Ambon yaitu wilayah timur Indonesia.

“Saya percaya bahwa kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat, teutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi dan pengembangan tehnologi,” ungkapnya

Penandatangan MOA ini merupakan Tindaklanjut dari kesepakatan antara Universitas Teuku Umar dan Universitas PATTIMURA Ambon sesuai kesepatan yang tertuang dalam MOU NO. 260/UN13/DN/2023 dan No. 82 /UN59/KS.03.00/2023.

Sementara itu ketua LPPM-PMP UTU yang diwakili oleh sekretaris Herry Darsan dalam sambutannya lebih menekankan pentingnya penelitian kolaboratif dalam menghadapai tantangan global, Kerja sama ini membuka peluang bagi dosen dan Mahasiswauntuk terlibat dalam penelitian yang Inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat luas.

Lebih lanjut, Herry Darsan mengatakan dengan adanya MOA ini, kedua Lembaga kita berharap dapat menghasilkan peneliti- Peneliti yang berkualitas tinngi yang dapat bermanfaat bagi pengembangan Ilmu pengetahuan serta mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia di kedua Lembaga ini.

Dalam Penandatangan ini juga di hadiri oleh Sekretaris LPPM UNPATTI Ambon yaitu DR, E.K.Huliselan, M.Si dan seluruh staf LPPM UNPATTI Ambon. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali menunjukkan komitmennya dalam bidang pengembangan teknologi dan inovasi dengan mengirimkan tim terbaiknya untuk berkompetisi di ajang Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024.

Kompetisi tersebut akan berlangsung di Yogyakarta pada 12 hingga 19 September 2024. Sebanyak delapan mahasiswa yang berasal dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Industri, dan Teknologi Informasi dipilih untuk mewakili UTU dalam ajang bergengsi ini.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si, turut menyampaikan dukungannya kepada para mahasiswa yang berangkat. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat dan prestasi yang telah ditunjukkan oleh tim UTU.

“Keikutsertaan mahasiswa UTU dalam ajang nasional seperti KRTI ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. Ini membuktikan bahwa UTU mampu bersaing di kancah nasional dalam hal inovasi teknologi. Kami berharap tim UTU tidak hanya mampu berkompetisi dengan baik, tetapi juga dapat membawa pulang prestasi yang membanggakan, yang sekaligus akan mengharumkan nama universitas di tingkat nasional,” ujar Prof. Ishak.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibrahim, SKM., MNSc, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas partisipasi mahasiswa UTU dalam KRTI 2024. “Keikutsertaan dalam ajang ini merupakan upaya yang sangat positif untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa di bidang robotika serta mendorong inovasi teknologi di sektor penerbangan. Kami yakin, pengalaman ini akan menjadi langkah penting dalam perjalanan akademik dan profesional mereka,” ujar Ibrahim melalui Humas UTU.

Tidak hanya itu, dukungan penuh juga datang dari Kepala Biro Umum dan Keuangan, Zulfirman, SE., M.Si yang menegaskan bahwa UTU berkomitmen memberikan fasilitas terbaik bagi tim yang berkompetisi.

“Kami memberikan dukungan berupa fasilitas, peralatan yang dibutuhkan, serta pendanaan yang mencakup biaya keberangkatan dan akomodasi di Yogyakarta. Hal ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap dedikasi dan inovasi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa. Semoga dengan dukungan ini, mereka dapat berlaga dengan percaya diri dan memberikan hasil terbaik bagi UTU,” ujar Zulfirman.

Dalam pelepasan tim di Bandara Sultan Iskandar Muda pada 8 September 2024, Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM., menyatakan kebanggaannya terhadap tim yang akan bertanding. “Ini adalah momentum berharga bagi kalian, tidak hanya untuk membawa nama besar Universitas Teuku Umar, tetapi juga untuk berkontribusi dalam pengembangan teknologi di Aceh. Kami yakin, dengan persiapan yang matang, kalian akan memberikan yang terbaik dan mampu membawa pulang prestasi yang membanggakan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Tim UTU akan bersaing di beberapa kategori, antara lain Technology Development (TD) dan Long Endurance Low Altitude (LELA), dengan bimbingan langsung dari Syahrul Fathi, ST., MT. Ketua tim, Furkhan Razak, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan berbagai persiapan intensif.

“Kami telah melakukan berbagai simulasi dan uji coba untuk memastikan bahwa wahana terbang yang kami kembangkan memiliki performa optimal. Kami siap bersaing di tingkat nasional dan berharap dapat memberikan hasil yang terbaik,” ungkap Furkhan dengan penuh optimisme.

KRTI merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuan utama dari kompetisi ini adalah untuk mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa di bidang teknologi robotika, terutama dalam pengembangan teknologi penerbangan. Tahun ini, lebih dari 50 universitas di seluruh Indonesia dipastikan akan berpartisipasi, menjadikan KRTI sebagai salah satu kompetisi paling bergengsi di ranah pendidikan tinggi nasional.

Dukungan dari civitas akademika UTU serta masyarakat Aceh Barat turut menyertai keberangkatan tim ke Yogyakarta. Sebelum berangkat, tim sempat memperagakan demo pesawat robot yang mereka kembangkan pada acara Silaturrahmi Mahasiswa Baru (SIMBA), yang disambut antusias oleh dosen dan mahasiswa lainnya.

Dengan semangat juang tinggi dan persiapan yang matang, besar harapan bahwa tim UTU akan meraih prestasi yang membanggakan, mengharumkan nama Universitas Teuku Umar di kancah nasional, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh dalam mengembangkan teknologi masa depan. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dosen Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) mengolah limbah kulit jeruk menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik cair.  Inovasi ini diterapkan bersama Kelompok Petani Jeruk Desa Sumber Bakti Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., MM didampingi anggota tim Muhammad Afrillah, SP., M. Agr dan Sumeinika Fitria Lizmah, S.Si., M.Si terlaksana pada Minggu, (8/9/2024).

Dr. Rahmat Pramulya menjelaskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pemberdayaan desa binaan yang bertemakan pengembangan potensi lokal desa gambut lestari sebagai penopang kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan lingkungan. Adapun sub kegiatan yang dilaksanakan ialah pelatihan pemanfaatan limbah buah jeruk sebagai pupuk organik cair.

Kulit buah jeruk merupakan limbah sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku membuat pupuk organik cair sehingga dapat mengurangi jumlah sampah organik. Proses fermentasi memakan waktu selama kurang lebih 3 bulan, dengan residu kulit jeruk dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sedangkan eco-enzyme cair, hasil fermentasi limbah buah-buahan, dimanfaatkan sebagai pembersih lantai, cairan disinfektan, dan insektisida.

Dr. Rahmat berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok tani jeruk Desa Sumber Bakti serta masyarakat setempat dalam mengolah limbah kulit jeruk dan dapat mengembangkan produknya dengan lebih baik.

Keuchik Sumber Bakti, Teuku Sulaiman dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut, “Kami berterima kasih atas kehadiran bapak ibu dosen dan adik-adik mahasiswa, sehingga masyarakat kami mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemanfaatan buah-buah yang masih baik namun tidak laku dijual karena ulat buah. Kami berharap pengabdian kepada masyarakat ini dapat berlanjut di masa akan datang,” ujarnya.

Selanjutnya penyampaian materi utama dan pendampingan terkait pemanfaatan limbah buah jeruk sebagai pupuk organik cair oleh Muhammad Afrillah. Selama ini limbah buah jeruk sama sekali tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang oleh petani jeruk, padahal limbah buah jeruk memiliki potensi untuk diolah sebagai pupuk organik cair karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.

Materi kedua diberikan oleh Sumeinika Fitria Lizmah terkait pengenalan dan teknik pengendalian hama tanaman jeruk. Petani di desa mengeluhkan tingginya tingkat serangan hama di kebun jeruk mereka sehingga butuhnya sosialisasi terkait bagaimana cara pengendalian hama yang tepat pada budidaya tanaman jeruk.

Pelaksanaan pengabdian ini diikuti oleh 10 petani jeruk. Peserta sangat antusias dengan pelatihan yang dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang turut serta dalam proses pembuatan dan bertanya pada saat sesi diskusi maupun pada saat pendampingan pembuatan pupuk organik cair. (Humas UTU).