MEULABOHUTU | Mahasiswa/i program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Teuku Umar, baru-baru ini diundang sebagai bintang tamu dalam Podcast Radio Xtra FM Rimo untuk membahas seputar pengalamannya selama menjalani KKN di Aceh Singkil, keduanya merupakan mahasiswa aktif dari Fakultas Ekonomi atas nama  Sahir & Nuri, 10 Agustus 2024.

Program KKN mereka, yang berlangsung dari 15 Juli hingga 15 Agustus, berfokus pada pemanfaatan potensi lokal untuk ketahanan ekonomi dan sosial.

Dalam Podcast tersebut, Sahir & Nuri membagikan wawasan mendalam mengenai proyek yang dilakukannya bersama rekan-rekannya, serta tantangan dan keberhasilan yang mereka alami di lapangan.

“Berfokus pada tema besar KKN tentang pemanfaatan potensi lokal menuju ketahanan ekonomi dan sosial kabupaten Aceh Singkil, maka kami mengusung program unggulan tentang Hidroponik Inovatif sebagai Solusi Menangani Stunting dan Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga.”

Kami menilai langkah yang kami ambil merupakan sebuah langkah positif untuk menangani masalah ekonomi dan juga stunting, karna memang pencegahan stunting itu juga merupakan bagian tujuan utama dari program KKN UTU tahun ini ujar Sahir.

Diskusi ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kontribusi mahasiswa KKN terhadap masyarakat lokal dan bagaimana pengalaman tersebut memperkaya perspektif akademis mereka.

Dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang ketiga tersebut, sahir dan nuri juga menegaskan bahwa mahasiswa memang berperan sebagai agent of change (agen perubahan) serta patut membawa perubahan kepada masyarakat dalam program KKN tersebut.

Tapi perubahan yang diciptakan juga berdasarkan skala waktu yang ditentukan, “benar, mahasiswa sebagai agen perubahan, cuman kita juga menilai bahwasanya besaran perubahan yang kita bawa juga tergantung skala waktunya.

Kan ga mungkin kita harus bikin candi borobudur dalam waktu 30 hari sedangkan pemerintah saja yang notabenenya 5 tahun masa jabatan belum tentu membawa perubahan yang signifikan, tapi kami percaya dan kami optimis bahwa kami mahasiswa mampu menjadi agent of change tersebut”. Jawab sahir dalam menanggapi pertanyaan host dalam Podcast tersebut.

Sahir juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. “Pengalaman ini bukan hanya tentang apa yang kami berikan, tetapi juga tentang bagaimana kami belajar dan berkembang bersama masyarakat yang kami layani,” ujar Sahir.

Selain itu, Sahir juga sempat mendorong pemerintah daerah setempat, Diskominsa, dan PLN untuk dapat memberikan perhatian khusus terhadap daerah-daerah yang masih tertinggal.

“Kami berharap Pemda Aceh Singkil kedepan untuk dapat memberikan perhatian khusus terhadap daerah-daerah yang masih tertinggal atau kurangnya fasilitas infrastruktur yang disediakan, seperti banyaknya jalan yang rusak atau berlubang bahkan belum di aspal sama sekali, jadi sangat membahayakan pengguna jalan.

Begitupun kepada Diskominsa, kami harap problem sinyal internet itu segera diatasi, kami melihat beberapa daerah terpencil sangat sulit mengakses internet sedangkan negara hari ini menerapkan sistem yang serba online termasuk ujian anak-anak sekolah, jadi bagaimana mau menciptakan pendikan yang berkualitas jika kebutuhan sinyal internet saja tidak tersedia.

Terakhir untuk PLN, kami mendapati informasi bahwasanya beberapa daerah terpencil itu tidak dapat menikmati listrik dimalam hari, listrik hanya hidup dari pagi sampai sore saja sedangkan malam hari dimatikan. Itu sungguh miris menjadi persoalan yang sangat serius dan harus diatasi secepat mungkin. Harapan kami kepada semua pihak terkait untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, demi terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Pungkas Sahir.

Podcast ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang program KKN dan mendorong lebih banyak dukungan serta partisipasi dari berbagai pihak untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang.

Sementara itu, Nuri menyoroti pentingnya keterlibatan langsung dengan masyarakat dan bagaimana program ini telah memperluas wawasannya tentang berbagai isu sosial dan budaya yang beragam, “Kami terkesan dengan kehangatan dan keramahan masyarakat setempat, yang membuat kami merasa diterima seperti keluarga. Kami juga belajar banyak tentang budaya dan adat istiadat lokal yang memperkaya pengetahuan kami, sehingga indah terasa bentuk representasi dari bhinneka tunggal Ika terimplementasi nyata ditengah-tengah masyarakat”. Ujar Nuri.

Nuri juga menyampaikan rasa terimakasih dan permohonan maaf serta rasa kerinduannya yang mendalam kepada keluarga dan teman-teman. “Terimakasih tak terhingga kami ucapkan kepada masyarakat Aceh Singkil yang sangat antusias menerima kami dengan baik, kami juga memohon maaf bila selama kami disini ada kesalahan dengan masyarakat setempat. Kami harap hubungan silaturahmi antara mahasiswa dengan masyarakat ini terus berkelanjutan meski KKN telah berakhir. Karna memang mengingat waktu yang dipisahkan jarak ini akan selalu menitip rasa rindu kepada keluarga dan teman-teman dikampung halaman” tutup Nuri. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tim pengelola Residence Rusunawa Universitas Teuku Umar kembali memulai pembinaan moral dan karakter mahasiswa putri melalui pemanfaatan program KIP- K tahun akademik 2024/2025, hal tersebut ditandai dengan mahasiswa putri yg menempati asrama menjelang dimulainya perkuliahan semester ganjil.

Pembukaan kegiatan dimaksud berlangsung di Gedung Residence Rusunawa Universitas Teuku Umar pada Minggu, 11 Agustus 2024 yg dibuka oleh Kabiro Akademik Kemahasiswaan Perencanaan & Kerjasama Rinaldi Iswan, S.T,.M.Sc.

Dalam sambutannya menyebutkan bahwa periode sebelumnya telah berhasil mendidik sebanyak 164 orang mahasiswa putri dari berbagai daerah baik di Aceh maupun luar Aceh.

Pembinaan moral dan karakter ini berlangsung selama satu tahun atau dua semester, selama program berlangsung mahasiswa putri dibekali serta diajarkan berbagai materi keagamaan, seperti kajian keislaman, Tahsin & Tahfidz Qur’an, shalat wajib berjama’ah, serta pendalaman nilai² keislaman lainnya.

Menurut nya jumlah mahasiswa putri periode ini lebih sedikit dari periode yang lalu, periode ini hanya 120 orang yg berasal dari berbagai daerah di Aceh dengan porsi persentase yang telah ditentukan dan ditetapkan melalui keputusan pimpinan.

Diharapkan melalui program tersebut sedikit banyak bisa menangkal mereka dari pengaruh² yang dapat merusak kepribadiannya, apalagi para mahasiswa putri ini masih sangat polos dan tergolong baru mengenal dunia kampus.

Diakhir sambutannya Kabiro AKPK sangat mengapresiasi kinerja Tim Pengelola di bawah kendali bapak Ahmad Fauzi selaku Ketua dan M. Yunus Bidin, SH., MH sebagai sekretaris. Harapan beliau ke depan semoga akan terus progresif dalam pembinaan moral & karakter mahasiswa putri Residence Rusunawa Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU |Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris (BKI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Meulaboh pada Kamis, 08 Agustus 2024 di Ruang Kepala LPP RRI Meulaboh, Pasi Jambu, Aceh Barat.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Prodi BKI UTU, Refanja Rahmatillah, M.App.Ling, sebagai perwakilan dari Prodi BKI UTU dan Kepala LPP RRI Meulaboh, Wenny Zulianti, S.H., Kepala Seksi Siaran Arman Syah, S.I.Kom., serta penyiar dan staf lainnya dari pihak LPP RRI Meulaboh.

Ketua Prodi BKI UTU, Refanja Rahmatillah, M.App.Ling, menyampaikan bahwa SPK yang ditandatangani adalah mengenai pengadaan siaran Meulaboh English Program di saluran Pro 2 RRI Meulaboh. “Penandatanganan SPK ini mengenai pengadaan siaran Meulaboh English Program yang akan diisi oleh ke-12 dosen BKI UTU. Mereka akan melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan mengajar bahasa Inggris secara gratis”, ucap Refanja.

“Semoga dengan adanya program siaran ini, masyarakat dapat lebih terekspos dengan Bahasa Inggris. Selain itu, kesempatan ini juga untuk mempromosikan prodi bahasa Inggris UTU yang baru terbentuk”, tambahnya.

Sementara itu, Kepala LPP RRI Meulaboh, Wenny Zulianti, S.H., mengungkapkan bahwa program belajar bahasa Inggris di radio merupakan program penting yang baru dirancang LPP RRI Meulaboh.

“Setelah mengetahui telah terbentuknya program studi Bahasa dan Kebudyaaan Inggris di UTU, saya langsung menghubungi apakah mungkin diadakan siaran belajar bahasa Inggris semacam itu. Kebetulan saya dulu berpengalaman mengurusi Medan English Program dan Metro English Program”, ujar Wenny.

“Kita berharap melalui program ini, masyarakat, khususnya kalangan remaja, dapat praktik berbicara Bahasa Inggris secara interaktif dan fun tanpa perlu khawatir takut salah. Masyarakat dapat mengakses siaran ini melalui aplikasi RRI Digital atau melalui YouTube RRI Meulaboh.”, lanjutnya.

Kerjasama dengan LPP RRI Meulaboh, merupakan kerjasama pertama yang dilakukan Prodi BKI UTU semenjak baru terbentuk pada tanggal 27 Mei 2024. “Moga dalam waktu dekat prodi ini dapat menjalin kerjasama di tingkat regional, nasional, bahkan internasional,” tutup Refanja.

MEULABOHUTU| Kuliah matrikulasi merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan oleh Program Studi Sosiologi Program Magister, FISIP Universitas Teuku Umar bagi mahasiswa baru. Kegiatan yang diselenggarakan sebelum pelaksanaan perkuliahan reguler ditujukan untuk menyegarkan (me-refresh) memori mahasiswa baru terhadap beberapa mata kuliah yang pernah dipelajari sewaktu berkuliah pada jenjang S1.
Selain itu juga sekaligus memberikan gambaran mengenai kondisi, fasilitas, sistem pendukung dan pendidikan yang ada di Universitas Teuku Umar

Kuliah perdana dan matrikulasi yang diikuti oleh semua mahasiswa baru Magister Sosiologi ini di buka oleh Dekan FISIP UTU Basri, SH., MH dengan menghadirkan pemateri Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc selaku Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kerjasama. Turut hadir Wakil Dekan I FISIP Dr. Afrizal Tjoetra, M.Si dan sejumlah pejabat lainnya.

Dekan FISIP, Basri, SH., MH dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada mahasiswa baru Magister Sosiologi UTU. “Alhamdulillah sejak semester genap TA 2023/2024 lalu, Magister Sosiologi sudah mendapat izin operasional dari kemendikbudristek untuk melaksanakan perkuliahan. Pertemuan hari ini merupakan pembukaan perdana angkatan II perkuliahan Prodi Sosiologi Program Magister”, ujar Dekan

“Syukur alhamdulillah, Bapak dan ibu telah mendapat kesempatan untuk melanjutkan studinya di kampus UTU. Program Magister Sosiologi akan terus membuka ruang kesempatan yang luas untuk berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat”, lanjut Dekan

Sementara itu, Koordinator Prodi Sosiologi Program Magister, Dr. Afrizal Tjoetra, M.Si berharap, Mahasiswa baru Magister Sosiologi ini dapat menjalankan perkuliahan dengan lancar, baik secara akademik maupun penyusunan tesis nantinya.

“Matrikulasi yang dilaksanakan pada hari ini merupakan kegiatan bidang akademik yang mendukung pembelajaran diperkuliahan Magister Sosiologi dan tentunya menggambarkan warna akademik kepada para peserta khususnya yang studi S1 nya tidak berasal Prodi Sosiologi”, harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. M. Aman Yaman. Beliau menyatakan bahwa para mahasiswa magister ini adalah orang-orang pilihan yang akan menjalani perkuliahan dengan baik di kampus UTU.

Saya optimis para mahasiswa ini akan melakukan banyak gebrakan dengan inovasi-inovasinya yang sangat berdampak untuk meningkatkan mutu pendidikan. Akan banyak manfaat yang bisa dikembangkan untuk masyarakat, apalagi Sosilogi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.

“Saya berharap para mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan seksama, serta dapat menyelesaikan dalam tempo waktu 4 semester,” kata M. Aman Yaman.

Tampak seluruh peserta yang mengikuti terlihat antusias, aktif dan serius mengikuti matrikulasi ini. (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) bersama PT Mifa Bersaudara melaksanakan launching pembangunan rumah produksi pakan ikan lewat kegiatan peletakan batu pertama, menandai dimulainya proses pembangunan. Giat tersebut berlangsung di Lahan kampus UTU, Alue Penyareng, Selasa (6/8/2024).

Peletakan batu pertama tersebut dilakukan oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si yang diwakili oleh Wakil Rektor II Prof. Dr. Nyak Amir, M.Pd bersama petinggi Mifa Bersaudara; Direktur Utama Ricky Nelson.

Kegiatan tersebut dari UTU turut hadir Wakil Rektor III H. Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc, Ketua Senat Universitas Basri, SH., MH yang juga Dekan FISIP, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rusdi Faizin, M.Si, Dekan FKM Dr. T. Alamsyah, S.K.M., M.P.H, Kepala Biro Umum dan Keuangan Zulfirman, SE., M.Si dan Kabiro AKPK Rinaldi Iswan, ST., M.Sc.

Sementara dari PT. MIFA Bersaudara turut hadir Group Head CSR, External Relations & Corporate Communication MDB Group, Azizon Nurza dan Teungku Khadafi selaku Divison Head CSR

Prof Nyak Amir pada kesempatan tersebut  menyampaikan apresiasi sekaligus terimakasih atas hibah rumah produksi pakan ikan dari Mifa Bersaudara. Hal ini dinilai sangat penting dalam menunjang kegiatan akademik, sekaligus pertambahan fasilitas belajar.

“Kami menyadari fasilitas seperti ini sangat penting untuk anak kami dalam proses belajar. Ini laboratorium lapangan dan pemanfaatan teknologi merupakan keniscayaan di era modern,” kata Prof Nyak Amir

Selama ini, MoU antara UTU dan Mifa Bersaudara berlangsung dengan baik serta penuh komitmen. Sebelum adanya rumah produksi pakan ikan dari perusahaan ini, Warek II mengatakan, Mifa Bersaudara telah menjadi mitra UTU untuk pelaksanaan praktek dan magang mahasiswa.

Prof Nyak Amir mengapresiasi Mifa Bersaudara yang memiliki komitmen terhadap isu lingkungan. Meskipun belum seutuhnya sempurna, namun keberpihakan tersebut menjadi harapan tersendiri.

“Dengan adanya kolaborasi, bisa memberikan pelajaran. Tidak ada pertambangan yang tak ada dampak. Tapi bisa meminimalisir sejak awal,” tutur Prof Nyak Amir

Sementara itu, Dirut Mifa Bersaudara, Ricky Nelson mengaku senang bisa melakukan kolaborasi dengan UTU. Pihaknya ingin terus berkontribusi untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh, terutama lewat pendidikan.

“Kami berharap, mahasiswa UTU bisa menjadi insan yang selalu mampu berkarya terutama dalam bidang pendidikan,” kata Ricky.

Rumah Produksi pakan ikan tersebut, merupakan sumbangsih Mifa Bersaudara terhadap pendidikan, dalam rangka menyiapkan alumni UTU yang berkualitas, dan siap masuk ke dunia kerja.

“Ini menjadi bagian dari upaya membangun pusat penelitian SDA Aceh. Fasilitas ini kita harapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan akademik dan lainnya, PT. Mifa Bersaudara sangat konsisten dalam mendukung Universitas Teuku Umar dalam mewujudkan visinya sebagai kampus sumber inspirasi dan referensi khususnya dalam bidang agro and marine industry,” imbuhnya. (Aduwina Pakeh).

MEULABOH – UTU | Sebanyak 6 dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Teuku Umar mengikuti sertifikasi kompetensi (Serkom) di dua LSP yaitu LSP Public Relation Indonesia pada 26 Juli-31 Juli 2024 dan LSP3 Manajemen Komunikasi pada 31 Juli – 2Agustus 2024.

Keenam dosen Prodi Ilmu Komunikasi tersebut yaitu Dony Arung Triantoro, M.A dan Futri Syam, M.Pd yang mengambil skema double tittle Certified PR (CPR) dan Certified Communication Management (CCM), Hj. Rizky Amalia Syahrani, M.Sos, Ainal Fitri, M.I.Kom, dan Raudhatun Nafisah, M.Ag mengambil skema senior media relations officer dan Fathayatul Husna, M.A mengambil skema public relations coordinator.

Tahapan serkom ini meliputi pengisian portofolio APL 01 dan APL 02, pelatihan, uji kompetensi, dan penerbitan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam skema senior media relations officer dan skema public relations coordinator, materi yang diujikan meliputi pemahaman tentang merancang analisis media digital, konten media digital, pelaksanaan media relations, menyusun rencana program komunikasi kehumasan, publikasi umum, dan menyusun naskah kehumasan.

Sedangkan dalam skema CPR dan CCM materi yang diujikan meliputi komunikasi bisnis, komunikasi krisis dan risiko, komunikasi internal, manajemen reputasi, audit komunikasi, dan komunikasi antar budaya. Serkom ini sangat penting bagi peningkatan nilai IKU Prodi khususnya IKU 4.

Rizky Amalia Syahrani, selaku ketua tim PKKM Prodi Ilmu Komunikasi kepada utu.ac.id menyebutkan bahwa ujian sertifikasi yang digelar selama beberapa hari tersebut diawali dengan pengisian portofolio dalam APL 01 dan APL 02, serta tes kompetensi yang dilakukan oleh para asesor BNSP.

“Alhamdulillah keenam dosen Prodi Ilmu Komunikasi telah mengikuti ujian kompetensi dan semuanya mendapatkan predikat “Kompeten” serta dua dosen (Dony Arung Triantoro dan Futri Syam) memperoleh double tittle yaitu CPR dan CCM,” kata Rizky Amalia Syahrani.

Sebagai informasi bahwa kegiatan Serkom ini merupakan salah satu aktivitas dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Program Studi Ilmu Komunikasi yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.

PKKM pada skema ini bertujuan untuk meningkatkan mutu, relevansi dan inovasi prodi untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendukung capaian IKU PT serta pengembangan SDM di perguruan tinggi. Selain itu, pengembangan SDM juga berguna untuk mendukung capaian akreditasi UTU menuju peringkat unggul. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | UTU Green Matric Universitas Teuku Umar (UTU) mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecoenzyme sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim. Kegiatan yang diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari siswa, guru pendamping, dan mahasiswa itu berlangsung di Kampus Universitas Teuku Umar, Alue Penyareng, Rabu (31/7/2024).

Dalam Laporannya Maulidil Fajri, SP., M.Si menyebutkan peserta yang mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan ini terdiri dari 5 sekolah antara lain SMAN 1 Meulaboh, MAN 1 Meulaboh, SMAN 2 Meulaboh, SMAN 1 Meurebo, dan SMK Negeri Meurebo. Setiap sekolah mengirimkan perwakilan siswa dan guru pendamping untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini.

Lanjutnya, pelatihan pembuatan ecoenzyme ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada peserta dalam memanfaatkan limbah organik rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat untuk lingkungan. “Ecoenzyme yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembersih alami dan pupuk organik, yang ramah lingkungan dan berkontribusi dalam mengurangi pencemaran serta emisi gas rumah kaca,” sebut Maulidil Fajri

Ketua UTU Green Matric, Muzakir, S.E., M.Sc dalam kesempatannya menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam upaya mitigasi perubahan iklim. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda,” kata Muzakir

Selain itu, lanjutnya saat ini terdapat 3 kata kunci yang sering menjadi perhatian diseluruh dunia, ketiga kata tersebut adalah Eco, green, dan sustainable. “Jika kita mampu menerapkan ketiga hal tersebut dalam setiap kegiatan kita, maka kita akan mampu bersaing secara global. Kami berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan di sini dalam kehidupan sehari-hari dan turut mengedukasi masyarakat sekitar mereka,” ujarnya.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si. Dalam sambutannya, Rektor manyampaikan pentingnya akan kesadaran terhadap lingkungan di sekitar. Bangsa yang maju akan selalu menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan menciptakan keindahan atau estetika. Hanya bangsa yang tidak mau majulah yang tidak suka dengan keindahan dan kebersihan. Oleh karena itu mari kita semua mulai peduli terhadap lingkungan sekitar kita

Selama pelatihan, peserta diajak untuk langsung terlibat dalam proses pembuatan ecoenzyme, mulai dari pengumpulan bahan-bahan, seperti kulit buah dan sayuran, hingga tahap fermentasi. Para peserta juga mendapatkan penjelasan tentang manfaat ecoenzyme dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu peserta dari SMAN 1 Meulaboh, Reza rizky ananda, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini. “Saya sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Saya jadi tahu cara membuat ecoenzyme dan manfaatnya untuk lingkungan. Saya akan mencoba membuatnya di rumah dan membagikan ilmu ini kepada teman-teman di sekolah,” katanya.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini merupakan salah satu dari serangkaian program UTU Green Matric dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat. UTU Green Matric berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa depan dan berharap dapat menjangkau lebih banyak sekolah dan komunitas.

Manfaat dan Proses Pembuatan Ecoenzyme

Chairul, SP seorang ahli dari Dinas Pertanian Aceh Barat, menjadi pemateri utama dalam pelatihan ini. Beliau memaparkan manfaat ecoenzyme sebagai solusi alami untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Ecoenzyme, yang dibuat melalui fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah dan sayuran, memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi polusi, meningkatkan kualitas udara, dan berfungsi sebagai pupuk alami untuk tanaman.

“Proses pembuatan ecoenzyme adalah salah satu cara mudah dan efektif untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim,” jelas Chairul. “Dengan memanfaatkan limbah dapur, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga menciptakan produk yang bermanfaat bagi lingkungan.”

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak individu dan kelompok yang terinspirasi untuk berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Lembaga Amil Zakat Rumah Amal Teuku Umar (RATU) Universitas Teuku Umar membuka pendaftaran Beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu untuk tahun ajaran 2023/2024.

Beasiswa itu ditujukan untuk mahasiswa semester 9 ke atas yang pernah menerima KIP-K Skema 1 atau 2. “Kita membuka kesempatan kepada para mahasiswa semester 9 keatas yang pernah mendapatkan beasiswa KIP-K, kita sediakan bantuan beasiswa untuk mendukung kelanjutan pendidikannya di UTU,” ujar Manager RATU, Ustadz Ismu Ridha, MA., Ph.D.

Pendaftaran Beasiswa dibuka hingga 12 Agustus 2024. Adapun kriteria mahasiswa yang didata adalah:
1. Pernah menerima KIP-K Skema 1 atau 2
2. Sedang atau akan berada pada Semester 9, 11, atau 13 pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025
Mahasiswa yang memenuhi kriteria tersebut diminta untuk mengisi formulir pada link berikut: https://forms.gle/zvnZxynfPQZDJ4DJ7

Lanjut Ismu Ridha, untuk program ini, RATU menyiapkan dana sebesar Rp. 50 juta. “Kita harapkan dukungan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa yang terkendala pembiayaan pasca berakhirnya beasiswa KIP-K,” kata Ismu Ridha

Sementara Dewan Eksekutif RATU Prof. Dr. Nyak Amir, M.Pd yang juga Wakil Rektor II UTU mengatakan program Beasiswa ini menjadi salah satu upaya UTU  untuk mendukung kelanjutan pendidikan bagi mahasiswa yang telah berakhir menerima KIP-K dan belum selesai kuliahnya.

“Program ini merupakan program unggulan Rumah Amal Teuku Umar yang didanai dana zakat yang dititipkan para donatur ke Rumah Amal Teuku Umar,” kata Prof. Nyak Amir

Prof Nyak Amir mengharapakan, beasiswa ini dapat dimanfaatkan sebesar besarnya oleh mahasiswa dan kita berharap kehadiran RATU dapat membawa keberkahan dan kebermanfaatan bagi semua.

Dihubungi terpisah, Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada RATU atas kinerjanya yang luar biasa, mampu memberikan beasiswa bagi mahasiswa kita yang kurang mampu.

“Langkah yang dilakukan oleh RATU ini patut kita apresiasi, dari itu kita juga mengharapkan peran aktif civitas akademika UTU baik dosen maupun tendik untuk berpartisipasi aktif dalam program yang digagas RATU,” Pesan Prof Ishak Hasan. (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Neggara (HIMADISTRA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar menggelar demonstrasi pengolahan produk olahan udang rebon untuk mendukung program desa wirausaha melalui inovasi produk berkualitas.

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (3/8/2024) dalam agenda pelatihan olahan hasil tangkap: NUDDANG dan ABON REBON di Gampong Pulo, Kuala Pesisir, Nagan Raya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program capacity building bagi masyarakat gampong Pulo ini dihadiri oleh kelompok wanita tani (KWT), pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), dan ibu-ibu gampong Pulo. Turut hadir Dosen Pembimbing PPK ORMAWA Himadistra, Ormawa Himadistra serta Tim Pelaksana PPK Ormawa.

Rahmi Indah Sari selaku Ketua tim PPK Ormawa Himadistra mengatakan ibu-ibu PKK yang juga sebagai istri nelayan yang mengikuti pelatihan ini nantinya akan menjadi pengurus sekaligus anggota dari Kelompok Meusare, yang nantinya akan dibentuk menjadi 3 kelompok untuk dapat mengolah hasil tangkap udang rebon ini menjadi NUDDANG (nugget udang ) dan Abon Rebon secara tetap dan berkelanjutan.

Pelatihan yang dihadiri oleh 20 orang calon anggota meusare ini melakukan Kegiatan Pelatihan pembuatan nugget udang rebon dan abon rebon ini dimulai pada pukul 15.00 WIB.

Mula-mula tiga kelompok yang sudah di bentuk beproses mulai dari persiapan alat dan bahan kemudian membuat produk yang di pandu oleh tim pelaksana dan ormawa. Produk tersebut nantinya akan di kemas dan akan dilaunching dan pasarkan saat kegiatan Ekspo Desa Maritime di Gampong Pulo pada bulan September.

Sementara Dosen Pendamping PPK Ormawa Himadistra Agatha Debby Reiza Macella, S.A.P.,
M.Si menyebutkan masyarakat yang berhadir sangat antusias dan bersemangat untuk mengikuti Pelatihan ini, mereka berharap dapat segera memasarkan produk-produk yang mereka buat ke sekitar desa.

“Mereka juga siap untuk mengikuti pelatihan-pelatihan berikutnya yang akan diselenggarakan tim Ppk ormawa himadistra yaitu pembuatan “cirik crispy” dan pemasaran produk.” Jelas Agatha Debby

Lanjutnya, pelatihan pembuatan produk ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Pulo sehingga nantinya dapat mewujudkan  kesehjahteraan bersama melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan di Desa Pulo. (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Pemilihan Ketua Prodi Studi Akuakultur, Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar berlangsung, Senin (5/8/2024).

Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si kembali dipercaya untuk memimpin Prodi Akuakultur periode 2024-2028. Ia terpilih secara aklamasi, setelah semua dosen Program Studi Akuakultur bermusyawarah dan bersepakat untuk memeri dukungan kepada Yusran Ibrahim.

Kegiatan musyawarah tersebut dilaksanakan di ruang Prodi Akuakultur, Gedung Kuliah Terintegrasi (U2B) UTU. Turut hadir Dekan FPIK, Kaprodi Akuakultur, Sekretaris Akuakultur dan dosen tetap PS Akuakultur.

Dekan FPIK Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc, IPU dalam sambutannya mengatakan pemilihan dengan cara musyawarah merupakan cara terbaik, Kinerja Prodi akuakultur selama ini sangat bangus dan harus dipertahankan.

“Kinerja Fakultas baik didukung oleh Prodi yang bagus, Prodi bagus karena SDMnya berkinerja. Saya berharap Prodi Akuakultur kedepan lebih maksimal dalam memberikan pelayanan akademik dan kemahasiswaan,” kata Dekan

Ketua panitia pemilihan, Afrizal Hendri, M.Si menyebutkan musyawarah pemilihan ketua Prodi Akuakultur berjalan lancar, bahagia dan ceria. “Setiap dosen tetap yang memenuhi syarat sebagai ketua Prodi ditawarkan kesediaannya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Program Studi, namun sampai batas waktu pendaftaran tidak ada calon yang mendaftar sehingga opsi musyawarah dilaksanakan,” kata Afrizal

Dosen tetap diberikan kesempatan memberikan pendapat dan saran, dan pada akhirnya semua dosen sepakat Bapak Yusran Ibrahim sebagai Ketua Prodi Akuakultur periode 2024-2028.

Yusran Ibrahim dalam kesempatannya mengucapkan ucapan terimakasih kepada seluruh dosen atas kepercayaannya untuk memimpin prodi Akuakultur untuk periode kedua ini. “Terimakasih atas kerjasama pada periode sebelumnya, dan memohon kerjasama kembali dalam menjalankan program-program Prodi pada periode 2024-2028,” kata Yusran

Sebagai manusia biasa, lanjutnya tentu dalam kepemimpinannya tidaklah sempurna, untuk itu masukan dan kritikan yqng sifatnya membangun sangat diharapkan demi kemajuan prodi. “Masalah-masalah kecil yang muncul harus dipadamkan dalam rapat Prodi, dan mari kita menyalakan kembali prestasi prodi sehingga prodi Akukultur menjadi Prodi terbaik di Universitas Teuku Umar,” ajak Yusran. (Aduwina Pakeh).