Meulaboh – UTU | Semangat inovasi dan kreativitas mahasiswa kembali membara! Universitas Teuku Umar (UTU) secara resmi meluncurkan kompetisi bergengsi tahunan mereka, UTU Awards ke-11 tahun 2025, pada hari Kamis (8/5/2025). Acara pembukaan yang berlangsung secara hybrid ini dipusatkan di Ruang Rapat Senat, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.

Momen penting ini dihadiri oleh jajaran pimpinan UTU, termasuk para wakil rektor dan dekan, serta para dosen, mahasiswa, dan dewan juri UTU Awards ke-11. Kehadiran Plt. Direktur Belmawa, Dr. Berry Juliandi, M.Si., melalui zoom meeting semakin menambah khidmat acara peluncuran ini.

 

UTU Awards sendiri merupakan wadah kompetisi tahunan yang telah menjadi ikon Universitas Teuku Umar sejak tahun 2015. Kompetisi ini dirancang khusus untuk memacu kreativitas dan inovasi mahasiswa, terutama dalam bidang-bidang strategis seperti kewirausahaan, pertanian, dan kelautan. Tujuannya mulia, yakni memberikan kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide bisnis yang brilian dan karya-karya inovatif yang memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi kemajuan masyarakat luas.

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UTU, Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan antusiasmenya terhadap penyelenggaraan UTU Awards ke-11 ini. “Kami sangat bangga dapat kembali menggelar UTU Awards. Ini adalah platform yang sangat baik bagi mahasiswa di seluruh Indonesia untuk menunjukkan potensi dan ide-ide inovatif mereka. Kami berharap kompetisi ini dapat melahirkan para inovator dan wirausahawan muda yang akan berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya penuh semangat.

Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya inovasi dalam pembangunan bangsa. “UTU Awards adalah wujud komitmen Universitas Teuku Umar dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Kami percaya bahwa melalui kompetisi ini, akan muncul ide-ide segar dan solusi kreatif dari para mahasiswa yang dapat menjawab tantangan zaman,” tegas Rektor.

Sementara itu, Plt. Direktur Belmawa, Dr. Berry Juliandi, M.Si., yang membuka acara secara virtual, memberikan apresiasi tinggi kepada UTU atas konsistensinya dalam menyelenggarakan kompetisi ini. “UTU Awards telah menjadi contoh yang baik dalam memfasilitasi pengembangan potensi mahasiswa di bidang kewirausahaan, pertanian, dan kelautan. Kami berharap kegiatan ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia,” ungkap Dr. Berry.

Kabar gembira bagi seluruh mahasiswa di Indonesia jenjang D2, D3, D4, dan S1! UTU Awards ke-11 membuka peluang lebar bagi kalian untuk unjuk gigi. Dengan total hadiah sebesar Rp255.000.000, kompetisi ini menawarkan tantangan menarik dalam lima kategori lomba:

  • Riset Kewirausahaan
  • Perencanaan Bisnis
  • Produk Inovatif Berbasis Agro & Marine Industry
  • Desain Toko Online
  • Bisnis Startup

Pendaftaran telah resmi dibuka mulai hari ini, 8 Mei 2025, dan akan berlangsung hingga 14 Juli 2025. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mewujudkan ide cemerlangmu menjadi kenyataan! Informasi lengkap mengenai persyaratan, mekanisme pendaftaran, dan timeline kompetisi dapat diakses melalui laman resmi: utu.ac.id/awards/

Ayo, tunjukkan potensimu dan jadilah bagian dari gelombang inovasi UTU Awards ke-11! Saatnya ide cemerlangmu bersinar! [Humas]

Teks: Zul Eman | Foto: Dalvid R. & Luki Setya N.

Meulaboh – UTU | Sanggar Tari Himpunan Mahasiswa Mesin Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (HMM FT-UTU) berhasil meraih juara 3 dalam ajang Lomba Tari Kreasi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HMKM) UTU pada Selasa (6/5/2025) di Aula Cut Nyak Dhien, Universitas Teuku Umar.

Kompetisi ini diikuti oleh berbagai perwakilan dari perguruan tinggi dan sekolah menengah atas, menjadi wadah bagi para peserta untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka dalam seni pertunjukan. Sanggar Tari HMM FT-UTU sukses memukau para juri dan penonton dengan membawakan tarian yang mengangkat tema perempuan tangguh dan mandiri. Penampilan mereka memadukan gerakan tradisional dengan sentuhan modern dalam koreografi yang dinamis dan harmonis.

Janaton Hasanah, koordinator Sanggar Tari HMM FT-UTU, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian timnya. “Ini adalah hasil kerja keras tim yang sudah berlatih intensif selama beberapa minggu terakhir. Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini,” ujarnya seusai pengumuman pemenang.

Apresiasi juga datang dari Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin FT-UTU, Haikal. “Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa teknik mesin tidak hanya unggul di bidang akademik dan teknologi, tetapi juga memiliki semangat tinggi dalam melestarikan seni dan budaya. Kami bangga atas semangat dan kekompakan tim tari yang telah mengangkat nama himpunan dan fakultas,” katanya.

Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi HMM FT-UTU, yang selama ini lebih dikenal dengan fokus pada kegiatan akademik dan teknologi. Kemenangan ini sekaligus menunjukkan potensi besar mahasiswa teknik mesin dalam bidang seni dan budaya.

Ketua Program Studi Teknik Mesin UTU, Dr. Pribadyo, S.T., M.T., turut memberikan komentarnya atas prestasi mahasiswanya. “Saya sangat bangga dengan pencapaian Sanggar Tari HMM FT-UTU. Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa kita memiliki talenta yang beragam dan mampu berprestasi di berbagai bidang. Semoga prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kegiatan perkuliahan,” tuturnya.

Dengan prestasi yang diraih, Sanggar Tari HMM FT-UTU diharapkan dapat terus mengembangkan kreativitas seni mereka dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk aktif dalam kegiatan positif dan produktif di lingkungan kampus. [Humas]

Teks: Zul Eman | Foto: Istimewa

Meulaboh – UTU | Fakultas Teknik (FT) Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar Kuliah Praktisi Series 1 dengan tema menarik, “From Campus To Real World Impact”. Acara yang berlangsung di Auditorium UTU pada Kamis (08/05/2025) ini menghadirkan Managing Director PT. Energi Quarto Indonesia, Ir. Hamdani Bantasyam, S.T., M.MT., IPU., ASEAN Eng., sebagai narasumber utama.

Kegiatan ini bertujuan mulia yakni menjembatani jurang pemisah antara dunia akademik yang penuh teori dengan kerasnya realitas dunia industri. Selain itu, kuliah umum ini juga menjadi wadah strategis untuk mempersiapkan mahasiswa UTU dalam menghadapi tantangan nyata di dunia kerja sekaligus membangun jaringan profesional yang bermanfaat untuk masa depan mereka.

Kedatangan Ir. Hamdani Bantasyam disambut hangat oleh Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si, Dekan Fakultas Teknik UTU, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM. beserta jajaran pimpinan universitas dan Fakultas Teknik. Sambutan hangat ini menandakan keseriusan UTU dalam menghadirkan praktisi terbaik untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada para mahasiswanya.

Dekan Fakultas Teknik UTU, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM. dalam sambutannya menyoroti keunikan kuliah umum kali ini. Beliau menekankan bahwa kehadiran seorang praktisi sukses memberikan perspektif yang berbeda dan sangat berharga bagi mahasiswa.

“Kuliah umum kali ini berbeda karena menghadirkan seorang praktisi sukses, bukan hanya dari kalangan akademisi. Kuliah Praktisi Series 1 ini dirancang untuk memberikan mahasiswa pemahaman lebih mendalam tentang tantangan dan peluang nyata di dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan wawasan praktis yang bisa langsung diterapkan, sehingga membantu mahasiswa lebih siap bersaing secara global,” ujarnya penuh harap.

Beliau juga menambahkan, “Pemateri akan membagikan kiat-kiat sukses dalam mempersiapkan masa depan, tidak hanya mengasah soft skill dan hard skill, tapi juga memahami perkembangan industri saat ini.”

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. dalam sambutan pembukaannya menyampaikan komitmen UTU dalam membekali mahasiswanya secara komprehensif. “Kami tentunya berharap mahasiswa UTU bisa tampil di panggung global dan mampu bersaing di dunia kerja,” tegas beliau.

Lebih lanjut, Prof. Ishak Hasan menjelaskan bahwa UTU tidak hanya memberikan bekal teori di ruang kelas, tetapi juga menekankan pentingnya karakter yang baik serta keterampilan non-teknis (soft skill) dan teknis (hard skill) yang relevan dengan kebutuhan dunia industri saat ini.

Narasumber utama, Ir. Hamdani Bantasyam, S.T., M.MT., IPU., ASEAN Eng. dalam pemaparannya mengungkapkan tujuan utama dari proses belajar, yaitu “Learning and Planning to Success”. Beliau menekankan pentingnya mempersiapkan diri sebaik mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan dan perencanaan karir yang matang. “Start with the end in mind,” ujarnya, menekankan pentingnya bagi mahasiswa untuk menetapkan tujuan karir sejak dini dan merancang langkah-langkah strategis untuk mencapainya.

Dalam sesinya, Ir. Hamdani juga memberikan trik dan cara praktis dalam mengasah soft skill sejak bangku perkuliahan, serta mengidentifikasi hard skill yang menjadi pondasi penting dalam pengembangan karier. Beliau mengingatkan bahwa persaingan di dunia kerja semakin ketat dan tren pekerjaan terus berubah dengan cepat. “Karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mulai menentukan tujuan karir sejak kuliah, mengenali potensi diri, memahami minat dan bakat, serta belajar dari kisah sukses para alumni,” jelasnya memberikan gambaran nyata tentang dinamika dunia industri.

 

Antusiasme luar biasa terlihat jelas dari ratusan mahasiswa yang memadati auditorium. Mereka tidak hanya menyimak dengan seksama, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi dengan narasumber. Para mahasiswa mengapresiasi kesempatan berharga ini untuk mendapatkan perspektif langsung dari pelaku industri, yang mereka yakini akan sangat membantu dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja setelah lulus.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam rangka menjalin kerjasama strategis antara Universitas Teuku Umar dan PT. Energi Quarto Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri melalui berbagai program, seperti penyelenggaraan kuliah praktisi berkelanjutan, penyediaan program magang industri bagi mahasiswa UTU, serta pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis. [Humas]

Teks: Cut Suciatina S. | Editor: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | Kabar gembira bagi calon mahasiswa di seluruh Indonesia! Universitas Teuku Umar (UTU) siap membuka pintunya lebar-lebar melalui jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat tahun 2025. Sebanyak 276 kursi telah disiapkan UTU untuk menjaring talenta-talenta terbaik yang ingin menimba ilmu di berbagai program studi unggulan.

Kesempatan emas ini hadir setelah melalui serangkaian persiapan matang. Sebelumnya, grand launching SMMPTN Barat 2025 telah sukses digelar di Jakarta pada Senin (5 Mei 2025) menandai dimulainya babak baru bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri bergengsi di wilayah barat.

Menurut Ketua SMMPTN-Barat 2025, Prof. Dr. Ibrahim, M.Si. yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Bangka Belitung, seleksi mandiri ini telah memasuki tahun kesembilan dan semakin teruji kualitasnya. Landasan hukumnya pun kuat, mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 48 Tahun 2022 juncto Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2023 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

“Kegiatan ini sangat legal dan terbukti mampu menjadi model seleksi yang profesional, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel, karena sistem penilaian hasil ujian berdasarkan komputer (computer-assisted test) dan disupervisi oleh KPK,” tegas Prof. Ibrahim.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Barat, Prof. Dr. Ir. Marwan yang juga merupakan Rektor Universitas Syiah Kuala, menyampaikan bahwa kepercayaan kampus-kampus ternama di wilayah barat terhadap SMMPTN semakin meningkat. Tahun ini, SMMPTN Barat menawarkan 993 program studi dari 28 PTN dengan total daya tampung mencapai 17.909 kursi.

“Kami juga mengharap masukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Irjen Kemendikti Saintek dalam meningkatkan mutu SMMPTN-Barat sehingga semakin kredibel dan profesional pada model seleksinya,” ungkap Prof. Marwan.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., turut menyampaikan ajakannya kepada seluruh calon mahasiswa untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Beliau menekankan bahwa UTU sebagai salah satu anggota konsorsium SMMPTN Barat berkomitmen untuk memberikan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi generasi muda Aceh dan Indonesia.

“Saya mengajak seluruh putra-putri terbaik bangsa, khususnya yang berada di wilayah barat, untuk memanfaatkan kesempatan melalui jalur SMMPTN Barat 2025 ini. UTU siap menyambut kalian dan memberikan pendidikan yang akan membekali kalian dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk meraih masa depan yang gemilang,” ujar Prof. Ishak Hasan dengan penuh semangat.

Pendaftaran SMMPTN-Barat 2025 telah dibuka secara daring melalui laman resmi https://pendaftaran.smmptnbarat.id/dan akan berlangsung mulai 4 Mei hingga 12 Juni 2025. Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) akan diselenggarakan di masing-masing PTN penyelenggara pada akhir Juni. Pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada 30 Juni 2025.

Partisipasi PTN dalam SMMPTN Barat tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Jika tahun lalu tercatat 25 PTN yang bergabung, kini jumlahnya bertambah menjadi 28 PTN, termasuk Universitas Teuku Umar. Berikut adalah daftar lengkap PTN yang tergabung dalam SMMPTN Barat 2025:

  1. Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.
  2. Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh.
  3. Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh.
  4. Universitas Samudra (Unsam), Langsa, Aceh.
  5. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Jantho, Aceh.
  6. Universitas Riau (UNRI), Pekanbaru, Riau
  7. Universita Jambi (UNJA), Jambi.
  8. Universitas Bengkulu (Unib), Bengkulu.
  9. Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumbar
  10. Institut Seni Indonesia (ISI), Padangpanjang, Sumbar
  11. Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepri
  12. Universitas Bangka Belitung (UBB), Bangka, Babel
  13. Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung.
  14. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Riau.
  15. Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar, Sumbar.
  16. Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.
  17. Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Ad Dary, Padangsidimpuan, Sumut.
  18. Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung), Lampung.
  19. Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumsel.
  20. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ((UINSU), Medan, Sumut
  21. Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, Sumbar.
  22. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten.
  23. Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya, Jabar.
  24. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, (UPNVJ), Jakarta.
  25. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jabar.
  26. Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Karawang, Jabar.
  27. Universitas Palangka Raya (UPR), Palangka Raya, Kalteng.
  28. Universitas Tanjungpura (Untan), Kalimantan Barat.

Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Teuku Umar dan meraih pendidikan tinggi yang berkualitas melalui jalur SMMPTN Barat 2025! [Humas]

Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di lingkungan kampus. Pada Rabu (7/5/2025), Rektor UTU Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., meresmikan Laboratorium Kultur Jaringan dan University Food Store yang berlokasi di lingkungan kampus UTU.

Acara peresmian ini dihadiri oleh Ketua Senat UTU, Basri, S.H., M.H., para wakil rektor, para dekan dari berbagai fakultas di lingkup UTU, serta sejumlah dosen dan tenaga kependidikan. Peresmian kedua fasilitas ini menandai langkah maju UTU dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan akademik dan pengembangan potensi mahasiswa.

Dalam sambutannya, Rektor UTU menyampaikan harapannya agar Laboratorium Kultur Jaringan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa dan dosen untuk kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan bioteknologi.

“Laboratorium ini adalah investasi penting bagi UTU. Saya berharap fasilitas ini dapat menjadi pusat riset unggulan yang menghasilkan inovasi-inovasi di bidang kultur jaringan, mendukung program studi terkait, dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan sektor pertanian di wilayah Aceh,” ujar Prof. Ishak Hasan. Beliau juga menekankan pentingnya laboratorium ini dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam penguasaan teknologi terkini.

Lebih lanjut, Rektor UTU juga menyampaikan harapannya terhadap keberadaan University Food Store. Beliau melihat fasilitas ini tidak hanya sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sivitas akademika, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran dan praktik kewirausahaan bagi mahasiswa.

University Food Store ini kita harapkan dapat menjadi living laboratory bagi mahasiswa, terutama dari program studi ekonomi dan bisnis. Mereka dapat belajar langsung tentang manajemen bisnis ritel, pemasaran, dan pengembangan produk. Selain itu, ini juga akan mempermudah akses sivitas akademika terhadap produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau,” kata Prof. Ishak Hasan.

Beliau menambahkan, “Saya berharap unit usaha ini dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan mahasiswa dan pengembangan kampus secara keseluruhan.”

Peresmian Laboratorium Kultur Jaringan dan University Food Store ini merupakan bagian dari upaya UTU untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas pendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta menumbuhkan ekosistem kewirausahaan di lingkungan kampus. Keberadaan kedua fasilitas ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi seluruh sivitas akademika UTU dan masyarakat luas. [Humas]

Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman, M. Aidil, Dalvid R., & Afrizal F.

Meulaboh – UTU | Sivitas akademika Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 dengan khidmat pada Rabu (7/5/2025) di lapangan rektorat kampus setempat. Meskipun pelaksanaannya mundur dari tanggal seharusnya, 2 Mei, namun semangat dan kekhusyukan upacara tetap terasa kuat.

Upacara yang dimulai pukul 07.45 WIB ini dihadiri oleh seluruh elemen UTU, mulai dari Rektor Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., para wakil rektor, dekan, anggota senat universitas, hingga jajaran dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan organisasi mahasiswa. Bertindak sebagai pembina upacara, Rektor UTU membacakan amanat Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto yang bertajuk “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”

Dalam amanat yang dibacakan Rektor UTU, Mendikti Saintek mengajak seluruh elemen bangsa untuk merenungkan arah perjalanan pendidikan di tengah kompleksitas tantangan global atau yang disebut sebagai wicked problems, seperti krisis iklim, ketimpangan ekonomi, revolusi digital, krisis kepercayaan sosial, serta disrupsi nilai dan pekerjaan akibat kecerdasan buatan.

“Hari ini kita memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025 dalam suasana penuh semangat dan harapan. Namun lebih dari sekadar seremoni, peringatan ini mengajak kita untuk berhenti sejenak — memandang dunia dengan jujur, dan bertanya: ‘ke mana arah kita sedang melangkah?” demikian petikan awal pidato yang dibacakan oleh Rektor UTU.

Lebih lanjut, amanat tersebut menekankan bahwa pendidikan adalah jawaban mendasar dan strategis di tengah tantangan-tantangan tersebut. “Pendidikan bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah jantung peradaban. Ia adalah ruang di mana akal, karakter, dan masa depan bangsa dibentuk. Ia adalah tempat lahirnya kesadaran dan kolaborasi — dua hal yang sangat kita butuhkan hari ini,” lanjut Rektor UTU membacakan pidato Mendikbud Saintek.

Pemerintah, melalui Mendikti Saintek, menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sektor pendidikan melalui berbagai kebijakan nyata, seperti program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda, serta perluasan akses beasiswa melalui KIP, KIP Kuliah, LPDP, hingga beasiswa riset dan inovasi. “Kebijakan pemerintah memastikan tidak ada pengurangan anggaran untuk berbagai program beasiswa ini,” tegasnya dalam pidato.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi juga mendorong implementasi lima perilaku utama untuk mewujudkan pendidikan yang berdampak, yaitu fokus pada hasil dan dampak, riset dan inovasi yang menjawab masalah nyata, ilmu pengetahuan sebagai solusi sosial-ekologis, hilirisasi riset untuk kesejahteraan, serta evaluasi yang akuntabel dan terbuka.

“Mari kita tegaskan komitmen untuk membangun pendidikan yang tidak hanya bermutu, tetapi juga merata, relevan, dan berpihak pada masa depan,” ajak Mendikti Saintek melalui amanatnya. Rektor UTU kemudian mengutip pernyataan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, untuk menutup pembacaan pidato, “Hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur.”

Di akhir upacara, Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., mengajak seluruh sivitas akademika UTU untuk bersinergi dan menyukseskan dua agenda besar yang akan segera dilaksanakan di kampus tersebut, yaitu Konferensi Nasional Sosiologi (KNS) XI dan Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (Pomda). Beliau menekankan pentingnya kerja sama, kerja keras, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab dari seluruh elemen UTU demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi. Dengan semangat Hardiknas yang membara, UTU optimis dapat menyelenggarakan kedua agenda besar tersebut dengan sukses. [HUMAS]

Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman, M. Aidil, Dalvid R., & Afrizal F.

Meulaboh – UTU | Kabar membanggakan datang dari Universitas Teuku Umar (UTU). Habib Muwaffaq, mahasiswa Program Studi Teknik Industri, berhasil melangkah ke babak final ajang bergengsi Inovasi Produk Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Aceh tahun 2025. Inovasi Habib yang diberi judul “Alat Pembuat Kue Karah” berhasil memukau tim seleksi dan membawanya bersaing di tingkat provinsi.

Di bawah bimbingan Ir. Fitriadi, S.T., M.T., IPM. yang juga dosen Jurusan Teknik Industri UTU, Habib mengembangkan sebuah alat yang dirancang khusus untuk membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memproduksi kue karah, kuliner tradisional khas Aceh. Alat ini menawarkan solusi teknologi sederhana namun signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pembuatan kue karah yang selama ini dikenal membutuhkan proses yang cukup rumit dan memakan waktu.

Presentasi final Habib telah dilaksanakan pada Selasa, 6 Mei 2025 di hadapan dewan juri tingkat provinsi. Dalam sesi tersebut, Habib berkesempatan memaparkan keunggulan dan potensi alat pembuat kue karahnya untuk memperebutkan gelar juara. Juara pertama dalam ajang ini akan memiliki kehormatan untuk mewakili Provinsi Aceh di kancah TTG Tingkat Nasional.

Dukungan penuh terhadap pengembangan inovasi ini juga mengalir dari berbagai pihak. Pemerintah Gampong Langung, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, bersama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kabupaten Aceh Barat, turut berperan aktif dalam memberikan dukungan moril dan fasilitas. Sinergi yang terjalin antara dunia akademik, pemerintah daerah, dan masyarakat ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memajukan potensi daerah.

Fitiadi mengungkapkan rasa bangganya atas dedikasi dan kerja keras Habib dalam mengembangkan alat pembuat Kue Karah ini. Menurut Fitriadi, ide ini muncul dari pengamatan langsung terhadap tantangan yang dihadapi oleh pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) Kue Karah di Desa Langung.

“Sebagai dosen pembimbing, saya melihat potensi besar dalam karya Habib, dan lolosnya inovasi ini ke tingkat provinsi adalah bukti bahwa mahasiswa Teknik Industri UTU mampu menghasilkan solusi teknologi yang relevan dan aplikatif untuk masyarakat. Kami berharap Habib dapat memberikan yang terbaik di babak final dan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi.” ujar Fitriadi.

Hal senada juga disampaikan oleh Nova Handayani, S.E., M.Si., Kepala Bidang Pengembangan Kawasan, Sumber Daya Alam, dan Teknologi Tepat Guna DPMG Kabupaten Aceh Barat yang turut menyaksikan presentasi final, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat bangga dengan inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa muda Aceh Barat seperti Habib. Alat pembuat kue karah ini memiliki potensi besar untuk membantu UMKM lokal meningkatkan produksi dan kesejahteraan mereka. Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi tepat guna dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, proyek inovasi ini merupakan hasil kolaborasi yang apik antara Habib dan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) “Langung Maju Bersama” yang berlokasi di Desa Langung, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Posyantek ini berperan aktif dalam melakukan uji coba dan memberikan masukan praktis dalam pengembangan alat TTG agar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Dekan Fakultas Teknik UTU, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM. turut menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pencapaian Habib Muwaffaq. Pihak fakultas dan universitas menegaskan komitmennya untuk terus mendorong lahirnya inovasi-inovasi teknologi tepat guna melalui kegiatan riset terapan dan pengabdian kepada masyarakat demi kemajuan daerah Aceh.

Dengan lolosnya Habib ke babak final, diharapkan inovasi “Alat Pembuat Kue Karah” ini dapat meraih hasil yang membanggakan dan memberikan inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan menghasilkan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kita tunggu kabar selanjutnya dari ajang TTG Tingkat Provinsi Aceh! [Humas]

Teks: Fitriadi | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Di balik deretan komputer dan lembar soal yang menegangkan, tersimpan ribuan cerita tentang mimpi, harapan, dan perjuangan. Kampus Universitas Teuku Umar (UTU) di Meulaboh, Aceh Barat menjadi saksi bisu dari gelombang emosi para calon mahasiswa yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 yang telah usai pada 3 Mei lalu. Lebih dari sekadar angka peserta yang meningkat – dari 1.750 menjadi 2.248 – dan lonjakan peminat UTU – dari 2.198 menjadi 2.951 – ada denyut nadi kehidupan dan asa yang patut kita dengarkan.

Bayangkan pagi itu, 23 April, ketika mentari baru saja menyapa bumi Serambi Mekkah bagian Barat. Ratusan pasang mata penuh harap memadati gerbang UTU. Mereka datang dari berbagai penjuru, membawa serta cita-cita untuk menggapai bangku kuliah di perguruan tinggi negeri. UTBK SNBT bagi mereka bukan hanya sekadar ujian, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan impian dengan kenyataan.

Di antara wajah-wajah tegang, terselip kisah Fani dan Saiful yang menjadi peserta UTBK kali ini. Fani berasal dari Aceh Selatan, 250 KM jaraknya dari Meulaboh. Dengan asa yang tinggi, Fani melangkah untuk ujian di UTU. Dari sorot matanya tercermin ketegangan namun masih menyiratkan semangat dan optimisme.

“Perasaannya campur aduk, Pak,” ujarnya sambil tersenyum tipis. “Ada deg-degan karena ini penentuan, tapi juga lega karena sudah berusaha semaksimal mungkin.”

Bagi Fani, UTU bukan hanya sekedar pilihan kampus yang dekat dengan kampungnya. Ia memiliki mimpi besar untuk berkuliah di program studi Gizi, sebuah bidang yang menurutnya memiliki potensi besar di tanah kelahirannya. “Saya ingin belajar bagaimana tentang Gizi yang mungkin nanti berguna bagi masyarakat.” katanya dengan mata berbinar.

Lain pula cerita Saiful, seorang pemuda energik yang datang dari Nagan Raya. Dengan semangat membara, Dia mengungkapkan tekadnya untuk lolos ke program studi Teknik Sipil di UTU. “Sejak SMA, saya memang tertarik dengan dunia konstruksi. Saya ingin ikut membangun daerah saya nanti,” ujarnya dengan nada mantap.

Saiful mengakui bahwa persaingan dalam UTBK SNBT sangat ketat, namun hal itu justru memacunya untuk belajar lebih giat. “Saya sudah mempersiapkan diri dengan belajar setiap hari, mengerjakan latihan soal sebanyak mungkin. UTU jadi salah satu pilihan utama saya karena kualitas pendidikannya yang saya dengar bagus,” katanya.

Bagi Fani dan Saiful, meskipun soal ujian lumayan menantang tapi mereka berharap dapat diterima di program studi pilihannya. Mereka juga mengapresiasi fasilitas dan suasana ujian yang kondusif di UTU. Selain ruang ujian yang nyaman, pengawas juga baik dan memberikan penjelasan yang jelas.

Partisipasi Peserta Tinggi

Dalam UTBK SNBT Tahun 2025 ini, tingkat kehadiran yang mencapai 93 persen adalah cerminan betapa besar arti ujian ini bagi mereka. Namun, di balik angka itu, kita juga bisa merasakan kekecewaan kecil dari mereka yang terpaksa absen. Mungkin karena hujan deras yang melumpuhkan akses jalan, atau mungkin karena keterlambatan yang tak terhindarkan akibat kendala transportasi. Ada juga cerita tentang sakit yang datang tiba-tiba, merenggut kesempatan berharga ini. Setiap ketidakhadiran menyimpan cerita pilu tersendiri.

Di tengah hiruk pikuk ujian, UTU hadir bukan hanya sebagai fasilitator tetapi juga sebagai rumah yang aman. Pengamanan berlapis yang diterapkan bukan sekadar prosedur, melainkan wujud kepedulian untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan adil bagi setiap peserta. Tak ada ruang bagi kecurangan, karena UTU memahami betul betapa pentingnya integritas dalam mengukur potensi calon pemimpin masa depan.

 

Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., Rektor UTU, melihat momen ini lebih dari sekadar statistik keberhasilan penyelenggaraan. Baginya, ini adalah tentang mengawal mimpi-mimpi anak bangsa. “Saya melihat semangat yang luar biasa dari para peserta. Terima kasih kepada panitia yang telah bekerja tanpa lelah, dan kepada para peserta yang telah menunjukkan ketertiban. Semoga setiap jawaban yang mereka torehkan adalah langkah pasti menuju masa depan yang gemilang,” tuturnya.

Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., Ketua Pusat Tes UTBK SNBT UTU juga merasakan getaran harapan yang sama. “Kami telah menyaksikan bagaimana para calon mahasiswa ini berjuang. Pengumuman tanggal 18 Mei nanti tentu akan menjadi momen yang sangat dinantikan,” ujarnya.

Namun, beliau juga mengingatkan bahwa perjalanan tidak berhenti di satu titik. “Bagi yang mungkin belum berhasil di UTBK, jangan putus asa. Jalur Seleksi Mandiri UTU telah dibuka. Ini adalah kesempatan lain untuk menggapai cita-cita,” tambahnya, memberikan semangat baru bagi mereka yang mungkin merasa gamang.

Kisah di balik UTBK SNBT UTU adalah kisah tentang ketangguhan, harapan yang membumbung tinggi, dan dukungan dari sebuah institusi pendidikan yang peduli. Lebih dari sekadar angka-angka statistik, ada ribuan hati yang berdebar menanti pengumuman, membawa serta mimpi untuk menjadi bagian dari generasi pembangun bangsa. Di kampus UTU, di sudut barat selatan Aceh ini, gelombang harapan itu terus bersemi, menanti untuk bersemi lebih mekar lagi. [Humas]

Teks: Ilham | Editor: Yuhdi F. | Foto: Luki S.N.

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menggebrak dunia pendidikan tinggi dengan meluncurkan program fast track yang inovatif. Mulai tahun akademik 2025/2026, mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU memiliki kesempatan emas untuk meraih gelar Magister (S2) dalam waktu yang lebih singkat. Program akselerasi ini memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi S1 dan S2 hanya dalam waktu lima tahun.

Program fast track UTU dirancang untuk mengidentifikasi dan membina talenta-talenta unggul sejak dini. Mahasiswa akan menempuh pendidikan Sarjana (S1) selama tiga tahun atau enam semester. Pada semester ketujuh, mahasiswa yang memenuhi persyaratan ketat akan langsung memasuki semester pertama program pascasarjana. 

Ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah program akselerasi yang dirancang cermat. Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. menguraikan peta jalan akademik yang efisien ini.

“Bayangkan, Anda bisa meraih gelar Magister di usia yang relatif lebih muda, memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang Doktor.” tutur Prof. Ishak Hasan dengan semangat.

Mahasiswa memenuhi syarat dan terpilih akan menjalani program sarjana (S1) selama enam semester. Kuncinya ada di semester ketujuh. Di semester ini, sambil menyelesaikan tahap akhir dari program S1, mahasiswa sudah duduk di bangku kuliah semester pertama program pascasarjana. Hasilnya? Penghematan waktu satu tahun penuh dibandingkan jalur konvensional. Sebuah keuntungan signifikan di era yang menuntut kecepatan dan efisiensi.

Lompatan Strategis UTU

Prof. Ishak Hasan menerangkan bahwa program ini sebagai langkah strategis universitas. Program fast track ini bukan sekedar program percepatan biasa melainkan sebagai bagian dari lompatan strategis UTU.

“Kita hidup di era disrupsi, di mana kecepatan dan adaptasi menjadi kunci. UTU tidak bisa hanya berdiam diri. Program fast track ini adalah cara kami menjawab tantangan zaman, membentuk talenta-talenta unggul yang tidak hanya siap kerja, tapi siap menjadi game changer di bidangnya masing-masing, lebih awal dari yang lain.” terang Prof. Ishak Hasan

Prof. Ishak Hasan melanjutkan bahwa program fast track ini adalah bentuk komitmen UTU untuk mencetak lulusan unggul yang tidak hanya kompeten, tapi juga adaptif dan mampu bergerak cepat.

Menurutnya, program ini adalah investasi UTU pada talenta-talenta terbaiknya. Investasi pada aset paling berharga universitas: mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU. Dengan mengakselerasi mereka ke jenjang S2, khususnya di bidang-bidang strategis seperti perikanan, pertanian, sosiologi, dan ekonomi pembangunan yang sangat relevan dengan potensi dan tantangan Aceh. Harapannya para lulusan fast track nantinya dapat berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa.

“Kami ingin memberikan karpet merah bagi mahasiswa yang punya prestasi gemilang dan ambisi besar untuk mengakselerasi masa depan mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk lebih cepat berkontribusi sebagai ahli di bidangnya masing-masing,” tegas Prof. Ishak Hasan.

Kualitas Tetap Menjadi Prioritas

Meskipun menawarkan percepatan,Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc. menekankan bahwa program fast track ini bukanlah jalan pintas yang mengabaikan kualitas. Seleksinya tentu akan ketat. Kami mencari mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki kedisiplinan tinggi, daya juang, dan kematangan untuk menjalani ritme studi yang lebih intensif.

Dr. Aman Yaman menjelaskan lebih lanjut, secara praktis, integrasi di semester tujuh itu bukan sekadar menumpuk mata kuliah. Akan ada pemetaan capaian pembelajaran yang jelas antara S1 dan S2. Tugas akhir S1 diarahkan untuk menjadi dasar tesis S2.

“Beban kerjanya memang akan lebih tinggi, oleh karena itu, kami juga menyiapkan sistem monitoring dan pembimbingan akademik yang lebih intensif bagi peserta program ini. Mereka tidak akan dilepas begitu saja.” ungkap Dr. Aman Yaman.

Kualitas lulusan tetap menjadi prioritas utama. Mahasiswa fast track diharapkan menjadi pionir yang membuktikan bahwa kecepatan dan keunggulan bisa berjalan beriringan.

“Kami mencari mahasiswa yang resilient, punya passion belajar yang tinggi, dan manajemen waktu yang luar biasa. Pimpinan, program studi, dosen, tenaga kependidikan di UTU  akan bahu-membahu mengawal mahasiswa fast track ini dari awal hingga akhir. Ini adalah upaya kolektif untuk menghasilkan lulusan S2 yang benar-benar berkualitas premium dalam waktu yang lebih efisien.” tutup Dr. Aman Yaman.

Saat ini, ‘jalan tol akademik’ ini terbuka untuk empat destinasi keilmuan di jenjang Program Pascasarjana UTU, seperti Magister Ilmu Perikanan, Magister Pertanian, Magister Sosiologi, dan Magister Ekonomi Pembangunan. Pilihan yang beragam ini menunjukkan kesiapan UTU dalam mengakomodasi minat para calon peserta program fast track dari berbagai latar belakang fakultas.

Siap Melaju di Jalur Cepat?

Peluncuran program fast track ini menandai babak baru bagi UTU dalam upayanya meningkatkan daya saing dan relevansi di kancah pendidikan tinggi. Ini bukan hanya tentang efisiensi waktu tetapi juga tentang menumbuhkan budaya keunggulan dan semangat akademik di kalangan mahasiswanya.

Bagi para mahasiswa UTU yang saat ini tengah berjuang meraih prestasi terbaik, sebuah pintu peluang baru kini terbuka lebar. Program fast track menawarkan jalur menuju puncak akademik yang lebih tinggi, lebih cepat. Pertanyaannya kini bukan lagi apakah mungkin, melainkan siapkah Anda mengambil tantangan dan melaju di jalur cepat ini?

Pesan Rektor jelas: ini adalah peluang langka yang patut direbut. “Jangan sia-siakan kesempatan berharga ini. Bagi mahasiswa UTU yang merasa memiliki potensi, persiapkan diri Anda!” serunya penuh semangat. [HUMAS]

Teks: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Meulaboh – UTU | Aula Cut Meutia Universitas Teuku Umar (UTU) terasa berbeda pagi ini, Jumat (2/5/2025). Suasana khidmat berpadu dengan semangat kreativitas yang kental saat para pengurus baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni periode 2025-2026 resmi dilantik. Momen ini menjadi tonggak penting, menandai dimulainya babak baru penuh harapan bagi pengembangan seni dan budaya di lingkungan kampus kebanggaan masyarakat Barat Selatan Aceh ini.

UKM Seni sendiri merupakan jantung kegiatan seni dan budaya mahasiswa di UTU. Sebagai organisasi kemahasiswaan, UKM ini menjadi rumah bagi beragam talenta melalui divisi-divisinya seperti paduan suara, teater, musik, fotografi, baca puisi, dan lainnya. Tak hanya aktif menggelar pementasan dan pameran di tingkat internal, UKM Seni UTU juga kerap berpartisipasi dalam festival dan kompetisi di luar kampus, berusaha mengharumkan nama almamater melalui prestasi seni.

Prosesi pelantikan yang dimulai tepat waktu ini dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UTU, Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc., yang hadir mewakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Kehadirannya menegaskan komitmen universitas dalam mendukung penuh aktivitas kemahasiswaan yang positif dan membangun.

Dalam sambutannya, Rinaldi Iswan menyampaikan apresiasi dan harapan besar dari pimpinan universitas. Pimpinan kampus menyambut baik semangat baru yang dibawa oleh kepengurusan UKM Seni kali ini. Menurut Rinaldi, UKM Seni nantinya tidak hanya menjadi wadah penyaluran bakat, tetapi juga inkubator talenta dan pembentukan karakter mahasiswa yang unggul dan berbudaya.

“Pimpinan Universitas menaruh harapan besar agar UKM Seni di bawah kepengurusan baru ini semakin aktif, kreatif, dan mampu membawa nama baik UTU di kancah regional maupun nasional melalui karya-karya yang dihasilkan,” ujar Rinaldi.

Tongkat estafet kepemimpinan kini berada di tangan Putri Isyelda Alicia Ritonga, mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan (FKM), yang didapuk sebagai Ketua UKM Seni. Dalam laporan pertamanya usai dilantik, Putri Isyelda memancarkan optimisme dan semangat kolaborasi.

“Terima kasih atas amanah besar ini. Saya dan seluruh jajaran pengurus siap bekerja keras dan berkomitmen penuh,” tutur Putri Isyelda dengan suara mantap. “Harapan saya dan teman-teman pengurus adalah menjadikan UKM Seni sebagai rumah yang nyaman, suportif, dan inspiratif bagi seluruh anggotanya untuk berekspresi, belajar, dan berprestasi bersama. Kami berharap dapat merealisasikan program-program inovatif yang tidak hanya menghidupkan suasana kampus tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata.” ujarnya.

Dukungan dan bimbingan turut disampaikan oleh Pembina UKM Seni, Dr. Ir. Sri Handayani, S.P., M.Si. Beliau memberikan pesan penting kepada para pengurus baru tentang esensi berkesenian dan berorganisasi di kampus.

“Selamat mengemban amanah baru. Ingatlah, seni itu mengasah rasa dan karsa. Jadikan UKM ini tempat kalian bertumbuh,” pesan Dr. Sri Handayani. “Harapan saya, kalian dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, tidak hanya untuk mengasah bakat seni di divisi masing-masing, tapi juga untuk belajar kepemimpinan, kerja sama tim, dan manajemen waktu yang baik. Saya sangat berharap kalian mampu menyeimbangkan antara gairah berkesenian di UKM dengan tanggung jawab utama sebagai mahasiswa dalam meraih prestasi akademik.”

Suasana pelantikan terasa khidmat saat pembacaan Surat Keputusan Rektor dan pengucapan ikrar janji pengurus. Raut wajah para pengurus baru yang berasal dari berbagai fakultas menunjukkan antusiasme dan kesiapan untuk berkontribusi. Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah pembaruan komitmen untuk terus menghidupkan dan mengembangkan seni di Universitas Teuku Umar. Seluruh civitas academica kini menantikan kiprah dan karya nyata dari kepengurusan baru UKM Seni UTU. [Humas]

Teks: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.