MEULABOHUTU | Untuk mengoptimalkan reformasi birokrasi dan menjadi universitas unggul, Universitas Teuku Umar (UTU) mencanangkan Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di seluruh fakultas selingkung UTU, Senin (4/3/2024) di ruang Rapat Senat Gedung Kuliah Terintegrasi (GKT), Kampus UTU.

Acara pencanangan dilaksanakan secara hybrid, luring dan daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Secara luring, dihadiri lebih kurang 100-an orang, mulai dari jajaran pimpinan fakultas, hingga dosen dan karyawan baik PNS maupun Non PNS dari enam Fakultas selingkung UTU. Secara daring, juga dihadiri ratusan orang.

Rektor UTU, Prof Dr Ishak Hasan, M.Si dalam sambutannya menjelaskan, pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di seluruh fakultas selingkung UTU ini merupakan upaya bersama-sama dalam mewujudkan birokrasi bersih dan kemajuan etika akademik di lingkungan kampus.

Dalam konteks akademik, pencanangan Zona Integritas tidak hanya sekedar langkah simbolis, tetapi akan membawa pengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran. Dosen, sebagai pilar utama dalam proses pendidikan, diharapkan akan semakin mendorong nilai kritis dan integritas, tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada mahasiswa.

“Mari kita teruskan langkah kita dengan tekad bulat, bersama kita bangun masa depan yang gemilang untuk Universitas Teuku Umar, tempat di mana integritas bukan hanya kata-kata, tetapi juga aksi nyata yang mengilhami generasi masa depan,” ujar Prof Ishak Hasan

Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di seluruh fakultas selingkung UTU dilakukan Inspektorat IV Itjen Kemendikbudristek, Dr. Fuad Wiyono, S.H., M.H secara daring via aplikasi zoom.

Dalam arahannya, Dr. Fuad Wiyono mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pencanangan ZI untuk seluruh fakultas selingkung UTU. Sebab kegiatan ini menunjukan dua hal, pertama adanya komitmen tinggi dari seluruh pimpinan dan jajaran di UTU untuk mewujudkan kampus UTU sebagai kampus yang berintegritas.

Perwujudan kampus berintegritas kata Dr. Fuad Wiyono, merupakan langkah strategis mempercepat capaian tujuan penyelenggaran pendidikan tinggi yang diamanatkan dalam Pasal 5 Undang-Undang Tentang Pendidikan Tinggi. Hal ini dapat terlaksana melalui langkah awal meningkatkan komitmen pimpinan dan seluruh pengelola UTU bersama seluruh sivitas akademika.

Penyalahgunaan kekuasaan tidak akan mungkin terjadi jika seluruh penyelenggara perguruan tinggi selalu menerapkan budaya dan nilai-nilai anti korupsi seperti jujur, disiplin waktu, bertanggung jawab atas tugasnya, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli. Selain itu diperlukan sebuah komitmen, kolaborasi-sinergi, dan inovasi berkelanjutan yang nantinya mampu membawa kepada tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik.

“Apapun program dan kebijakan yang akan dibuat, yang terpenting itu komitmen untuk mengingat golnya, bagaimana cara melahirkan mahasiswa yang bisa menjawab kebutuhan negeri kita, sehingga apa yang mereka pelajari berguna untuk kemajuan Bangsa Indonesia” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek, Prof. Nizam, Ph.D yang terhubung melalui zoom, juga mengapresiasi langkah UTU yang mencanangkan pembangunan ZI di seluruh fakultas.

Menurut Prof. Nizam, untuk mewujudkan zona integritas tentu dimulai dengan niat yang kuat dari kita semua untuk menjaga integritas sebagai marawah perguruan tinggi.

Namun niat saja tidak cukup, tapi harus disertai dengan langkah-langkah nyata, mulai dari penataan layanan yang transparan dan akuntabel, penataan administrasi yang sesuai regulasi, penataan sumber daya manusia yang baik, serta menjaga sikap dan perilaku setiap individu sehingga selalu mencerminkan spirit integritas tersebut.

“Semoga dengan tekad kuat disertai tindakan dan perilaku nyata untuk membangun integritas maka UTU akan menjadi PTN yang berintegritas, serta menjadi contoh bagi masyarakat dan UTU ke depan akan meluluskan pemimpin masa depan yang berintegritas,” ujarnya.

Lanjutnya, untuk mewujudkan Perguruan Tinggi yang WBK dan WBBM di seluruh fakultas selingkung UTU maka diperlukan komitmen yang tinggi dari seluruh stakeholder di UTU terutama dari jajaran pimpinan. “Tanpa komitmen dari seluruh pimpinan, maka upaya pembangunan ZI sebagai bagian reformasi birokrasi tidak akan berjalan sukses. Memang tidak mudah mewujudkan kampus menjadi zona berintegritas, tapi dengan niat baik, tekad yang kuat, kolaborasi dan sinergi antara pimpinan universitas dan pimpinan fakultas, diharapkan berbagai tantangan dan hambatan dapat diatasi,” ujarnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)

MEULABOHUTU |Ratusan mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) yang tertarik melanjutkan studi ke luar negeri tampak antusias mendengarkan pemaparan informasi di acara Sharing Session Studying in 3 Continents. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, Senin (4/3/2024).

UTU melalui Center of International Affairs (CIA)  menjembatani kegiatan tersebut, agar minat kuliah ke luar negeri. Korpus CIA UTU Refanja Rahmatillah, M.App.Ling, meminta mahasiswa UTU yang menaruh minat, untuk mempersiapkan rencana studi dan mempelajari trik. CIA siap membantu semaksimal mungkin.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua LPPM PMP yang diwakili Sekretaris LPPM PMP Heri Darsan, S.T., M.T. Dalam sambutannya, Heri menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan bagus bagi mahasiswa dan pihak yang ingin melanjutkan kuliah di universitas-universitas terbaik di 3 Benua.

Ketika kita mendengar kata studi ke 3 benua, hal-hal yang akan terlintas dalam pikiran kita adalah kesempatan mengunjungi Negara-negara maju dengan perkembangan peradaban pendidikan yang luar biasa dengan kampus-kampus hebat dan terkemuka. Untuk itulah, dirinya mengharapkan untuk memanfaatkan kesempatan kegiatan ini sebaik mungkin.

“Ini adalah kesempatan yang baik untuk menghubungkan pendidikan luar negara  dengan UTU. Tentu saja, ini adalah koneksi yang bisa memberikan banyak manfaat”, ucapnya.

Kegiatan shering session ini menghadirkan tiga narasumber mewakili alumni dari 3 kampus hebat dari 3 benua berbeda, yaitu Ana Fitria, S.E., M.Sc., RSA (Alumni University of Salford, United Kingdom) yang kini sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi UIN Ar-Raniry.

Berikutnya Sabrina, S.Pd., M. AppLing., M.Tran, Alumni University of New South Wales, Austria (Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Serambi Mekkah) dan Siti Aminah, S.IP., M.MLS (Central China Normal University, China) selaku Direktur International Scholarship Partner, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Kegiatan Sharing Session Studying in 3 Continents yang dimoderatori oleh Tamitha Intasaar Husein, S.E., M.B.A ini bertujuan untuk membuka jalan dan memberikan informasi-informasi penting bagi mahasiswa-mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah di Negara-negara dari 3 Benua untuk jenjang yang bervariasi, S1, S2, ataupun S3. (Aduwina Pakeh / Zulfikar).

MEULABOHUTU | Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Teuku Umar mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan dokumen akreditasi FKM sebagai upaya peningkatan mutu program studi melalui sistem akreditasi 9 kriteria. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, 3-4 Maret 2024 di The Pade Hotel, Banda Aceh.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Rektor Prof Dr Ishak Hasan, M.Si, turut hadir Wakil Rektor I Dr Ir. M Aman Yaman, M.Agtic.Sc, Dekan FKM Dr. T.Alamsyah SKM. MPH, para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, tenaga kependidikan dan Tim penyusun borang.

Sebelumnya, tim yang terlibat dalam penyusunan borang ini telah mengidentifikasi, mendokumentasikan dan memfinalisasi setiap aspek kinerja lembaga, termasuk kebijakan, prosedur, dan pencapaian agar terciptanya draft borang akreditasi yang diharapkan.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini ditujukan guna memberikan pendampingan dalam penyusunan/penyiapan borang akreditasi program studi lebih awal dengan mendatangkan narasumber Dr. Bachtiar dari Universitas Syiah Kuala sehingga target untuk bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya bisa tercapai.

“Harapan kita dengan upaya melakukan persiapan lebih awal, maka cita-cita untuk Reakreditasi yang lebih baik lagi setahap demi setahap bisa terpenuhi”, jelas Prof Ishak Hasan dalam sambutan pembukanya.

Rektor menyatakan dalam beberapa tahun terakhir UTU terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan secara massif berbagai instrumen guna menciptakan iklim akademik dan non-akademik yang bermutu misalnya peningkatan sertifikat ISO, peningkatan budaya mutu, penggunaan dan sosialisasi SOP sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan internasionalisasi kegiatan kelembagaan.

“Dalam rangka Reakreditasi ini, kita telah melakukan berbagai pengembangan instrument dan meletakkan dasar-dasar kebijakan strategis selama dua tahun terakhir”, tegas Rektor

Kemudian untuk mendukung dan menjamin kualitas berbagai layanan atau upaya yang telah dilakukan selalu disertai oleh evaluasi secara berkala untuk memberikan layanan yang lebih baik. Sehingga menghasilkan mutu lulusan yang sesuai dengan visi kelembagaan yaitu mahasiswa yang religius, kompetitif, dan kolaboratif. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Kurikulum Program Studi Kesehatan Masyarakat mewajibkan mahasiswanya mengambil Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang dilaksanakan setiap tahun pada semester Ganjil dan semester Genap. Pada tahun ini pelaksanaannya telah dilakukan selama tiga pekan untuk mahasiswa berada di lapangan atau luar kampus.

Pelaksanaan kegiatan PBL kali ini dilakukan secara serentak antara PBL I dan PBL II mulai dari tanggal 8 s.d 27 januari 2024 dengan lokasi prakteknya yang berbeda yaitu di puskesmas sebagai lokasi PBL I dan di Desa atau Gampong sebagai Lokasi PBL II yang ada di wilayah kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya.

Selama dilokasi PBL mahasiswa mendapatkan data untuk kemudian dianalisis secara teknis dan menemukan permasalahan untuk kemudian dibuat perencanaan dan di intervensi guna memecahkan permasalah Kesehatan Masyarakat.

Setelah mahsiswa peserta PBL melakukan semua kegiatan selanjutnya pada hari Rabu tanggal 28 Februari 2024 mereka melakukan seminar hasil pelaksanaan PBL dari lokasi masing-masing untuk mempresentasikan kegiatan yang selama ini sudah dilakukan secara sistematis sesuai dengan ilmu dan teori selama ini yang di dapatkan dari kampus.

Pada kegiatan ini ketua Prodi Kesehatan Masyarakat FKM UTU Maiza Duana, SKM., M.Kes dalam sambutan nya menyampaikan harapan semoga dengan PBL ini dapat meningkatkan ilmu dan skil mahasiswa yang telah memperoleh ilmu langsung di lapangan dalam Praktek Belajar Lapangan.

Dekan FKM Dr. T. Alamsyah, SKM., MPH. dalam sambutan nya juga menyampaikan kegiatan PBL ini merupakan suatu proses akademik yang merupakan pembelajaran dilapangan dimana selama ini mahasiswa telah mendapatkan pengetahuan dasar belajar dikelas dan dilapangan berbeda hasilnya dan banyak terdapat beberapa permasalahan yang diluar dari teori dan perencanaan kita.

Harapannya kedepan mahasiswa terus banyak melakukan survey permasalahan Kesehatan Masyarakat agar dapat melakukan intervensi yang banyak terhadap permasalahan Kesehatan yang ada dimasyarakat.

Adapun kegiatan seminiar hasil PBL ini juga dihadiri oleh supervisor/pembimbing lapangan dari lokasi dan dosen pembimbing lapangan. Peserta PBL I berjumlah 165 mahasiswa dan Peserta PBL II berjumlah 174 mahasiswa. Pelaksaan kegiatan seminar hasil dilaksanakan 2 sesi yaitu PBL I dilaksanakan pada sesi 1 Pagi Hari dan PBL II dlaksanakn pad asesi 2 siang ahari sampai dengan selesai.

Dalam melakukan seminar hasil juga dilakukan penilai terhadap masing-masing kelompok yaitu penilaian Poster PBL, Video kegiatan PBL dan presenter terbaik laporan PBL kelompok, sebagai reward kelompok yang menjadi pemenangnya diberikan sertifikat penghargaan. Tutur Jun Musnadi Is, SKM., M.Kes selaku ketua panitia PBL Prodi Kesmas FKM UTU. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dalam upaya meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan ide-ide kreatif mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Program Studi Sumber Daya Akuatik (Himassa) Universitas Teuku Umar menggelar pelatihan penulisan proposal Program Pengembangan Kepemimpinan Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) dan Program Pengembangan Usaha bagi Mahasiswa (P2MW) 2024. Kegiatan tersebut berlangsung pada Minggu (3/3/2024) di Gedung kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.

Pelatihan ini mengundang narasumber yaitu Syahrul Muharam (peraih prestasi di bidang PPK ormawa dan P2MW tahun 2023) dan turut dihadiri oleh sejumlah dosen dan mahasiswa dari Prodi SDA. Para mahasiswa hadir dengan semangat tinggi untuk mendapatkan panduan dan keterampilan yang diperlukan dalam menyusun proposal yang berkualitas.

Dalam sambutannya, Ketua Prodi SDA, Heriansyah, M.Si yang diwakili Roni Arif Munandar, S.Kel., M.Si selaku Pembina Himassa UTU menyampaikan betapa pentingnya peningkatan keterampilan dalam menyusun proposal sebagai langkah awal menuju penelitian dan proyek yang bermutu. “Kami berharap melalui pelatihan ini, para mahasiswa dapat lebih aktif dalam mengembangkan ide-ide kreatif dan meningkatkan kualitas penelitian yang dilakukan di lingkungan kampus,” kata Roni Arif Munandar

Lanjut Roni, dari program ini diharapkan dapat memberi pemahaman dari aspek yang berbeda, jika biasanya penyusunan proposal hanya melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing, kami mencoba melibatkan pemenang dari kegiatan tersebut untuk sharing dan memberikan tips dan trik serta motivasi kepada mahasiswa kami agar dapat mencapai prestasi serupa, bahkan lebih baik.

Pelatihan dilaksanakan secara intensif dengan materi yang disajikan meliputi tahapan penyusunan proposal, peraturan dan tata cara pengajuan proposal, serta teknik penulisan yang efektif. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada narasumber yang ahli di bidangnya.

Salah seorang mahasiswa peserta pelatihan, menyatakan kegembiraannya atas inisiatif Himassa dalam melibatkan mahasiswa dalam kegiatan ini. “Pelatihan ini memberikan wawasan baru dan memperbaharui pengetahuan kami terkait tata cara penyusunan proposal yang baik dan benar,” ucapnya

Diharapkan, melalui pelatihan ini, baik dosen maupun mahasiswa Prodi SDA  dapat lebih siap dan percaya diri dalam menyusun proposal-proposal yang memiliki dampak positif di bidang penelitian, kreativitas, dan kepemimpinan organisasi mahasiswa. Semangat riset dan pengembangan diharapkan semakin terus tumbuh di seluruh lingkungan akademis Universitas Teuku Umar. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bidang pendidikan dengan Universitas Dharmawansa dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang Banda Aceh. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing mutu dan kualitas pendidikan di Aceh.

Secara bersamaan, Rektor UTU juga menandatangani kerjasama dengan PT Pegadaian Syariah Persero Aceh dan BPJS Kesehatan Cabang Aceh Barat, pada Selasa (27/2/2024).

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan, M.Si bersama Rektor Universitas Dharmawansa Medan, Dr. H. Zamaksyafi bin Hasballah Thaib, Lc.M.A, Ketua STIES Banda Aceh Banta Karollah, S.E.,M.S.M, Vice President PT. Pegadaian Rahmat Hidayat dan Kepala Cabang BPJS Aceh Barat Apt. Manna, S.Si, MPH, AAK.

Dilanjutkan penandatangan SPK antara Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UniversitasTeuku Umar dengan BPJS
Kesehatan Kabupaten Aceh Barat.

Rektor UTU Prof Ishak Hasan mengatakan bahwa lahirnya kesepakatan ini sebagai wujud momen penting dan strategis yang sangat diharapkan demi tercapainya peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik.

“Kita semua bersyukur, penandatanganan MoU hari ini dapat dilaksanakan secara serentak disini, sebagai salah satu Universitas yang dibanggakan di Aceh. Sesungguhnya semua ini adalah qudrah dan iradah Allah, dan tentunya atas kebaikan dan kesediaan bapak ibu pimpinan instansi yang bersedia meluangkan waktu untuk bertandang ke Universitas Teuku Umar.

Prof Ishak Hasan mengatakan bahwa kerjasama ini penting untuk saling memberi dukungan antara sesama perguruan tinggi dan juga dengan dunia industri guna bersinergi untuk memberi dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan sumberdaya manusia di Aceh.

Universitas Teuku Umar, kata Prof Ishak Hasan terus berkomitmen untuk memberikan menyelenggarakan pendidikan berkualitas sebagaimana cita-cita para leluhur pendiri dan pencetus lahir kampus UTU. Salah satunya lewat pemberian beasiswa dan membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Menurutnya, saat ini lebih dari 60 persen mahasiswa yang kuliah di UTU berasal dari masyarakat ekonomi lemah.

Rektor juga berterimakasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Dharmawangsa, Ketua STIES, Ketua BPJS, dan ketua Pegadaian Meulaboh serta jajarannya yang telah berkenan menyambut baik Kerjasama ini serta menyiapkan segala sesuatu sehingga dapat terwujud nota kesepakatan.

Harapannya, kerjasama ini dapat terimplementasi secara konkrit dan dapat dirasakan manfaatnya di lingkungan pendidikan. “Kita ingin pendidikan di Aceh semakin maju, dan upaya ini adalah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya. (Aduwina Pakeh/ Humas UTU)