MEULABOH – UTU Desa Drien Rampak, yang terletak di Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, menghadapi permasalahan serius dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Sebagai bagian dari upaya untuk membantu desa ini dalam menangani masalah tersebut, Universitas Teuku Umar melalui Pusat Studi Politik Agro-Maritim mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri oleh seluruh pengurus Pusat Studi Politik Agro-Maritim yaitu Dr. Ikhsan M.I.P., sebagai ketua, dan anggota terdiri dari Dr. Vellayati Hajad, M.A., Dr. Akmal Saputra, M.A, Yeni Sri Lestari, M.Soc. Sc, Ikhwan Rahmatika Latif, M.I.P, dan Fadli Afriandi, M.A. serta melibatkan mahasiswa yaitu Resti Aulia dan Karina Cibro.
Permasalahan pengelolaan sampah di Desa Drien Rampak telah menjadi perhatian serius. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsumsi, volume sampah rumah tangga terus bertambah, namun kesadaran dan sarana pengelolaan sampah di desa ini masih terbatas. Akibatnya, sampah sering menumpuk dan mencemari lingkungan sekitar, yang berdampak buruk bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat setempat.
Dalam acara ini, hadir Ketua Pusat Studi Politik Agro-Maritim Universitas Teuku Umar, Dr. Ikhsan M.I.P., yang menyampaikan sambutannya dengan menggarisbawahi bahwa isu pengelolaan sampah adalah permasalahan yang melibatkan berbagai aspek, termasuk aspek politik. “Permasalahan sampah ini adalah masalah bersama yang perlu kita tangani secara kolektif. Sampah bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga soal politik, yang membutuhkan political will dari semua pihak,” ucapnya. Dengan kata lain, diperlukan dukungan dari pemerintah, komunitas, dan masyarakat umum untuk memastikan penanganan sampah yang efektif.
Selain Dr. Ikhsan, sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Akmal Saputra, M.A., yang mewakili pihak Pusat Studi Politik Agro-Maritim Universitas Teuku Umar. Ia mengapresiasi kemitraan yang terjalin dengan Desa Drien Rampak, yang memiliki potensi besar untuk menjadi contoh dalam pengelolaan sampah di tingkat desa. Dr. Akmal menyampaikan bahwa kesuksesan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari masyarakat setempat. “Kami berharap, melalui program ini, Desa Drien Rampak dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah mandiri yang berkelanjutan,” tuturnya.
Sambutan hangat juga diberikan oleh Kepala Desa Drien Rampak, yang menyatakan rasa terima kasihnya atas perhatian dari Universitas Teuku Umar terhadap masalah yang dihadapi oleh desanya. Ia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi perubahan dalam cara masyarakat melihat dan mengelola sampah. “Desa kami sangat membutuhkan solusi yang nyata dalam mengatasi masalah sampah. Kami berterima kasih atas kehadiran Universitas Teuku Umar dan berharap kolaborasi ini dapat terus berjalan,” ungkapnya.
Kegiatan ini mengundang pemateri dari Gerakan Peduli Lingkungan, Fajar Oza Pratama, yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan sampah organik. Fajar menyampaikan pelatihan mengenai teknik pengelolaan sampah organik dengan metode home decomposer. Teknik ini menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat untuk memproses sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Dalam pelatihannya, Fajar menjelaskan langkah-langkah dasar pengomposan, termasuk pemilahan sampah, pencampuran bahan organik, hingga perawatan kompos.
“Metode home decomposer adalah salah satu cara sederhana namun efektif untuk mengurangi sampah organik. Selain itu, kompos yang dihasilkan bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan rumah,” jelas Fajar. Peserta pelatihan, yang sebagian besar terdiri dari pemuda Desa Drien Rampak, tampak antusias mendengarkan dan mengikuti praktik langsung yang disampaikan oleh Fajar.
Salah satu target utama dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan kelompok pemuda di Desa Drien Rampak agar mereka mampu menjalankan program pengelolaan sampah secara mandiri. Dalam jangka panjang, diharapkan mereka dapat memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk membangun branding Desa Drien Rampak sebagai Desa Mandiri Sampah. Dengan demikian, desa ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Aceh Barat dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kegiatan pengabdian ini dirancang sebagai rangkaian program yang komprehensif. Selain pelatihan, terdapat program edukasi yang mencakup pengenalan teknik pemilahan sampah, pengomposan, dan daur ulang. Kegiatan edukasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya, sehingga mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir (TPA). Program edukasi ini akan dilanjutkan dengan kampanye branding Desa Mandiri Sampah yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Tidak hanya memberikan pelatihan dan edukasi, program ini juga bertujuan membentuk komunitas mandiri sampah di tingkat desa. Komunitas ini akan menjadi penggerak utama dalam implementasi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pembentukan komunitas mandiri sampah diharapkan dapat memastikan efektivitas operasional program ini di tingkat lokal. Komunitas ini akan mendapatkan pendampingan langsung dari tim Pusat Studi Universitas Teuku Umar, serta bantuan dalam menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan, baik dari sektor pemerintah maupun swasta.
Program pengabdian ini menjadi lebih menarik karena melibatkan kampanye branding yang memperkenalkan Desa Drien Rampak sebagai Desa Mandiri Sampah. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat identitas desa sebagai daerah yang mandiri dalam pengelolaan sampahnya. Harapannya, dengan adanya branding ini, Desa Drien Rampak dapat menarik perhatian masyarakat luas, serta mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan di desa tersebut.
Dalam sesi diskusi, beberapa warga desa menyampaikan pandangan mereka tentang pentingnya mengubah kebiasaan masyarakat dalam menangani sampah. Salah satu peserta, Arif (27), menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman baru mengenai sampah. “Selama ini, kami hanya tahu sampah itu dibuang begitu saja. Namun, melalui pelatihan ini, kami belajar bahwa sampah bisa dikelola dan dimanfaatkan. Ini benar-benar membuka wawasan kami,” ujar Arif.
Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di desa melalui pengembangan industri kecil berbasis pengolahan sampah. Misalnya, beberapa produk daur ulang seperti kompos organik, kerajinan tangan dari bahan bekas, atau produk-produk ramah lingkungan lainnya dapat dipasarkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Ikhsan menambahkan, “Kegiatan seperti ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Kami berharap Desa Drien Rampak dapat terus melanjutkan inisiatif ini dan menjadi teladan bagi desa-desa lain di sekitar Aceh Barat.”
Program pengabdian ini akan terus berlanjut melalui pendampingan dan evaluasi secara berkala dari Pusat Studi Politik Agro-Maritim Universitas Teuku Umar. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan Desa Drien Rampak dapat menerapkan metode pengelolaan sampah yang efektif secara berkelanjutan. Pendampingan ini juga diharapkan dapat memperkuat komitmen masyarakat desa dalam menjalankan program pengelolaan sampah, sehingga dapat tercipta desa yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Kesuksesan program ini tentu membutuhkan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan yang kuat, Desa Drien Rampak diharapkan mampu mewujudkan visinya sebagai Desa Mandiri Sampah yang menjadi contoh dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas di Aceh Barat.
MEULABOH – UTU | Sebanyak 518 mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) telah berhasil mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UTU Unggul, sebagai bagian dari upaya universitas dalam meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran praktis di luar kampus dan memperkuat kualitas lulusan agar siap bersaing di dunia kerja.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si, menekankan pentingnya program MBKM sebagai langkah strategis mencetak lulusan yang kompetitif. “MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan, baik melalui magang, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, maupun kewirausahaan. Ini sejalan dengan visi UTU menjadi universitas yang unggul dan berdaya saing global,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I, Dr. M. Aman Yaman, M. Agric. Sc., memaparkan bahwa pelaksanaan program MBKM ini sangat berpengaruh pada pencapaian IKU perguruan tinggi dan peningkatan respon PEMUTU untuk persiapan Re Akreditasi. Alhamdulillah dengan kegiatan MBKM UTU Unggul data treshold PEMUTU telah memenuhi standar. Salah satu indikator penting adalah peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti program MBKM, yang dinilai sangat bermanfaat untuk pengembangan kompetensi melalui pengalaman belajar aplikatif.
Dalam pelaksanaannya, program MBKM UTU Unggul terbagi dalam beberapa kegiatan utama. Sebanyak 241 mahasiswa terlibat dalam Magang/Praktik Kerja, 176 mahasiswa mengikuti kegiatan Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik. Selain itu, 29 mahasiswa berpartisipasi dalam Kegiatan Wirausaha, dan 51 mahasiswa mengikuti program Pertukaran Pelajar. Program Penelitian/Riset melibatkan 12 mahasiswa,
sedangkan Studi/Proyek Independen diikuti oleh 7 mahasiswa. Terakhir, 2 mahasiswa turut serta dalam kegiatan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan. Program studi S1 Kesehatan Masyarakat menjadi yang terbanyak mengirimkan peserta, dengan jumlah 145 mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan MBKM.
Pada kesempatan yang sama, Korpus MBKM UTU, Al Munawir, S.Si., M.Sc., menjelaskan bahwa mahasiswa diberikan kebebasan memilih kegiatan MBKM yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, seperti magang, KKN Tematik/ Membangun Desa, studi independen, atau penelitian.
“Alhamdulillah ada peningkatan jumlah mahasiswa MBKM pada semester ini, dengan kegiatan MBKM UTU Unggul ini mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu di kampus tapi juga mendapatkan wawasan dan pengalaman di luar kampus untuk dapat meningkatkan kompetensi lulusan yang memiliki daya saing yang tinggi sekaligus keterampilan praktis yang kuat” ujarnya.
Program MBKM UTU Unggul ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan IKU UTU serta mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang adaptif dan mampu bersaing di dunia kerja yang terus berkembang. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan serta memastikan dosen memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan industri perikanan budidaya, TUK FPIK Universitas Teuku Umar melakukan program Uji Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Budidaya Perikanan bagi dosen di prodi akuakultur.
Program ini diinisiasi oleh prodi akuakultur sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perikanan melalui pendidikan yang unggul dan berbasis keahlian.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (9/10/2024) ini diikuti oleh sepuluh dosen prodi akuakultur. Tujuan utama dari program ini adalah memastikan dosen memiliki pengetahuan serta keahlian praktis yang memadai di bidang budidaya perikanan, yang sejalan dengan perkembangan teknologi terbaru serta kebutuhan pasar.
Dalam sambutannya, Mahendra, Ketua TUK FPIK UTU menyatakan bahwa sertifikasi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah penting dalam menjamin kualitas pengajaran di perguruan tinggi. “Dengan adanya sertifikasi ini, kami memastikan bahwa para dosen tidak hanya menguasai aspek teoretis, tetapi juga memiliki kemampuan praktik yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran mahasiswa. Pada akhirnya, ini akan berdampak pada kualitas lulusan yang siap bersaing di industri perikanan yang semakin kompetitif,” ujarnya.
Sementara itu Yusran Ibrahim, Ketua prodi akuakultur, menyampaikan bahwa Uji kompetensi ini mencakup berbagai aspek mulai dari teknik budidaya ikan modern, manajemen lingkungan budidaya, hingga pemanfaatan teknologi terkini dalam budidaya perikanan. Program ini juga dirancang untuk mendorong inovasi di kalangan dosen, agar mereka mampu menciptakan solusi yang aplikatif di bidang perikanan, baik dari segi teknologi, pengelolaan sumber daya, hingga kebijakan.
Program ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara akademisi dan lembaga sertifikasi nasional. Sertifikasi ini tidak hanya bermanfaat bagi dosen, tetapi juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri perikanan nantinya, yang pada akhirnya memberikan kontribusi signifikan kualitas SDM perikanan nasional,” tutup Yusran Ibrahim.
Dalam pelaksanaannya, TUK FPIK UTU menugaskan empat asesor metodologinya yaitu 1) Mahendra, 2) Afrizal Hendri, 3) Sufal Diansyah, 4) Zulfadhli, untuk memvalidasi portofolio para peserta dan wawancara. Program ini bekerja sama dengan LSP-KP dan BNSP. Sertifikat yang diterbitkan nantinya diakui secara nasional, dan diharapkan menjadi standar kompetensi bagi dosen di seluruh Indonesia.
Program Studi Akuakultur UTU adalah institusi yang berdedikasi untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang perikanan budidaya. Dengan program-program pendidikan berbasis riset dan praktik langsung, kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi masa depan sektor perikanan budidaya Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Tempat Uji Kompetensi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU Kabupaten Aceh Barat Kontak: 08526075838. (Humas UTU)
MEULABOH – UTU | ICON 4th Annual Industrial Competition National sebuah ajang kompetisi tahunan bergengsi yang menjadi platform bagi mahasiswa teknik industri dari seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan akademis dan inovatif mereka di bidang industri. Acara yang digelar di kampus Universitas Teuku Umar selama 4 (empat) hari berlangsung dengan sukses, dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai universitas ternama di Indonesia yang bersaing dalam beberapa kategori lomba terkait teknik industri.
Kompetisi ini menguji kemampuan peserta dalam menghadapi berbagai tantangan industri melalui lomba studi kasus, desain poster, serta pengembangan solusi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini. ICON 4th Annual dirancang untuk menumbuhkan kreativitas, kemampuan analisis, serta kolaborasi antar mahasiswa teknik industri dalam mencari solusi terbaik untuk berbagai persoalan yang dihadapi oleh sektor industri nasional.
Ketua panitia ICON the 4th Annual Industrial Competition National Rahmat Satya,dalam sambutannya menyampaikan suatu kehormatan bagi kami untuk menyelenggarakan acara ini, yang bertujuan untuk mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia, Ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat dan keterampilan mereka di bidang industri. Kami berharap melalui kompetisi ini, peserta dapat saling berbagi ide, memperluas jaringan, dan mempersiapkan diri untuk tantangan dunia industri yang semakin kompetitif.
Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Teuku Umar (HMTI UTU) Dimas Pramudia, dalam sambutannya, juga menyampaikan bahwa kesuksesan acara ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh panitia serta dukungan berbagai pihak, termasuk para dosen, sponsor, dan rekanan industri.
“Kami sangat bangga dapat menyelenggarakan ICON 4th Annual dengan partisipasi yang luar biasa dari mahasiswa/i berbakat di seluruh Indonesia. Melalui ajang ini, kami berharap para peserta dapat terus mengembangkan kemampuan mereka, dan siap berkontribusi bagi kemajuan industri nasional,” ujarnya.
Selain menjadi ajang kompetisi, ICON 4th Annual juga menghadirkan berbagai sesi seminar dan diskusi yang melibatkan para praktisi dan ahli di bidang teknik industri. Sesi ini memberikan wawasan baru kepada para peserta mengenai tren dan perkembangan terbaru di dunia industri, sekaligus membuka peluang untuk menjalin networking dengan para profesional.
Pemenang dari setiap kategori lomba mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dan hadiah menarik, serta kesempatan untuk memperkenalkan solusi inovatif mereka kepada perwakilan industri yang hadir.
Kesuksesan ICON 4th Annual Industrial Competition National ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa teknik industri di seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka di bidang industri.
Acara ini juga memperkuat posisi HMTI UTU sebagai salah satu penyelenggara kegiatan akademis dan inovatif terdepan di Sumatera, yang turut berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang siap bersaing di kancah industri nasional dan internasional. (Humas UTU).
Meulaboh, UTU – Sebanyak 50 orang mahasiswa Teknik Mesin UTU mengikuti pelatihan Software Computer-Aided Design (CAD) 3D yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Teuku Umar (HMM-UTU). Pelatihan ini berlangsung dari tanggal 4 sampai dengan 6 Oktober 2024, dengan tujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang desain.
Pada sesi pembukaan di Aula Cut Mutia Kampus UTU, dihadiri oleh Ketua Jurusan Teknik Mesin Dr. Pribadyo, ST., MT, Ketua BEM FT dan Ketua DPM FT juga para Ketua-ketua Himpunan Jurusan yang ada di Fakultas Teknik. Pelatihan dibuka oleh Wakil Dekan I FT UTU Ibu Ir. Cut Suciatina Silvia, ST., MT., IPM. Dalam sambutannya ibu Cut Suciana menyampaikan apresiasi atas terlaksananya pelatihan Auto CAD, dimana pelatihan ini merupakan upaya untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan industri 4.0.
Selain itu dengan pelatihan ini diharapkan para peserta nantinya dapat menerapkan ilmunya yang didapat hingga akhir perkuliahan di Teknik Mesin serta dapat mengaplikasikan softwrae Auto CAD dengan lancar karena software Auto CAD akan terus digunakan selama perkuliahan dan bahkan sampai waktu Tugas Akhir nantinya, ujar Ir. Cut Suciatina.
Sementara itu, Iskandar selaku ketua HMM UTU menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, dimana para peserta diberikan materi yang meliputi pengenalan dasar CAD 3D, pembuatan desain menggunakan perangkat lunak CAD dalam hal ini menggunakan Fusion 360 yang dibimbing langsung oleh Bapak Syurkarni Ali, ST., MT., CIIQA yang sangat kompeten dalam bidang ini.
Dalam pelaksanaannya selama pelatihan berjalan para peserta mengikuti sesi-sesi pelatihan dengan antusias, memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya kepada instruktur berpengalaman. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan menambah keterampilannya dalam bidang desain. “Kami sangat berterima kasih kepada panitia dan instruktur yang telah memberikan pelatihan ini. Pada akhir pelatihan, nantinya para peserta diberikan sertifikat sebagai bukti keahlian mereka dalam bidang CAD 3D.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Dr. Pribadyo, ST., MT, berharap agar para mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam proses pembelajaran di perkuliahan. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa khususnya di Prodi Teknik Mesin dan sebagai bekal bagi mahasiswa untuk lebih siap menghadapi dunia kerja nantinya,” tutup Dr. Pribadyo (AP)
MEULABOH – UTU | Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu masyarakat Simeulue yang mengalami kebakaran hebat pada hari Kamis (26/9/2024) yang telah menghanguskan 43 unit Rumah Toko (Ruko) di kawasan Simpang Lima Sinabang Kecamatan Simeulue Timur.
Para mahasiswa menggelar aksi penggalangan dana dibeberapa titik strategis di kota Meulaboh. Diantara nya, di lampu merah Simpang Rundeng, lampu merah Simpang Pelor, Simpang Kisaran, Pasar Meulaboh dan Door-to-door ke semua toko kawasan Meulaboh.
Fauzan wakil ketua HMJ Akuntansi UTU mengatakan, Aksi ini mendapat respons positif dari masyarakat Meulaboh. Banyak warga yang memberikan sumbangan untuk membantu masyarakat Simeulue.
“ya alhamdulillah pada akhir kegiatan, total dana yang terkumpul mencapai Rp5.662.000. Dana ini akan disalurkan ke kabupaten Sumeulue Kabupaten Simeulue Timur,”kata Fauzan.
Aksi penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa Akuntansi terhadap korban kebakaran Simeulue. Aksi ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membantu sesama yang membutuhkan. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Teuku Umar (UTU), yang juga Ketua Perkumpulan Promotor Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia Provinsi Aceh, secara resmi membuka kegiatan “Pendampingan dan Pembinaan (Monitoring dan Evaluasi Internal) Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahap III Universitas Teuku Umar Tahun 2024”. Acara yang berlangsung di Aula Cut Nyak Dhien ini dihadiri berbagai tokoh penting, baik dari internal universitas maupun pihak eksternal.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III menyampaikan bahwa kegiatan ini seharusnya dihadiri oleh Rektor Universitas Teuku Umar, namun karena adanya halangan, beliau menitipkan salam untuk seluruh peserta. Program PPK Ormawa, menurut beliau, merupakan inisiatif Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemdikbudristek, yang bertujuan meningkatkan kapasitas organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi.
“PPK Ormawa menjadi ajang penting untuk membentuk mahasiswa dengan soft skills, kemampuan organisasi, penguatan karakter Pancasila, serta semangat cinta tanah air dan kebangsaan,” ujar Wakil Rektor III.
Sebanyak tujuh tim pelaksana dari UTU telah menjalankan program ini di beberapa desa, dengan pendanaan dari Kemdikbud Ristek Dikti, yang bertujuan membangun desa dan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pendampingan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan perguruan tinggi terhadap pengembangan kapasitas mahasiswa melalui PPK Ormawa, sekaligus untuk mengetahui perkembangan hasil kegiatan mereka di lapangan.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini turut dihadiri Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, para dekan fakultas di lingkup UTU, Ketua LPPM Penjamin Mutu, Kepala Biro AKPK, Camat dari tiga kabupaten, serta para keuchik dari desa-desa lokasi program. Mereka hadir untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa tim pelaksana PPK Ormawa yang telah melaksanakan berbagai kegiatan di desa dengan tujuan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Wakil Rektor III juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjaga semangat dan antusiasme para mahasiswa dalam melaksanakan program yang membangun kapasitas organisasi kemahasiswaan, terutama dalam pengabdian kepada masyarakat.
“kegiatan ini dilakukan untuk menjaga semangat dan mensupport agar menjadi kekuatan untuk organisasi yang ada di lingkup UTU dalam membangun desa” pungkas beliau. (HUMAS UTU).
MEULABOH – UTU | Bertempat di Aula Cut Meutia, Kampus UTU, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UTU, H. Ibrahim Laweung HS, AMK., SKM., M.NSc., mengukuhkan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Peradilan Semu massa tugas 2024-2025, Selasa, 01 September 2024. Pelantikan ini dihadiri oleh Chandra Darusman S, S.H., M.H., sebagai pembina UKM Komunitas Peradilan Semu, para pengurus, perwakilan Pemerintah Mahasiswa, dan undangan dari organisasi kemahasiswaan lingkup UTU.
Dalam sambutannya, Warek III UTU, Ibrahim mengapresiasi terbentuknya Komunitas Peradilan Semu (KPS) sebagai UKM baru di UTU. Warek III menyatakan bahwa terbentuknya UKM ini merupakan wujud antusiasem mahasiswa untuk berkembang dan terus belajar. Melalui UKM KPS ini H. Ibrahim Laweung HS berharap mahasiswa dapat aktif menghidupkan roda organisasi melalui pengembangan jaringan kolaborasi baik internal maupun eksternal.
“Kami sangat bangga melihat semangat dan dedikasi dari para mahasiswa yang tergabung dalam KPS. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan keahlian praktis di bidang hukum, terutama dalam simulasi proses peradilan yang akan memperkuat pemahaman teori yang telah dipelajari di ruang kelas,” ujar H. Ibrahim Laweung HS.
Warek III juga menekankan pentingnya UKM KPS sebagai wadah pembelajaran hukum yang kritis dan aplikatif. Terlebih dunia hukum dewasa ini penuh dengan dinamika sehingga membutuhkan ketajaman analisa, sensitifitas rasa, dan keteguhan prinsip sehingga menghasilkan keputusan yang memiliki kepastian dan keadilan hukum.
“Melalui UKM KPS ini, Saya berharap mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dalam argumentasi hukum, analisis kasus, dan berpikir kritis yang akan berguna ketika memasuki dunia kerja sebagai profesional hukum,” tambah Dia.
Ketua UKM KPS yang dilantik, Reta Safira, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kepengurusan baru. Dia berjanji untuk menjalankan roda organisas secara profesional dan menunjukkan dedikasi tingi.
“Kami berkomitmen untuk membawa UKM KPS semakin maju dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang lebih inovatif dan edukatif, termasuk kompetisi peradilan semu tingkat regional dan nasional,” ungkap Reta.
Acara pelantikan ditutup dengan pengucapan sumpah jabatan seluruh pengurus UKM KPS dan penyerahan SK pengurus KPS oleh Wakil Rektor III UTU. Adapun UKM KPS massa jabatan 2024-2025 dipimpin oleh Reta Safira sebagai Ketua Umum, M. Khadafi sebagai Wakil Ketua, Intan Nelsa Midia selaku Sekretaris Umum, dan Mulia Rahma sebagai Bendahara Umum. Kepengurusan UKM KPS juga memiliki beberapa departemen yang siap menjalankan roda organisasi dengan maksimal. (Humas UTU|Foto istimewa)
MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) merupakan perguruan tinggi negeri di wilayah barat Indonesia yang memiliki core competence di bidang agro and marine industries. Perguruan tinggi yang menggunakan nama pahlawan nasional (Teuku Umar Johan Pahlawan) ini terus berkomitmen untuk memajukan sektor perikanan dengan penelitian yang inovatif dan hilirisasi hasil penelitian melalui pengabdian kepada masyarakat.
Hal ini terlihat dari pendanaan UTU untuk terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset (PKMBR) tahun 2024 yang berjudul “Teknologi bubu dasar berbasis bahan lokal sebagai alternatif pemberdayaan nelayan Lhok Kuala Daya”.
Dr. Muhammad Rizal sebagai ketua pelaksana menyampaikan bahwa hibah PKMBR merupakan hibah yang berasal dari UTU melalui Kontrak Pendanaan antara Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan UTU Nomor 223/UN59.7/SPK-PPK/2024.
Kegiatan PKMBR ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan nelayan serta melestarikan ekosistem laut di Kabupaten Aceh Jaya melalui penggunaan alat tangkap ramah lingkungan yaitu bubu dasar berbasis bahan lokal.
Kegiatan yang dimulai dari penyiapan bahan bubu dasar, pelatihan pembuatan bubu dasar sampai dengan pengoperasian bubu dasar di perairan laut Lhok Kuala Daya ini melibatkan mitra yaitu Panglima Laot Lhok Kuala Daya.
Kegiatan peletakan bubu dasar telah dilaksanakan 3-4 Oktober 2024 dan akan dilihat hasil penangkapannya 3 sehari setelah peletakan. Sajali (Panglima Laot Lhok Kuala Daya) menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi nelayan. Hal Ini dikarenakan nelayan memiliki keterampilan baru dalam membuat alat tangkap bubu.
Selanjutnya nelayan dapat memiliki bubu sebagai alat tangkap baru untuk dioperasikan selain alat tangkap yang telah ada yaitu jaring insang dan pancing ulur.
Terakhir Panglima Laot mengucapkan Terima kasih kepada Dr. Rizal khususnya dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UTU yang terus bersedia membantu dan mendampingi nelayan kecil di Lhok Kuala daya.
Dosen Prodi Perikanan FPIK UTU, Hafinuddin, S.Pi., M.Sc yang juga sebagai anggota pelaksana kegiatan PKMBR ini menambahkan bahwa alat tangkap bubu dasar adalah alat tangkap ramah lingkungan yang memiliki keunggulan seperti 1) hasil tangkapan adalah ikan ekonomis penting untuk jenis ikan karang dan ikan demersal bahkan jenis moluska seperti sotong batok; 2) hasil tangkapan dalam keadan hidup; 3) hasil tangkapan yang tidak layak tangkap dapat di-realese atau dikembalikan ke alam sehingga menjamin keberlanjutan untuk ekosistem laut di Lhok Kuala Daya Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya;.
Selanjutnya 4) kegiatan penangkapan ikan menggunakan bubu dasar lebih efisien dan efektif dari segi waktu penangkapan dan biaya operasional melaut sehingga dapat meningkatkan penghasilan nelayan kecil. (HUMAS UTU).
MEULABOH – UTU | Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (HIMATIF FT-UTU) berhasil menyelenggarakan kegiatan Programming Information Technology (PCIT), yang berlangsung pada Kamis, 3 Oktober 2024 bertempat di Aula Cut Meutia, Universitas Teuku Umar.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang pemrograman serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknologi informasi terkini.
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta ini mencakup berbagai materi pemrograman mulai dari dasar hingga lanjutan, meliputi Python, Java, dan pengembangan web. Ketua umum HIMATIF FT-UTU, Ridwan menyatakan bahwa acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa/i untuk terus berkembang dalam dunia teknologi dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan di era digital.
Acara ini mendapat respon positif dari peserta yang mengapresiasi upaya HIMATIF FT-UTU dalam mendukung peningkatan skill teknis mahasiswa, sekaligus membuka wawasan baru terkait tren teknologi. HIMATIF FT-UTU berencana untuk mengadakan kegiatan serupa secara berkala guna terus mendorong mahasiswa menguasai keterampilan teknologi informasi. (Humas UTU).