MEULABOH, UTU – Desa cerdas merupakan desa yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara mandiri melalui pemanfaatan potensi desa berbasis informasi  teknologi sehingga terwujudnya “Smart Environment, Smart Mobility, Smart Government, Smart Economy, Smart Living, dan Smart People”.

Tim pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Korp PMI Universitas Teuku Umar Merancang dan membentuk 6 Jamboe Literasi di Desa Paya Peunaga. Adapun program 6 Jamboe Literasi yang  dijalankan adalah literasi membaca, literasi menulis, literasi bahasa, literasi teknologi, literasi internet, dan literasi kebudayaan yang masing -masing dibina oleh 2 mentor dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat dalam mewujudkan desa cerdas di Paya Peunaga. Program yang sudah dijalankan semenjak 22 Juni 2023 dilakukan secara kolaborasi antara tim dengan pemerintah desa serta masyarakat sehingga akan terjalin komitmen keberlanjutan nantinya.

Nabila Widyastuti selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa setiap kegiatan literasi yang dilakukan di desa Paya Peunaga memiliki aktifitas yang berbeda dan sudah dirancang dalam bentuk kurikulum pembelajaran non formal yang memuat aspek kecakapan hidup disetiap jambo literasi.

Teungku Isan selaku Keuchik Paya Peunaga yang dari awal menyambut positif dan mendukung penuh kegiatan ini mengatakan bahwa dengan adanya Jambo Literasi yang sudah dibentuk menjadi wadah pembelajaran tidak hanya bagi anak usia sekolah tetapi juga masyarakat lainnya sehingga akan meningkatkan pengelolaan kelembagaan desa dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan yang sama Fitriani, SKM.M.Kes selaku Dosen Pembimbing PPK Ormawa mengatakan bahwa program 6 Jambo literasi sebagai living library yang bertujuan mengintegrasikan kegiatan membaca, menulis, berbahasa secara global, digital informasi serta budaya bagi masyarakat desa Paya Peunaga. Dia juga menambahkan Program ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam membangun sumberdaya manusia dimulai dari pedesaan sejalan dengan amanat UU Desa Nomor 6 Tahun 2014, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa.

 

 

 

 

 

 

MEULABOHUTU | Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU melakukan kunjungan  ke Aceh Tengah tepatnya di kecamatan Ketol yang merupakan salah satu agenda dalam rangka melakukan monev KKN reguler  Mahasiswa UTU Angkatan XX Tahun 2023.

Pada kali ini Mahasiswa UTU melakukan KKN di beberapa kecamatan yang ada di Takengon, penempatan ini adalah untuk membantu masyarakat dalam usaha penurunan angka stanting yang ada di Kabupaten Aceh Tengah. Peran mahasiswa dalam melakukan KKN sangat di harapkan oleh masyarakat Aceh Tengah, hal ini terungkap dengan hasil monev Dekan FPIK ke lokasi yang menunjukkan antusias masyarakat untuk mahasiswa KKN yang berada di tengah masyarakat dan berbaur sesamanya.

Salah satu Reje di Kabupaten Aceh Tengah, pada Kecamatan Ketol, tepatnya di Glumpang Payung mengatakan bahwa peran Mahasiswa UTU pada program KKN Kali ini sangat dirasakan oleh masyarakat, hal ini terlihat dengan ada dan banyaknya program-program yang dilakukan pada kelompok mahasiswa KKN dan juga kolaborasi mahasiswa KKN dengan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama Dekan FPIK, Dr. Ir. Ismail Sulaiman menyempatkan berkunjung ke 8 desa dan setiap desa beramah tamah dengan reje dan mahasiswa serta aparat setempat. Kedatangan ini disambut dengan baik dan di dampingi juga dengan DPL KKN di setiap desanya yaitu Mahmudin Marbun, S.T., M.sc (DPL Cang Duri dan jerata), Ir. Azwanda, S.T., M.Eng (DPL Blang Mancung, geulumpang Payung, dan Jaluk) serta Eka Lisdayanti, S.Pi., M.Si (DPL Kampung Bah).

Peran DPL di masyarakat sebagai pengontrol ilmu pengetahuan kepada mahasiswa KKN juga tidak kalah penting dalam berjalannya kegiatan KKN. Harapannya dengan adanya mahasiswa KKN dapat membantu masyarakat lebih baik dan dapat mengurangi tingkat stanting melalui program-program yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar (UTU) melakukan penandatanganan Memorandum Of Agreement (MoA) dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh Barat.

Penandatanganan MoA tersebut dilakukan Dekan FISIP UTU Basri, M.H dan Kepala Dinas Diskominsa Aceh Barat Darwis pada Kamis (27/7) lalu di ruang rapat Dekan FISIP UTU, Alue Penyareng.

Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pihak pertama dalam rangka penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Bagi pihak kedua melalui kerjasama ini dapat memperluas jaringan dalam upaya pengembangan dan meningkatkan kualitas SDM di Dinas Kominsa Aceh Barat yang merupakan implementasi dari visi misi organisasi.

Kegiatan di bidang pendidikan, berupa transfer knowledge dan sharing practice antara kedua belah pihak. Kegiatan penelitian dalam rangka pengembangan SDM yang dibidik dalam berbagai perspektif kajian ilmu sosial. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya pengembangan kualitas SDM yang akan dilakukan.

Dekan FISIP UTU, Basri mengatakan, sebagai mitra dirinya juga sangat terbuka untuk adanya kerjasama atau kolaborasi baik secara institusi maupun keahlian mahasiswa magang. Sehingga apapun yang menjadi potensi dan peluang-peluang dapat dilakukan secara bersama-sama.

“Magang ini menjadi bagian Merdeka Belajar atau Kampus Merdeka (MBKM) dimana memungkinkan bagi mahasiswa melakukan konversi 20 SKS dalam konteks magang. Oleh karena itu, hal-hal yang menjadi persyaratan untuk pemenuhan MBKM dapat dikoordinasikan dan tentunya perlu adanya MoA untuk penguatan pelaksanaan MBKM itu sendiri,” kata Basri.

Basri juga menjelaskan bahwa dalam konteks magang ini ada perubahan paradigma antara dahulu dengan sekarang terlebih lagi dengan adanya perogram MBKM bagi mahasiswa.

“Kalau dulu magang dalam konteks internship itu bagaimana mahasiswa belajar maupun mengalami corporate culture, namum saat ini konteks magang meningkat atau beyond, selain mengenal mengalami dan merasakan nilai-nilai budaya maka pengembangan-pengembangan yang sifatnya aktivitas kerja sama, kebutuhan satu sama lain dan kesepakantan-kesepakatan yang bisa dilakukan menjadi hal yang sangat terbuka,” katanya.

Sementara Darwis mengatakan, selama ini antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dengan UTU sudah terjalin kerjasama atau MoU, akan tetapi belum ada legalitasnya saja maka lahir MoA antara kedua instansi tersebut.

“Kesepakatan bersama ini dalam rangka penguatan kapasitas institusi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Aceh Barat,” kata Darwis, Sabtu (29/7).

Dikatakan Darwis, dalam membangun citra di lingkup Pemkab Aceh Barat, perlu dibangun institusi publik yang user friendly dan memahami kebutuhan masyarakat serta dapat dengan mudah diakses.

“Hubungan tersebut dapat dibangun dengan pendidikan dan pelatihan SDM di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai agen penyedia, pengelola dan penyebaran informasi publik, sehingga terwujudnya informasi yang lebih cepat dalam memfasilitasi manajemen pemerintah untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat,” katanya.

Darwis menambahkan, pihaknya juga mendukung perogram kampus merdeka melalui perogram magang mahasiswa dan sinergitas dengan perguruan tinggi salah satunya UTU.

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 tahun, terhitung sejak tanggal penandatangan MoA. Kedua belah pihak saling bekerjasama dalam mengemban tugas dan tanggung jawab. Bersinergi dalam implementasi kerjasama Program Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Upaya Pengembangan SDM di Aceh Barat. Dengan kolaborasi ini, di harapkan tercapai sesuai dengan tujuan untuk kedua belah pihak serta pihak lain yang berkepentingan. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, program studi sosiologi Universitas Teuku Umar (UTU) melakukan kerjasama dengan Bappeda kabupaten Aceh Jaya.

Kerjasama yang dilakukan dalam bidang penelitian mengangkat masalah pengembangan kebudayaan dan pendidikan di lingkup Kabupaten Aceh Jaya.

Kepala Bappeda Aceh Jaya Hendri Kusnadi yang di dampingi Kabid Litbang Masri Annur Salmi menjelaskan bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh Tim ahli dari Program Studi Sosiologi FISIP UTU yang terdiri dari Sopar Sinambela, M.Si dan Dr. Akmal Saputra, MA serta Ligar Abdillah, M.Si didanai oleh APBK Aceh Jaya tahun anggaran 2023.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa penelitian ini mengusung program yang disebut dengan Sekolah Umum Berbasis Agama (SUBA) salah-satu tujuannya adalah dapat menjadi suatu pengembangan besar dalam peningkatan daya saing daerah dan perekonomian masyarakat.

Pada hari Jum’at, 28 Juli 2023 pukul 14.30 telah dilaksanakan Launching SUBA oleh Pj. Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin, S.Sos.,M.Si bertempat di SMP Negeri 1 Panga.

Pj Bupati menyampaikan bahwa Program SUBA dilaksanakan sebagai salah-satu program yang bertujuan untuk menjawab dikotomi antara pendidikan umum dengan pendidikan pesantren/dayah yang berada di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan tersebut juga dihadiri tim peneliti Prodi Sosiologi UTU.

SUBA untuk tahap awal dilaksanakan pada 10 SMP, dengan muatan pembelajaran yang terdiri dari Baca Tulis Qur’an (BTQ), Diniyah/Akhlak dan Hafiz Qur’an dengan tenaga pengajarnya yang berasal dari Teungku Pesantern/Dayah sebanyak 60 orang.  Untuk itu diharapkan tim peneliti yang sudah bekerjasama dengan Bappeda Aceh Jaya dapat merumuskan hasil penelitiannya terhadap pelaksanaan program SUBA.

Lebih lanjut disampaikan bahwa melalui program ini, pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berharap agar UTU dapat terus berkerjasama melalui penelitian dan pengembangan dengan Kabupaten Aceh Jaya. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Tim PPK Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (BEM FPIK UTU) berkolaborasi dengan Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (YAKOPI), melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pembuatan produk perikanan kreatif kepada para perempuan rumah tangga nelayan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Kampung Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil pada Senin (1/8/2023) yang dihadiri oleh Aparatur Kampung, Ketua PKK, serta para istri nelayan sebanyak 10 orang. Dalam kegiatan ini, tim PPK Ormawa BEM FPIK UTU bertindak sebagai Fasilitator yang memberikan materi dan bimbingan teknis pembuatan Abon ikan gabus (stik ikan) kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Sekretaris Kampung yang mewakili Keuchik Teluk Nibung menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim PPK Ormawa BEM FPIK UTU dan YAKOPI. Beliau berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut hingga terbentuknya suatu kelompok usaha yang akan menjadi wadah bagi para perempuan rumah tangga nelayan untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna membantu perekonomian keluarga.

Selanjutnya, Ketua tim PPK Ormawa menyampaikan bahwasanya kegiatan ini merupakan kegiatan kolaborasi YAKOPI dengan tim PPK Ormawa BEM FPIK UTU. Melalui kegiatan Bimtek ini, diharapkan dapat menambahkan skill masyarakat khususnya para istri nelayan dalam memanfaatkan hasil tangkapan ikan yang didapat oleh suaminya menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis tinggi.

Karena mengingat selama ini kebanyakan hasil laut di daerah pulau banyak diperdagangkan dalam bentuk mentah ke luar daerah. Sehingga melalui kegiatan ini, nantinya hasil laut tersebut dapat diolah menjadi produk perikanan kreatif yang dapat diperjualbelikan, khususnya kepada para wisatawan, karena kawasan pulau banyak merupakan salah satu objek wisata yang mulai banyak dikunjungi para wisatawan. (Humas UTU)

MEULABOHUTU | Sekretariat Pusat Penelitian Pembangunan Rendah Karbon Universitas Teuku Umar (UTU) baru saja menggelar rapat koordinasi pada Rabu, 26 Juli 2023 di Kampus UTU, Alue Penyareng, Aceh Barat.

Tujuan utama dari rapat ini adalah untuk mempersiapkan sejumlah kegiatan strategis guna meningkatkan kesadaran dan mendorong kerjasama dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Dipimpin oleh Dr. Rahmat Pramulya, STP., M.M., selaku Ketua Pusat Penelitian Pembangunan Rendah Karbon, rapat ini dihadiri oleh Anggota Sekretariat Penelitian Pembangunan Rendah Karbon serta beberapa dosen dari berbagai fakultas di UTU.

Dalam rapat koordinasi ini, para peserta berpartisipasi aktif dengan berdiskusi dan berbagi pandangan, pengetahuan, dan pengalaman terkait isu pembangunan rendah karbon yang relevan baik secara lokal maupun global. Suasana rapat dipenuhi semangat dan kerjasama, di mana ide-ide inovatif diusulkan untuk merancang dan melaksanakan program-program unggulan guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong adopsi teknologi hijau di berbagai sektor.

Dr. Rahmat Pramulya dalam sambutannya menekankan peran kunci yang dapat dimainkan oleh UTU dalam memajukan penelitian, kesadaran, dan solusi berkelanjutan untuk pembangunan rendah karbon. Ketua Pusat Penelitian ini juga menyoroti pentingnya upaya kolaboratif dengan berbagai instansi untuk bersama-sama melawan isu mendesak perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih hijau bagi generasi mendatang.

Kerjasama yang sedang dilaksanakan bersama Pemda Aceh Jaya terkait (1) Ekonomi Hijau pada Kawasan Lamno, Rigaih dan Teunom, dan (2) Inisiasi Penyiapan Carbon Project Multi Pihak bersama Start Up Jerman dan NGO Plan B yang berbasis pada perhutanan sosial dan penguatan petani sawit dalam perubahan iklim.

“Inisiasi ini akan jadi model untuk pengembangan kabupaten lainnnya di Barat Selatan Aceh. Tindak lanjut kerjasama dengan Pusat Penelitian Pembangunan Rendah Karbon (P3RK) dan Pusat Riset Kehutanan (PRK) Universitas Syiah Kuala, diusulkan melibatkan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB untuk konsorsium kerjasama riset, pengabdian masyarakat dan pelatihan,” jelasnya.

Peresmian konsorsium dibarengi dengan Seminar Nasional Pembangunan Rendah Karbon pada September 2023.

Salah satu poin penting dalam rapat tersebut adalah pembahasan seminar nasional mendatang dengan tema “Strategi dan Aksi Menuju Pembangunan Rendah Karbon.” Seminar ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan September 2023 dan diharapkan akan menjadi platform inspiratif bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan merumuskan langkah konkret dalam mencapai target keberlanjutan.

Selain itu, juga dilaporkan bahwa beberapa institusi swasta dan pemerintah telah menunjukkan minat untuk menjalin kerjasama dengan UTU dalam mendukung penelitian dan pelaksanaan proyek-proyek berkelanjutan.

Dr. Rahmat Pramulya menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dan kontribusi semua peserta dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencapai pembangunan rendah karbon yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

“Mari kita wujudkan komitmen UTU untuk menjadi pelopor dalam upaya melawan perubahan iklim dan mempercepat pembangunan berkelanjutan untuk Aceh Barat dan Indonesia secara keseluruhan.,” ajak Dr. Rahmat. (Humas UTU).

PENGUMUMAN
Nomor:864/UN59/TM.01.00/2023

Tentang

DAFTAR CALON MAHASISWA BARU MAGISTER (S2) YANG LULUS UJIAN MASUK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TEUKU UMAR TAHUN AKADEMIK 2023/2024

 

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 519/UN59/DT.01/2023  Tanggal 31 Juli 2023, maka ditetapkan daftar calon mahasiswa baru Magister (s2) yang lulus ujian masuk program Pascasarjana Universitas Teuku Umar Tahun Akademik 2023/2024 sebagai berikut. Selengkapnya