MEULABOH – UTU | Rektor Universitas Teuku Umar, Prof Dr Ishak Hasan, M.Si dan Manager Rumah Amal UTU (RATU) Ismu Ridha, S.Th., M.A., Ph.D turut serta dalam perhelatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) 2024, yang diselenggarakan di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, pada Minggu, (21/07/2024).
Keduanya didaulat sebagai Narasumber yang masing-masing menyampaikan materi tentang sejarah dan laporan kegiatan RATU tahun 2021-2023 serta “Rumah Amal in Action Plan”.
Dalam agenda Nasional AMKI tersebut, selain UTU, ada sejumlah narasumber lainnya dari kampus ternama di Indonesia seperti ITB, USK, UNNES, UII, IPB University, YPI Al-Azhar. Berikutnya turut hadir menyampaikan materi Deputi Sekjen waqaf, DPP APDSI dan Ketua Umum BKSPTIS
Rakernas AMKI 2024 turut mendatangkan Jusuf Kalla sebagai narasumber, yang merupakan mantan Wakil Presiden dua periode dan sekaligus ketua Dewan Masjid Indonesia yang mengharapkan agar masjid bisa saling bersinergi dan memakmurkan.
Kegiatan nasional itu di ikuti oleh 266 orang yang terdiri dari 83 mahasiswa dan 183 dosen, dari 110 kampus yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 21-22 Juli 2024 dengan berbagai rangkaian kegiatan acara yang meliputi sesi pembelajaran dari Rumah Amal, diskusi dan dilanjutkan acara milad AMKI ke 20 dengan mengangkat tema Peran masjid kampus dalam Memakmurkan Warga Kampus dan Warga Sekitarnya.
Dalam sesi tersebut, Prof Ishak memperkenalkan lebih dalam tentang Rumah Amal UTU yang telah melaksanakan berbagai gebrakan positif, baik dalam hal penguatan kelembagaan seperti konsultasi dan aktif membangun kemitraan dengan sejumlah lembaga rumah amal yang sudah mandiri.
Selain itu RATU juga dinilai telah berhasil merealisasikan sejumlah program kerja yang telah disusun seperti memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang bermasalah dari segi keuangan.
“RATU hadir untuk membantu kesulitan yang dihadapi oleh sebahagian mahasiswa, juga untuk membantu masyarakat sekitar dengan program-program sosial kemanusiaan. Sehingga kehadiran UTU diharapkan menjadi keberkahan bagi semuanya,” jelas Rektor Prof Ishak
Selanjutnya Prof Ishak juga menyampaikan tujuan dibentuknya Rumah Amal UTU untuk menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, mendayagunakan dana zakat, infaq shadaqah maupun wakaf melalui program-program yang terasa manfaatnya, Mengangkat martabat mustahik, dan membahagiakan muzakki dan donatur.
Kegiatan Rakernas AMKI 2024 disambut secara antusias oleh para peserta, semoga kegiatan rakernas AMKI 2024 ini bisa membawa kebaikan-kebaikan di masa yang akan datang. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Dosen Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar, Dr. Pribadyo, ST., MT diundang menjadi salah satu narasumber dalam webinar nasional dan Call Paper dengan tema: SDGs Era Revolusi Industri 4.0. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, (29/6/24).
Dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Assosiasi Riset Teknik Indonesia (ARITEKIN) turut menghadirkan Kepala Pusat riset Konversi dan Konservasi Energi – BRIN, Prof. Cuk Supriyadi Ali Nandar, ST., M.Eng sebagai Keynote Speaker.
Selain Dr. Pribadyo, turut menjadi narasumber, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Sc (Universitas Diponegoro), Dr. Eng. Ir. H. Zulfajri Basri Hasanuddin, M.Eng (Universitas Sulawesi Barat), dan Prof. Dr. Ir. Slamet Imam Wahyudi DEA (Universitas Sultan Agung Semarang)
Bertindak selaku moderator pada webinar tersebut adalah Rianto Wibowo, ST., M.Eng (Universitas Muara Kudus).
Webinar dan Call Paper dibuka langsung oleh Ketua Umum Assosiasi Riset Teknik Indonesia Dr. Ir. Purwanto, ST., M.Eng. Dalam sambutannya Purwanto menyampaikan webinar dan Call Paper ini sangat penting karena bukan hanya sekadar memperoleh ilmu baru namun juga sebagai wadah untuk bertukar informasi dan media promosi.
Selain itu, juga bisa menambah relasi. Sebab, dalam suatu webinar para audiens tidak saling mengenal satu sama lain, sehingga dapat menambah networking dengan target audiens. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu para peneliti untuk lebih kompeten dan percaya diri dalam mempublikasikan hasil penelitian imbuhnya.
Sementara Dr. Pribadyo, ST., MT mempresentasi materi berjudul: Biomass Tantangan Dan Peluang Untuk Ketahanan Energi Berkelanjutan. Dalam paparannya Dr. Pribadyo menyampaikan definisi ketahanan energi menurut PP No.79 tentang KEN adalah suatu kondisi terjaminnya ketersediaan energi, akses masyarakat terhadap energi pada harga yang terjangkau dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Selama ini bauran energi nasional nasih didominasi oleh penggunaan BBM sebagai sumber energi primer utama. Dengan kecenderungan menipisnya cadangan minyak bumi dan menurunnya produksi minyak mentah, kondisi ketahanan energi minyak semakin rentan. Kerentanan atas produksi minyak juga terlihat dari terbatasnya kapasitas kilang minyak domestik dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Disisi lain potensi biomassa di Indonesia cukup berlimpah, (kayu, limbah kebun kelapa sawit, padi, jagung, singkong, dan tebu) dan diperkirakan mampu memenuhi 5,43 % dari total target PLTBm di RUPTL PLN 2021 – 2030, sementara pemanfaatnya baru 1,9 persen, terutama untuk pembangkit Listrik. Selain itu potensi biomasa untuk co firing di sektor industri juga memiliki peluang yang sangat besar. Namun demikian, beberapa tantangan yang dihadapi dari biomasa adalah selain harga biomasa, jejak karbon dari saat pembukaan lahan kebun/pertanian, saat pemanenan, dan transportasi biomasa dianggap cukup besar.
“Melalui Webinar ini, narasi mengenai urgensi ketahan energi, potensi energi terbarukan di Indonesia dapat tersampaikan dengan baik kepada publik”. Hal itu diharapkan melalui revolusi industri 4.0. dapat dimanfaatkan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs) secara kolaboratif oleh banyak pihak dalam kemanfaatan sebesar-besarnya untuk pembangunan bangsa”, tutup Pribadyo. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Dosen Teknik Sipil Universitas Teuku Umar, Ir. Samsunan, S.T., M.T, kembali diminta sebagai narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis Pengawasan dan Evaluasi Bidang Bangunan Gedung yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Pengembangan Prasaran Wilayah Aceh. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Amel Convention Hotel, Banda Aceh pada hari Kamis, 18 Juli 2024, dengan menghadirkan para peserta yang terdiri dari petugas Sistem informasi manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) dari dinas Teknis (PUPR/Perkim) dan dinas Perizinan, petugas penyusunan SHST dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Samsunan yang sudah sangat berpengalaman dalam manajemen pengelolaaan Pembangunan bangunan gedung tersebut, semula diminta menyampaikan materi tentang penyelenggara SIMBG (Sekretariat, TPA, TPT dan Penilik Bangunan Gedung), bersama para pemateri tingkat nasional dari Direktorat Bina Penataan Bangunan dan Lingkunagn, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Pada saat hari kegiatan, beliau juga diminta menyampaikan materi yang lebih penting, menggantikan pemateri pusat yaitu tentang “Penyelenggaraan Bangunan Gedung sesuai dengan PP No. 16 Tahun 2021”.
Dalam penyampaian materi, beliau mengatakan bahwa pelaksanaan Pembangunan bangunan gedung harus mengikuti kaedah dan ketentuan teknis yang berlaku. Karena hal ini menjadi penting bangunan mutu dan keandalan bangunan tetap terjaga. Disadari atau tidak, bahwa Indonesia merupakan negara yang berada dalam jajaran “cincin api/ring of fire” dimana posisi Aceh merupakan kawasan sangat rawan terhadap bencana ini, perlu menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan terutama pemerintah dalam mengendalikan Pembangunan bangunan gedung”.
Pengendalian tersebut dilakukan melalui SIMBG diawali dengan PBG, SLF, SKTBG dan RTB. Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) merupakan ujung tombak perencanaan Pembangunan yang turut diperiksa oleh Tim Profesi Ahli (TPA) agar dipastikan bahwa perencanaan sudah sesuai dengan aturan dan standar teknis yang berlaku.
Dosen Teknik Sipil UTU, Ir. Samsunan yang pernah menjadi PNS pada bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi Dinas Cipta Karya Aceh dan sering dipercaya sebagai narasumber Tingkat nasional, tahun ini dipercaya sebagai Tim Profesi Ahli (TPA) Bangunan Gedung di 13 Kabupaten/Kota di Aceh, dari unsur akademisi. Syarat dan tata cara menjadi TPA terdiri dari unsur akademisi, professional dan pakar yang didaftar dan terdata dalam sistem SIMBG di Kementerian PUPR, kata beliau.
Sebagai TPA, beliau juga memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP sebagai instruktur nasional, asesor nasional, ahli muda Teknis Bangunan Gedung, dan ahli utama penilai kelaikan fungsi struktur bangunan gedung. Beliau juga mengajak para pengendali Bangunan Gedung di pemerintah daerah agar setiap bangunan gedung yang selesai dibangun agar diajukan sertifikat laik fungsi (SLF) setiap bangunan gedung, terutama bangunan gedung pemerintah dan gedung kepentingan umum (public buildings). Hal ini menjadi penting agar bangunan yang sudah selesai dan sudah dimanfaatkan ini terjamin keandalan bangunannya.
“Apalagi Aceh merupakan salah satu Provinsi penyelenggaran PON XXI-2024 Aceh-Sumut, perlu adanya kepastian dan penjaminan atas keandalan struktur bangunan. Baik itu bangunan penyelenggaraan PON (venue) maupun bangunan tempat para atlet dan pengunjung menginap. Kabupate/kota yang terpilih sebagai tempat penyelenggaraan PON XXI ini perlu mengajak dan mendesak pelaku usaha perhotelan, restoran dan tempat umum lainnya agar segera mengajukan SLF bangunan gedungnya, baik yang baru siap dibangun maupun bangunan yang sudah ada (existing)”, kata Pak Sam. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab yang sangat seru dan hangat dari para peserta.
Diakhir penyampampaian materinya, Pak Sam selalu mengingatkan para pengendali SIMBG di setiap kabupaten/kota di Aceh agar tetap berpegang teguh pada prinsip dasar perencaan bangunan gedung agar sesuai dengan standar yang berlaku.
“Ancaman bencana selalu ada diskitar kita, mari kita kendalikan bangunan dengan mengikuti aturan yang berlaku. Setelah semua usaha sudah kita lakukan, baru kita berserah diri dan pasrah pada ketentuan dan ketetapan Allah. Musibah dan bencana merupakan sunnatullah, tapi kita sebagai manusia wajib berusaha dan berikhtiar untuk melakukan mitigasi atas ancaman bencana tersebut”, kata Samsunan mengakhiri penyampaian materinya. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) resmi bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Ruang lingkup dari MoU antara UTU dan UGM meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat; penyelenggaraan MBKM; pengembangan SDM; serta bidang-bidang lain yang disepakati para pihak. Kedepannya, MoU ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UTU dan UGM.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan M.Si dan Rektor UGM yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si, yang berlangsung di Gedung Rektorat UGM, Jum’at (12/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UTU didampingi oleh Dr. Ir. M.Aman Yaman, M.Agric.Sc (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama UTU), Rinaldi Iswan, S.T., M.Sc (Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama UTU) dan Herri Darsan, S.T., M.T (Sekretaris LPPM-PMP UTU).
Sementara Dr. Arie Sujito turut didampingi oleh sejumlah pejabat UGM diantaranya Dr. dr. Rustamaji, M.Kes. (Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM), Dr. Sindung Tjahyadi (Direktur Kemahasiswaan UGM), Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. (Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM), Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt. (Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM), Wiratni, S.T., M.T., Ph.D. (Sekretaris Direktorat Kemintraan dan Relasi UGM), Ir. Johan Syafri Mahathir Ahmad, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM. (Kepala Sub Direktorat Kerja Sama Dalam Negeri IDKRG UGM), dan Erry Istianto, S.Sos. (Koordinator Bidang Inisiasi dan Pengembangan Kerja Sama UGM).
Rektor UTU Prof Ishak Hasan menjelaskan bahwa UTU terus memaksimalkan dan meningkatkan kualitas tridharma perguruan tinggi, salah satu upaya yang dilakukan yaitu memperluas jaringan kerja sama dengan lembaga atau mitra dalam dan luar negeri.
“Semakin banyak mitra, makin banyak pula ruang kerja sama, bisa kerja sama magang, riset maupun yang lainnya dalam mewujudkan inovasi di berbagai bidang. Inovasi dan kolaborasi tak bisa dipisahkan,” jelasnya.
Prof Ishak berharap, kerja sama antara UTU dan UGM bisa menjadi ruang kolaborasi dalam melahirkan banyak inovasi utamanya dalam implementasi MBKM. “Kita jalan bersama dan maju bersama meningkatkan kualitas implementasi tridarma perguruan tinggi baik di UTU maupun di UGM,” harapnya.
Kerjasama ini bertujuan untuk menjaga komunikasi serta memperkuat jaringan networking pendidikan di kancah nasional hingga global. “UTU selalu mendorong kemajuan program merdeka belajar di tanah air sehingga mahasiswa dan publik bisa merasakan dampak baik dari rangkaian besutan kemendikbud Ristek ini,” pungkasnya.
MoU ini bagi UTU merupakan sebuah kesempatan besar yang diberikan UGM untuk UTU sebagai PTN satker yang baru 10 tahun bermitra dan bekerjasama khususnya di bidang Tridarma perguruan tinggi. Beberapa program/ kegiatan nantinya dapat diusulkan berkaitan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berupa pertukaran mahasiswa merdeka, penelitian bersama, kuliah pakar, magang, dan lain-lain.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si dalam sambutannya berterima kasih atas kehadiran Universitas Teuku Umar di UTU. Beliau mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini berguna untuk meningkatkan mutu SDM dan pendidikan di kedua belah pihak.
“Khususnya kerja sama pada bidang SDM. Semuanya adalah untuk meningkatkan SDM dan pendidikan pada kedua belah pihak,” ujar Dr. Arie (Aduwina Pakeh / Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Setelah 2 program studi bidang kesehatan, yaitu Prodi Kesehatan Masyarakat dan Prodi Gizi, kabar gembira kembali didapatkan oleh Civitas Akademika Universitas Teuku Umar. Sembilan prodi lingkup UTU kembali lolos mendapatkan program pendampingan akreditasi internasional dari Direktorat Belmawa-Kemendibudristekdikti tahun 2024 yang berasal dari FT, FP, FPIK, FE dan FISIP.
Hasil ini sesuai dengan progam dan upaya UTU memenuhi target IKU 8 PT : Program Studi Terakreditasi Internasional melalui implementasi 11 Kebijakan Mutu Strategis Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ishak, M.Si tahun 2023-2027.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Universitas Teuku Umar, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric.Sc menjelaskan, target untuk mengisi IKU 8 alhamdulillah telah diproses dan dijalankan UTU, dimana setiap Fakultas di UTU, telah memiliki program studi kandidat untuk ditargetkan mendapatkan akreditasi internasional tahun 2024-2025.
Setelah program studi Kesehatan Masyarakat dan Gizi, 9 program studi lainnya adalah: Agroteknologi, Agribisnis, Akuakultur, Perikanan, Ekonomi Pembangunan, Sosiologi, Teknik Sipil, Teknik Industri dan Teknik Mesin. “Untuk kelompok ini, Alhamdulllah UTU menjadi program studi terpilih terbanyak dari perguruan tinggi Di Sumatera (USU 1, Unsri 4, Unri 3, Unila 1) yang disertakan dalam program ini” jelas M. Aman Yaman
Strategi Mutu UTU diantaranya adalah mempersiapkan program studi model/kandidat yang sudah memenuhi standar minimal mutu PT, sehingga akan memberi dampak sekaligus contoh bagi program studi lainnya baik S1 maupun Magister.
“Capaian ini tidak terlepas dari hasil pemantauan proses dan perkembangan peningkatan mutu berkelanjutan yang telah menjadi kebijakan mutu UTU sejak tahun 2023 untuk menjadikan mutu akademik, eksistensi dan pengakuan sebagai target jangka pendek UTU dalam menyikapi tuntutan kebijakan perguruan tinggi, 8 IKU, pemeringkatan dan mutu lulusan baik pada level nasional maupun internasional” Katanya
M. Aman Yaman menekankan untuk dapat terus eksis dan berkelanjutan, UTU harus lebih dinamis dan energik dalam mempercepat pemenuhan 8 komponen IKU PT selain menerapkan standar internasional dalam tridarma PT yang digunakan sebagai ukuran mutu perguruan tinggi dengan tetap melaksanakan SPMI-PPEPP dan program strategis berbasis mutu akademik.
“Hal ini juga harus didukung dari seluruh unsur baik dari mutu manajemen internal, kualitas SDM, prioritas anggaran, sistem perencanaan berbasis risk based, prestasi dosen-mahasiswa, sarana prasarana utama-pendukung maupun program kerjasama dengan perguruan tinggi level dunia” lanjutnya
Seluruhnya harus dijalankan secara sinergis tanpa menunda waktu, karena tingkat persaingan perguruan tinggi terus berjalan dan semakin ketat. Hal ini akan sangat mempengaruhi daya saing dan daya jual (competency and values) lulusan UTU dikancah nasional maupun internasional. Ini adalah proses yang harus dilalui UTU untuk membuktikan diri menjadi sumber inspirasi dibidang agromarine industry.
Sementara Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, MSi menyambut gembira atas capaian ini merupakakan tekad seluruh sivitas akademik UTU untuk mempersiapkan UTU agar lebih eksis dalam pergaulan akademik ditingkat nasional dan internasional. Dengan adanya program studi yang dipersiapkan untuk mendapatkan akreditasi internasional, maka level mutu UTU semakin meningkat melampaui SNDIKTI.
“Tekad untuk maju ke tingkat nasional dan internasional harus muncul dari dalam baik unsur akademik, non-akademik khususnya pimpinan, dosen, mahasiswa termasuk juga tendik yang ada”, tambah Rektor UTU, Prof Ishak Hasan.
“Kita bersyukur, dalam kurun waktu singkat, UTU mendapatkan dukungan dari Dirjend Belmawa, sehingga pada tahun 2024 ini ada 11 program studi kandidat akreditasi internasional dari seluruh 6 fakultas yang ada yang masuk dalam program pendampingan dari Dirjend Belmawa”, lanjut Rektor UTU.
Rektor UTU juga berharap agar kepercayaan ini harus dijalankan dengan sebaik mungkin sesuai target. Untuk itu dimohon dukungan selalu dari pimpinan dan sivitas akademik UTU baik tenaga, pikiran, SDM, operasional dan keterlibatan secara penuh, terutama dari fakultas dan program studi yang terpilih. Rektor UTU akan terus berkomitmen memberikan dukungan dan bantuan dari seluruh aspek baik akademis maupun non-akademis tidak saja program akreditasi internasional, tetapi program-program unggulan yang terkait dengan visi UTU dan tuntutan 8 IKU PT.
MEULABOH – UTU | Penggunaan plastik sebagai kemasan dirasa kurang ramah lingkungan. Dibutuhkan waktu ratusan tahun bagi mikroba untuk mendaur ulang sampah plastik tersebut sehingga menyebabkan pencemaran. Kekhawatiran terhadap pencemaran tersebut, memunculkan penelitian untuk mencari kemasan yang bersifat ramah lingkungan, seperti halnya edible film sebagai kemasan primer untuk produk pangan.
Penelitian terkait bahan baku edible film telah banyak dilakukan tetapi sebagian besar belum menghasilkan karakteristik yang memenuhi standar untuk menjadi kemasan primer. Adapun gelatin yang digunakan sebagai bahan baku potensial bagi edible film terkadang diragukan kehalalannya, mengingat asal gelatin yang dapat bersifat non-halal.
Berdasarkan alasan tersebut maka muncul ide dari para mahasiswa Prodi THP UTU untuk membuat suatu edible film sebagai kemasan primer.
Selain itu, dalam upaya mengangkat sumber daya lokal, maka para mahasiswa berupaya membuat edible film dengan bahan baku berupa anggur laut yang dapat diperoleh dari wilayah pesisir Aceh Barat, seperti Lhok Bubon.
Ide tersebut diikutkan ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) RISET EKSAKTA (RE) dan berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp.6.870.000,00 dari Dirjen BELMAWA Kemendikbudristek dan sebesar Rp.1.500.000,00 dari Perguruan Tinggi.
TIM PKM-RE ini diketuai oleh T. Bastanur Arif, dengan anggota Aprilia Manda Sari, Sabki, Irfan Danil, Deana Ave Krisnanda. Tim dibimbing oleh Nafisah Eka Puteri, S.TP., M.Si. selaku dosen Prodi THP UTU.
Edible film yang sedang dikembangkan oleh tim berpotensi untuk menjadi kemasan primer inovatif untuk produk pangan. Selain itu, edible film yang dikembangkan bersifat halal, mudah larut dan terdegradasi, serta memperpanjang umur simpan produk melalui sifat antimikroba dan antioksidan yang dimiliki. (Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) telah melaksanakan kunjungan strategis ke tiga perusahaan kelapa sawit besar di Aceh dengan tujuan memperkuat kerjasama dan mengembangkan program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kunjungan pertama dilakukan pada 4 Juli 2024 ke PT Socfindo Seunagan di Kabupaten Nagan Raya, disusul dengan kunjungan ke PT Fajar Baizuri and Brother di Kabupaten Nagan Raya pada 9 Juli 2024, dan terakhir ke PT Agro Sinergi Nusantara di Kabupaten Aceh Barat pada 11 Juli 2024.
Dipimpin oleh Dekan Fakultas Pertanian, Ir Rusdi Faizin, M.Si, tim UTU yang terdiri dari Wakil Dekan, Ketua Program Studi Agroteknologi, Sekretaris Program Studi Agribisnis dan Asesor serta Tim Tempat Uji Kompetensi (TUK) Bidang Asisten Kebun Kelapa Sawit LSP UTU berdiskusi mengenai pembaruan Memorandum of Agreement (MoA) dan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Fakultas Pertanian UTU dan perusahaan kelapa sawit.
Pembaruan ini bertujuan agar kerjasama yang sudah berjalan tetap relevan dan memberikan manfaat optimal bagi kedua belah pihak. Selain itu, FP UTU mengundang perusahaan kelapa sawit untuk berperan serta dalam penyusunan kurikulum program studi, guna memastikan bahwa materi yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan industri.
Dalam kunjungan tersebut, UTU juga memaparkan rencana pengembangan area produksi magot di Fakultas Pertanian. Dukungan bahan baku produksi magot dari limbah sawit sangat dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini. Potensi kerjasama dalam pengelolaan limbah sawit juga menjadi topik diskusi yang penting.
Fakultas Pertanian UTU telah membuka TUK Skema Nasional Bidang Asisten Kebun Kelapa Sawit di bawah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP UTU). Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung lulusan memiliki kompetensi terhadap bidang spesifik sehingga dapat meningkatkan penyerapan alumni UTU sebagai tenaga kerja profesional di perusahaan kelapa sawit, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi industri.
Laboratorium GIS (Geographic Information System) Fakultas Pertanian UTU juga dibahas sebagai fokus kerjasama. Laboratorium ini dapat menyediakan berbagai layanan teknologi dan data yang mendukung penerapan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), serta regulasi parlemen dan Dewan Eropa (Uni Eropa) 2023/1115 dari 31 Mei 2023. Pemanfaatan laboratorium ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kepatuhan perusahaan kelapa sawit terhadap regulasi yang berlaku.
Selama kunjungan, pimpinan atau perwakilan perusahaan kelapa sawit menyambut baik terhadap inisiatif yang diajukan oleh FP UTU. Diskusi lebih lanjut akan dilakukan untuk merinci peran perusahaan dalam berbagai inisiatif ini.
Kunjungan ini juga merupakan bagian dari persiapan FP UTU yang saat ini UTU sendiri sedang bertransisi dari satker menuju Badan Layanan Umum (BLU). Hal ini menunjukkan komitmen FP UTU untuk menjalin kerjasama strategis dengan industri kelapa sawit, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan keberlanjutan sektor pertanian. Dukungan perusahaan kelapa sawit dalam berbagai inisiatif ini diharapkan dapat membantu FP UTU dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan industri kelapa sawit di masa depan. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar menggelar Workshop Peninjauan dan Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan tersebut berlangsung di ruang rapat senat, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, 12 – 13 Juli 2024
Workshop menghadirkan narasumber Dr. M.R. Khairul Muluk, S.Sos., M.Si dari Universitas Brawijaya Malang, yang juga Wakil Ketua DPP IAPA bidang Kurikulum dan Penjaminan Mutu. Acara Workshop dipandu oleh Dosen IAN Agatha Debby Reiza Macella, S.AP., M.Si.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Dekan FISIP, Basri, SH., MH dan dihadiri oleh seluruh Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, mahasiswa, alumni, instansi pemerintah, mitra swasta, serta stakeholders lainnya.
Dalam sambutannya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Prodi IAN, alumni, instansi pemerintah, mitra swasta, serta mahasiswa atas partisipasinya dalam kegiatan ini.
“Secara substansi, workshop pengembangan kurikulum berbasis OBE ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum KKNI yang sudah kita terapkan selama ini. Kita berharap melalui pengembangan ini dapat dihasilkan kurikulum yang berorientasi pada pemenuhan aspek-aspek capaian pembelajaran”, terangnya.
Ketua Panitia Fadli Arifandi, S.IP., MA menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kurikulum seeblumnya dan mempersiapkan kurikulum baru yang akan mulai diterapkan pada Semester Ganjil 2025-2026 yang akan datang.
Perubahan kurikulum di Perguruan Tinggi merupakan aktivitas rutin yang harus dilakukan sebagai tanggapan terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) (scientific vision), kebutuhan masyarakat (societal needs), serta kebutuhan pengguna lulusan (stakeholder needs).
“Selain itu, kebutuhan pengguna lulusan (stakeholder needs). Kurikulum yang telah dijalankan di IAN UTU adalah kurikulum tahun 2019-2024, Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan atau evaluasi kurikulum,” ucapnya.
Selanjutnya, Ketua Prodi IAN Nodi Marefanda, M.A.P menilai tantangan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi dalam pengembangan kurikulum di Era Revolusi Industri 4.0 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru meliputi literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang berakhlak mulia berdasarkan pemahaman keyakinan agama.
“Oleh sebab itu Perguruan Tinggi perlu melakukan reorientasi pengembangan kurikulum yang mampu menjawab tantangan tersebut,” ucapnya.
Untuk itulah, kegiatan ini sangat penting dilaksanakan sebagai langkah untuk menyikapi kebijakan tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga harus dicermati bagaimana Implementasi pada kurikulum pembelajaran yang ada saat ini.
Selain itu, Pendidikan Berbasis Capaian (outcome based education), yang disingkat OBE adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif.
Pendekatan ini juga mempunyai pengaruh pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, metode pembelajaran, penilaian, dan lingkungan/ekosistem pendidikan.
Prodi IAN UTU sedang mempersiapkan diri untuk mengusulkan reakreditasi melalui Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial, Politik,
Administrasi dan Komunikasi (LAMSPAK). Instrumen akreditasi LAMSPAK menggunakan 9 kriteria dan sertifikasi/akreditasi internasional telah menggunakan kurikulum berbasis OBE. Sehingga prodi-prodi di Perguruan Tinggi untuk mengajukan akreditasi LAMSPAK serta sertifikasi/akreditasi internasional perlu menyesuaikan kurikulumnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Universitas Teuku Umar memberikan pembekalan kepada 838 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler untuk Periode XXII Tahun 2024 pada tanggal 11 – 12 Juli 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, Alue Penyareng.
Ketua LPPM PMP Universitas Teuku Umar Ir. Yuliatul Muslimah, MP dalam laporannya mengatakan, KKN kali ini melibatkan 838 mahasiswa. Kegiatan KKN ini akan dilaksanakan di Kabupaten Aceh Singkil, yang akan disebar ke 112 desa dari 10 Kecamatan. Rencananya, program pengabdian kepada masyarakat tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli – 15 Agustus 2024.
Adapun tema yang diangkat pada KKN kali ini adalah Pemanfaatan Potensi Lokal Menuju Ketahanan Ekonomi dan Sosial Kabupaten Aceh Singkil.
Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si menyampaikan bahwa KKN merupakan bagian tak terpisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
”Jadi sesuai dengan tujuan KKN, menanamkan jiwa pengabdi dan peneliti yang eksploratif dan analitis, kemudian juga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa agar dapat mewujudkan kemandirian, mari kita sebagai mahasiswa, dan dosen khususnya, melaksanakan KKN ini dengan sebaik baiknya.”Ucap Rektor.
Lanjutnya, melalui KKN kita dapat menerapkan IPTEKS secara teamwork, maksudnya kita harus dapat bekerjasama secara team, tidak dapat bekerja sendiri, harus berkolaborasi, maka dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini mahasiswa bergabung dari berbagai prodi harus dapat membuat program yang dapat membantu memberdayakan potensi masyarakat.
Rektor berharap KKN sebagai salah satu bentuk pendidikan melalui pengalaman belajar bersama masyarakat, mahasiswa dapat menerapkan ilmunya selama kuliah nantinya.
Untuk itu Pembekalan KKN sebelum terjun ke tengah tengah masyarakat merupakan hal yang sangat penting diikuti mahasiswa. “Di sini sangat kami harapkan para dosen dapat membantu, mengarahkan dan memotivasi mahasiswa dalam mengeksplorasi potensi yang ada di desa. Yang paling penting adalah diawali dengan survey potensi potensi sumber daya lokal sebelum membuat program program yang bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat.”Jelasnya.
“Mindset kita dalam KKN adalah bukan seberapa banyak yang kita dapatkan, tetapi seberapa banyak bantuan yang bisa kita berikan, seberapa banyak ilmu yang bisa kita share kepada masyarakat. Ini perlu ditanamkan karena dua hal penting dalam KKN adalah melayani dan memberdayakan,” ungkap Rektor
Dalam kegiatan pembekalan ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil akan memaparkan potensi dari daerah. Penjelasan tersebut, diharapkan bisa memberi informasi lebih banyak bagi peserta KKN sehingga menginspirasi mereka untuk melahirkan program KKN-nya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Hadir sebagai narasumber utama Tami Gustia Amanda, S.S., M.I.Kom (Pemkab Aceh Singkil) Helmi Iskandar, S.Sos., M.Si (DPMG Aceh), Hersie Malahayati Shandra, A.KS., M.A.P (Dinas Sosial Aceh), Namira Yusuf, S.ST., M.K.M (BKKBN Aceh) dan Teungku Nih Farisni, SKM., M.Kes (Universitas Teuku Umar)
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Senat UTU, Basri, SH., M.H, Dekan FT, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng, IPM, Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Hamdi Harmen, SE., M.Si, Dekan Fakultas Pertanian Ir. Rusdi Faizin, M.Si Korpus KKN dan Magang, Sufriadi, S.P., M.P dan seluruh Dosen Pendamping Lapangan. (Aduwina Pakeh / Zulfikar).
MEULABOH – UTU | Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa, Universitas Teuku Umar menggelar kegiatan pelantikan pengurus baru periode 2024/2025. Kegiatan ini digelar di Aula Cut Mutia, Kampus UTU, Kamis (12/07).
Acara ini dihadiri oleh Koordinator Pokja Prestasi dan Informasi Muhammad Idris, S.Pd., M.Pd, Staf Pokja Prestasi dan Informasi Kemahasiswaan Marhaban, SE dan Dodi Tafta Zani Azma, S.I.P, dan jajaran Ormawa lainnya.
Pengurus Baru UKM Bahasa Periode 2024/2025 dibina langsung oleh Ana Elvia Jakfar, S.Pd., M.Ed. Adapun Pelantikan ini merupakan pengukuhan jabatan terhadap Ketua Umum terpilih adalah Tiara Mutia Sari dengan Wakil Ketua Umum Nurul Afdhal, Sekretaris Umum Aja Syakila Ruwaida, Bendahara Umum Sabila Mujahidah Al-Khayr dan Kepala Divisi serta anggota masing-masing Divisi.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Teuku Umar dalam sambutannya yang diwakili oleh Muhammad Idris, M.Pd menyampaikan bahwa para pengurus organisasi kemahasiswaan adalah orang-orang pilihan yang berbeda dengan mahasiswa yang hanya sekadar menjalankan tugas Tri Darma Perguruan Tinggi.
“fungsionaris UKM adalah sosok mahasiswa yang memiliki kelebihan tertentu, terutama dalam Soft Skill , terutama dalam memecahkan masalah secara ilmiah dengan pendekatan-pendekatan yang mengedepankan adanya kolaborasi dan humanisme satu lembaga yang dapat melatih saudara adalah organisasi kemahasiswaan” ujarnya.
Muhammad Idris juga menyampaikan salam dari Pak Rektor Prof. Ishak Hasan dan Wakil Rektor III Ibrahim Laweung, M.NSc kepada para pengurus UKM Bahasa yang berhalangan hadir dalam acara tersebut. “Bapak Rektor maupun Wakil Rektor mengucapkan selamat kepada saudara sekalian yang telah terpilih menjadi pengurus UKM Bahasa” ucapnya.
Sebelumnya Nurul Afdhal selaku ketua pelaksana dalam laporannya mengatakan, kegiatan pelantikan ini merupakan langkah awal yang dilakukan pihaknya, setelah itu akan dilakukan upgrading kepengurusan dan rapat kerja.
Sementara itu, Tiara Mutia Sari selaku Ketua UKM Bahasa berharap para pengurus UKM kedepannya dapat semakin meningkatkan kesolidan dalam menjalankan fungsi-fungsi keorganisasian. Juga kita perlu berkolaborasi dengan UKM lainnya untuk menyukseskan program kerja dan meningkatkan prestasi mahasiswa UTU. (Humas UTU)