MEULABOH – UTU | Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar (UTU) sukses menyelenggarakan yudisium ke-19 sarjana ekonomi sebanyak 114 orang. Seremoni tersebut dilangsungkan di aula Gedung Kuliah Terintergasi, kampus UTU, Alue Peuyareng, Selasa (20/02/2024).
Turut hadir dalam kegiatan yudisium tersebut Wakil Dekan 1 FE Zainal Putra, S.E., M.M, Wakil Dekan II Ika Rahmadani, S.E., M.Si., Ak, Koordinator Pokja Akademik dan Kemahasiswaan, Malahayati Ivonna, S.T.,M.A.P, Koordinator Pokja Umum dan Keuangan, Teuku Adelansyah, SE, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Dr. Helmi Noviar, SE, M.Si, Ketua Prodi Manajemen Muzakir, S.E, M.Sc, Ketua Prodi Akuntansi Sari Maulida Vonna, S.E., M.Si, Kaprodi Bisnis Digital Tamitha Intassar Husen SE., MBA, serta para sekretaris prodi, para dosen dan tenaga kependidikan lingkup FE.
Dekan Fakultas Ekonomi, Dr Hamdi Harmen SE MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa peserta yudisium berasal dari tiga program studi, yaitu S1 ekonomi pembangunan 17 orang, S1 manajemen 39 orang, dan S1 akuntansi 59 orang. Selain itu, dilaporkan juga bahwa rata-rata lama studi 4,5 tahun, dan rata-rata IPK 3,56. Adapun mahasiswa yang lulus dengan predikat cum laude sebanyak 47 orang.
Sesuai tata tertib, yudisium Fakultas Ekonomi UTU digelar dalam rapat senat terbuka yang dipimpin oleh Mahrizal SE MSi selaku ketua senat, dan dihadiri oleh seluruh anggota senat fakultas tersebut.
Sekilas informasi, yudisium adalah pengukuhan kelulusan terhadap mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya. Yudisium merupakan tanda bahwa mahasiswa telah lulus menjadi seorang sarjana. Acara seperti ini biasanya dilakukan oleh setiap fakultas. Setelah yudisium dilanjutkan dengan kegiatan wisuda yang diselenggarakan oleh universitas secara massal.
Berdasarkan catatan, Fakultas Ekonomi UTU telah berhasil meluluskan 1.464 sarjana ekonomi terhitung sejak perguruan tinggi tersebut masih berstatus swasta.
Berdasarkan data yang diterima humas, lulusan terbaik dengan IPK tertinggi mewakili prodi yaitu M Sarna (IPK 3,96) dari Prodi Manajemen dan Oni Sabhirah dengan IPK 3,84 dari prodi S1 Akuntansi. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar (FKM UTU) kembali melakukan yudisium sarjana yang ke-XXIV Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 yang dilaksanakan dalam rapat senat terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Fakultas Jun musnadi is, SKM, M.Kes.
Acara yang diselenggarakan di Aula Utama Gedung Kuliah Terintegrasi Kampus UTU, Alue Penyareng pada Senin, 19 Februari 2024 ini merupakan wujud dari kesuksesan akademik para mahasiswa FKM khususnya dari Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan prodi Gizi yang telah menyelesaikan studi mereka dengan prestasi gemilang.
Sebagai informasi, untuk prodi Kesehatan Masyarakat yudisium kali ini merupakan yang 24, sementara untuk prodi gizi ini adalah yudisium perdana.
Dalam sambutannya dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UTU Dr. T. Alamsyah, SKM., M.P.H mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang telah menyelesaikan studi dengan baik. Jangan berhenti untuk terus belajar, karena sumber belajar bukan hanya dari dosen dan kampus. Pengalaman merupakan sumber belajar terbaik sepanjang hidup.
“Di era disrupsi, sarjana kesehatan masyarakat dan sarjana ilmu gizi harus terus meningkatkan kemampuan baik hardskill maupun softskill untuk menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi kesehatan pada masyarakat agar dapat meningkatkan darajat kesehatan masyarakat,” kata Dekan
Lanjutnya, saat ini dunia kerja membutuhkan lulusan yang memiliki ketrampilan, oleh sebab itu kami berharap kepada para yudisiawan untuk terus mengasah diri untuk terus mencoba dan memperoleh ketrampilan.
“Sementara untuk yang ingin melajutkan jenjang magister, kesempatan beasiswa juga besar peluangnya saat ini, yang penting kemampuan bahasa harus ditingkatkan agar dapat memperoleh beasiswa magister” pungkasnya
Yudisium yang diikuti 76 orang mahasiswa tersebut diikuti seluruh pimpinan FKM UTU yang meliputi para wakil dekan, Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Kesehatan Masyatakat, Prodi Gizi dan Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta para dosen dan tenaga kependidikan.
Untuk diketahui, dari seluruh lulusan, 68 orang adalah perempuan, sisanya adalaj laki-laki. Adapun IPK tertinggi adalah 3,93 diraih oleh Redha Riska Fatwati dari Prodi Kesehatan Masyarakat. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Teuku Umar (FISIP-UTU) kembali menggelar yudisium Sarjana Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024. Yudisium yang dilaksanakan dalam rapat senat terbuka, berlangsung di Aula utama, Kampus UTU, Alue Penyareng, Senin (19/02/2024).
Yudisium yang dipimpin Dekan FISIP-UTU, Basri, SH., MH, berlangsung secara tertib. Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Dekan I, Dr. Afrizal Tjoetra, M.Si, Wakil Dekan II, Phonna At-Thariq, SH., LLM, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Ainal Fitri, S.I.Kom., M.I.Kom, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Nodi Marefanda, M.A.P, Ketua Prodi Sosiologi, Dr. Akmal Saputra, MA, Ketua Prodi Ilmu Hukum, Dr. Nouvan Moulia, Lc., MA, ketua dan anggota senat Fakultas, para dosen serta tenaga kependidikan lingkup FISIP.
Adapun peserta yudisium kali ini sebanyak 117 orang yang terdiri dari Program Studi Sosiologi 30 orang, Ilmu Hukum 21 orang, Ilmu Komunikasi 31 orang dan Prodi Ilmu Administrasi Negara sebanyak 35 orang.
Peserta yudisium tersebut telah memenuhi Kelulusan Tepat Waktu (KTW), bahkan 6 orang meraih predikat Cumlaude, yang terdiri dari 4 orang berasal dari Prodi Ilmu Komunikasi dan 2 orang dari Prodi Ilmu Administrasi Negara.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Basri MH dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para lulusan yang telah berhasil melewati tahapan proses pembelajaran sebagai upaya mematangkan prespektif cara pandang para lulusan dan sebagai bentuk ekspresi dari rasa hormat maka yudisium hari ini dilakukan.
Dekan berpesan agar para lulusan bisa menyesuaikan diri hidup di tengah masyarakat. Dibutuhkan kecerdasan konstruktif dan kemampuan adaptif kolaboratif agar bisa eksis dan menjadi pemenang di era transformasi digital saat ini. “Kalian harus mampu menggunakan dan menguasai teknologi sebaik-baik mungkin untuk mencapai kemudahan dan kesuksesan kehidupan kedepan,” pesan Dekan.
Dekan berharap, semoga dengan bekal ilmu yang diperoleh menjadi dasar untuk bergerak maju dengan kreativitas dan inovasi – inovasi baru untuk meningkatkan kapasitas diri sehingga dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan bangsa.
Para lulusan nantinya dapat tetap membangun ikatan silaturahmi dengan institusi ini khususnya pemberian data saat mendapatkan pekerjaan merupakan bentuk dukungan bagi kemajuan almamater karena sebagai alumni, anda ikut bertanggung jawab terhadap masa depan lembaga ini.
”Kami bangga ketika suatu hari nanti anda berhasil dalam bidang apapun namun jangan pernah lupa dengan almamater, yang paling penting jaga etika dan nama baik almamater” Pungkas Basri, MH. (Aduwina Pakeh/Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Strategis Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Senin (19/2/2024). Penandatanganan MoU antara UTU dan BSKLN berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Acara tersebut juga dibarengi dengan Webinar Linking Local to Global Series Aceh. Acara ini diinisiasi oleh bidang akademik dan kerjasama UTU yang dikoordinasi oleh WR1 UTU Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric. Sc sejak tahun 2023 lalu dalam rangka meningkat mutu kerjasama UTU di era global.
Penandatanganan dilakukan antara Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., dengan Kepala BSKLN, Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana. Acara ini turut dihadiri Wakil Rektor 1 Dr. Ir. M Aman Yaman, M.Agric.Sc, Wakil Rektor II Prof Dr Nyak Amir, M.Pd, Dekan FPIK Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP, Maitrise, M.Sc, IPU, Kabiro Umum dan Keuangan Zulfirman, SE., M.Si. Selain itu, Dr. Yayan turut didampingi Kepala Pusat Strategi Kebijakan Isu Khusus dan Analisis Data (SKIKAD), Edi Suharto.
Selain berlangsung di Kemlu, kegiatan Webinar juga dipusatkan diruang rapat senat, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU yang dihadiri Ketua LPPM PMP Ir. Yuliatul Muslimah MP, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdy Faizin, M.Si dan sejumlah pejabat lingkup UTU lainnya. Turut hadir secara daring Pj Bupati Bener Meriah, Pj Bupati Aceh Tengah, para pengusaha kopi gayo dan sejumlah pengusaha lainnya di Aceh.
Adapun narasumber dalam kegiatan webinar merupakan para pejabat di Kemenlu RI yang meliputi Atase Perdagangan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (tbc) Canberra, Agung Haris Setiawan; Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo, Gina Aghnia Virginianty; dan Wakil Direktur Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di kawasan Asia Pasifik dan Afrika (tbc) Abu Dhabi Ibu Eka Sulistiawati.
Sementara Isi kesepakatan kerjasama antara UTU dan BSKLN itu meliputi bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat di bidang kajian strategi kebijakan luar negeri. Ruang lingkup kerja sama ini meliputi pendidikan dan pengajaran, temasuk pelatihan, lokakarya, seminar, sosialisasi dan diskusi, penelitian ilmiah dan review kebijakan mengenai isu-isu pertahanan dan keamanan dalam kerangka hubungan internasional.
Dalam sambutannya Prof. Ishak Hasan menyampaikan rasa terimakasih dan syukur atas terlaksananya penandatangan MoU dengan BSKLN. Hal ini sebagai upaya menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). UTU terus berupaya menarik para pihak profesional untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan praktik di luar kampus. Kerjasama dengan BSKLN dapat memberikan warna baru dalam pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa UTU kedepan.
“Kerjasama ini sangat penting tentunya demi pengembangan bukan hanya kelembagaan tetapi pengembangan kualitas SDM negara kita,” kata Prof Ishak Hasan
Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga memaparkan sejumlah potensi strategis di kawasan Barat Selatan Aceh, khususnya di Aceh Barat. Potensi pertanian, perikanan dan peternakan di wilayah pesisir Aceh Barat Selatan tersebut diharapkan dapat dioptimalkan pemanfaatannya lewat kerjasama ini.
“UTU sendiri memiliki core product dalam bidang Agro and Marine Industri, mengacu pada historis dan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada dikawasan BARSELA Aceh,” lanjut Prof Ishak
Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dikembangkan ke aktivitas lainnya, seperti kolaborasi riset dan publikasi, pelatihan bersama, supervisi bersama, hingga implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. WR1 UTU menambahkan bahwa kerjasama ini akan mengedepankan pada bidang politik agromaritim, sub marine dan sumberdaya genetik dan biodiversity pertanian, perikanan dan peternakan untuk penguatan diplomasi ekonomi Provinsi Aceh dan negara Indonesia dengan dunia global. Untuk itu bersama Kepala Pusat Asia Fasifik dan Afrika BKSLN Kemenlu, UTU telah merancang program “Lingking locals to globals”.
Dalam sambutannya Dr. Yayan GH Mulyana mengatakan, Kemlu RI akan berupaya mengangkat Aceh Barat dan UTU ke wilayah internasional dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Kerja sama tersebut juga menjadi bagian dari upaya Kemlu untuk menjaring masukan dalam pengembangan potensi daerah serta menjadi bahan promosi dan elemen penting dalam penyusunan strategi dan kebijakan luar negeri.
Dr. Yayan mengatakan ke depan BSKLN akan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kedua belah pihak.
Ia juga mengapresiasi atas kedatangan tim UTU ke Kemlu “semoga silaturrahmi dan kerjasama ini dapat memberikan kemanfaatan bagi kedua belah pihak,” katanya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
Dalam rangka meningkatan kualitas sumber daya manusia, Bank Indonesia melalui Universitas Teuku Umar membuka kesempatan untuk bergabugn dalam program beasiswa Bank Indonesia tahun 2024 bagi mahasiswa Universitas Teuku Umar.
Informasi pendaftaran dapat dilihat pada link berikut:
MEULABOH – UTU | Dalam rangka meningkatkan prestasi dan kapasitas organisasi kemahasiswaan, serta menerapkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan menumbuhkan rasa peduli mahasiswa untuk berkontribusi dalam masyarakat. Pusat PKM Universitas Teuku Umar bekerjasama dengan bagian kemahasiswaan, Biro AKPK UTU menyelenggarakan Sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2024 pada Kamis (15/2/2024).
Penyelenggaraan sosialisasi ini merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Kemendikbudristek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Ormawa dan sekaligus menumbuhkembangkan soft skills dan kompetensi mahasiswa seperti kemampuan berorganisasi, penguatan karakter dan kemampuan dalam bekerja sama (team work).
PPK Ormawa adalah serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh Perguruan Tinggi dengan diimplementasikan melalui program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan soft skills dan kompetensi kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi, penguatan karakter pancasila, bela negara, cinta tanah air, kebangsaan, kepemimpinan, dan bekerja sama (team work).
Secara umum kegiatan PPK Ormawa bertujuan untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas Ormawa agar mampu menjadi Organisasi Kemahasiswaan yang dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, unggul, dan berkarakter.
Kegiatan sosialisasi berlangsung di Aula utama Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU. Kegiatan dibuka oleh Rektor UTU Prof Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si, yang diwakili Wakil Rektor III H. Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc. Turut hadir Korpus PKM Yarmaliza, SKM., M.Si, para pembina ormawa beserta pengurusnya di masing-masing fakultas.
Wakil Rektor Ibrahim Laweung dalam sambutannya menjelaskan dengan terselenggarakannya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan akan lebih banyak mahasiswa yang akan ikut terlibat dalam program ini dengan mempersiapkan diri secara lebih baik.
“Program ini bentuk kegiatan nyata di masyarakat, kapasitas dan kemampuan organisasi kemahasiswaan diharapkan akan lebih bermakna sebagai wadah mahasiswa mengembangkan soft skills,” jelas Wakil Rektor
Ibrahim berharap agar Ormawa lingkup UTU dapat berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, karena hal itu sesuai dengan semangat implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan juga sesuai dengan visi UTU sebagai kampus sumber inspirasi dan referensi.
Sementara itu Koordinator Pusat PKM UTU, Yarmaliza, SKM., M.Si kepada Humas UTU menjelaskan kegiatan sosialisasi PPK Ormawa bertujuan untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas ormawa agar mampu menjadi organisasi kemahasiswaan yang kompeten, modern, berkarakter Pancasila dan cinta tanah air melalui bela Negara dan menjadi inisiator pembangunan.
Kegiatan ini juga menumbuh kembangkan soft skills serta kompetensi mahasiswa. Dengan demikian mempermudah mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Dan kemudian diimplementasikan melalui program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Yarmaliza, bahwa program ini akan diusulkan pada minggu ke 3 bulan Februari hingga minggu ke 3 bulan Maret mendatang. Setelah diusulkan terdapat 3 tahapan penilaian yakni penilian administrasi, penilaian Substansi dan presentasi.
Dalam kegiatan sosialisasi Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan menghadirkan narasumber dari Belmawa pusat yaitu Dr. Ujang Suwarna, M.Sc.F yang juga dosen IPB University sekaligus tim Ditbelmawa pusat.
Dr. Ujang menjelaskan topik PPK Ormawa terdiri atas empatbelas bidang yang bisa diikuti oleh organisasi kemahasiswaan Universitas Teuku Umar. Keempatbelas bidang meliputi: Sociopreneur, Pertanian Masa Depan, Sekolah Perempuan, Desa/Kelurahan Digital, Sanggar Tani Muda, Konservasi Tanaman Obat, Rumah Sampah Digital, Desa/Kelurahan Sehat, Desa/Kelurahan Cerdas, Rumah Inovasi, Kampung Iklim, Desa/Kelurahan Maritim, Desa/Kelurahan Hutan, dan Aktivitas lain pilihan Ormawa.
Selain itu, Dr. Ujang juga membagikan strategi lolos pendanaan PPK Ormawa tahun 2024. Dintaranya kualitas proposal, tingkat keberhasilan pelaksanaan program, dan kesesuaian sistematika proposal PT dan sub proposal ormawa. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Empat mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) lolos seleksi program Kampus Mengajar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Angkatan VII Tahun 2024.
Program Kampus Mengajar merupakan langkah revolusioner dalam membawa perguruan tinggi lebih dekat dengan masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan melalui pengalaman mengajar di berbagai tingkat sekolah.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Agustina (Prodi Akuntansi), Nurilam Samosir (Prodi Sosiologi), Asrika (Prodi Akuntansi) dan Alvionika Sembiring (Prodi Manajemen).
Melansir laman Kemdikbud, Selasa (13/2/2024), Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama 1 (satu) semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah tersebut untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka.
Berbagai keuntungan bisa didapatkan jika mahasiswa mengikuti Kampus Mengajar. Mulai dari terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi di jenjang SD dan SMP. Mengasah kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, dan inovasi langsung dari lapangan. Hingga mendapat bantuan biaya hidup dan UKT (bagi yang tidak sedang menerima bantuan dari pemerintah lainnya).
Kabiro AKPK Universitas Teuku Umar Rinaldi Iswan, ST., M.Sc mengatakan, mahasiswa yang lulus program KM akan mendapat konversi 20 SKS yang dapat memenuhi persyaratan kuliah dan diakomodasi di kampus untuk diakui. Mahasiswa juga akan dapat piagam penghargaan, uang saku, dan potongan uang kuliah.
“Lewat program ini pun, para mahasiswa akan berkesempatan mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial yang akan terus melekat dengan diri sebagai cendikiawan dan sebagai pemimpin bangsa,” kata Rinaldi Iswan
Rektor Universitas Teuku Umar Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si menyambut baik kontribusi mahasiswa UTU dalam program Kampus Mengajar. UTU melalui mahasiswanya turut andil dalam perkembangan dunia pendidikan Indonesia.
“Alhamdulillah, keberhasilan para mahasiswa UTU lolos dalam program Kampus Mengajar secara tidak langsung, kita ikut andil dalam memajukan pendidikan para siswa di Indonesia yang berlandaskan keberagaman dan kebhinekaan melalui para mahasiswa ini,” tuturnya.
Rektor mengungkapkan, bagi mahasiswa UTU sendiri, selain mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri, program Kampus Mengajar juga memberikan keuntungan lain, yaitu semua kegiatannya dijamin oleh UTU dan Kemendikbudristek untuk mendapatkan pengakuan berupa konversi yang akan dimasukkan ke dalam mata kuliah mahasiswa.
Prof Ishak Hasan juga berharap, para mahasiswa yang lolos dalam program Kampus Mengajar dapat menjawab berbagai tantangan pendidikan dan permasalahan di satuan pendidikan yang membutuhkan solusi lugas. Tentunya tanpa menghilangkan proses pengajaran yang humanum dan berpatokan pada proses interaksi yang baik antara pengajar dan siswa.
“Tantangan lain adalah bagaimana kemampuan para mahasiswa yang terlibat tetap berkaca dalam kearifan lokal meskipun sudah diterjang berbagai macam badai globalisme dan arus informasi yang mengalir sedemikian derasnya. Sehingga faktor Keindonesiaan dan Kebhinekaan tetap menjadi salah satu benang merah yang harus dilakukan dalam proses interaksi belajar mengajar kepada para siswa di sekolah,” katanya.
Sebagai peserta Kampus Mengajar, Mahasiswa memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
Kewajiban Mahasiswa
• Mahasiswa peserta program wajib menyediakan dokumen pendukung yang valid dalam proses aplikasi dan pelaporan.
• Mahasiswa peserta program wajib mengikuti dan berada di lokasi penempatan yang telah ditetapkan.
• Mahasiswa wajib memiliki komitmen terhadap tugas dengan melaksanakan semua kewajiban yang telah ditentukan.
• Mengisi logbook harian di aplikasi Kampus Merdeka.
• Mengisi laporan mingguan pada minggu berjalan berdasarkan kegiatan kampus mengajar yang telah dilakukan.
• Mengikuti sharing session dengan DPL sesuai jadwal/kesepakatan.
• Melakukan evaluasi diri per minggu secara daring dengan membaca dan menindaklanjuti tanggapan DPL terhadap laporan mingguan di aplikasi Kampus Merdeka.
• Menyusun dan mengunggah laporan akhir kegiatan.
• Melakukan evaluasi diri/asesmen secara mandiri dan kepada rekan kelompok.
• Mahasiswa wajib mengikuti aturan dan etika yang berlaku di sekolah.
Hak Mahasiswa
• Mahasiswa peserta program berhak mendapatkan bantuan/subsidi uang saku, bantuan UKT (dana pendidikan) dan biaya transportasi pada awal dan akhir kegiatan (at cost) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Selepas selesai menjalani program, mahasiswa peserta berhak mendapatkan pengakuan kredit semester hingga 20 SKS.
Masih dari laman Kemdikbud, jika sesuai linimasa program, para mahasiswa pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi sebagai peserta Kampus Mengajar akan menjalani program penugasan Januari-Juni 2024. Selama masa penugasan, peserta wajib mengisi laporan kegiatan harian, kegiatan mingguan, dan menyusun laporan akhir. Di akhir periode penugasan, seluruh peserta akan ditarik dari lokasi mengajar secara serentak pada Juli 2024. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan bahwa proses belajar mengajar serta kegiatan akademik lainnya di program studi senantiasa memenuhi standar yang ditetapkan, maka perlu dilakukan upaya penguatan dan peningkatan standar layanan yang ditandai dengan pencapaian akreditasi unggul.
Menyikapi hal demikian, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar sebagai entitas perguruan tinggi dalam mengimplementasikan standar mutu akademik dan pencapaian akreditasi unggul menyelenggarakan workshop penyusunan sejumlah dokumen untuk kebutuhan akreditasi sejumlah program studi dibawah naungan FKM.
Workshop yang berlangsung di ruang rapat senat GKT, Kampus UTU pada Senin (12/2/2024) ini dihadiri oleh para pimpinan Fakultas, ketua dan sekretaris Prodi dan sejumlah anggota tim persiapan Akreditasi.
Hadir sebagai narasumber utama pada kegiatan tersebut adalah Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric. Sc yang merupakan Wakil Rektor Bidang akademik dan kerjasama Universitas Teuku Umar menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan memastikan bahwa semua persyaratan akreditasi yang telah ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PTKes) dapat terpenuhi.
Salah satu sesi workshop yang menjadi fokus utama adalah pembahasan dokumen akreditasi Laporan Evaluasi Diri (LED). Para peserta workshop secara bersama-sama melakukan evaluasi mendalam terhadap setiap bagian dokumen tersebut, mencari potensi penyempurnaan, dan memastikan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan kondisi aktual di program studi.
Selain itu, Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) juga menjadi perhatian utama dalam workshop ini. Para peserta secara kolaboratif menganalisis pencapaian dan proyeksi pengembangan program studi. Evaluasi ini melibatkan penilaian terhadap aspek kurikulum, fasilitas, sumber daya manusia, dan hubungan Prodi dengan stakeholder terkait.
Dalam pembukaan workshop, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Dr. T. Alamsyah SKM. MPH yang diwakili Wakil Dekan 1 Safrizal, SKM., M.Kes menyampaikan harapannya agar kegiatan penyusunan dokumen ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat secara umum dan penguatan kualitas dokumen akreditasi yang akan diajukan untuk penilaian.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi mutu pendidikan di unit kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat. Workshop penyusunan dokumen ini adalah langkah nyata untuk memastikan bahwa seluruh prodi dibawah FKM siap untuk menyongsong penilaian akreditasi untuk memperoleh hasil yang terbaik. Hal ini juga untuk tetap memastikan bahwa program studi di FKM menjadi pilihan utama bagi para calon mahasiswa yang ingin mengembangkan diri dalam bidang Kesehatan Masyarakat” ujar Safrizal.
Sementara itu Wakil Dekan II FKM Teungku Nih Farisni, SKM., M.Kes selaku penanggung jawab kegiatan juga menuturkan kegiatan ini merupakan refleksi kesiapan Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk menghadapi pengajuan akreditasi yang akan segera berakhir.
“Ada beberapa dokumen yang akan kita siapkan untuk kelancaran Akreditasi program studi, diantaranya dokumen panduan akademik, Renstra dan renop, Pelampauan SN Dikti, dokumen tracer study, dokumen roadmap penelitian dan pengabdian dan dokumen evaluasi capaian kinerja,” kata Teungku Nih Farisni
Workshop ini diakhiri dengan penyusunan rencana tindak lanjut untuk implementasi perbaikan dan pengembangan yang diidentifikasi selama kegiatan. Para peserta sepakat untuk terus berkolaborasi dan melibatkan semua pihak terkait guna mencapai standar akreditasi yang lebih tinggi dan memberikan pengalaman belajar yang optimal bagi mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu ajang kompetisi mahasiswa dalam eksistensi diri berdasarkan pemikiran dan perilaku yang ditunjukkan mahasiswa yang akan bersifat kreatif (unik dan bermanfaat) dan konstruktif (dapat diwujudkan). Lulusan Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill.
Dari keempat keterampilan tersebut perlu dimiliki oleh mahasiswa agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
Universitas Teuku Umar sangat mendukung dan mendorong sepenuhnya kegiatan tersebut, secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu lulusan Perguruan Tinggi. Atas dasar itu, melalui Pusat Kreativitas Mahasiswa Universitas Teuku Umar pada Rabu (7/2/2024) mengadakan kegiatan Sosialisasi PKM 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting yang diikuti ratusan mahasiswa dan dosen dengan menghadirkan Prof. Dr. Med. dr. Indwiani Astuti, dosen di Universitas Gadjah Mada yang juga reviewer nasional PKM 2024.
Koordinator Pusat PKM UTU, Yarmaliza, SKM., M.Si menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan Sosialisasi PKM 2024 dapat memberikan gambaran yang jelas terkait persiapan dokumen proposal PKM yang nantinya akan diusulkan melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dibawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) sebagai kriteria PKM yang dapat didanai atau mendapatkan insentif dalam mewujudkan dan menjalankan kegiatan yang telah diusulkan.
Dalam pembukaannya Rektor UTU, Prof Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si menyampaikan pesan kepada para dosen agar dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif dan unggul dalam prestasi. Beliau juga menuturkan agar kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa Universitas Teuku Umar.
“Program Kreativitas Mahasiswa bukan hal yang baru bagi kita semua, setiap tahun kegiatan ini selalu ada dan kita ikuti. Akan tetapi pada tahun ini tentunya saya berharap bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, banyak proposal kegiatan mahasiswa UTU yang lolos ke tahap final atau PIMNAS”, harap Rektor.
Rektor berharap di tahun 2024 ada banyak proposal yang masuk, semakin banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan PKM dan Dosen ikut terlibat sebagai pembimbing maka akan semakin besar peluang untuk menang. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2024 peserta yang mengirimkan proposal akan mendapatkan reward. Hal itu sebagai bentuk upaya untuk menumbuhkan semangat siswa sebelum berkompetensi.
“Belum menang aja udah dapat reward, apalagi kalau udah menang, maka akan double reward”, sambung Rektor.
Dalam paparannya Prof. Indwiani Astuti memaparkan mengenai tiga hal pokok yang perlu diasah mahasiswa untuk meningkatkan minat dan bakat. Tiga hal itu adalah pikiran, perasaan dan ketrampilan. Selain itu, beliau juga menyampaikan mengenai perbedaan pada setiap bidang PKM dan format proposal PKM secara umum dan teknis. Disinggung juga mengenai perbedaan pemberian anggaran dana pada setiap bidang-bidang PKM.
“PKM itu intinya adalah kreatif dan sifatnya kompetitif. Setiap proposal yang masuk akan dinilai, yang terbaik akan lolos dan didanai,” katanya
Adapun tujuan PKM yaitu memandu mahasiswa menjadi pribadi tahu aturan dan taat aturan, kreatif & inovatif, obyektif & kooperatif dalam membangun kebhineka tunggalikaan intelektual.
Prof. Indwiani turut memaparkan waktu pelaksanaan PKM berkisar 4-5 bulan, selain itu juga pendanaan yang bersumber dari belmawa sebesar 6-10 juta per proposal yang lolos seleksi. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)