MEULABOHUTU | Dosen Universitas Teuku Umar menjadi peserta pelatihan sertifikasi reviewer Penelitian tingkat Nasional. Pelatihan bagi calon Reviewer Penelitian untuk Internal Perguruan Tinggi tersebut berlangsung di Jakarta, 6-8 Desember 2023.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Penguatan Riset dan Pengembangan serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemenristekdikti bekerjasama dengan Reviewer Penelitian Nasional (RPN), Quantum HRM Internasional yang bersertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), Serta Badan Standardisasi Nasional.

Pelatihan diikuti calon reviewer internal dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Dari UTU diikuti oleh 9 orang dosen bergelar Doktor, yaitu Dr. Uswatun Hasanah, M.Si, Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc., Dr. Muhammad Jalil, SP., MP., Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., MP, Dr. Vellayati Hajad, S.Sos., MA, Dr. Afrizal Tjoetra, M.Si., Dr. Aglis Andhita Hatmawan, SE., M.Si., Dr. Sufwan Anwar, SKM., MARS., dan Dr. Astiah Amir, ST., MT.

Adapun materi yang disampaikan antara lain; arah kebijakan kemenristekdikti dalam meningkatkan mutu pelatihan; penelusuran penelitian sebelumnya; penelusuran PATEN; standar penilaian hasil penelitian; analisis akuntansi proposal dan keluaran kegiatan penelitian; pertanggungjawaban anggaran untuk standar biaya keluaran (SBK) sub output penelitian; penilaian skema riset dasar; penilaian skema riset terapan; penilaian skema riset peningkatan kapasitas; penilaian skema riset PUPT.

Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas reviewer penelitian dalam melalakukan review. Selain itu dapat menghasilkan Reviewer yang Jujur, Akuntabel dan Profesional dalam mendukung tercapainya indikator pencapaian Riset dan Pengembangan yaitu publikasi, kekayaan intelektual, dan prototype teknologi.

Koordinator Pusat Pengembangan Sumber daya manusia (PPSDM) Universitas Teuku Umar, Dr. Uswatun Hasanah, M.Si sebagai pemrakarsa kegiatan ini, mengungkapkan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas penelitian di Universitas Teuku Umar.

“Dengan adanya para reviewer yang terampil dan berkualifikasi, diharapkan dapat meningkatkan validitas dan kredibilitas publikasi ilmiah,” katanya.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan keahlian para reviewer dalam mengevaluasi karya ilmiah. Para peserta diharapkan dapat memperdalam pemahaman mereka tidak hanya tentang metodologi penelitian, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang etika, standar biaya, dan pertanggungjawaban penelitian.

Salah satu materi utama yang disampaikan adalah “Etika dan Kriteria Penugasan Reviewer Penelitian,” dimana para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab etis seorang reviewer. Etika ini mencakup aspek-aspek seperti kebijakan anti-plagiarisme, prinsip kerahasiaan, dan kewajiban untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.
Selain itu, para peserta juga diajak untuk memahami “Standar Biaya Keluaran (SBK) Sub Output Penelitian” dan “Standar Biaya Masukan (SBM).” Materi ini memberikan pandangan menyeluruh tentang bagaimana mengelola dan melaporkan anggaran penelitian dengan tepat, memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana penelitian.

Materi selanjutnya adalah “Pertanggungjawaban Penelitian,” yang memberikan panduan tentang cara menyusun laporan pertanggungjawaban penelitian yang komprehensif. Hal ini mencakup aspek pencatatan pengeluaran, pencapaian hasil, dan evaluasi dampak penelitian terhadap masyarakat. Para peserta juga diajarkan “Teknik Penilaian Proposal Penelitian,” yang melibatkan proses analisis mendalam terhadap kualitas suatu proposal penelitian. Penekanan diberikan pada kriteria evaluasi yang objektif dan jelas, guna memastikan pemilihan proyek penelitian yang memiliki potensi kontribusi maksimal.

Materi penutup melibatkan “Penelusuran Penelitian Sebelumnya,” di mana para peserta diberikan keterampilan untuk menyelidiki literatur penelitian sebelumnya. Pengetahuan ini penting untuk menghindari duplikasi penelitian dan memastikan bahwa setiap proyek penelitian baru memiliki kontribusi yang unik dan signifikan.

Kegiatan pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang metodologi penelitian, tetapi juga memberikan wawasan yang mendalam dalam proses penilaian kualitas penelitian. Selain itu, para peserta juga diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan standar penulisan ilmiah yang baik.
Puncak acara akan diakhiri dengan ujian sertifikasi pada tanggal 18 Desember 2023.

Ujian ini akan menguji pemahaman dan keterampilan peserta dalam mereview dan menilai kualitas penelitian. Para peserta yang berhasil lulus ujian akan mendapatkan sertifikasi sebagai metodologi reviewer penelitian yang diakui secara nasional. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dalam rangka mewujudkan visi kampus sumber inspirasi dan referensi, Universitas Teuku Umar berkolaborasi dengan Kolej Sultan Alaeddin Sulaeman Shah (KOSASS) University Putra Malaysia yang dijembatani oleh Pusat Center International Affair (CIA) mengadakan program Student Mobility. Program ini telah selesai dan ditutup pada Selasa (5/12/2023) di Auditorium GKT, Kampus UTU.

Student mobility ini diikuti oleh 22 mahasiswa dari KOSASS UPM. Dimana kegiatan ini dimulai pada 24 November 2023 lalu di Universitas Teuku Umar. Kegiatan ini merupakan kali pertama UPM dengan UTU yang melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan.

Prosesi perpisahan ini dihadiri Rektor yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, H Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc, Kabiro AKPK Rinaldi Iswan, ST., M.Sc, Korpus Center International Affair UTU Refanja Rahmatillah, M.App.Ling, serta turut hadir pula sejumlah Pejabat fungsional UTU lainnya.

Assoc Prof Dr Mohd Mursyid Arsyad selaku Pengetua KOSASS UPM dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Universitas Teuku Umar, khususnya CIA yang telah menerima pihaknya yang selalu mendampingi pada setiap kegiatan.

“Terima kasih banyak kepada pimpinan dan segenap civitas akademika Universitas Teuku Umar yang telah menerima kami, dan selalu mendampingi kami disetiap kegiatan,” ucap Prof Mursyid

Mahasiswa yang dapat mengikuti program student mobility adalah mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinan, aktif dalam akademik dan organisasi, serta memiliki suatu kemahiran. Kemahiran ini bisa dalam bidang kesenian, public speaking dan lain sebagainya.

“Dalam program ini, saya dipahamkan terlibat dalam program kampus dan di luar kampus. Mudah-mudahan ada sesuatu yang berharga setelah para mahasiswa mengikuti program student mobility ini,” ucap Prof. Mursyid

Sementara itu, Wakil Rektor III Ibrahim Laweung pada kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf kepada rombongan Mahasiswa KOSASS UPM yang mungkin selama di UTU ada hal yang kurang berkenan, baik itu dari segi penjemputan, pelayanan dan lain sebagainya.

“Permohonan maaf kami kepada Mahasiswa Kolej Sultan Alaeddin Sulaeman Shah (KOSASS) Universiti Putra Malaysia yang mungkin selama di UTU ada hal yang kurang berkenan, baik itu dari segi penjemputan, pelayanan dan lain sebagainya,” ujar Ibrahim

Korpus CIA UTU Refanja dalam sambutannya mengharapkan, agar hal itu menjadi permulaan yang baik untuk kerjasama dan kemitraan dimasa mendatang, dan kami tunggu kembali di Universitas Teuku Umar

“Semoga kunjungan ini tidak menjadi yang pertama dan mudah-mudahan menjadi permulaan yang baik untuk kerjasama dan kemitraan di masa mendatang, dan kami tunggu kembali kehadirannya di UTU,” ungkap Refanja.

Selama di UTU, banyak kegiatan kolaborasi yang dilakukan antara mahasiswa UTU dengan KOSASS UPM. Diantaranya, adalah kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), kunjungan pengabdian ke panti asuhan, kunjungan pengabdian ke kampung nelayan, pentas tari budaya, pertandingan olahraga, field trip, bakti sosial ke sekolah, diskusi mahasiswa, dan lain sebagainya.

Rombongan KOSASS UPM selanjutnya akan menghabiskan tiga hari di Banda Aceh sebelum bertolak kembali ke Malaysia. Mereka akan berkunjung ke Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, dan Universitas Abulyatama, serta tempat-tempat bersejarah dan wisata yang ada di ibukota provinsi Aceh tersebut. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Sebanyak 22 mahasiswa Kolej Sultan Alaeddin Sulaeman Shah (KOSASS) University Putra Malaysia berkunjung ke Masjid Giok Agung Baitul A’la Nagan Raya, Minggu (3/12/2023).

Kunjungan ini adalah bagian dari rangkaian program “KOSASS Tour a’ Culture 4.0” yang berlangsung Universitas Teuku Umar sejak 24 November 2023 lalu.

Rombongan mahasiswa UPM itu disambut pengurus Masjid Giok Nagan Raya. “Kami mengucapkan terima kasih atas kedatangan para mahasiswa KOSASS UPM dan pensyarah. Sebenarnya Indonesia dan Malaysia adalah satu. Sebelum dipisahkan menjadi dua negara, kita adalah Nusantara,” kata salah seorang pengurus Masjid yang terletak di gampong Lueng Baro, Suka Makmur tersebut.

Korpus CIA UTU Refanja Rahmatillah, M.App.Ling kepada Humas UTU mengatakan tujuan pihaknya memfasilitasi para peserta Student Mobility tersebut ke Masjid Giok untuk mengetahui pola imarah (program takmir/memakmurkan) Masjid Agung Baitul ‘Ala tersebut serta melihat kekayaan alam (batu giok Aceh) yang melapisi segenap dinding dan lantai Masjid yang diklaim sebagai salah satu destinasi terbaik di Aceh tersebut.

Lanjutnya, melalui kunjungan ini, para mahasiswa UPM akan mendapatkan kesempatan dalam memperkaya pengalaman dan wawasan mereka tentang Aceh, tentang kebudayaan dan agama.

Kegiatan ini telah menjadi bukti komitmen Universitas Teuku Umar dalam mempromosikan kebudayaan lokal khususnya kawasan Barat Selatan Aceh ke pentas internasional melalui berbagai program kerjasama termasuk student mobility.

Dari kunjungan ini diharapkan mahasiswa bisa melihat nilai-nilai toleransi, keragaman budaya, dan persatuan yang tercermin dalam arsitektur dan sejarah masjid tersebut.

Keindahan bangunan dan ornamen-ornamennya juga memberikan kesan mendalam tentang warisan budaya dan karya seni yang perlu diberikan apresiasi.

Tentang Masjid Giok Nagan Raya

Masjid Agung Baitul A’la atau Masjid Giok terletak di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh akhirnya diresmikan setelah 12 tahun dibangun. Lantai, sebagian dinding dan tiang dalam masjid itu dilapisi tiga jenis batu giok.

Masjid yang berukuran 75 meter x 47,5 meter itu dibangun di atas lahan seluas tiga hektare. Masjid itu terdiri dari dua lantai untuk shalat, satu lantai basement untuk tempat wudhu’ dan parkir. Masjid Giok dapat menampung 5.600 orang jamaah.

Masjid Giok mulai dibangun Pemerintah Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2010 lalu ketika daerah itu dipimpin Bupati T Zulkarnaini bersama Wakil Bupati M Kasem Ibrahim. Kemudian proses pembangunan dilanjutkan Zulkarnaini pada periode kedua saat berpasangan dengan Jamin Idham sebagai Wakil Bupati. Setelah masa jabatan habis pembangunan dilanjutkan Jamin yang terpilih sebagai bupati bersama Chalidin Oesman sebagai wakil bupati.

Hingga saat ini proses pembangunan masih berlanjut. Total dana yang telah dihabiskan sekitar Rp 129 miliar dari total rencana kebutuhan anggaran sebesar Rp 176 miliar. Selama ini dana pembangunan masjid bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) swakelola serta dana Otonomi Khusus (Otsus).

Yang paling menarik dari masjid ini adalah memiliki ciri khas batu giok. Batu giok yang dipakai di masjid ini ditambang dari Pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Nagan Raya. Daerah tersebut terkenal dengan potensi giok cukup besar serta sangat berkualitas.

Batu giok merupakan salah satu batu mulia yang banyak diburu untuk koleksi. Jika umumnya orang menyimpan batu giok di dalam lemari perhiasan, menguncinya, dan hanya memakai di saat-saat istimewa, di masjid ini batu giok justru terhampar luas.

Kini masjid giok, menjadi salah satu pusat kebudayaan Islam di Indonesia yang bukan hanya digunakan untuk shalat semata, tetapi menjadi tempat pendidikan, museum Al-Qur’an, perpustakaan dan tentunya menjadi destinasi ziarah yeng memikat wisatawan baik lokal maupun luar negeri. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Center for International Affairs (CIA) Universitas Teuku Umar menggelar sharing session bersama KOSASS Universiti Putra Malaya (UPM) di Aula Cut Nyak Dhien, Kampus UTU pada Senin (4/12/2023).

Korpus CIA UTU Refanja Rahmatillah, M.App.Ling mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program “KOSASS Tour A’ Culture 4.0” yang berlangsung sejak 24 November – 8 Desember 2023.

Kegiatan sharing session melibatkan mahasiswa dari KOSASS UPM dan mahasiswa UTU sebagai bentuk studi banding antar student di tingkat internasional, berbagi pengalaman antara mahasiswa dari berbagai kategori dan profesional di bidang tertentu.

Program ini bertujuan untuk memberikan motivasi, inspirasi dan pengetahuan antar mahasiswa kedua Universitas, sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi dari poin-poin yang didiskusikan.

Menurut Refanja, melalui sharing session, hal ini secara signifikan akan membantu universitas meningkatkan kemampuan mahasiswanya untuk berinteraksi dalam pergaulan internasional dan menghadapi persaingan global.

Sharing Session ini diikuti oleh 32 orang yang terdiri dari 22  perwakilan dari UPM dan 10 orang dari UTU. Sharing session membahas mengenai tugas student di masing-masing universitas dan tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan internasionalisasi untuk mahasiswa.

Lebih lanjut, peserta melakukan brain storming untuk menemukan solusi mengenai tantangan dan masalah yang sering dihadapi oleh masing-masing pihak. Hal yang tidak kalah menarik dalam sharing session tersebut ialah tentang gagasan dan konsep yang menarik yang ditawarkan oleh para mahasiswa untuk pengembangan kampus dan mahasiswa.

“Diskusi ini menghasilkan banyak informasi yang bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi masing-masing pihak dalam menghadapi urusan-urusan yang berhubungan dengan mahasiswa internasional serta agenda kampanye internasionalisasi untuk mahasiswa di kemudian hari,” pungkas Refanja. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Mahasiswa KOSASS Universiti Putra Malaysia yang sedang melaksanakan program “KOSASS Tour a Culture 4.0” di Universitas Teuku Umar melakukan kunjungan ke panti asuhan, Minggu (26/11/2023).

Bertempat di Panti Asuhan SOS Children, Lapang, Meulaboh  turut bergabung bersama Dharma Wanita Persatuan Universitas Teuku Umar yang dipimpin langsung oleh Ny. Emiwati Ishak selaku Ketua. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Pusat Center International Affair (CIA) UTU dan bahagian kemahasiswaan UTU.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh UPM pada kunjungannya ke Universitas Teuku Umar. Selain itu, kunjungan ini agar dapat berbagi dan menumbuhkan kepekaan sosial para peserta.

Selama berada di UTU, mahasiswa UPM melakukan berbagai kegiatan, di antaranya mengikuti perkuliahan di kampus dan berkunjung ke unit pemerintahan untuk melihat langsung kinerja dan praktik di lapangan, serta kegiatan sosial dan budaya.

Saat di panti asuhan, mahasiswa melakukan berbagai kegiatan mulai dari permainan dan hiburan bersama anak-anak panti.

Para pengurus panti asuhan mengucapkan apresiasi kepada UTU dan UPM atas program ini. “Kegiatan bakti sosial ini sangat bermanfaat dan edukatif bagi anak-anak panti asuhan,” ujar Pengurus Panti Asuhan SOS Children

Harapannya, kegiatan ini dapat memotivasi anak-anak untuk lebih optimis dalam membina masa depan mereka.

Prof. Mursyid selaku pengetua KOSASS UPM mengapresiasi kegiatan kolaborasi tersebut karena hal positif ini dapat memberikan pengalaman baru serta mengajarkan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat terus bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami mengapresiasi Service Community sekaligus charity untuk anak-anak Panti Asuhan yang sudah difasilitasi oleh pihak Universitas Teuku Umar” ujarnya.

Pada akhir acara, perwakilan dari Universitas Teuku Umar melalui DWP UTU dan mahasiswa Universiti Putra Malaysia memberikan bantuan kepada Panti Asuhan SOS Children Village Meulaboh yang diterima oleh perwakilannya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar, Ikhwal berhasil meraih juara 3 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVI Provinsi Aceh Tahun 2023 cabang Tilawah. Perlombaan ini digelar oleh Kementerian Agama Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh  dimulai sejak 26 November sampai 2 Desember 2023 di Simeulue, Kabupaten Simeulue.

MTQ Aceh ke-XXXVI merupakan ajang bergengsi yang dihelat dengan tujuan untuk membumikan ajaran Al-Qur’an dan menegakkan syi’ar Islam serta memperkokoh nilai-nilai agama dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat dan berbangsa.

Dekan FISIP UTU Basri, SH., MH mengucapkan selamat dan turut bangga atas capaian yang diraih mahasiswa IAN yang berhasil meraih juara 3 pada MTQ ke -36 Tingkat Provinsi Aceh.

“Semoga prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya khususnya mahasiswa FISIP, ia berharap agar Ikhwal terus mengembangkan diri dan ikuti event event yang ada agar dapat terus mengasah bakat yang dimilikinya,” Ucapnya.

Senada dengan Dekan FISIP, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara, Nodi Marefanda, M.A.P menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan dedikasi Ikhwal yang telah mengharumkan nama kampus dan juga Kabupaten Aceh Barat tersebut. “Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras, ketekunan, dan semangat juang mahasiswa kita. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa Prodi IAN untuk terus berusaha dan mencapai yang terbaik dalam segala bidang,” ujar Nodi

Saat dihubungi oleh Humas UTU melalui Via Whatshapp Ikhwal yang mewakili Kabupaten Aceh Barat menceritakan persiapannya dan tim mengatur jadwal latihan dengan baik agar memperkuat materi untuk bertanding.

Ia mengaku senang atas capaian yang diraih. “Alhamdulillah bisa menampilkan yang terbaik dan bisa memenangkannya. Saya sebagai yang berdomisili di Aceh Barat dan sebagai mahasiswa FISIP UTU mudah-mudahan mampu berkontribusi, membantu, dan mencetak lagi hal-hal berprestasi dalam MTQ, yang diselenggarakan di tingkat internal kampus, regional, bahkan nasional,” ujarnya.

Namun menurutnya satu hal terpenting dari MTQ adalah silaturrahim. Salah satu hal paling penting dari MTQ adalah silaturahim. Di sana bisa bertemu kembali dengan para hafidz terbaik dari setiap daerah. “Mohon doa dan dukungannya dari teman-teman di kampus UTU agar saya bisa menampilkan yang terbaik dan mendapatkan juara di kesempatan lainnya,” ungkap Ikhwal. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kabupaten Aceh Barat melantik Pengurus HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT) Universitas Teuku Umar, Rabu (29/11/2023), di Aula Cut Nyak Dhien, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua HIPMI Kabupaten Aceh Barat Teuku Adian Makmur Rizqullah dengan memberikan pataka kepada Ketua Umum HIPMI PT UTU, Rahmad Hidayat yang didampingi para pengurus lainnya.

Dalam pelantikan yang mengangkat tema “membangun generasi muda berjiwa wirausaha, inovatif dan bersinergi di era society 5.0” tersebut turut dihadiri Ketua Umum BPD HIPMI Aceh Ridha Mafdhul, S.T., M.T dan sejumlah pengurus teras HIPMI Aceh Barat. Sedangkan, dari UTU sendiri, pelantikan dihadiri oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni yaitu H Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc.

Sementara itu, Teuku Adian dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa dirinya mempunyai mimpi, Hipmi PT mampu melahirkan generasi muda yang siap menjadi pengusaha. “Jadi, saya harap dapat dijadikan Kawah Chandradimuka atau tempat penggemblengan wirausaha muda. Semua itu bisa dijadikan pelajaran untuk menjadi pengusaha di masa depan,” Teuku Adian

Sementara itu, Ketua Umum HIPMI PT UTU, Rahmad Hidayat mengaku bersyukur dapat dipercaya memimpin suatu organisasi mahasiswa yang juga besar secara nasional.

Mahasiswa UTU Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian itu menyebut menjadi bagian dari HIPMI adalah kebanggaan bagi mahasiswa. Rahmad berharap juga Hipmi PT UTU  dapat menjadi wadah bagi anak muda untuk mengembangkan potensi diri.

“Terimakasih kepada seluruh jajaran pengurus Hipmi yang ada di pusat maupun di daerah, yang telah menuangkan pemikiran brilian sehingga mampu mencetak jutaan enterprenuer yang hebat. Kami katakan kami bangga menjadi salah satu bagian dari Hipmi,” ucap Rahmad yang disambut tepuk tangan pengurus

Lanjutnya, HIPMI PT UTU siap bersinergi dengan stakeholder kampus terkait untuk mengembangkan ekosistem wirausaha di lingkup kampus UTU, serta turut mendukung program-program yang diadakan oleh BPC HIPMI Aceh Barat demi terciptanya sinergi pengusaha muda untuk mewujudkan pertumbuhan UMKM Aceh Barat dalam rangka menuju kesejateraan masyarakat Aceh Barat.

Apa yang disampaikan Rahmad Hidayat mendapat dukungan dari Wakil Rektor Ibrahim Laweung dengan harapan HIPMI dapat menjadi motor penggerak mendorong terciptanya usaha-usaha baru di kalangan mahasiswa dan Kabupaten Aceh Barat. “Universitas Teuku Umar siap memfasilitasi para Pengurus HIPMI PT UTU dalam upaya menciptakan atmosfer entrepreneurship dikalangan mahasiswa demi tumbuhnya ekonomi di kabupaten Aceh Barat dan sekitarnya,” pungkas Ibrahim Laweung.

Ridha Mafdhul, selaku Ketua Umum BPD HIPMI Aceh, meminta HIPMI PT UTU untuk melihat sejarah dengan mencari informasi tentang perjalanan bisnis para pengusaha yang sudah sukses. “Maka, HIPMI PT dapat menjadi wadah untuk mempersiapkan diri menjadi pengusaha muda yang hebat,” pungkasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dalam rangka rencana pelaksanaan KKN Tematik di Kabupaten Gayo Lues pada 2024 mendatang, LPPM – PMP Universitas Teuku Umar dan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh menjalin kerja sama dengan menandatangani  Memorandung of Agreement (MoA) kerjasama, pada Jum’at (1/12/2023) di ruang sidang Lt. 2 gedung BKKBN Jl. T. Nyak Arif Banda Aceh.

MoA tersebut ditandatangani oleh Kepala LPPM PMP UTU Ir. Yuliatul Muslimah, MP dan Kepala BKKBN Propinsi Aceh Ibu Safrina Salim, SKM, M.Kes yang juga diikuti dan disaksikan oleh Wakil Rektor III Ibrahim Laweung,SKM, M.Kes dan Korpus KKN Sufriadi, SP., MP.

Yuliatul Muslimah dalam sambutannya mengatakan, perguruan tinggi dituntut mampu berakselerasi sekaligus menjawab tantangan masyarakat akan peran lulusan pendidikan tinggi untuk berkontribusi secara nyata. LPPM – PMP UTU mengambil bagian sisi pengabdian masyarakat  dengan menurunkan mahasiswa kkn tematik di Kabupaten Gayo Lues pada Januari mendatang.

“Oleh karena itu penandatanganan kerjasama antara UTU  dengan BKKBN Perwakilan Aceh ini merupakan salah satu langkah untuk menyukseskan program tersebut,” katanya.

Lanjutnya penandatanganan MoA ini, akan sangat besar manfaatnya bagi Universitas Teuku Umar khususnya bagi  program studi yang kaitannya dengan sosialisasi dan peningkatan Kesehatan masyarakat, utamanya masalah penurunan angka Stunting di Aceh dan khususnya di Gayo Lues yang angka prevelensinya termasuk tinggi di Aceh” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Aceh Safrina Salim, SKM, M.Kes menyambut positif atas penandatanganan MoA kerjasama ini, menurutnya UTU selama ini trlah menjadi mitra strategis BKKBN Aceh dalam usaha penurunan angka stunting, termasuk melalui program Kampus Merdeka.

Lanjutnya bahwa kerja sama ini dilandasi oleh dua regulasi yakni Undang-Undang No 52 tahun 2009 dan Perpres No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

“dengan adanya MoA antara BKKBN Provinsi Aceh dan UTU adalah dapat menjadi gerakan awal untuk pendampingan pencegahan dan penurunan stunting oleh perguruan tinggi di kabupaten/kota hingga ke Desa,” pungkasnya.

MEULABOHUTU | Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar mengadakan Fieldtrip Tata Kelola Daerah Pesisir. Fieldtrip ini diadakan pada Sabtu (2/12/2023) di Pulau Reusam dan Kawasan Ekowisata Mangrove, Rigaih Kabupaten Aceh Jaya.

Pelaksanaan Fieltrip dipimpin langsung oleh Dr. Edwarsyah, M.Si selaku Dosen Prodi Sumber Daya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU yang mengampu MK Tata Kelola Daerah Pesisir Prodi Ilmu Administrasi Negara.

Kegiatan Field Trip ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menganalisis serta mengaplikasikan konsep kebijakan pengelolaan wilayah pesisir. Dr. Edward menyebutkan Field Trip mata kuliah ini melakukan pembelajaran menyeluruh dan mendalam meliputi prinsip-prinsip pengelolaan, kebijakan pusat dan daerah, potensi dan strategi dalam kebijakan yaitu melalui (Observing) mengamati melalui pengelolaan wilayah pesisir.

“Diharapkan dari kegiatan ini mahasiswa mampu menganalisis permasalahan secara kompleks di daerah pesisir (abrasi, hutan mangrove, pencemaran, IUU fishing, kerusakan terumbu karang, kepedulian masyarakat serta masalah sosial ekonomi dan menganalisis tumpeng tindihnya  kewenangan dalam pengelolaan),” jelasnya.

Menurut Dr Edwarsyah dipilihnya kedua lokasi tersebut sebagai tujuan fieldtrip merupakan representatif model pembangunan perikanan melalui penerapan minapolitan dalam meningkatkan pembangunan ekonomi dan pembangunan ekowisata bahari dan Marine Tourisme atau Wisata Bahari.

Wisata bahari yaitu seluruh kegiatan wisata yang berkaitan dengan bahari atau yang aktivitasnya dilakukan di bentang laut dan bentang darat selama melibatkan unsur perjalanan dengan kegiatan yang memanfaatkan potensi alam bahari sebagai Daya Tarik Wisata maupun wadah kegiatannya pengelolaan wilayah pesisir di Provinsi Aceh.

”Kegiatan Fieldtrip ini dapat melengkapi teori yang diberikan dalam perkuliahan para mahasiswa/i di kampus dan diharapkan makin kaya akan informasi keilmuan dibidang tata kelola daerah pesisir serta mampu mengelola sumberdaya pesisir secara berkelanjutan. Selain itu adalah bagaimana mahasiswa/i berfikir dapat memgembangkan kawasan pesisir Barat Selatan Aceh yang memiliki sumber daya alam yang mdelimpah,” pungkasnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar bersama dengan 22 orang mahasiswa International Students Mobility Program (KOSASS Tour A Culture 4,0) 2023 dari Universitas Putra Malaysia berkunjung ke salah satu desa binaan UTU pada Selasa (27/6/2023).

Yaitu desa Kuala Bubon yang merupakan sebuah desa dipesisir samudra Hindia yang terletak di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat yang menjadi lokasi yang dikunjungi. Desa ini merupakan desa mitra Universitas Teuku Umar yang selama ini telah melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat guna pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk upaya UTU dalam mengenalkan pengaplikasian program pengabdian masyarakat serta menjadi ajang bertukar ilmu dengan pihak KOSASS UPM. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat setempat, seperti aparatur gampong dan para Kelompok Wanita Tani (KWT) Kuala Bubon.

“Kolaborasi antara UTU dengan sejumlah desa di Kecamatan Samatiga merupakan sebuah inkubator pembelajaran yang dapat digunakan oleh para dosen dan mahasiswa. Harapannya, kunjungan ini juga dapat menumbuhkan bibit kolaborasi internasional untuk mengembangkan desa ini serta mempererat tali silaturahmi,” ungkap Refanja Rahmatillah, M.App.Ling selaku Center for International Affair Universitas Teuku Umar yang mengkoordinir kegiatan tersebut

Refanja juga berharap semoga kunjungan kami ini dapat menjadi sarana sharing knowledge atas aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kuala Bubon sehingga para mahasiswa dapat belajar serta mendapatkan ide pengembangan untuk ke depannya.

Tidak hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, para mahasiswa juga dikenalkan dengan makanan khas dan tradisional Desa Kuala Bubon. Para mahasiswa juga berkesempatan untuk melihat langsung kegiatan warga sebagai nelayan juga olahan hasil tangkapan nelayan yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat.

Selanjutnya, Keuchik Kuala Bubon Rismaidi mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas kehadiran para mahasiswa dari Negeri Jiran ke desanya. “Terimakasih bapak/ibu dari Universitas Teuku Umar yang telah memilih desa kami untuk dikunjungi dan memfasilitasi para mahasiswa dari UPM untuk mengunjungi desa kami,” katanya

Rismaidi menyebutkan, desa kuala bubon merupakan salah satu desa yang paling berdampak saat musibah Gempa dan Tsunami tahun 2004 lalu, seluruh bangunan luluhlantak dan ribuan warga meninggal dunia. “Bapak/ibu dan adik-adik mahasiswa dapat melihat sendiri bangunan perumahan yang dibangun di atas permukaan air, itu adalah bantuan NGO pasca Tsunami dulu,” katanya.

Lanjutnya, selama ini banyak sekali dosen dan mahasiswa UTU terlibat aktif dalam membantu masyarakat dalam hal keilmuan serta membantu menyediakan peralatan untuk menunjang kerja masyarakat.

Maka dari itu, Desa Kuala Bubon sangatlah terbuka akan bimbingan serta kolaborasi dari UTU serta UPM untuk upaya pengenalan program-program baru yang dapat meningkatkan nilai tambah dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat di desa Kuala Bubon.

Sesi transfer pengetahuan ini disambut positif oleh para KWT dan masyarakat desa Kuala Bubon  kemudian diakhiri dengan berfoto bersama. Diharapkan dengan adanya kunjungan ini, dapat dijadikan sarana kolaborasi teknologi dan ilmu pengetahuan antara UTU dengan UPM dalam upaya pengembangan masyarakat. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).