MEULABOHUTU | Tujuh dosen Universitas Teuku Umar lolos sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kampus Mengajar Angkatan VII Tahun 2024, Selasa (6/2/2024).

Hal ini diketahui dari pengumuman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dengan Nomor : 0680/E2.E2.1/DT.01.02/2024 tentang Program Kampus Mengajar Angkatan 7.

Ketujuh dosen tersebut yakni Rita Hartati, S.Pd., M.Pd (Teknik Industri), Oviana Lisa, S.Si., M.Si (Agroteknologi),  Rismawati, S.Pd., M.Pd (Kesehatan Masyarakat), Fachruddin, S.TP., M.Si (Teknik Sipil), Ir. Mahmud Basuki, S.T., M.T. (Teknik Industri), Mawaddah Putri Arisma Siregar, S.P., M.Agr (Agroteknologi) dan Muhammad Reza Aulia, S.Pt., M.Si (Agribisnis).

Selain keberhasilan tujuh orang dosen sebagai DPL Kampus Mengajar, juga lulus seorang Koordinator Kampus Merdeka yang mengkoordinir 7 DPL Kampus mengajar tersebut, yaitu atas nama Dr. Kiswanto, M.Si

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof Dr Ishak Hasan, M.Si mengapresiasi keberhasilan para dosen yang lulus sebagai DPL Kampus Mengajar, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dilaksanakan oleh kementerian. “Ini sebagai salah satu wujud komitmen Universitas Teuku Umar dalam mendukung kebijakan kementerian terkait program MBKM,” Kata Prof Ishak Hasan

Kampus Mengajar merupakan bagian kegiatan pembelajaran dan pengajaran di satuan pendidikan dasar dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, yang selanjutnya disebut sekolah penugasan.

Tujuan kampus mengajar ini membuka kesempatan mahasiswa untuk magang langsung ke sekolah-sekolah yang sudah ditunjuk kementerian sebagai program  mahasiswa dalam membantu sekolah dalam proses belajar mengajar.

“Kita ketahui bahwa program Kampus Mengajar ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan,” kata Prof Ishak Hasan.

Sekali lagi selamat kepada dosen UTU yang lolos. Semoga dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. “Tentu dengan ketulusan Bapak/Ibu akan berdampak baik bagi peningkatan SDM dan kemajuan pendidikan di Aceh dan meningkatkan citra UTU ditengah-tengah masyarakat, ” pungkas Rektor.

Dihubungi terpisah, Kepala Biro AKPK UTU Rinaldi Iswan, ST., M.Sc menyebutkan program kampus mengajar ini akan  dilaksanakan oleh mahasiswa yang lolos dalam seleksi kampus mengajar yang akan dibimbing langsung oleh para dosen DPL yang telah dinyatakan lolos oleh kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.

Program Kampus mengajar ini dilaksanakan selama satu semester. Kegiatan ini dimulai tanggal 26 Februari – 16 Juni 2024. Kampus mengajar ini melibatkan mahasiswa dalam proses pengajaran yang nantinya program ini akan dikonversi 20 SKS.

Adapun tugas dan peran dosen DPL ini adalah mengawasi dan membimbing mahasiswa yang melaksanakan program kampus mengajar di sekolah.

“Selamat kepada para dosen UTU yang telah lolos menjadi DPL Kampus Mengajar Angkatan VII. Mari kita berprestasi di semua lini” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Kampus Merdeka UTU, Dr. Kiswanto menyebutkan peran dan tugas para dosen adalah memberikan arahan, mengawasi, mencari solusi berbagai permasalahan mahasiswa, penghubung komunikasi pihak sekolah dengan mahasiswa, melakukan evaluasi terhadap mahasiswa.

Sedangkan, fungsi DPL sendiri adalah melakukan komunikasi dengan pihak terkait, seperti Komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Komunikasi dengan sekolah yang dituju (SD), Memberikan Bimbingan Laporan Awal, Respon logbook harian mahasiswa, Respon laporan mingguan mahasiswa, bimbingan dan persetujuan laporan akhir, dan melakukan tahap penilaian.

Melalui program ini Kemendikbud Ristek menyiapkan karir yang komprehensif guna mempersiapkan generasi terbaik Indonesia, salah satu programnya adalah Kampus Merdeka yang mana program ini merupakan salah satu bagian dalam kebijakan Merdeka Belajar.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Program MBKM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) menjadi Peniaian bagi Universitas yang ikut serta dalam kegiatan MBKM ini,” pungkas Dr. Kiswanto (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Universitas Syiah Kuala (USK) dalam rangka pendampingan pengembangan UTU menjadi Perguruan Tinggi Negeri Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum (PTN PKBLU).

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Parkside Gayo Petro Takengon, Jumat (9/2/2024). FGD ini melibatkan unsur pimpinan di lingkungan kampus UTU, tim penyusun dokumen yang kesuluruhan berjumlah 36 orang serta tim  pendampingan dari USK berjumlah 15 orang tim ahli.

Kegiatan yang akan berlangsung mulai 8-11 Februari 2024 ini nantinya akan didampingi penyusunan dokumen revisi renstra, dokumen Renstra bisnis PK BLU, Dokumen BLU-SPM UTU, Dokumen BLU-SOTK UTU, dan Dokumen laporan keuangan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan output draft dari 5 dokumen tersebut, kami sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada bapak Warek 2 dan tim dari USK yang telah berhadir dan mendampingi proses penyusunan beberapa dokumen untuk kebutuhan transformasi menuju PTN BLU,” kata Warek II UTU Prof Dr Nyak Amir, M.Pd selaku ketua pelaksana FGD.

Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan, M.Si dalam sambutannya  mengatakan pelaksanaan FGD ini merupakan langkah awal dari keseriusan UTU, dalam upaya mendorong peningkatan status menuju PTN-BLU. Forum diskusi sengaja menghadirkan para guru besar dan tim dari USK agar dapat memberikan penjelasan kepada civitas akademika, alasan kenapa UTU harus menjadi PTN-BLU serta bagaimana perspektif UTU kedepan setelah melakukan perubahan status perguruan tinggi.

Dengan pendampingan dan penguatan yang diberikan oleh tim USK perlu untuk didengarkan sehingga ketika melangkah menuju PTN-BLU, dosen dan tenaga kependidikan akan memiliki kesamaan pandangan serta tekat untuk mewujudkannya sehingga UTU dapat terus berakselerasi menjadi kampus unggul dan berdaya saing.

“Kita menargetkan di tahun 2024 ini UTU bisa bertransformasi menjadi PTN BLU dan akan meningkatkan pelayanan Tridharma kepada Masyarakat,” pungkas Prof Ishak Hasan

Adapun tim dari USK dipimpin oleh Wakil Rektor II Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Marwan, S.Si., M.Si, Kepala Kantor Audit Internal USK Prof Dr.Ir, Suhendrayatna M.Eng, Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK, Dr. Syaifullah Muhammad ST., M.Eng dan pemateri Prof. Dr. Taufiq S, M.Eng dan tim lainnya.

Dalam sambutannya Prof. Marwan menyebutkan bahwa UTU memiliki sumberdaya yang mumpuni, baik dosen maupun  staf tendik yang luar biasa gesit dan meyakini apa yang sedang diperjuangkan akan segera terwujud.

Prof. Marwan juga mengatakan bahwa perubahan UTU  menjadi PTN BLU merupakan sebuah keharusan. Beliau menambahkan bahwa jika nanti UTU menjadi PTN BLU akan membuat UTU menjadi lebih lincah bergerak terutama dalam tata kelola keuangan dan mendapatkan sumber pendanaan diluar uang kuliah tunggal (UKT).

Diakhir sambutannya ia berpesan agar setiap pendapatan yang didapat nanti harus dimasukan ke dalam daftar tarif layanan BLU yang ada di Kampus UTU.

“Insya Allah target kita 26 Agustus 2024 nanti proposal perubahan transformasi UTU menjadi PTN BLU dapat kita submit,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan FGD tersebut Wakil Rektor I UTU Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc, Wakil Rektor III Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc, Kabiro Umum dan Keuangan, Zulfirman, SE., M.Si, Kabiro AKPK Rinaldi Iswan, ST., M.Sc, Kepala LPPM-PMP UTU Ir. Yuliatul Muslimah, MP, para dekan dan sejumlah ketua Pokja lingkup UTU. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Secara keseluruhan tugas pokok saksi peserta pemilu adalah memastikan proses pemungutan suara dan penghitungan perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak ada kecurangan serta memastikan benar-benar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar, Adam Sani, S.H.I., M.H selaku narasumber pada kegiatan Penguatan Kapasitas dan Training of Trainer (ToT) Pelatihan Saksi Peserta Pemilu yang diinisisasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Aceh Barat yang digelar di Hotel Tiara, Meulaboh, Jum’at (9/2/2024).

Kegiatan yang dihelat guna memberikan pemahaman yang lebih baik terkait ketugasan saksi saat bertugas di TPS dan terciptanya pemilu berkualitas yang berintegritas dan berkeadilan diikuti oleh mayoritas sebagai Komisioner Panwaslu Kecamatan, perwakilan pengurus partai politik peserta pemilu 2024, perwakilan koordinator saksi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, serta koordinator saksi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

“Kami harapkan perwakilan yang hadir mengikuti kegiatan Training of Trainer ini dapat melatih para saksi di masing-masing partai politik maupun pasangan calon presiden dan wakil presiden atau calon perseorangan Dewan Perwakilan Daerah,” tutur Adam Sani dihadapan peserta.

Menurutnya, dalam memilih saksi di TPS tidak sembarangan. Sebagai saksi harus harus memiliki kemampuan yang mumpuni. Saksi harus bisa melakukan pemetaan tempat pemungutan suara khususnya yang tergolong rawan terjadi pelanggaran, serta telah mengikuti pembekalan berupa pengetahuan, keterampilan, etika, potensi pelanggaran di tempat pemungutan suara dan modus kejahatan.

Berdasarkan peta aktor kerawanan pemilu terdiri dari penyelenggara pemilu terkait ketidaknetralan dan ketidakprofesionalitasan, kemudian peserta pemilu yang berhubungan dengan pelanggaran aturan pemilu dan sengketa antar peserta pemilu maupun sengketa antar peserta pemilu dengan penyelenggara pemilu, serta dari masyarakat  mengenai pelanggaran aturan pemilu dan konflik antar pendukung.

Di akhir pencerahannya, Adam Sani menjelaskan dampak regulasi potensi masalah di tempat pemungutan suara. Proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan pengawas tempat pemungutan suara terbukti terdapat keadaan pembukaan kotak suara atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat, Aidil Azhar, S.Si, kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat pengetahuan para saksi dari calon legislatif, calon anggota DPD, dan calon presiden-wakil presiden yang ada di lingkungan Aceh Barat.

Aceh Barat sendiri memiliki 321 buah gampong dari 12  kecamatan. “Saat ini Panwaslih juga telah menyerukan partai-partai politik segera membersihkan baliho, spanduk, dan banner kampanye peserta Pemilu pada minggu tenang. Kami menginginkan hal itu bisa bersih sebelum Pemilihan dilakukan,” ungkapnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar terus memantapkan diri untuk menjadi Universitas Unggul, khususnya dalam bidang Agro and Marine Industry. Untuk itu pada Rabu (7/2/2024), Universitas Teuku Umar menyelenggarakan kuliah umum dengan menghadirkan dua guru besar Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh sebagai narasumber, yaitu Prof Dr Jasman J Ma’ruf, SE., MBA dan Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, M.A.

Kegiatan bertema ‘UTU dan Indonesia Emas: Mata Air Ilmu Pengetahuan dan Kearifan Pantai Barat Aceh” itu, diselenggarakan di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, Alue Penyareng, Aceh Barat.

Sebagaimana diketahui Prof Jasman J Ma’ruf merupakan Rektor senior Universitas Teuku Umar yang memimpin UTU selama dua periode yaitu 2014-2018 dan 2018-2022. Beliau juga yang mempopulerkan UTU dengan visi sebagai kampus sumber Inspirasi dan referensi (source of inspirations) dalam bidang Agro and Marine Industri. Sementara Prof Ahmad Humam Hamid memiliki keahlian dibidang sosiologi pedesaan dan komunikasi khususnya di bidang pembangunan pertanian, dan memiliki pengalaman panjang dalam pemberdayaan masyarakat.

Rektor Universitas Teuku Umar Prof Dr. Ishak Hasan, M.Si dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada kedua Profesor senior USK atas kesediaan memenuhi undangannya dan berbagi pengetahuan dengan civitas akademika UTU.

“Semoga pencerahan dan transfer knowledge dari kedua Guru Besar ini nantinya dapat meningkatkan semangat kita dalam usaha pengembangan Universitas Teuku Umar menjadi sumber inspirasi dan referensi dalam bidang Agro and marine Industri,” kata Prof Ishak Hasan

Kegiatan kuliah umum seperti ini rutin kita laksanakan, dengan isu-isu yang teruptudate, sebagai upaya mempercepat dan menyukseskan berbagai program yang kita jalankan, serta menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan bagi mahasiswa.

Rektor berharap, kepada mahasiswa dan dosen agar dapat mempersiapkan diri untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengingat pentingnya pendidikan yang bermutu serta sebagai bagian dari mengisi Indonesia Emas di tahun 2045.

Dalam paparannya, Prof Jasman J Ma’ruf membahas tentang UTU dan visinya dalam membangun kekayaan bangsa, menyebutkan bahwa Visi 2045 Indonesia Emas yaitu NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Prof Jasman menyebutkan ada 4 pilar menuju visi Indonesia emas yaitu pembangunan SDM dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; pembangunan ekonomi berkelanjutan; pemerataan pembangunan; dan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Maka dari itu, Universitas Teuku Umar sebagai sebuah perguruan Tinggi Negeri yang sedang tumbuh dan berkembang di kawasan Barsela Aceh ini diharapkan mampu memenuhi ekspektasi masyarakat akan hadirnya PTN yang mampu memerankan dirinya sebagai agent of knowledge and technology transfer dan akhirnya sebagai agent of economic development.

Ditinjau dari historis dan sosiologis, lanjut Prof Jasman, peran UTU sangatlah strategis dalam upaya memanfaatkan resource based dan market based di kawasan Barsela Aceh yang belum tergarap dengan maksimal.

Prof Jasman mendorong civitas akademika UTU untuk mempertahankan core product UTU pada Agro and marine Industry dengan meningkatkan fokus riset pada pangan-pertanian, energi baru & terbarukan, kesehatan-farmasi, insfrastruktur dan transportasi, teknologi informasi & komunikasi, material maju, kemaritiman, dan sosial humaniora- seni budaya pendidikan.

Lanjutnya, menurut skenario pertumbuhan ekonomi tinggi, dalam periode 2016-2045, ekonomi indonesia tumbuh rata-rata 6,4%/tahun. Indonesia akan menjadi negara pendapatan tinggi (keluar dari middle income trap) pada tahun 2034 dan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2045.

Sementara itu narasumber kedua Prof Ahmad Humam Hamid dalam paparannya menilai UTU saat ini berjalan di atas track yang benar menuju visi 2045 Indonesia Emas.

Sebagai PTN yang baru, namun UTU telah mampu memberikan warna tersendiri dengan beragam prestasi yang gemilang, termasuk komitmen UTU dalam menjaga lingkungan dan blue energi, ini dikuatkan dengan prestasi UTU di ajang UI Greenmetrik berada di posisi 21 Nasional.

“Mungkin pihak lain baru berencana atau tahap konseptual, namun Universitas Teuku Umar telah jauh melangkah, komitmen tersebut perlu dipertahankan di tingkatkan,” kata Sosiolog yang terkenal berani tersebut.

Dengan melihat potensi barat selatan terutama potensi kelapa sawit yang besar, Prof Ahmad Humam Hamid mendorong UTU untuk ambil bagian, mungkin dengan membuka S1 Sawit. Why not, katanya. Termasuk kajian wilayah, menurutnya menarik jika UTU menggagas topik tersebut dengan isu utama indo pacifik.

Di awal paparan Prof Humam Hamid lebih banyak mengulas tentang perjalanan perabadan dimana Cina dan India mereka lebih dulu memiliki peradaban yang maju, terutama dalam bidang pendidikan tinggi, baru kemudian disusul eropa.

Prof Humam banyak menampilkan data-data yang menunjukkan prediksi kemajuan masa depan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi dan hal lainnya. Data tersebut sebagai pemangkit semangat bagi civitas akademika UTU dalam usaha mendidik, mencerdaskan anak bangsa dan mempersiapkan generasi untuk Indonesia Emas.

Baik Prof Humam Hamid maupun Prof Jasman, keduanya bersepakat bahwa tidak ada jalan lain bagi Aceh untuk bangkit, terutama Aceh bagian Barat Selatan selain melalui kemajuan Pendidikan. Maka posisi Universitas Teuku Umar sangat sentral dan tepat untuk mewujudkan hal itu. “Yang paling penting usaha kita bersama untuk mendukung UTU sebagai pusat peradaban baru di Aceh dalam usaha memajukan bangsa,” kata Prof Humam. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar  mendatangkan seorang profesor ternama dari Universitas Andalas, Prof. Dr. Eng. Ir. Gunawarman, MT untuk menjadi pembicara pada Stadium General yang mengangkat tema “Optimalisasi Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Teknik Untuk Menyiapkan Generasi Indonesia Emas 2045”.

Prof Gunawarman merupakan professor dibidang rekayasa materials/ yang juga menjabat sebagai Koordinator Prodi S3 Teknik Mesin Universitas Andalas, Padang.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor UTU yang diwakili Wakil Rektor II Prof. Dr. Nyak Amir, M.Pd. Turut hadir Dekan Fakultas Teknik beserta jajaran pimpinan serta dosen Program Studi Lingkup Fakultas Teknik, Dinas pemerintah daerah Aceh barat dan Nagan Raya, para mitra.

Juga hadir para tamu undangan dari pihak eksternal seperti  PII Cabang Aceh Barat, Dinas PUPR, Perkim, Kominsa, Dinas transmigrasi dan tenaga kerja, DPMG, PT Mifa Bersaudata, dan  PLTU Nagan Raya, dan mahasiswa/i fakultas Teknik.

Prof Nyak Amir dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih yang luar biasa atas kesediaan Prof Gunawarman menjadi narasumber dalam acara ini. Beliau juga memaparkan pandangannya mengenai tema Stadium General FT 2024 dalam hal membentuk Generasi Emas 2045.

“Selamat datang di Universitas Teuku Umar Prof Gunawarman, semoga kehadiran Prof dapat memantik semangat para civitas akademika UTU dalam meningkatkan kompetensi serta mempersiapkan generasi emas tahun 2045, mari kita ikuti kegiatan ini dengan seksama,” kata Prof Nyak Amir.

Terkait dengan tema, Prof Nyak Amir turut menjelaskan bahwasanya tantangan yang dihadapi oleh Indonesia semakin kompleks. “Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi landasan yang kuat dalam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dan mampu menghadapi dinamika global dengan kepribadian yang tangguh.” pungkas Prof Nyak Amir

Sementara itu Dekan Fakultas Teknik UTU, Dr. Ir. Irwansyah, ST.M.Eng., IPM dalam sambutannya menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu issue penting dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini, dimana bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

“Keberhasilan dalam pendidikan karakter salah satunya memungkinkan laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dikendalikan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan kehidupan manusia, peningkatan perekonomian, kesejahteraan, dan juga peningkatan mutu pendidikan di Indonesia sehingga menghasilkan generasi Indonesia emas di tahun 2045. “ papar Dr. Irwansyah

Dalam pemaparannya,  Prof Gunawarman menekankan  pentingnya pendidikan karakter bagi generasi bangsa dan perlu dilatih dari dini. “Karakter seseorang dibentuk sejak dini dan dipengaruhi oleh keluarga, sekolah atau lingkungan pendidikan, kemudian juga lingkungan masyarakat,” jelasnya

Prof Gunawarman juga menjelaskan karakter-karakter yang perlu dimiliki dan ditanamkan dalam perkuliahan oleh mahasiswa dalam tujuan menjadi generasi yang beretika.

“Kesabaran, Empati, Jujur, Adil, Ikhlas serta Bertanggung jawab adalah beberapa karakter yang perlu dimiliki oleh mahasiswa yang akan sangat bermanfaat  bahkan sampai saat mahasiswa memasuki dunia kerja nanti,” tambah Prof Gunawarman.

Karakter yang baik akan mengantarkan mahasiswa menjadi lulusan yang berdaya saing tinggi. “Generasi yang berdaya saing tinggi inilah yang perlu disiapkan untuk mencapai Generasi Indonesia Emas 2045 ”, pungkas Prof Gunawarman. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Pengusaha multinasional asal Aceh Utara, Ismail Rasyid, SE., M.MTr mengisi kuliah umum kewirausahaan di Universitas Teuku Umar. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Teuku Umar, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, Selasa (6/2/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan civitas akademika UTU dan juga para undangan dari berbagai instansi pemerintah,  sejumlah pengusaha, insan pers dan lainnya.

Studium Generale dibuka oleh pidato singkat Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si yang dengan hangat menyambut kedatangan Ismail Rasyid di UTU.  Prof. Ishak Hasan  menyampaikan rasa terima kasih kepada Ismail Rasyid yang dapat menyempatkan waktunya untuk berkunjung dan berbagi ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa UTU.

Rektor juga menyampaikan harapannya agar kuliah umum tersebut dapat mendukung visi UTU sebagai sumber inspirasi dan referensi dalam bidang agro and marine industri dengan menghasilkan lulusan entrepreneur yang dapat bermanfaat bagi negara dan bangsa.

Diberitakan sebelumnya, pada akhir Januari 2024 lalu, Ismail Rasyid melakukan lawanan bisnis ke Italia, Prancis, dan Inggris. Salah satunya adalah untuk mengurus order pengangkutan satu unit alat berat seberat 129 ton dengan panjang 29 meter dan diameter 5 meter.

Barang yang yang diproduksi di pabrik alat berat di Milan, Italia ini akan dibawa ke Surabaya Indonesia, dengan melalui jalan darat, sungai, dan laut. Butuh dua hari perjalanan darat untuk membawa barang ini dari pabrik menuju ke pelabuhan sungai.

Dengan menggunakan tongkang, barang ini kemudian ditransfer menuju pelabuhan utama di laut dan akan dimuat ke atas mother vessel, untuk selanjutnya dibawa menuju ke Surabaya Indonesia.

Di hadapan ratusan peserta kuliah umum, Ceo Trans Continent tersebut dalam pemaparannya menyampaikan materi yang berjudul “Mengelola Korporasi Logistik Global di Tengah Ketidakpastian Ekonomi: PT Trans Continent Experience”.

Dalam kesempatannya Ismail Rasyid banyak mengulas tentang rantai pasokan barang (supply chan) dengan menampilkan peta dunia yang menunjukkan titik-titik penting yang sangat berpengaruh dalam distribusi barang seperti terusan suez, terusan panama dll.

Dalam Industri manufakturing, kegiatan utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankan kegiatan tersebut, maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya telah terbentuk.

Namun bagi sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply Chain atau Rantai Pasokan ini perlu dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang Profesional dalam pelaksanaannya.

dalam menjalankan bisnis supply chain, Ismail Raysid menjelaskan beberapa strategi membangun rantai pasok yang efisien yaitu menpower (SDM), equipment (peralatan) dan system (software & hardware)

Peningkatan kemampuan dan kecepatan adaptasi terhadap dinamika dalam lingkup domestik, region, dan global itu sangat penting, hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan bahasa dan lainnya.

berikutnya membangun jejaring kerja sama dan penguasaan rantai pasok global. Keberadaan dalam rantai pasok global memang berisiko, namun dengan penguasaan yang baik justru memudahkan untuk mengatasi disrupsi.

Berikutnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual komoditas. Pengembangan industri hilir sangat perlu untuk memperkuat struktur industri dan mengurangi ketergantungan bahan baku. Selanjutnya pemanfaatan teknologi informasi perlu ditingkatkan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas logistik dan rantai pasok, serta untuk mengembangkan dan memperkuat rantai pasok domestik sebagai upaya mengurangi ketergantungan rantai pasok global

Ismail Rasyid mengajak para mahasiswa Universitas Teuku Umar untuk berani memulai bisnis. Namun dalam berbisnis ada beberapa proses bisnis dan peluang dari golobal supply chain diantaranya expertise, trust, networks, smart, focus, committed dan transformation. “ketekunan, prilaku jujur, jaringan, fokus dan keseriusan secara profesional untuk membangun usaha agar dipercaya oleh berbagai pihak, menjadi modal utama dalam membangun bisnis,” kata Ismail Rasyid.

Ia juga berbicara tentang masa lalunya yang sulit, beliau kemudian bercerita tentang berubahnya era zaman dahulu dengan era masa kini. “adik-adikku sekalian, zaman terus berubah dan kita harus siap dengan setiap perubahan itu, saya dulu ketika kuliah juga penuh dengan “perjuangan” karena himpitan ekonomi keluarga, namun semangat pantang menyerah itu yang kemudian membawa saya pada titik saat ini,” Lanjuta Ismail Rasyid.

Beliau menyebutkan bahwa di era sekarang, kegiatan perkenomian sedang dipegang oleh “generasi X” yang merupakan kelompok generasi dengan rentang usia 25-45 tahun. Tetapi  diramalkan 10 sampai 20 tahun kedepan, roda perkenomian akan jatuh ke generasi millennial yaitu generasi yang tumbuh dimana teknologi berkembang dengan pesat dan mudahnya akses informasi.

Generasi millenial yang berperilaku lebih konsumtif harus diwaspadai dan juga dibarengi pertumbuhan entrepreneur di Indonesia. Perkembangan teknologi yang mengarah pada mekanisasi perkerjaan akan membuat ribuan perkerjaan manusia tergantikan oleh mesin, maka dari itu dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat menciptakan ribuan  perkerjaan lainnya lewat entrepreneurship.

Ismail Rasyid yang memiliki karyawan tetap lebih dari 400 orang ini mengaku menjalankan aktivitas bisnisnya terintegrasi dengan sistem teknologi informasi. “Maka saat ini aktivitas saya lebih banyak membuka jaringan, terutama dengan membuka kantor cabang dan melebarkan sayap unit bisnis dengan tetap mempertahankan profesionalisme sebagai komitmen awal dalam membangun bisnis,” terangnya.

Beliau bercerita tentang bagaimana ia ‘diciptakan’ sebagai seorang entrepreneur setelah merasa bertanggung jawab terhadap kondisi keuangan keluarganya. Ia juga menambahkan bahwa menjadi entrepreneur itu adalah tentang bagaimana seorang individu dapat membaca peluang yang ada.

”Semua orang bisa jadi pengusaha. Caranya bagaimana? Caranya, satu, bisa membaca peluang, kalau ada peluang, dilihat, dibaca, ditangkap peluang. Itulah dasarnya entrepreneurship,” lalu ia menambahkan, “kalau tidak ada peluangnya, ciptakan”.

Ismail Rasyid lalu menegaskan bahwa usaha tidak harus didasari dari sesuatu yang disukai atau sesuai dengan latar belakang pendidikan, banyak sekali pengusaha yang latar belakang pendidikannya berbeda.

“Semua orang punya hak untuk menjadi pengusaha, dan semua orang berkesempatan untuk sukses menjadi pengusaha,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa semua orang dapat memulai menjadi pengusaha tanpa butuh adanya modal. “Uang bukanlah modal utama menjadi seorang pengusaha, entrepreneurship hanya butuh tiga hal,  yaitu finansial, jejaring sosial dan sumber daya manusia yang baik, pengusaha juga harus terbiasa dengan jatuh bangun. Jadi tidak ada yang namanya jadi pengusaha itu harus modal uang“. Tegas Ismail Rasyid

Dalam kesempatan tersebut, Ismail Rasyid juga menunjukkan sejumlah peluang yang dapat ditangkap oleh Aceh agar pembangunan kawasan dan ekonomi dapat berkembang, diantaranya ia menunjukkan peluang kerjasama dengan kepulauan andaman, dimana kawasan andaman (India) yang secara geografis sangat dekat dengan Aceh, sementara kehidupan sosialnya tidak jauh berbeda dengan masyarakat Aceh, kebutuhan dasarnya seperti kelapa, padi dan lain-lain itu bisa kita pasok dari Aceh.

“Kita memiliki pelabuhan bebas Sabang, namun aktivitasnya masih sangat sepi, juga jika diakumulasinya dengan beberapa pelabuhan di Aceh, jumlah komuditi yang kita ekspor masih sangat terbatas, inilah peluang yang dapat kita gerakkan bersama kedepan demi tumbuhkembangnya ekonomi di Aceh. Untuk itu diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua stakeholder di Aceh termasuk dari perguruan tinggi,” tutup Ismail Rasyid.

Setelah diadakan kuliah umum kewirusahaan ini, moderator yang dibawakan oleh Veni Nella Syahputri, M.Pd (Dosen FISIP) berharap materi yang disampaikan bapak Ismail Rasyid ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi mahasiswa yang hadir.

Antusias mahasiswa yang mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir ini ditunjukkan lewat banyaknya yang mengacungkan tangan pada sesi tanya jawab. Narasumber kemudian menanggapi para penanya dengan lugas sambil memberikan sourvenir yang sangat berharga bagi para mahasiswa atau penanya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar melaksanakan kegiatan pembekalan dan Pelepasan Magang Angkatan VII Semester Genap 2023/2024 pada Senin, 5 Februari 2024 bertempat di Aula Iskandar Muda, Lantai II, GKT Kampus UTU.

Acara dihadiri Dekan FISIP, Wakil Dekan I dan II, Kajur dan Sekjur lingkup FISIP, pejabat Struktural di Lingkungan FISIP, Dosen Pembimbing Magang, Mitra Magang Lingkup Kabupaten Aceh Barat & Nagan Raya serta Mahasiswa/i peserta Program Magang Mahasiswa.

Sebanyak 42 orang mahasiswa mengikuti program magang di 31 instansi pemerintah dan swasta yang tersebar di berbagai wilayah di Aceh dan luar Aceh. Mereka akan didampingi oleh 17 Dosen Pendamping Magang.

Acara diawali dengan pembekalan mahasiswa magang yang di isi oleh 2 nawasumber yaitu oleh Dr. Afrizal Tjoetra, M.Si dengan materi “Etika Magang” dan oleh Nodi Marefanda, M.A.P yang membawakan materi “Konversi Mata Kuliah dan Pengisian Loog Book di PINTOE”.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Basri, SH., MH dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan acara pembekalan dan pelepasan mahasiswa magang ini, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ia berharap mahasiswa-mahasiswi yang dilepas nantinya untuk mengikuti program magang periode ini, dapat melaksanakan program magang dengan baik dan dapat menjaga nama baik Universitas Teuku Umar di tempat magang masing-masing.

Lanjutnya, Magang merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang mereka pelajari di kampus, menambah skill, pengalaman dan menambah relasi. Dekan berpesan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan menjaga nama baik almamater. (Aduwina Pakeh /Humas UTU)

MEULABOHUTU | Bertempat di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi Universitas Teuku Umar, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Aceh Barat menggelar pelatihan jasa konstruksi series II pada Senin (5/2/2024). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Peningkatan Kompetensi Tenaga Konstruksi Level 5, 6 dan 7”.

Acara pelatihan tersebut juga dibarengi dengan Musyawarah Cabang (Muscab) ke II PII Cabang Aceh Barat untuk memilih ketua dan pengurus baru periode 2024 – 2027.

Ketua panitia pelaksana kegiatan, Ir. Cut Suciatina Silvia, S.T.,M.T., IPM dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi, Mendorong pertukaran pengetahuan dan pengalaman dari para insinyur.

Program ini berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan di sektor konstruksi. “Kegiatan ini diikuti oleh peserta Bimtek Jakon level 5, 6, dan 7 sebanyak 35 orang dan peserta muscab II PII PengCab Aceh Barat sebanyak 27 orang,” jelas Cut Suciatina.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan jasa konstruksi, dimana kegiatan tersebut menurutnya akan meningkatkan Kreativitas dan inovasi para insinyur terhadap pembangunan.

“Insinyur saat ini sangat berkontribusi terhadap pembangunan, dimana contoh hasil karya anak insinyur Indonesia yang jelas telihat saat ini adalah hadirnya Jalan Tol di Aceh, pembangunan gedung UTU juga kontribusi besar dari para insinyur,” kata Prof Ishak Hasan

Untuk meningkatkan jumlah insinyur di Aceh Barat, saat ini UTU juga akan membuka PSPPI (Program Studi Program Profesi Insinyur) yang sedang diinisiasi oleh Fakultas Teknik. “Diharapkan FT dapat mengintegrasikan program kegiatan dari segala sektor demi keberlanjutan peningkatan jumlah insinyur ke depan”, ujar Rektor UTU yang juga sebagai Dewan Pembina  PII Aceh Barat.

Sementara itu Ketua PII Pengcab Aceh Barat, Dr. Ir. Kurdi, S.T.,M.T., IPM., Asean.Eng dalam sambutannya menyampaikan Indonesia digadang akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 maka perlu mempersiapkan SDM yang unggul dan berkualitas.

UU No 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa dan negara untuk kemajuan dan kemandirian bangsa ke depan. “Kegiatan ini kita laksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam perencanaan dan perancangan di sektor jasa konstruksi,” kata Dr. Kurdi.

Lanjutnya, ada sebanyak 35 orang peserta yang mengikuti pelatihan jasa konstruksi series II hari ini, dimana kegiatan nantinya akan dibimbing langsung oleh insinyur yang ahli dibidangnya.

“Pelaksanaan kegiatan ini pun sebagai bukti wujud komitmen PII Aceh Barat dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia di sektor konstruksi,” imbuh Dr. Kurdi yang terpilih kembali sebagai Ketua PII Aceh Barat periode kedua.

Kegiatan ini akan diisi oleh 3 (tiga) pemateri yang ahli dibidangnya, Perwakilan PII Pengurus Wilayah Aceh, Dr. Ir. Khairul Iqbal., S.T., M.T., IPM. Menyampaikan informasi mengenai organisasi PII, etika profesi dan UU keinsinyuran. Penajaman pembinaan Sertifikasi tenaga Kerja Konstruksi Level 5, 6 dan 7 disampaikan oleh Ir. M. Hilal,M.T selaku pembina jasa konstruksi Ahli Madya BJKW I banda Aceh.

Pemateri ke III mengenai pembekalan proses regulasi SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) pelaksana dan pengawas jalan akan disampaikan oleh Ir. Sailan Ibrahim, MM.,IPM.,ACPE Perwakilan HPJI Provinsi Jambi.

Pj. Bupati Aceh Barat yang diwakili oleh Drs. T. Syamsul Alam, menyampaikan bahwa Pemkab Aceh Barat menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh PII Cabang Aceh Barat, dimana menjadi pemicu kemajuan organisasi PII ke depan. Dalam aspek pembangunan infrastruktur memicu pertumbuhan ekonomi, menuntaskan kemiskinan dan meningkatkan pelayanan publik, shingga pentingnya kegiatan pelatihan jasa konstruksi ini.

Selain itu kegiatan bimtek ini menjadi sarana yang tepat untuk meningkatkan kompetensi dan sertifikasi insinyur Aceh Barat. Kegiatan ini pun menjadi momentum ruang bersama dalam mempertajam visi misi dan program dengan membawa PII menjadi lebih maju dan mampu membangun sinergitas dan menjawab tantangan pembangunan ke depan. “Apresiasi besar kami berikan atas apa yang telah dijalankan oleh ketua pengurus cabang PII Aceh Barat dan membawa PII jauh lebih baik saat ini” Imbuhnya

Pengurus PII Cabang Aceh Barat juga memberikan Penghargaan kepada Bupati Aceh Barat, Rektor Universitas Teuku Umar, Dekan Fakultas Teknik, Kepala PUPR Aceh Barat dan penghargaan kepada Narasumber atas kontribusi dibidang keinsinyuran. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dalam rangka memperat silaturrahmi antar dosen dan manajemen prodi, Prodi Ilmu Administasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar (UTU) mengadakan kegiatan Family Gathering di obyek wisata Teratak Tua, Suak Ribe, Meulaboh, Minggu (4/2/2024).

Acara tersebut menonjolkan serangkaian kegiatan yang berhasil mempererat ikatan antar dosen lingkup prodi IAN tersebut

Family Gathering kali ini dirancang khusus untuk melibatkan seluruh anggota keluarga. Anak-anak dapat menikmati serunya games anak-anak yang penuh keceriaan, sementara dosen dan karyawan terlibat dalam diskusi bebas dan masak-masak bersama. Kebersamaan semakin terjalin melalui sesi foto bersama yang penuh tawa.

Makan bersama dijadikan momen berharga untuk bertukar cerita dan merajut keakraban. Suasana penuh canda dan tawa memperkuat hubungan antar sesama, menciptakan atmosfer kekeluargaan yang hangat dan akrab.

Dalam sambutannya, Ketua Prodi IAN UTU Nodi Marefanda, M.A.P menyampaikan rasa syukur atas kehadiran seluruh dosen dan keluarga. “Family Gathering kali ini adalah bukti nyata bahwa kita bukan hanya sekadar sebuah institusi pendidikan, tetapi sebuah keluarga besar. Melalui momen kebersamaan seperti ini, kita memperkuat hubungan kita bukan hanya sebagai rekan kerja, tetapi sebagai satu keluarga,” ujar Nodi dengan semangat.

Kaprodi juga mengapresiasi panitia yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. “Terima kasih kepada panitia yang telah menghadirkan acara yang berkesan ini. Semoga momen kebersamaan ini dapat terus menjadi sumber inspirasi untuk kita semua,” tambah Nodi.

Family Gathering di kawasan wisata Meulaboh ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga menjadi wujud nyata dari tradisi kekeluargaan yang terjaga dengan baik di lingkungan Prodi IAN UTU.

“Kita sepakati, acara seperti ini akan rutin dilaksanakan per enam bulan sekali,” pungkas Nodi Marefanda. (Humas UTU)

MEULABOHUTU | Sebanyak enam anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) 112/Johan Pahlawan Universitas Teuku Umar sukses mengikuti Pendidikan Dasar Militer dan Kursus Kader Pelaksana Nasional Komando Resimen Mahasiswa Darussalam yang dilaksanakan mulai 18 – 29 Januari 2024 di pantai tebing, Lampuuk, Aceh Besar.

Tujuan diselenggarakannya Diksarmil adalah untuk membentuk sikap dan karakter Dasar Keprajuritan.
Tujuan diselenggarakannya Suskalaknas adalah untuk meningkatkan SDM unsur pelaksana guna meningkatkan akuntabillitas dan qualitas penyelenggaraan giat.

Pembina Satuan Resimen Mahasiswa Yon Menwa 112/JP  Universitas Teuku Umar Dr. Akmal Saputra, S.Sos.I., MA mengatakan, dalam Diklatsar dan Suskalak Menwa tahun 2024 diikuti oleh 42 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Aceh.

Kegiatan tersebut, dinilai akan sangat berguna bagi anggota Menwa UTU untuk meningkatkan keterampilan dalam bela negara maupun kedisiplinan.

“Kegiatan ini sangat berguna bagi anggota Resimen Mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam bela negara maupun kedisiplinan, serta dapat menjadi teladan dalam kehidupan akademik diperguruan tinggi, serta sebagai modal pribadi yang lebih baik dan berguna,” ujar Dr. Akmal Saputra didampingi Staf Pokja Prestasi dan Informasi Universitas Teuku Umar, Marhaban, SE saat menghadiri acara penutupan, Senin (29/2/24).

Ke-enam mantan siswa Yon Menwa 112/JP sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan di Depo Pendidikan Bela Negara, Rindam Iskandar Muda yang berlangsung selama 2 minggu dengan predikat Baik. Selama menjalani pendidikan, mereka juga menorehkan prestasi gemilang diantaranya adalah terpilih sebagai Ketua Senat Siswa, Lomba Bongkar Pasang Senjata dan Lomba Bela Diri Taktis.

“Peran aktif Resimen mahasiswa sebagai wadah keikut sertaaan mahasiswa dalam usaha bela negara sekaligus merupakan salah satu komponen kekuatan pertahanan dan keamanan negara yang diharuskan memiliki mental yang kuat sebagai salahsatu unsur rakyat terlatih,” Kata Dr. Akmal Saputra

Sementara itu, Komandan Resimen Induk Kodam Iskandar Muda, Kolonel INF Trijoko Adiwiyono, SH., M.Si selaku Inspektuk Upacara Penutupan Diksarmil dan Suskalaknas Skomen Mahadasa dalam amanatnya memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para mantan siswa yang telah resmi menyandang baret dan brevet Suskalak.

Ia juga berpesan bahwa sebagai garda terdepan Bela Negara di Perguruan Tinggi masing-masing guna menangkal pengaruh paham komunisme, hendaknya terus meningkatkan pembinaan Kemenwaan dan juga menembangkan kemampuan olah Samapta, olah jiwa dan olah rasio.

“Dengan disematkannya brevet yang ada di dada adik-adik sekalian, tersemat pula tugas dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga kedaulatan NKRI, karena tugas bela negara bukan hanya diemban oleh TNI melainkan seluruh komponen bangsa” ujar Trijoko.

Upacara tupdik Diksarmil dan Suskalaknas dihadiri oleh Aslat Rindam IM, Dandim 0101/BNA, Danmen Mahadasa dan Para Pejabat Dodik Bela Negara. (Humas UTU).