
MEULABOH – UTU | Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar berhasil meraih akreditasi ‘Baik Sekali’ dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). Pencapaian ini diumumkan melalui Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif LAMEMBA No. 1339/DE/A.5/AR.10/VII/2024 yang menyatakan bahwa Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar mendapatkan Akreditasi BAIK SEKALI. Dimana sertifikat tersebut berlaku sejak tanggal 05 Juli 2024 sampai 05 Juli 2029.
Akreditasi ini menunjukkan peningkatan kualitas dan komitmen institusi dalam memberikan pendidikan unggul di bidang Manajemen.
Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si, mengucapkan selamat atas capaian ini dan menyatakan bahwa akreditasi tersebut adalah hasil kerja keras tim dosen dan staf administrasi yang solid.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Akreditasi ‘Baik Sekali’ adalah hasil dari kerja keras seluruh tim. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan berkomitmen untuk melahirkan lulusan yang kompeten dan berkualitas dalam bidang Manajemen” ungkapnya.
Lanjutnya, Pencapaian akreditasi ini tidak lepas dari beberapa komponen pendukung, diantaranya adalah ketersediaan SDM yang berkualitas, mulai dari aspek kompetensi, recognisi, jabatan fungsional, serta kegiatan dan luaran Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh Dosen di Prodi S1 Manajemen.
Selain itu dilengkapi dengan adanya kompetensi para tenaga pendidik dan sarana prasarana, banyaknya prestasi akademik dan non-akademik yang diraih oleh para mahasiswa Prodi S1 Manajemen.
Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Hamdi Harmen, SE., M.Si menambahkan bahwa akreditasi ini merupakan bukti pengakuan atas upaya dan komitmen dalam menjaga standar pendidikan tinggi. “Kami akan terus mengembangkan kurikulum, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk memenuhi tuntutan zaman yang semakin kompleks,” jelasnya.
Pencapaian akreditasi ‘Baik Sekali’ ini diharapkan memberikan dorongan besar bagi Program Studi Manajemen dalam menjalankan misinya. Mereka bertekad untuk menghasilkan generasi muda yang kompeten dan berintegritas, siap berkontribusi dalam penyebaran pengetahuan manajemen yang berkualitas dan positif di masyarakat.
Muzakir, S.E., M.Sc Kaprodi S1 Manajemen menegaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan Bapak Rektor Prof Ishak Hasan, dan para civitas akademika UTU. “Komitmen kami untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas, kami juga bertekad dan bekerja keras untuk terus berinovasi serta mengembangkan potensi Prodi S1 Manajemen agar menjadi lebih unggul kedepannya,” kata Muzakir. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri Universitas Teuku Umar Bidang Pariwisata telah resmi berdiri, dengan 6 skema Awal 1. Skema Sertifikasi Okupasi Pemandu Wisata Lokal, 2. Skema Sertifikasi Okupasi Pengatur Wisata Tour Leader, 3. Skema Sertifikasi Okupasi Kepemanduan Museum, 4. Skema Sertifikasi Okupasi Kepemanduan Ekowisata, 5. Skema Sertifikasi Klaster Kepemanduan Wisata Mancing, 6. Skema Sertifikasi Klaster Kepemanduan Snorkeling.
Ketua Pusat Ekowisata Syariah & Ekonomi Kreatif UTU Dr. Izwar, S.Pd.I., M.Pd menyampaikan untuk sampai ke tahap ini tidaklah mudah, banyak hal yang telah dilewati, banyak dukungan yang diterima. atas nama seluruh pengurus Pusdi Ekokraf mengucapkan Terima kasih Kepada Bapak Rektor, Warek selaku Pembina, Ketua LPPM-PMP dan Kabiro atas dukungan yang diberikan sehingga TUK ini berdiri.
Izwar melanjutkan dengan melihat potensi destinasi wisata di Aceh yang terus berkembang, Kita optimis TUK ini dapat proaktif dalam peningkatan kapasistas SDM Pokdarwis khususnya.
Ibu Sri Suryani, S.Pd. MM, Selaku Direktur LSP P3 Pramuwisata Indonesia, sangat mengapresiasi kerja sama dan pendirian TUK ini, apalagi dilihat potensi wisata di Aceh, sudah seharusnya Universitas Teuku Umar melaksanakan ujikom di bidang pariwisata khususnya, dan berharap kerjasama ini dapat berlangsung jangka panjang, serta memberi dampak positif terhadap pengembangan destinasi Wisata di Aceh Khususnya dan Indonesia Umumnya.
Ketua LPPM-PMP UTU, Ibu Ir. Yuliatul Muslimah, M.P., mewakili Rektor Universitas Teuku Umar, menyampaikan bahwa seluruh pimpinan universitas sangat mendukung pengembangan lembaga kompetensi ini. Lembaga ini diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan potensi wisata di kawasan Barat Selatan Aceh yang membutuhkan SDM terampil dan kompeten dalam pengelolaan pariwisata.
Ir. Yuliatul Muslimah, M.P., juga menekankan bahwa tantangan sesungguhnya adalah implementasi dari hasil kesepakatan ini, sehingga berdampak langsung terhadap pengembangan pariwisata di masa mendatang.
Pada kegiatan ini, selain kesepakatan pendirian TUK Mandiri dengan LSP Pramindo juga dilakukan Penanda tanganan MoA antara Universitas Cipta Mandiri (UNCM) dengan LPPM-PMP UTU bidang Tridarma, serta transfer SDM pada kedua Lembaga, Wakil Rektor 2 Universitas Cipta Mandiri (UNCM) Syah Mohd Hadiid Thaariq, M.Si mengharapkan setelah MoA ini, agar implementasi kerjasama khususnya dengan Pusdi Ekokraf dapat segera di tindak lanjuti. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dalam rangka memperkuat pemahaman Jurnalistik Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Universitas Teuku Umar (UTU) lakukan kunjungan ke Redaksi Serambi Indonesia.
UKM Pers UTU disambut Oleh Bukhari M Ali (News Manajer) dan Agus Ramadhan (Wartawan) diruang Redaksi, dalam diskusi pak bukari memberikan semangat untuk UKM agar terus mempertajam penulisan dan analisa berita, jangan sekali-sekali mengcopy right berita orang tanpa membuat kutipan” ujar nya mengingatkan.
Selain copy right berita orang, pak bukari juga mengajak jurnalis mahasiswa untuk menghindari berita-berita sara karena ini dampaknya luas jika kita tidak mengetahui kontek yang jelas” memgingatkan
Setelah pertemuan diruang redaksi, Tim UKM di bawa menginjungi ruang Tolks show, ruang siar radio dan ruang percetakan oleh mas agus wartawan Serambi Indonesi.
Pembina UKM Pers UTU Azhari,M.Ag Menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberikan pemahaman jurnalistik pada mahasiswa ” Saya berharap dengan kinjungan ini, UKM Pers UTU akan lebih tajam dam giat dalam pengembangan organisasi kedepan” Harap Azhari. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dalam rangka silaturahmi sekaligus inisiasi kerjasama Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Teuku Umar beserta jajaran berkunjung ke Pascasarjan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Jum’at (28/6/2024) lalu. Kunjungan ini disambut baik oleh Direktur Pascasarjana USK beserta jajaran.
Pada kegiatan tersebut dibahas rencana FGD Akselerasi pendampingan riset lanjut dan penulisan artikel ilmiah berimpak faktor imternasional pada mahasiswa S3 yang berasal dari Universitas Teuku Umar yang sedang menempuh pendidikan di USK.
Pada kesempatan tersebut Dekan FT UTU Dr. Ir. Irwansyah, ST., M.Eng. IPM menjelaskan maksud inisiasi kerjasama berkenaan peningkatan riset lanjut dan kualitas publikasi mahasiswa S3 asal Universitas Teuku Umar. Hal ini menjadi fokus kegiatan tersendiri dalam upaya peningkatan kapasitas SDM terutama yang bergelar doktoral.
Dikesempatan tersebut juga diutarakan oleh guru besar Universiti Kenagsaan Malaysia, Prof. Ir. Dr. Shahrum Bin Abdulah, memeberikan dukungan sepenuhnya pada kegiatan tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Dr. Hizir Sofyan adalah Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, mendukung sepenuhnya kegiatan pilot projek dimana kerjasama supervisi pembimbingan mahasiswa S3 yang melibatkan guru besar dari universitas luar negeri sebagai promotor pendamping dalam penyelesaian disertasi doktoral.
Sejalan dengan apa yang telah disampaikan di awal diskusi. Prof. Dr. Ir. Husni Husin, MT, IPM, ASEAN.Eng selaku ketua Prodi Doktor Ilmu Teknik juga menyampaikan hal senada dan menekankan bahwa model kerjasama ini bukan hanya diimplementasikan pada bidang keteknikan namun juga pada bidang studi lainnya pada sekolah paska Sarjana Universitas Syiah Kuala.

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar terus memacu upaya peningkatan mutu berkelanjutan untuk mewujudkan target “Melampaui SNDIKTI”. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan UTU adalah dengan memberikan fasilitas kepada program studi yang akan mengajukan akreditasi dan sertifikasi internasional.
“Alhamdulillah, 2 Program Studi Universitas Teuku Umar berhasil memperoleh hibah penguatan mutu dalam bentuk Pendampingan Penguatan Standar Intersional, melalui bantuan fasilitasi pengusulan Akreditasi Internasional khususnya Bidang Kesehatan. dari Kemendikbudristekdikti. Kedua Prodi tersebut yaitu S1 Kesehatan Masyarakat dan S1 Gizi ” ujar Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Akademik, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc.
Adapun tujuan dari hibah ini adalah mempersiapkan program studi dalam penyusunan dokumen evaluasi diri sesuai dengan format lembaga akreditasi internasional yang dituju serta untuk mendorong upaya program studi mengimplementasikan Outcome-based Education (OBE).
“Kedua program studi bidang kesehatan tersebut sedang berusaha untuk meraih akreditasi dari lembaga ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) yang merupakan lembaga akreditasi internasional berasal dari Jerman untuk displin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi.
“Keberhasilan ini menguatkan visi Rektor mengenai academic reputation. Ini adalah keberhasilan Universitas Teuku Umar dalam usahanya membenahi sistem, kurikulum, sarana prasana hingga penjaminan mutu internal” tambah M. Aman Yaman
Lanjutnya, sejak tahun 2023 lalu melalui program strategis peningkatan mutu akademik yang didukung dengan 11 Kebijakan Mutu Rektor UTU, telah mulai membuahkan hasil nyata dari sisi SPME. Sampai tahun 2024, program studi UTU telah berhasil meraih APS BAIK SEKALI dan UNGGUL terutama pada Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
“UTU Bersama 6 Universitas lainnya di Indonesia dipercaya menajalankan program ini terutama bidang Kesehatan yang diwakili oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Gizi,” kata M Aman Yaman
Keberhasilan UTU untuk memperluas jangkauan bantuan sesuai kondisi program studi yang akan mengajukan akreditasi Internasional (Skema B) ini menunjukkan tingkat kepercayaan dari pemerintah terhadap upaya UTU menjalankan SPMI-PPEPP berbasis “PELAMPUAN SNDIKTI” telah berjalan on the track sehingga perlu terus didukung dari setiap komponen implementasinya”.
Hal ini juga membuktikan bahwa UTU telah memiliki kebijakan mutu akademik yang terimplementasi sampai tingkat program studi dan terus dikembangkan agar seluruh program studi mampu melampau SNDIKTI sehingga mampu menerapkan standar internasional baik dalam manajemen internal maupun manajemen akademik dan kurikulum.
Selanjutnya WR1 UTU berharap bawah keberhasilan Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Gizi UTU dipercaya menjalankan program pengusulan akreditasi internasional ini dapat diikuti oleh Fakultas dan program Studi lainnya baik S1 maupun S2 nantinya. “Dalam program ini, kedua program studi akan mendapatkan pendampingan dari tim ahli akreditasi internasional Kemendikbudristekdikti, yang saat ini dilakukan di Fakultas Kedokteran-UNNES, Semarang. Selanjutnya pendampingan tahapan lainnya akan dilanjutkan selama kurun waktu tertentu dalam tahun 2024” terang M. Aman Yaman
Sementara itu Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M. Si, menyatakan kebanggaannya terhadap kinerja mutu UTU saat ini yang telah mulai menunjukkan hasil baik dari peningkatan peringkatan Akreditasi Program Studi menjadi baik sekali dan unggul bahkan sekarang dipercaya untuk mendapatkan pendampingan pengusulan akreditasi internasional. Bila program mutu ini terrus didukung oleh seluruh pihak, maka hal ini akan menjadi modal besar mengangkat level UTU menjadi PT bermutu yang akan setara dengan PT terkemuka lainnya dalam waktu singkat.
Rektor UTU mengucapkan selamat kepada jajaran pimpinan FKM melalui program studi Kesehatan Masyarakat dan Gizi atas prestasi ini, semoga dapat menjadi inspirasi bagi Fakultas dan program studi lainnya untuk terus meningkatkan mutu melalui SPMI-PPEPP guna meraih SPME Unggul dan akreditasi internasional nantinya.

MEULABOH – UTU | Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) terkait revisi kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 25 sampai 26 Juni 2024, bertempat di Ruang Rapat Senat dan Aula Iskandar Muda, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.
Kegiatan tersebut diikuti oleh para dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian dan sejumlah dosen di lingkup Fakultas Pertanian UTU. Kegiatan FGD menghadirkan narasumber yaitu Ibu Prof. Dr. Ir. Yuliani Aisyah, S.TP., M.Si., dari Departemen Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala sekaligus menjabat sebagai reviewer kurikulum di Universitas Syiah Kuala dan Ketua Asosiasi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) cabang Provinsi Aceh. Turut hadir pada pembukaan acara, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, M.Si. dan Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian, Dr. Irvan Subandar, S.P., M.P.
Rusdi Faizin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kurikulum sebagai perangkat pendidikan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, serta kurikulum juga termasuk amanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEK yang dituangkan dalam capaian pembelajaran lulusan melalui rumusan kompetensi.
“Hal ini nantinya akan dicapai oleh lulusan pada program studi yang menjadi standar kompetensi lulusan, CPL juga perlu disesuaikan untuk tiap matakuliah wajib maupun pilihan pada program studi maupun fakultas,” kata Dekan
Sementara Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Teuku Umar, Lia Anggraeni, SP., M.Sc menyebutkan bahwa kurikulum PS THP sudah memasuki tahun pemberlakuan yang ke 4 tahun, sehingga perlu untuk dilakukan peninjauan kembali kurikulum dan peremajaan baik mata kuliah, bobot sks, hingga penentuan CPL, dan CPMK yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang teknologi hasil pertanian.
“Sehingga nantinya, kurikulum yang baru bisa menjadi penentu lahirnya sarjana-sarjana teknologi pertanian yang mempunyai sikap, kemampuan kognitif, dan psikomotorik yang siap dipakai dalam dunia kerja,” kata Lia Anggraeni
Prof. Yuliani Aisyah dalam paparannya menyampaikan, secara garis besar penyusunan kurikulum meliputi, perumusan profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, dan matriks capaian pembelajaran. Pengembangan kurikulum Pendidikan Tinggi sesuai dengan KKNI dan SN DIKTI pendekatan OBE sesuai dengan Permendikbudristek No. 53 tahun 2023, hal-hal yang perlu diperhatikan terkait CPL, kuantitas CPL yang tidak perlu terlalu banyak serta pembobotan CPL.
Untuk memudahkan dalam pengukuran setiap aspek, dapat dibantu dengan membuat portofolio OBE disetiap mata kuliah yang mencakup capaian pembelajaran lulusan (CPL), Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), matriks kesesuaian CPL-CPMK-PL, kriteria dan standar penilaian, bobot penilaian, kumpulan soal tugas, kuis dan ujian.
Narasumber juga menambahkan yang menjadi salah satu elemen penting dalam pengukuran CPL dan CPMK yaitu unit evaluasi, terkait dengan pengukuran sikap, pengukuran pengetahuan, dan pengukuran keterampilan, sehingga nantinya seluruh komponen penilaian akan termuat dalam transkip nilai setiap mata kuliah. Parameter lain yang tidak kalah penting adalah ekuivalensi mata kuliah. Ekuivalesi mata kuliah diperlukan jika terdapat perubahan pada mata kuliah, yang meliputi penghapusan mata kuliah, penambahan mata kuliah, pengurangan SKS dan penambahan SKS.
Tindak lanjut dari kegiatan FGD ini berupa perbaikan draft kurikulum, audiensi dengan stakeholder yang menjalin kerja sama dengan Prodi Teknologi Hasil Pertanian. Sehingga nantinya akan tersusun menjadi buku kurikulum yang dapat diimplementasikan dalam waktu dekat. (Humas UTU)

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Penyusunan Laporan Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Semester 1 Tahun 2024, di Medan, 4-6 Juli 2024.
FGD ini melibatkan unsur pimpinan di lingkungan kampus UTU, tim penyusun dokumen transformasi PTN serta sejumlah tim pendampingan dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Kegiatan yang menitikberatkan pada mekanisme usulan revisi kegiatan, dan mekanisme penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan PR-PTN serta koordinasi penyusunan laporan.
Hadir dari Universitas Teuku Umar Wakil Rektor II Prof Dr Nyak Amir, M.Pd, Wakil Rektor III H. Ibrahim Laweung HS, AMK., SKM., MNSc, Kabiro Umum dan Keuangan, Zulfirman, SE., M.Si dan sejumlah pejabat lainnya.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan output dari 5 dokumen yang telah disusun sebelumnya dalam proses pendampingan, kami sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada narasumber dan tim pendampingan dari USK yang telah berhadir dan mendampingi proses penyusunan laporan progrsm revitalisasi PTN untuk kebutuhan transformasi menuju PTN BLU,” kata Wakil Rektor III UTU Ibrahim Laweung
Lanjutnya pelaksanaan FGD ini merupakan lanjutan dari beberapa kali FGP pendampingan dari USK, serta bentuk keseriusan UTU dalam upaya mendorong peningkatan status menuju PTN-BLU. Pada FGD ini menghadirkan narasumber utama Wigit Jatmiko dari Setditjen Diktiristek agar dapat memberikan penjelasan kepada civitas akademika, alasan kenapa UTU harus menjadi PTN-BLU serta bagaimana perspektif UTU kedepan setelah melakukan perubahan status perguruan tinggi.
Dengan adanya pendampingan dan penguatan yang diberikan oleh tim USK perlu untuk didengarkan sehingga ketika melangkah menuju PTN-BLU, dosen dan tenaga kependidikan akan memiliki kesamaan pandangan serta tekat untuk mewujudkannya sehingga UTU dapat terus berakselerasi menjadi kampus unggul dan berdaya saing.
“Kita menargetkan di tahun 2024 ini UTU bisa bertransformasi menjadi PTN BLU dan akan meningkatkan pelayanan Tridharma kepada Masyarakat,” Sambung Prof Nyak Amir
Adapun tim dari USK dipimpin oleh Wakil Rektor II Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Marwan, S.Si., M.Si, Kepala Kantor Audit Internal USK Prof Dr.Ir, Suhendrayatna M.Eng, Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK, Dr. Syaifullah Muhammad ST., M.Eng dan tim lainnya.
Dalam kesempatan berbeda Wakil Rektor II USK Prof. Marwan menyebutkan bahwa UTU memiliki sumberdaya yang mumpuni, baik dosen maupun staf tendik yang luar biasa gesit dan meyakini apa yang sedang diperjuangkan akan segera terwujud.
Prof. Marwan juga mengatakan bahwa perubahan UTU menjadi PTN BLU merupakan sebuah keharusan. Beliau menambahkan bahwa jika nanti UTU menjadi PTN BLU akan membuat UTU menjadi lebih lincah bergerak terutama dalam tata kelola keuangan dan mendapatkan sumber pendanaan diluar uang kuliah tunggal (UKT).
Prof Marwan berpesan agar setiap pendapatan yang didapat nanti harus dimasukan ke dalam daftar tarif layanan BLU yang ada di Kampus UTU. “Insya Allah target kita 26 Agustus 2024 nanti proposal perubahan transformasi UTU menjadi PTN BLU dapat kita submit,” pungkasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar kembali mencatatkan prestasi membanggakan sehingga membuahkan penghargaan terkait dengan Indeks Kinerja Utama (IKU) PTN Satker (Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja) Tahun 2023 terbaik untuk IKU 3 yaitu dosen berkegiatan di luar kampus.
Untuk IKU PTN Satker, UTU yang saat ini dipimpin Prof. Dr. Ishak Hasan, MSi berhasil meraih pencapaian pertumbuhan dengan poin 33,51. Sementara kategori keunggulan IKU PTN Satker, lembaga pendidikan tinggi negeri kebanggaan Bumi Teuku Umar ini menduduki peringkat 1 untuk IKU 3 dari seluruh PTN Satker di Indonesia
Pemberian penghargaan capaian IKU PTN diukur dari delapan indikator kinerja utama yang ditetapkan lewat keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 3/M/2021 tentang IKU PTN dan LLDikti.
Hasil akhir penilaian IKU telah melalui proses validasi dan verifikasi yang cukup ketat disampaikan melalui Kepdirjen Nomor 110/E/KPT/2024 tentang Penghargaan Capaian IKU PTN Tahun 2023.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si mengatakan capaian yang didapat oleh UTU berkat kerja keras, kerja cerdas serta kerja tuntas dari seluruh jajaran pimpinan dan sivitas akademika UTU. “Alhamdulillah, UTU meraih prestasi yang membanggakan dalam pencapaian IKU Liga PTN Satker dengan meraih dana insentif sebesar 2,8 Milyar, dan UTU juga berhasil meraih juara 1 IKU 3 untuk kategori PTN Satker dan berhak membawa pulang insenstif sebesar 500 juta rupiah,” kata Prof Ishak Hasan.
Atas capaian tersebut, penghargaan diberikan kepada UTU, dalam bentuk dukungan operasional penyelenggaraan pendidikan dengan nilai insentif total mencapai Rp.3,3 Milyar, meningkat dari tahun lalu yang mencapai 3,1 Milyar. “Semoga harmoni kebersamaan yang telah terjalin dan terjaga dengan baik selama ini, dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan demi kepentingan kemajuan UTU di masa depan,” ujar Rektor
UTU terus berupaya meningkatkan pencapaian IKU dari tahun ke tahun. “Prestasi ini merupakan bonus berkat kemitraan dan sinergi yang kuat dari sivitas akademika,” jelas Prof Ishak Hasan
Rektor menjelaskan, sejak tiga tahun terakhir, UTU secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Untuk diketahui, Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan salah satu kebijakan Kemendikburistek turunan dari program Kampus Merdeka yaitu mengenai Pendanaan untuk Perguruan Tinggi. Artinya melalui proses pelaksanaan Merdeka Belajar, maka disalurkan dana insentif untuk menunjang proses tersebut.
Namun, dana insentif ini tidak serta merta akan diterima oleh semua perguruan tinggi di tanah air. Hanya untuk PTN yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Yakni memenuhi telah mencapai Indikator Kinerja Utama atau IKU.
Terdapat 8 indikator kinerja utama sebagaimana yang termaktub dalam keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan LLDIKTI.
Adapun kedelapan Kriteria atau Indikator Kinerja Utama tersebut adalah 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia 7. Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif 8. Program Studi Berstandar Internasional.
Indikator-indikator ini kemudian menjadi standar, sebab perguruan tinggi yang mampu memenuhinya akan mendapat predikat sebagai perguruan tinggi terbaik. Selain itu akan berpeluang untuk mendapatkan persentase pemberian BOPTN yang lebih besar dibanding perguruan tinggi yang belum mencapai IKU. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Akademisi dari Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar gelar kegiatan “Sosialisasi dan Edukasi Pemanfaatan Teknologi Bubu Ikan Karang Ramah Lingkungan Berbasis Sumber Daya Lokal” kepada nelayan tradisional Lhok Meureubo yang bertempat di Balai Pertemuan Desa Ujong Drien, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat pada hari Jum’at 05 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang lulus dan didanai oleh Kemendikbud Ristekdikti tahun 2024. Sosialisasi ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Panglima Laot Lhok Meureubo Zuraimi, Perangkat Desa Ujong Drien Abdul Rahman, Fachrurozi Amir, S.Pi., M.Si selaku teknisi lapangan dari DKP Aceh Barat. Juga turut hadir Ketua dan Anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jaya Bersama, KUB Sepakat, KUB Nelayan Mandiri, KUB Kuala Meureubo, dan Nelayan Bubu.
Beberapa mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Perikanan FPIK UTU juga dilibatkan pada kegiatan PkM ini. Keterlibatan mahasiswa/i adalah untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU-2) kampus, yaitu mahasiswa beraktivitas diluar kampus atau disebut dengan kegiatan Magang MBKM Program Pengabdian kepada Masyarakat.
Dalam sambutannya, Abdul Rahman selaku Perangkat Desa Ujong Drien sangat berterimakasih dan mengapresiasi kegiatan ini. “Ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi nelayan kami, teknologi terbaru yang akan dikenalkan semoga bisa meningkatkan produksi hasil tangkapan kami kedepan” ungkap Abdul Rahman.
Afdhal Fuadi, S.Pi., M.Si selaku ketua tim Pengabdian memaparkan bahwa bubu inovasi ini memiliki keunggulan, yaitu penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan untuk menarik perhatian ikan agar masuk ke dalam bubu, seperti penggunaan rotan, batang pohon pinang, daun pinang dan daun kelapa. Penggunaan atraktor tersebut dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan khususnya ikan demersal dan ikan karang. Ikan akan menganggap bahwa bahan alami tersebut sebagai tempat mencari makan atau tempat berlindung, sehingga akan banyak ikan yang berkumpul disekitaran bubu yang pada akhirnya masuk dan terjebak didalamnya.
“Kegiatan pengabdian serupa juga sudah pernah kami lakukan diluar Perairan Aceh Barat, namun saat ini kami memang memfokuskan kegiatan PkM ini di Perairan Aceh Barat, khususnya Desa Ujong drien, untuk memajukan gampong sendiri dulu baru daerah lain,” terangnya.
Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dan dipenuhi dengan diskusi yang sangat interaktif dengan kelompok nelayan. “Penggunaan atraktor pada bubu belum pernah kami lakukan, ini merupakan suatu percobaan yang semoga hasil tangkapannya dapat lebih benyak dari bubu kami saat ini” ujar salah seorang nelayan. “kami juga mengharapkan kedepannya ada sebuah teknologi yang dapat membuat kegiatan penangkapan lebih efisien, sehingga kami tidak lagi mengeluarkan banyak tenaga ketika melaut” ungkap nelayan lainnya.
Tim PkM FPIK UTU akan menyelanggarakan kegiatan pengabdian selama 3 bulan terhitung sejak Juli hingga September kedepan. Sebelumnya kegiatan pengabdian ini dimulai dengan koordinasi atau persiapan kegiatan dengan Panglima Laot dan Nelayan Tradisional. Kemudian Sosialisasi dan Edukasi yang dilaksanakan pada hari ini. Selanjutnya akan dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pembuatan Qanun (peraturan pemanfaatan dan perawatan Bubu ikan karang) dan Workshop pelatihan pembuatan bubu ikan karang ramah lingkungan Berbasis Sumber daya Lokal serta pengoperasiannya. Kegiatan terakhir ditutup dengan Monitoring dan Evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan permasalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah nelayan tradisional Lhok Meureubo semakin terbuka dan mau ikut mencoba menerapkan bubu ramah lingkungan ini. Karena pada dasarnya bubu ikan karang merupakan alat tangkap yang populer dan banyak digunakan oleh nelayan setempat. Penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan dan lebih efektif tentunya akan meningkatkan hasil tangkapan dan perekonomian.
Afdhal selaku ketua tim PkM juga berharap kegiatan workshop perakitan bubu ramah lingkungan pada sesi selanjutnya akan diikuti lebih banyak lagi nelayan, sehingga jika kegiatan PkM telah selesai, setiap nelayan tetap dapat membuat bubu ikan ramah lingkungan ini dengan mandiri. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Menindalanjuti rencana kerjasama antara Aceh dan Federasi Rusia, Rektor Universitas Teuku Umar Prof Dr Ishak Hasan, M.Si bersama Rektor USK dan Unimal melakukan kunjungan kerja ke negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut, tepatnya ke Kota Kazan, ibukota Republik Tatarstan yang merupakan negara bagian dari Federasi Rusia, Rabu, 27 Juni 2024 lalu.
Kunjungan pendidikan tersebut dipimpin oleh Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar yang turut didampingi Wakil Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Rusia Barlian Helmy, Staf Senior Wali Nanggroe Aceh Dr. Muhammad Rafiq dan Staf Khusus Wali Nanggroe Dr. Rustam Effendi.
Dalam kunjungan tersebut, Universitas Teuku Umar turut menjajaki kerja sama dengan kampus terbesar di Kazan, Republik Tartarstan, Rusia, yaitu Kazan Federal University (KFU). Kerja sama tersebut menjadi bagian diplomasi pendidikan antara Provinsi Aceh dengan Rusia yang telah dirintis oleh Lembaga Wali Nanggroe sejak 2023 lalu.
Rektor UTU Prof Ishak Hasan menyambut baik kolaborasi ini, berharap kerjasama kedua kampus dapat segera diimplementasikan secepatnya secara komprehensif.
Prof Ishak Hasan yang turut di dampingi Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kerjasama Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc, Kabiro Umum dan Keuangan, Zulfirman, M.Si menyebutkan peluang kerja sama antara UTU dan KFU di antaranya mencakup pengembangan proyek penelitian bersama; penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan ilmiah bersama seperti kursus, konferensi, seminar, simposium, atau kuliah; pertukaran akademik dan ilmiah; pertukaran mahasiswa; pertukaran publikasi dan informasi lain yang memiliki kepentingan bersama; serta pengembangan proyek pendidikan bersama termasuk pengembangan dan implementasi program-program pendidikan.
Prof Ishak menuturkan, pemerintah Indonesia saat ini membuka kesempatan yang lebih luas bagi perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program Double Degree dengan berbagai perguruan tinggi asing. Selain itu, berbagai skema beasiswa yang telah tersedia juga memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan eksposur internasional melalui kegiatan pertukaran selama satu atau dua semester dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah.
Untuk diketahui, Republik Tatarstan adalah salah satu wilayah otonomi di Rusia yang diberikan kewenangan penuh dalam melakukan pengelolaan pemerintahannya. Kazan merupakan kota ketiga terbesar di seluruh Federasi Rusia, setelah Moscow dan St Petersburg.
Sementara itu, Wakil Rektor bidang Teknologi Migas dan Geosains KFU Prof Danis Nurgaliev, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Wali Nanggroe, beserta pimpinan universitas di Aceh, yang telah berinisiatif membangun kerjasama dengan pihaknya.
“Inisiatif yang telah dilakukan oleh Wali Nanggroe Aceh sejak 2022 telah mulai memiliki hasil seperti saat ini,” kata Prof Danis.
Prof Danis menyatakan bahwa KFU saat ini bukan saja telah berkembang menjadi kampus terbaik di Kazan, tetapi salah satu terunggul di Rusia. Didirikan pada 1804 oleh Kaisar Alexander I, kampus yang sempat kuliah hukum pendiri negara Uni Soviet, Vladimir Lenin, ini telah menjadi kampus negara, yang bernama Kazan Federal University sejak 2010.
“Selama 14 tahun sejak 2010, KFU telah mengembangkan 600 program studi untuk S1, S2, dan S3, baik untuk bidang sains, fisika, matematika, IT, maupun bidang ilmu sosial-humaniora. Kampus ini juga menyelenggarakan pendidikan pra-kuliah seperti kursus bahasa Rusia. Sejak 1977, KFU telah menerima mahasiswa internasional dan saat ini telah telah ada 12.500 mahasiswa asing dari total 52 ribu mahasiswa,” papar Prof Danis.
Untuk Indonesia sendiri telah ada 77 mahasiswa yang berkuliah di kampus yang memiliki rangking 38 dunia untuk Teknik Perminyakan, 98 dunia untuk pendidikan dan pelatihan, dan 101-150 dunia untuk bidang linguistik ini. Adapun untuk kerja sama dengan kampus di Indonesia, KFU telah menandatangani memorandum dengan Universitas Islam K.H. Ruhiat, Cipasung; STIA Al-Falah, Bandung; STIA Miftahul Huda, Subang; Universitas Malikussaleh; dan Universitas Syiah Kuala. (Humas UTU).