Meulaboh – UTUNews | Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Peradilan Semu (UKM KPS) Universitas Teuku Umar (UTU) sukses menyelenggarakan Diklat Juris Muda Angkatan I pada Senin, 17 Maret 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Cut Meutia, Universitas Teuku Umar ini diikuti oleh 60 peserta dan dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Kerja Pembinaan Prestasi dan Pengelolaan Kelembagaan Mahasiswa UTU, Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd., yang mewakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Muhammad Khadafi, dalam laporan kepanitiaannya, menyampaikan bahwa diklat ini merupakan bagian dari program kerja organisasi untuk memperkuat sumber daya organisasi. Para peserta mendapatkan materi penting terkait dunia hukum, antara lain materi penulisan Legal Opinion yang disampaikan oleh Chandra Darusman S, S.H., M.H., dosen Jurusan Ilmu Hukum UTU sekaligus Advokat dan Pembina UKM KPS. Materi Sistem Peradilan Pidana disampaikan oleh Muhammad Ikhwan Adabi, S.H., M.H., Dosen Jurusan Ilmu Hukum UTU, dan materi Etika Profesi Hukum disampaikan oleh Andre Agustian, S.H., M.H., seorang Advokat.

Chandra Darusman S, S.H., M.H., Pembina UKM KPS, dalam sambutannya menekankan pentingnya UKM KPS sebagai wadah pengembangan mahasiswa di bidang hukum.

“UKM KPS UTU merupakan unit kegiatan mahasiswa dibentuk dengan tujuan menjadi wadah peningkatan kapasitas hardskill dan softskill mahasiswa yang memiliki ketertarikan dan minat dalam bidang ilmu hukum, baik dalam aspek teoritis maupun dalam aspek praktik,” ujar Chandra.

Chandra menambahkan bahwa pengalaman di UKM KPS sangat bermanfaat bagi lulusan Ilmu Hukum yang ingin berkarir sebagai pelaku profesi hukum seperti Hakim, Jaksa, Advokat, Mediator, Konsultan Hukum, maupun Peneliti hukum.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada UKM KPS UTU atas penyelenggaraan diklat ini.

“Menurutnya, kegiatan diklat seperti ini dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas keilmuan, belajar bersama untuk penguatan nilai-nilai intelektualitas sudah seharusnya dapat dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan,” demikian arahan yang disampaikan Wakil Rektor III yang dibacakan oleh Muhammad Idris.

Wakil Rektor III  juga menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa yang berminat di bidang hukum.

“Guna mendukung peningkatan kapasitas hardskill dan softskill mahasiswa yang memiliki ketertarikan dan minat dalam bidang ilmu hukum, maka pendidikan dan Latihan seperti yang dilaksanakan oleh UKM KPS hari ini menjadi sangatlah penting dan harus diikuti dengan serius dan seksama,” tegas Wakil Rektor III.

Wakil Rektor III berharap para peserta pelatihan dapat memiliki pemahaman hukum yang baik, baik secara teoritis maupun praktis, serta mampu berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dan kompetisi di bidang hukum. [HUMAS UTU}

Teks: Chandra Darusman | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Chandra Darusman.

Meulaboh – UTUNews | Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., bersama rombongan satuan kerja pemerintah kabupaten melakukan kunjungan resmi ke Universitas Teuku Umar (UTU) pada Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam bidang riset dan pengembangan daerah.

Bupati Aceh Barat beserta jajaran pemerintah kabupaten diterima langsung oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., beserta wakil rektor, dekan, kepala biro, serta ketua jurusan dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat senat UTU. Tutur hadir dalam pertemuan ini Dr. Safuadi, Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pemerintah daerah melalui kebijakan berbasis riset.

“Sebagai institusi akademik, UTU memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan riset dan pengembangan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Prof. Ishak Hasan.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengembangan pusat penelitian ganja untuk kepentingan medis dan industri. Sebelumnya, UTU telah mempresentasikan konsep tersebut kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh sebagai bagian dari upaya optimalisasi potensi daerah dalam penelitian dan inovasi.

Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M., menyambut baik gagasan tersebut dan menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membangun kebijakan berbasis penelitian.

“Kampus adalah pusat pengetahuan dan inovasi. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat siap berkolaborasi dengan UTU untuk merumuskan kebijakan berbasis riset yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Tarmizi.

Masing-masing dekan lingkup UTU menyampaikan gagasan riset dan tawaran produk kebijakan yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Seperti sektor pertanian, perikanan, serta pengembangan masyarakat wilayah pedesaan. Selain itu pengembangan infrastruktur untuk mendukung konektivitas antar-wilayah dan ketahanan bencana turut menjadi agenda kebijakan yang didorong oleh para dekan.

 

Kunjungan ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan Universitas Teuku Umar. Kesepakatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, riset, dan inovasi guna mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Barat.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan penelitian yang dilakukan oleh UTU dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan daerah dan menghasilkan kebijakan yang berbasis data serta riset ilmiah. [HUMAS UTU]

Teks: Wardah Muharriyanti Siregar | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Universitas Teuku Umar (UTU) terus berupaya meningkatkan mutu akademik dengan melantik tujuh kepala pusat di lingkup Lembaga Pengembangan Mutu Pendidikan dan Pembelajaran (LPMPP). Pelantikan dan penyerahan Surat Keputusan (SK) dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc, di Ruang LPMPP UTU, Senin (10/03/2024).

Dalam sambutannya, Dr. Ir. M. Aman Yaman menyampaikan harapannya agar para kepala pusat dapat bekerja maksimal demi kemajuan mutu akademik di UTU.

“Saya berharap bapak/ibu kepala pusat yang menerima SK dapat bekerjasama dan bekerja maksimal untuk memajukan budaya mutu akademik di lingkup UTU,” jelasnya.

Wakil Rektor juga menekankan pentingnya peran kepala pusat dalam memenuhi siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) dan dokumen-dokumen wajib perguruan tinggi dalam mendukung proses Re-Akreditasi Perguruan Tinggi (Re-APT) yang akan dilaksanakan oleh UTU.

“Dalam bekerja, bapak/ibu diharapkan selalu implementasikan PPEPP, agar kualitas mutu kita semakin baik. Selain itu, UTU juga akan menghadapi reakreditasi, sehingga kontribusi bapak/ibu sangat penting untuk memaksimalkan kualitas jaminan mutu UTU,” ujarnya.

Acara penyerahan SK tersebut turut dihadiri oleh Pelaksana Tugas LPMPP UTU, Dr. Irvan Subandar, M.Si, Sekretaris LPMPP UTU, Triyanto, M.A, Kasubbag Umum LPMPP UTU, Yasir Harie Mufti, S.Ak., M.Si, dan staf LPMPP UTU.

Dengan dilantiknya para kepala pusat ini, UTU menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan, serta mempersiapkan diri menghadapi re-akreditasi perguruan tinggi.

Tujuh kepala pusat yang dilantik meliputi:

  • Abu Hasan Makmun, S.Sy., M.M.A sebagai Kepala Pusat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Akreditasi.
  • Eka Lisdayanti, S.Kel., M.Si sebagai Kepala Pusat Inovasi Mutu dan Survei Kepuasan.
  • Dony Arung Triantoro, M.A sebagai Kepala Pusat Audit Mutu Internal (AMI).
  • Inseun Yuri Salena, B.Sc., M.Sc sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi & Outcome Based Education (OBE).
  • Samwil, M.A sebagai Kepala Pusat Mata Kuliah Umum (MKU).
  • Muzakir, S.E., M.Sc sebagai Kepala Pusat Hubungan Internasional dan Tracer Study.
  • Ir. Sulaiman Ali, ST., MT sebagai Kepala Pusat Pengembangan Karakter Mahasiswa.

Teks: Wardah Muharriyanti Siregar | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Yasir Harie Mufti.

Meulaboh – UTUNews | Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang sudah beralih nama menjadi Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkup Perguruan Tinggi (PPKPT) Universitas Teuku Umar menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan. Kegiatan dilaksanakan di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi UTU pada Selasa (11/03/2025). Peserta dalam kegiatan ini adalah Sivitas Akademika dari Fakultas Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Ilmu Kesehatan.

Ketua Satgas PPKPT/PPKS UTU, Rita Hartati, S.Pd., M.Pd. dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung peran Satgas PPKPT. Sosialisasi ini juga merupakan bagian dari kewajiban yang harus dipenuhi oleh UTU sesuai dengan instruksi pusat.

“Sosialisasi Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Nomor 55 Tahun 2024 ini menjadi penting mengingat peraturan terbaru yang mengatur lebih jauh tentang perilaku yang dapat dianggap sebagai kekerasan seksual di perguruan tinggi, termasuk lelucon yang mengarah pada pelecehan seksual dan dampaknya terhadap psikologis.” ujar Rita.

Dalam sambutannya Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc. menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan civitas akademika pentingnya pencegahan kekerasan seksual. Lebih lanjut H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc. mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung peran Satgas PPKPT/PPKS. Oleh karena itu, penting kerja sama seluruh civitas akademika untuk mewujudkan UTU sebagai kampus yang bebas kekerasan.” ujar Ibrahim Laweung.

“Kita harus saling menjaga dan saling mengingatkan satu sama lain agar senantiasa berhati-hati dalam berinteraksi, sehingga potensi dan risiko kekerasan atau kekerasan seksual dapat kita hindari.” imbau Ibrahim Laweung.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Rita Hartani, S.Pd., M.Pd. yang memberikan materi terkait kekerasan seksual. Rita mengatakan bahwa kekerasan seksual bukan hanya tentang kontak fisik. Kekerasan seksual mencakup segala bentuk tindakan yang berbau seksual, baik secara verbal, non-verbal, maupun fisik, yang dilakukan tanpa persetujuan korban.

Menurut Rita, data menunjukkan bahwa angka kekerasan seksual terus meningkat. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari semua pihak.

“Banyak korban kekerasan seksual yang tidak berani melapor karena takut atau malu. Ini adalah salah satu alasan mengapa angka kekerasan seksual yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dari yang tercatat.” ungkap Rita.

Rita menambahkan bahwa penting bagi semua pihak terutama mahasiswa dan dosen untuk memahami bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di lingkungan kampus, baik di dalam maupun di luar kelas. Oleh karena itu, semua pihak harus selalu waspada dan saling menjaga.

“Penting bagi kita untuk membangun budaya saling menghormati dan menghargai. Jangan pernah menganggap remeh ucapan atau tindakan yang bernada seksual, meskipun hanya bercanda.” ajak Rita.

Sementara itu Irsadi Aristora, S.Hut., M.H. selaku Sekretaris Satgas PPKPT/PPKS UTU menjelaskan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam pemaparannya Irsadi menjelaskan tentang pokok-pokok aturan dalam Permendikbud Ristek Nomor 55 Tahun 2024, termasuk definisi kekerasan, jenis-jenis kekerasan, serta mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi.

“Permendikbud Ristek ini hadir sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga kampus,” ujar Irsadi. 

Lebih lanjut Irsadi menjelaskan bahwa dalam Permendikbud Ristek Nomor 55 tahun 2024 definisi kekerasan diperluas. Tidak hanya kekerasan seksual, tetapi juga kekerasan fisik, psikis, perundungan, dan diskriminasi. Menurut Irsadi Permendikbud Ristek ini juga mengatur mekanisme pelaporan, penanganan, dan pemulihan bagi korban kekerasan. 

“Perguruan tinggi wajib memberikan sanksi tegas kepada pelaku kekerasan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.” ujar Irsadi.

Anggota Sargas PPKPT/PPKS UTU dari unsur mahasiswa, Intan Nelsa Media menyampaikan materi terkait upaya pencegahan kekerasan. Dalam paparannya, Intan menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Ia juga menyampaikan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mencegah dan menghindari kekerasan seksual.

“Pencegahan kekerasan seksual adalah tanggung jawab kita bersama. Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan menunggu. Kita harus berani ungkapkan kebenaran, tegakkan keadilan.” ujar Intan.

Kegiatan ditutup dengan penandatangan pakta integritas oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan dengan Satgas PPKPT/PPKS UTU yang disaksikan oleh Wakil Rektor III, H. Ibrahim Laweung HS., S.K.M., M.NSc.

Teks: Rita Hartati | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Rita Hartati.

 

Meulaboh – UTUNews | Dalam pengembangan tata kelola organisasi di lingkup Universitas Teuku Umar, Satuan Pengawas Internal (SPI) mengadakan kegiatan workshop Penyusunan Profil Risiko dan Risk register di lingkup UTU. Merujuk Permendikbud Nomor 66 tahun 2015, manajemen risiko merupakan suatu keharusan bagi sebuah institusi pendidikan tinggi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan dokumen Akreditasi Perguruan Tinggi UTU menuju unggul.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pimpinan unit masing-masing di lingkup Universitas Teuku Umar seperti Dekan dan wakil Dekan lingkup UTU, Satuan Penjaminan Mutu Fakultas Lingkup UTU, Tim Area 5 Zona Integritas lingkup UTU, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP), dan Unit Penunjang Akademik (UPA) lingkup UTU. Workshop berlangsung pada 24-25 Februari 2025 di Auditorium Universitas Teuku Umar. Narasumber yang hadir pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. Witarsa, M.Si., CRA., CRP., CFrA.,CRMP.,CFA. selaku Ketua Dewan Kehormatan SPI PTN Indonesia.

Ketua Tim Pengelola Manajemen Risiko UTU, Delfian Masrura, S.T.,M.T., CRA, dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan workshop ini merupakan upaya Universitas Teuku Umar untuk memastikan bahwa manajemen risiko di lingkup Universitas Teuku Umar dapat dibangun dan berjalan secara transparan dan akuntabel.

“Kita ingin dengan kegiatan ini, para pimpinan unit kerja dapat menjalankan manajemen risiko sebagai salah satu wujud mitigasi risiko yang juga menjadi salah satu syarat penting dalam Akreditasi, ISO dan Zona Integritas masing-masing unit kerja.” ucap Delfian Masrura.

Fatmayanti, S.E., M.Si., selaku Ketua SPI UTU, menambahkan bahwa identifikasi manajemen risiko yang ada unit kerja di lingkup UTU adalah sebuah proses sistematis untuk mengenali dan memahami segala potensi ancaman dan kejadian yang dapat menghambat capaian mutu di lingkup UTU.

Rektor UTU, dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum, Prof. Dr. Nyak Amir, S.Pd., M.Pd. berharap para pimpinan unit kerja lingkup unit kerja UTU benar-benar fokus dalam menyusun profil risiko.

“Terlebih manajemen risiko adalah salah satu hal yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas, serta kepatuhan terhadap standar yang sudah ditetapkan oleh lembaga maupun Unit kerja, sehingga semua Tindakan terukur dan kekurangan segera bisa dicatat.” ujar Prof. Nyak Amir.

Dalam sesi pemaparan materi, Prof. Dr. Witarsa mengatakan bahwa tujuan utama manajemen risiko adalah langkah penting sebagai pertimbangan tingkat kemungkinan risiko yang harus terdeteksi sejak awal. Seberapa besar kemungkinan, serta seberapa besar dampak jika sesuatu hal terjadi. Hal-hal mana saja yang bisa diprioritaskan. Menurut Prof. Witarsa, identifikasi itu untuk mencegah kegagalan dari indikator yang sudah menjadi target dan hendak dicapai oleh universitasKegiatan ini berjalan lancar dengan diskusi panel secara interaktif bersama narasumber dan diakhiri oleh presentasi profil risiko dan risk register unit kerja lingkup UTU masing masing unit kerja sebagai luaran kegiatan workshop ini. Luaran kegiatan ini dapat menjadi bahan pertimbangan UTU dalam memitigasi kemungkinan risiko yang dihadapi oleh masing masing unit kerja di lingkup UTU. Manajemen risiko yang baik dalam sebuah organisasi memerlukan keterlibatan berbagai pihak sehingga adanya kegiatan ini dapat menjadi salah satu pendukung keberhasilan pelaksanaan manajemen risiko di lingkup UTU. [HUMAS UTU]

Teks: Delfian Masrura | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Puchong, Selangor – UTUNews | Dua tim dosen Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan pengabdian masyarakat internasional di Qarbotech Sdn Bhd, Malaysia, pada 19 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan implementasi MoU antara UTU dan Qarbotech Sdn Bhd yang disepakati pada tahun 2024.

Tim pertama, dari Fakultas Ekonomi diwakili oleh Yayuk Eko Wahyuningsih, SE, M.Si.. Mereka memaparkan topik “Strategic Partnership Between Qarbotech Sdn Bhd and Universities: Enhancing Village Potential Mapping Through Drone Technology in the Southwest Region of Aceh Province“. Pengabdian ini memaparkan pentingnya kerjasama antar-industri dengan universitas dalam pemetaan potensi desa dengan drone sehingga terjadinya pemilahan komoditas apa yang perlu dikembangkan agar pendapatan petani meningkat.

Peningkatan Hasil Panen dengan Carbon Nano Partikel

Chief Operations Officer (COO) Qarbotech, Amirul Merican, BA, M.Eng., menjelaskan pentingnya penggunaan carbon nanopartikel untuk meningkatkan fotosintesis dan hasil panen. Lebih lanjut Amirul mengatakan penyemprotan lahan juga bisa digunakan drone. Misalnya, dengan drone kapasitas 20 liter maka penggunaan qarbogrow sebanyak 0,2 liter.

“Harga per liternya USD 7.28. Lebih jauh lagi untuk 1 hektar padi misalnya dapat memperoleh net income sebanyak USD 734/hektar dan berbeda jauh tanpa qarbogrow hanya USD 389/hektar.” ujar Amirul.

Tim kedua, diwakili oleh Yulita Rahmi, S.T, M.Eng. yang mengangkat topik “Increasing Occupational Health and Safety to Improve Worker Welfare at Qarbotech Sdn Bhd“. Yulita menjabarkan pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para pekerja.

Menurut Yulita sistem ini merupakan pendekatan sistematis dalam mengelola kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja dengan mengintegrasikan program, kebijakan, dan tujuan keselamatan serta kesehatan kerja agar lebih aman dan nyaman dalam bekerja. 

Kunjungan Laboratorium dan Pabrik

Setelah presentasi, kedua tim diajak meninjau laboratorium qarbotech nano partikel, pabrik cabang, dan gudang perusahaan. Qarbotech Sdn Bhd, berdiri sejak tahun 2018, digagas oleh Prof. Dr. Suraya Abdul Rasyid, CEng,MIChemE, peneliti Universiti Putra Malaysia.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata berupa qarbogrow-nano partikel dari Qarbotech kepada kedua pemateri UTU. Diharapkan qarbogrow dapat diimplementasikan di University Farm (UF) UTU dan dikembangkan lebih luas. [HUMAS UTU}

Teks: Yayuk Eko Wahyuningsih | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Yayuk Eko Wahyuningsih

Meulaboh – UTUNews | Rektor Universitas Teuku Umar (UTU), Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. melakukan kunjungan ke Markas Komando Resort Militer (Korem) 012/TU pada Selasa, 18 Februari 2025. Kunjungan ini disambut langsung oleh Komandan Korem 012/TU, Kolonel Inf Benny Rahadian, S.E., M.Han. beserta jajarannya.

Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, kedua tokoh berdiskusi tentang berbagai potensi kerjasama antara UTU dan Korem 012.TU. Rektor UTU menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh Komandan Korem beserta jajaran.

“Kunjungan ini merupakan wujud komitmen UTU untuk menjalin sinergi yang erat dengan berbagai pihak, termasuk Korem 012/TU. Kami percaya bahwa kerjasama yang baik akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak khususnya untuk kemajuan pendidikan dan pertahanan di wilayah Aceh,” ujar Prof. Ishak Hasan.

Dalam silaturahmi ini turut dibahas persiapaan UTU sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Aceh tahun 2025 dan produksi film kisah kepahlawanan Teuku Umar. Rektor berharap Korem 012/TU dapat mendukung agar program yang dirancang oleh UTU dapat terlaksana dengan lancar, tertib, dan aman.

“Akan ada 17 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dengan jumlah atlet dan official lebih dari seribu orang. Tentunya kami berharap Bapak Danrem dan jajaran Korem dapat mendukung dan berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini.”

Komandan Korem 012/TU menyambut baik inisiatif silaturahmi ini dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung berbagai program UTU yang relevan dengan tugas dan fungsi Korem.

“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan UTU dalam berbagai bidang seperti olahraga, pendidikan karakter, bela negara, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap sinergi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah,” kata Kolonel Inf Benny Rahadian.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor I, Dr. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., Wakil Rektor II Prof. Dr. Nyak Amir, S.Pd., M.Pd., Kabiro PKU, Zulfirman, S.E., M.Si., Kabiro AKK, Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Zainal Putra, S.E., MM., Ketua Tim Kerja Tata Usaha, Hukum, dan Tata Laksana, Said Adla Fauzan, S.P., M.P., dan Teuku Raja Akbar, S.H. [HUMAS UTU]

Teks: Zul Eman | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Universitas Teuku Umar (UTU) dan PLN Nusantara Power Unit Pelaksana (UP) Nagan Raya resmi menjalin kerja sama pada Selasa, 11 Februari 2025. Penandatanganan kerja sama dilakukan di ruang rapat Teuku Umar, PLN NP UP Nagan Raya. Kerja sama ini berfokus pada pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) atau abu terbang dan abu dasar, limbah hasil pembakaran batubara dari PLTU Nagan Raya.

Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si. menyampaikan rasa bahagianya telah disambut dengan baik dalam rangka melanjutkan kerja sama antara UTU dan PLN NP UP Nagan Raya untuk memanfaatkan FABA. Selama ini menurut Prof. Ishak Hasan, FABA telah dimanfaatkan oleh UTU sebagai bahan timbunan halaman Masjid Nurul Ilmi (Pusat Pengembangan Karakter Mahasiswa). Di sisi lain kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung penelitian dan pengembangan di bidang lingkungan. Menurut Prof. Ishak Hasan, selama ini FABA dimanfaatkan UTU 

“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. FABA memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti konstruksi, pertanian, dan lainnya. Kami berharap penelitian yang memanfaatkan FABA ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan,” ujar Prof. Ishak Hasan..

Dalam sambutannya, Manager PLN NP UP Nagan Raya, Tri Wahyudi, mengungkapkan rasa bangganya dapat bekerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi seperti UTU untuk memanfaatkan FABA. Menurut Tri Wahyudi, selama ini FABA yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara di PLN NP UP Nagan Raya juga telah dimanfaatkan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Nagan Raya dan Aceh Barat sebagai bahan bagi pembuatan paving block.

“Selama ini kita terus mendukung pemanfaatan FABA baik oleh lembaga pendidikan dan industri masyarakat karena memang FABA ini tidak lagi mengandung racun sebagaimana dikabarkan oleh pihak-pihak di luar sana,” ungkap Tri Wahyudi.

Lebih lanjut Tri Wahyudi menyatakan berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan. Pemanfaatan FABA adalah salah satu cara kami untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasional PLTU.

“Kami percaya bahwa kerja sama dengan UTU akan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Tri Wahyudi.

Kerja sama ini akan melibatkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai potensi pemanfaatan FABA. UTU akan berperan dalam melakukan kajian ilmiah dan pengujian untuk menentukan aplikasi FABA yang paling efektif dan aman bagi lingkungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan industri yang lebih berkelanjutan.

Penandatanganan kerja sama ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor I UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agri.Sc., Wakil Rektor II, Prof. Dr. Nyak Amir, M.Pd., Kabiro AKK, Rinaldi Iswan, ST. M.Sc., Kabiro PKU, Zulfirman, SE, M.Si., Kabag Umum, Musrizal, MT., Ketua Tim Tata Laksana dan Hukum, Said Adla Fauzan, S.P., M.P., Ketua Tim Kerja Sama, Mahdalena, S.E., Ketua PPLH-SDA UTU Dr. Edwarsyah, S.P., M.P., dan Koordinator Humas UTU, Yuhdi Fahrimal, M.I.Kom. Sementara itu dari PLN NP UP Nagan Raya turut dihadiri oleh para asisten manager dan team leader.

Teks: Mahdalena | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTUNews | Tepuk tangan memenuhi ruang Aula Cut Nyak Dhien saat nama-nama yudisiawan dari Program Studi Magister Ilmu Perikanan dibacakan oleh master of ceremony. Satu per satu dari mereka bangkit dari tempat duduknya. Dengan langkah yang pasti berjalan menuju panggung untuk menerima Surat Keterangan Lulus (SKL) dari Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UTU, Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc. IPU. Penyerahan SKL ini menandakan FPIK UTU telah berhasil mengantarkan lulusan Program Magister Ilmu Perikanan sebagai lulusan perdana program magister di Universitas Teuku Umar. Empat lulusan perdana program Magister Ilmu Perikanan ini diyudisium bersama 29 lulusan FPIK lainnya, Kamis, 13 Februari 2025.

Prof. Ismail Sulaiman, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan haru atas keberhasilan mahasiswa program magister ilmu perikanan yang telah menyelesaikan studinya dengan baik. Beliau juga berharap agar para lulusan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama masa perkuliahan untuk kemajuan sektor perikanan dan kelautan di Indonesia, khususnya di Aceh.

“Saya sangat bangga dan terharu melihat keberhasilan mahasiswa program Magister Ilmu Perikanan ini. Mereka adalah lulusan pertama dari program ini, dan saya berharap mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi sektor perikanan dan kelautan di Indonesia,” ujar Prof. Ismail Sulaiman.

Lebih lanjut, Prof. Ismail Sulaiman  juga berpesan agar para lulusan tidak pernah berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri. Menurutnya, ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah, sehingga penting bagi para lulusan untuk terus meningkatkan kompetensi diri agar dapat bersaing di era globalisasi.

“Saya berharap para lulusan tidak pernah berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri. Ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah, sehingga penting bagi para lulusan untuk terus meningkatkan kompetensi diri agar dapat bersaing di era globalisasi,” lanjut Prof. Ismail Sulaiman.

Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pi. yang didapuk menjadi perwakilan alumni untuk menyampaikan kesan dan pesan mengatakan rasa bangganya karena dapat melanjutkan studi pada program studi Magister Ilmu Perikanan FPIK UTU. Rasa ini menurut Sri Wahyuni dikarenakan biaya SPP yang terjangkau, fasilitas dan laboratorium yang standar nasional, serta para dosen juga terus memantau perkembangan studi anak didik sehingga dapat lulus tepat waktu.

Sementara itu untuk perwakilan dari orang tua mahasiswa/i disampaikan oleh Aduwina Pakeh, S,Sos., M.Sc. yang mengatakan keberhasilan studi mahasiswa merupakan kebahagian yang luar biasa dirasakan oleh keluarga, karena setiap hari kami berdoa untuk kelancaran studi dan berharap anak-anak kami dapat belajar dan mengasah keterampilan di bawah bimbingan bapak-ibu semua, terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang tidak kenal lelah dalam mendidik anak-anak kami.

Kegiatan yudisium ini dihadiri oleh dosen FPIK UTU, perwakilan dari pemerintah daerah, serta para orang tua dan keluarga mahasiswa. Acara berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat.

Teks: Nabil Zurba | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Nabil Zurba.

Meulaboh – UTUNews | Program Studi (Prodi) Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UTU melaksanakan pembekalan kepada mahasiswa yang akan mengikuti program magang. Kegiatan pembekalan ini berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom cloud meeting, Senin, 10 Februari 2024.

Dosen Prodi Sumber Daya Akuatik, Nabil Zurba, S.Pi., M.Si., kepada Humas UTU mengatakan bahwa kegiatan magang ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM). Dalam program MBKM, mahasiswa diberikan kesempatan untuk magang baik di lembaga pemerintahan, organisasi non-pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun di industri. Sebelum mahasiswa diterjunkan untuk magang, maka pembekalan ini ditujukan untuk memberikan mahasiswa gambaran tata laksana magang guna menghindari kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan magang.

“Melalui pembekalan ini, kami harapkan mahasiswa yang ikut magang mendapatkan pengetahuan awal tentang tata cara dan etika selama magang. Kami meminta agar mahasiswa nanti dapat menjaga nama FPIK UTU dengan menunjukkan sikap dan etika yang baik selama magang,” ujar Nabil.

Pada program magang MBKM kali ini lanjut Nabil, mahasiswa Prodi Sumber Daya Akuatik akan magang di di Flora dan Fauna Indonesia, PT. Perindo, dan PPI Ujong Baroh. Menurut Nabil dengan mengikuti program magang, mahasiswa nantinya akan belajar langsung di lapangan sambil menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan di ruang kuliah.

“Kegiatan magang MBKM berbeda dengan perkuliahan secara reguler. Dalam program magang mahasiswa ditekankan untuk dapat mengembangkan kreativitas, responsibilitas, dan soft skill karena mahasiswa bertemu langsung dengan pelaku kegiatan dan masyarakat,” ungkap Nabil.

Narasumber dalam pembekalan magang ini adalah Nikanor Hersal Armos, S.Kel., M.Si. Putra asli Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini merupakan alumni Universitas Hasanuddin Makassar dan Institut Pertanian Bogor. Saat ini bertugas di Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur.

Dalam paparannya Nikanor menyampaikan bahwa magang merupakan merupakan sarana yang baik untuk mengembangkan soft skill bagi mahasiswa. Teori-teori yang dipelajari di ruang kelas harus didapat diterapkan di lingkungan nyata. Oleh karena itu menurut Nikanor, mahasiswa yang mengikuti magang adalah mahasiswa terpilih yang mempunyai kesempatan untuk belajar secara praktis langsung dari para pelaku usaha.

“Adik-adik yang nantinya ikut program magang harus memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal. Ada tiga kunci kesuksesan, yaitu, pengetahuan, kejujuran, dan attitude. Belajarlah dengan baik selama magang karena kesempatan ini tidak akan terulang dua kali,” tutup Nikanor. [HUMAS UTU]

Teks: Nabil Zurba | Editor: Yuhdi Fahrimal | Foto: Nabil Zurba.