MEULABOHUTU | Prestasi kembali di persembahkan oleh mahasiswa Universitas Teuku Umar, kali ini di ajang Art Festival Nusantara 2023, Sabtu (07/10). Festival ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Art Fest Nusantara, Jumat, 6 Oktober 2023 di Gedung AAC Dayan Dawood USK.

Art Fest Nusantara merupakan kegiatan perlombaan di bidang seni yang dilaksanakan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 Oktober 2023. Kegiatan perdana yang dilaksanakan oleh BEM FKIP USK dengan skala nasional ini diikuti oleh 10 provinsi dan 14 universitas di seluruh Indonesia.

Kegiatan yang bergerak di bidang seni ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan peduli terhadap budaya, sehingga anak negri dapat menyadari bahwa negri ini kaya akan seni dan budaya.

Adalah Fajar Abadi, mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar  berhasil meraih juara 2 dalam bidang solo vocal.

Fajar mengatakan perlombaan yang diperlombakan meliputi vokal solo putra dan putri, tari berpasangan dan band.

“saya mengikuti di kategori Solo vocal putra, tercatat ajang ini diikuti oleh 14 Universitas dari berbagai wilayah di Indonesia. Alhamdulillah saya berhasil keluar sebagai juara II,” Fajar

Terkait persiapan dalam menghadapi lomba Fajar melakukan latihan vokal, pernapasan, dan ekspresi, serta menjaga kesehatan.

Diawali dengan babak penyisihan secara online dan diambil 3 besar untuk selanjutnya mengikuti babak final secara offline di Kampus USK. “Alhamdulillah sangat bersyukur bisa menjuarai lomba ini. Harapannya bisa mengikuti lebih banyak lomba dan menggali potensi diri lebih dalam lagi”, katanya

Menyampaikan pesan motivasi untuk mahasiswa UTU lainnya yang ingin mengikuti kompetisi serupa, Fajar menekankan pentingnya semangat, tekad, dan disiplin tinggi untuk mewujudkan impian.

Dia juga menyarankan agar terus berlatih dan mengasah kemampuan tanpa henti serta tidak pernah patah semangat. Pesan Fajar untuk tidak lupa berdoa pun menjadi mantra bagi mereka yang ingin meraih prestasi di bidang seni.

“Sebisa mungkin kita harus dalam keadaan yang baik sehingga dapat fokus mempersiapkan dan menjalani perlombaan. Selain itu, jangan lelah untuk terus berlatih, asah kemampuan diri, tidak patah semangat, istirahat cukup, dan yang paling utama jangan lupa berdoa,” ujarnya.

Menatap masa depan, Fajar berharap, perjalanan pendidikan dan kariernya selalu lancar dan diberi kemudahan. Ia juga berambisi untuk memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat luas, melalui karya-karyanya di dunia seni musik. (Aduwina Pakeh / Humas UTU)

MEULABOHUTU | Lembaga Penelitian dan Pengqbdian Masyarakat dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPM -PMP) Universitas Teuku Umar menunjuk tim penilai internal untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat di kantor keuchik Desa Drien Rampak, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Sabtu (07/10/2023).

Kegiatan yang bertajuk Zero Waste: Pemberdayaan Kelompok PKK Drien Rampak Aceh Barat Melalui Manajemen Sampah Rumah Tangga dan Pengelolaan Limbah Pangan Menjadi Eco-enzyme ini didanai oleh Direktorat riset, teknologi dan pengabdian masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek tahun 2023 melalui skema kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. Kegiatan ini diketuai oleh Agustinur S.Si, M.Sc dengan anggota Dewi Junita, SP, M.Si dan Sumeinika Fitria Lizmah, S.Si., M.Si dengan mitra kegiatan Kelompok PKK Desa Drien Rampak.

Tim penilai yang terdiri atas Dr. Syahril, SE, M.Si dan Dr. Muhammad Rizal, M.Si melakukan assessment dengan melihat langsung produk ecoenzyme hasil pengabdian, mewawancarai mitra dan mengevaluasi capaian luaran. Pada kegiatan tersebut. Dr. Syahril mengatakan bahwa kegiatan monev ini dilakukan untuk memantau dan mengevaluasi rangkaian kegiatan pengabdian dan memastikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan usulan serta menilai sejauh mana luaran yang ditargetkan telah tercapai.

Tim penilaian mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk memberdayakan kelompok ibu rumah tangga, terlebih desa Drien Rampak yang berada di wilayah urban kota Meulaboh. Dan produk ecoenzyme dari kegiatan tersebut berpotensi besar untuk dikembangkan bahkan dikomersialisasi guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ketua PKK Desa Drien Rampak, Nilawati, mengatakan bahwa kegiatan PKM ini sangat bermanfaat dan berdampak bagi para anggota PKK. “Kami telah diajarkan cara memanfaatkan sampah rumah tangga. Sampah anorganik kami manfaatkan kembali untuk membuat barang kerajinan, dan sampah sisa buah dan sayur kami manfaatkan untuk membuat ecoenzyme, sehingga kami dapat mengurangi jumlah sampah rumah tangga yang dibuang,” kata Buk Nilawati

Lebih lanjut beliau mengucapkan terima kasih atas kegiatan tersebut dan berharap kegiatan pendampingan ini dapat terus berlanjut untuk mendukung desa Drien Rampak sebagai desa mandiri dan bebas sampah.

Hal senada juga disampaikan oleh Said Hamidi selaku Keuchik Desa Drien Rampak. Beliau menyambut baik program-program yang diadakan oleh UTU terutama yang melibatkan desa Drien Rampak. Keuchik menyampaikan kesediaannya untuk menjadi mitra dan desa binaan Universitas Teuku Umar untuk kegiatan-kegiatan yang lain.

Pada kesempatan tersebut turut berhadir Ketua LPPM PMP UTU, Ir. Yuliatul Muslimah, MP, serta didampingi Sekretaris LPPM, Herri Darsan, ST., MT. Ir. Yuliatul  menyatakan bahwa kegiatan PKM ini merupakan salah satu kegiatan di UTU yang berkolaborasi dengan masyarakat.

“Masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang juga berpotensi untuk dilakukan dengan melibatkan elemen masyarakat langsung. Oleh sebab itu, pemerintah desa dihimbau agar bersedia untuk berpartisipasi aktif menjadi mitra perguruan tinggi agar sama-sama dapat membangun desa menjadi desa mandiri dan berdikari,” pungkasnya. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tuan rumah Kongres Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) Korwil 5 Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Kongres BKSTI X tanggal 3-5 Oktober 2023 di Eastparc Hotel Yogyakarta.

Panitia menjelaskan, terdapat utusan dari berbagai wilayah yang meliputi Sumatera I (10 peserta), Sumatera II (24 peserta), DKI Jakarta dan Banten (36 peserta), Jabar (39 peserta), Jateng (20 peserta), DIY (54 peserta), Jatim (40 peserta), dan Indonesia Timur (20 peserta).

Ketua Program Studi Teknik Industri (PSTI), Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar Ir. Gaustama Putra, S.T., M.Sc. dalam hal ini diwakili oleh Ir. Mahmud Basuki, S.T., M.T. menghadiri kegiatan Kongres X BKSTI tidak lain adalah untuk mengupdate perkembangan dalam hal penyelenggaraan Program Studi Teknik Industri guna mewujudkan Teknik Industri Universitas Teuku Umar menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu dan juga memiliki relasi yang luas.

Tujuan Kongres BKSTI diantaranya untuk menentukan arah keberlanjutan Teknik Industri sesuai dengan isu-isu terkini sehingga dapat berkontribusi bagi bangsa. Dalam Kongres BKSTI juga menentukan lokasi atau tuan rumah Kongres berikutnya yaitu Kongres XI 2026 yang akan diselenggarakan di Danau Toba, Sumatera Utara dengan penyelenggara adalah Korwil Sumatera I.

Hasil Kongres juga terpilih Ketua Umum baru BKSTI periode 2023-2026 yaitu Bapak Nurhadi Siswanto, S.T., MSIE, Ph.D., dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Sehingga Prof. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Umum BKSTI periode 2020-2023 telah menyelesaikan masa tugasnya dengan baik.

Prof. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa BKSTI berperan dalam menampung dan mencari penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi teknik industri. Kemudian juga mengakomodasi kerjasama anggota BKSTI dalam pertukaran informasi dan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Kegiatan Kongres X BKSTI juga dibarengi dengan Seminar Nasional Teknik Industri (SENASTI) 2023. Kongres X BKSTI mengangkat tema “Toward Industrial Sustainability with The Empowerment of Digital Technology”. Tema ini diangkat untuk sustainability pendekatan strategis terhadap pemanfaatan sumber daya ekonomi, lingkungan, dan sosial untuk kebermanfaatan masa sekarang dan generasi selanjutnya.

Kegiatan lainnya, selain kongres dan seminar terdapat agenda seperti kunjungan industri, sharing session Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dan sharing session dari industri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan Teknik Industri yang berkaitan dengan sustainability keilmuan teknik industri dan pendidikan tinggi teknik industri.

Sharing session MBKM diisi oleh Nani Kurniati, Ph.D, IPU dari Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS yang telah memiliki pengalaman diantaranya sebagai Kepala Unit Penjaminan Mutu bidang Akademik (2016-2020), Asesor AUN QA (2018), POIR IABEE di ITS (2018-2020), dan lain-lain.

Pembahasannya diantaranya quality assurance dan strategy implementation. Sharing session diisi juga oleh Ir. Ririn Diar Astanti, S.T., M.MT., Dr.Eng, IPM., ASEAN Eng dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang membahas diantaranya tentang outcame based education, bentuk pembelajaran & capaian pembelajaran lulusan (CPL), MBKM & bentuk pembelajaran, dan kegiatan MBKM pada BKSTI Korwil 5 Daerah Istimewa Yogyakarta. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Penjamin Mutu Pendidikan (LPPM – PMP) Universitas Teuku Umar (UTU) mengadakan Rapat Kerja tahun 2024 pada tanggal 5 Oktober 2023 di ruang rapat Utama, Lantai II, U2C, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU.

Rapat Kerja LPPM-PMP UTU 2024 diikuti oleh semua jajaran pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, seluruh koordinator pusat, dan para staf LPPM-PMP. Agenda kegiatan Raker LPPM-PMP 2024 meliputi Evaluasi kinerja tahun 2023 dan Rencana Kerja tahun 2024.

Dalam sambutannya, Ketua LPPM-PMP UTU, Ir. Yuliatul Muslimah, M.P menyampaikan beberapa hal terkait rapat kerja yaitu meliputi ; Pertama, pentingnya penyelenggaraan kegiatan Raker diadakan sebagai bentuk keseriusan merumuskan program-program dan kegiatan-kegiatan LPPM-PMP yang lebih terencana dan terprogram baik aspek penyelenggaraan maupun aspek keuangan, Kedua, Program-program LPPM-PMP diarahkan pada upaya peningkatan mutu penelitian dan pengabdian masyarakat yang memiliki keunggulan dan daya saing pada tingkat nasional.

“Tugas penting kita bagaimana menerjemahkan Visi UTU sebagai kampus sumber inspirasi dan referensi dalam bidang agro and marine industri, melalui berbagai kegiatan pokok LPPM-PMP maupun program kerja yang diusulkan oleh para koordinator pusat di lingkup LPPM-PMP UTU.” Jelas Ir. Yuliatul Muslimah

Sementara itu, Sekretaris LPPM-PMP UTU, Heri Darsan, ST., MT menambahkan infomasi tentang beberapa kebijakan dan implementasi kegiatan yang bersifat rutin maupun kegiatan baru yang bersifat inovatif, serta tata kelola keuangan yang digunakan untuk belanja bahan, belanja honor, belanja modal, dan belanja lainnya.

“Bahwa hasil paparan program kerja korpus akan di rangkum dan di paparkan pada rapat kerja Universitas yang akan dilaksanakan pada November 2023 mendatang.” Jelas Heri Darsan

Lanjutnya, Alhamdulillah ke 14 korpus telah menyelesaikan semua rangkaian yang diperlukan untuk raker seperti KAK, RAB, Renaksi Kerja dan time scedul. “Intinya semua program kerja kedepan harus bisa mengimplementasikan keperluan lndikator kerja Utama (IkU),” pungkas Heri Darsan.

Sebagai informasi ke-14 Koordinator Pusat Kelembagaan dibawah naungan LPPM-PMP Universitas Teuku Umar adalah Korpus Penjaminan Mutu dan AMI, Triyanto, S.Sos., MA; Korpus Pengembangan Bahasa dan Kurikulum, Firman Parlindungan, S.Pd., M.Pd., Ph.D; Korpus Pengembangan Jurnal Ilmiah dan HKI, Dr. Ikhsan, SIP., MIP; Korpus Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si, dan Korpus University Farm, Dr. Jekki Irawan, S.P., M.P.

Berikutnya Korpus Pengelolaan Kuliah Kerja Nyata, Supriadi, S.P., M.P; Korpus Pusat Hubungan Internasional Refanja Rahmatillah, S.Pd., M.App.ling, Korpus Pusat Pengembangan Pendidikan Agama Islam (P3AI) Sulaiman Ali, ST., MT; dan Korpus Pengembangan Inkubator Bisnis Teknologi, Hanif Muchdatul Ayunda, STP., MS.

Terakhir, Korpus Pengelolaan Mata Kuliah Umum, Samwil, S.Pd., MA dan Korpus Karier dan Tracer Study, Saiful Amri, S.I.Kom., M.I.Kom, Korpus Kreativitas Mahasiswa, Yarmaliza, SKM., M.Si, Korpus Kesling dan Kesehatan, Marniati, SKM., M.Kes dan Korpus Pengelola Informasi dan Dokumentasi, Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Dosen Universitas Teuku Umar (UTU)  melaksanakan kegiatan pengabdian berbasis riset, melalui Focus Grup Discussion (FGD) pendampingan dan pembentukan desa adat petani berbasis pancasila untuk meningkatkan solidaritas masyarakat agraris.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Blang Geunang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Rabu, 4 Oktober 2023. Turut hadir Camat Kaway XVI, Jumi’in, S.Pd, Kabid Hukum Adat dari Majelis Adat Aceh, Keujruen Chik Kaway XVI, Imuem Mukim Pasie Meugat, Keuchik, Tuha Peut, ketua kelompok tani dan masyarakat gampong Blang Geunang. Terselenggaranya kegiatan tersebut juga di bantu dan dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari Ilmu adminitrasi negara.

Pengabdian mulai Juni-Oktober 2023, merupakan solusi permasalahan belum optimalnya tata kelola persawahan dan belum ada ketetapan lembaga adat di tingkat gampong.

Kegiatan ini implementasi hasil riset yang dilakukan tim dari dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang diketuai Nellis Mardhiah, S.Sos., M.Sc dengan anggota Nodi Marefanda, M.A.P dan Alimas Jonsa, M.Si.

“Hasil analisis situasi dilapangan, ditemukan masyarakat gampong blang geunang mata pencaharian utama sebagai petani padi, namun kehidupan masyarakat manyoritas masih dibawah garis kemiskinan,” kata Nellis Mardhiah kepada Humas UTU pada Rabu (4/10/2023).

Disamping itu tata kelola persawahan juga belum teroganisir dengan baik, hal ini diakibatkan lembaga adat atau dalam istilah Aceh Keujruen Blang belum terbentuk. Padahal gampong memiliki kewajiban dalam peningkatan ketahanan pangan sebanyak 20% dari sumber dana desa. “Oleh karena itu kita mendorong kedepan gampong blang geunang bisa membentuk lembaga adat keujruen blang yang disertai dengan dukungan dana baik dari sumber dana desa maupun sumber lainnya,” lanjut Nellis Mardhiah.

Menyambut permsalahan yang dikemukakan oleh tim Dosen UTU, Ketua MAA Aceh Barat yang diwakili Tgk Saleh menyampaikan peluang gampong untuk membentuk lembaga adat mandiri, hal tersebut sesuai dengan kewenangan Aceh tentang kearifan lokal yang termaktub dalam Qanun Aceh nomor 10 tahun 2008 tentang Lembaga Adat Aceh.

“Pada prinsipnya kami sangat mendukung setiap gampong di Aceh untuk membentuk lembaga adat mandiri seperti lembaga keujruen blang. Apalagi Aceh memiliki kewenangan khusus dibidang adat, tinggal diperkuat oleh peraturan gampong atau qanun gampong sehingga kedepan dapat dibantu anggaran gampong” kata Tgk Saleh.

Sementara dukungan yang sama disampaikan oleh Camat Kaway XVI Jumiin. Ia menyebutkan ketahanan pangan menjadi isu strategis pemerintah saat ini dan pemerintah diberbagai level mendorong untuk terwujudnya swasembada pangan dengan memperkuat kolaborasi baik peran penyuluh pertanian maupun lembaga lainnya ditingkat gampong.

“Keberadaan lembaga adat gampong seperti Keujruen Blang menjadi mitra strategis pemerintah dalam kegiatan pembangunan, khususnya pemberdayaan petani padi sawah,” katanya

Turut hadir dan memberikan kontribusi berupa keilmuannya dalam bidang problematika solving Sudarman Alwy, M.Ag, selaku dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara. Menurutnya selama ini lembaga adat ditingkat desa sudah ada tetapi tidak pernah terkomunikasikan dengan baik kepada pemerintah, sehingga kegiatan adat yang dilakukan rutin tiap tahun juga tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

Pengakuan kegiatan lembaga adat melalui Qanun Gampong menjadi sarana komunikasi yang efektif agar dapat memperoleh perhatian dan dukungan secara khusus berupa pendanaan dari pemerintah.

Dampak positif dari pengakuan tersebut jelasnya, tentu akan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat gampong. “Jika pemangku adat seperti keujruen blang dan keujruen chik (tingkat kecamatan) mendapatkan perhatian dari pemerintah, maka secara otomatis mereka akan dapat melaksanakan tupoksinya dengan baik, sehingga permasalahan persawahan akan dapat terkelola dengan baik, dengan begitu ketahanan pangan desa akan terwujud,” jelasnya.

Sementara Keuchik Gampong Blang Geunang, Sopian, S.Sos dalam kesempatannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Universitas Teuku Umar khususnya kepada tim Dosen dari Prodi Ilmu Administrasi Negara yang telah memilih gampongnya untuk dilakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat, terutama dalam upaya pembentukan lembaga asat gampong.

“Selama ini, gampong kami masih sangat terisolir, untuk jaringan internet saja tidak ada, kemudian masalah pertanian masih sangat tradisional, padahal areal persawahannya cukup luas namun hasil produktivitasnya masih rendah,” kata keuchik.

Selain itu, lanjutnya gampong Blang Geunang juga menghadapi permasalahan konflik satwa dilindungi yang kerap terjadi, sering terjadi gagal panen akibat konflik dengan satwa dilindungi tersebut. “Kami juga sangat mengharapkan perhatian dan kepedulian dari pemerintah Aceh khsusnya lembaga KSDA Aceh untuk menangani permasalahan ini, karena sudah sangat meresahkan warga, bahkan mengancam keselamatan warga kami,” pungkas Sopian.

Solusi dan tawaran dalam FGD ini telah membentuk beberapa rekomendasi kepada pemerintah daerah dan pemerintah desa setempat agar pelaksanaan hasil produktivitas petani dapat dikendalikan dengan baik. Adapun hasil rekomendasi dan kesepakatan adalah, pertama akan menbentuk Komunikasi petani dan penyuluh yang secara kontinew yang ditetapakan surat keputusan geucik gampong blang geunang. Serta pembentukan qanun gampong sebagai agenda pendampingan keberlanjutan yang telah disepakti bersama. Selanjutnya penutup acara dilanjutkan dengan pembacaan doa dan penyerahan cendra mata dari MAA kepada pemerintah gampong Blang Geunang juga penyerahan cendra mata dari Tim pelaksana  sebagai ucapan terima kasih telah memobilisasi kegiatan sesuai dengan sasaran. Terakhir dilanjutkan foto bersama seluruh peserta. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU  | Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng., IPM dan Ketua Jurusan Teknik Mesin Dr. Pribadyo, S.T., M.T Universitas Teuku Umar, Aceh, mengikuti Musyawarah Anggota Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia ke-21 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Bandung, Rabu (4/10/2023).

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 146 anggota BKS-TM dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Musyawarah anggota BKS-TM merupakan forum tahunan untuk membahas berbagai hal terkait pengembangan program studi teknik mesin di Indonesia. Musyawarah kali ini mengangkat tema kegiatan: “Improving  Mechanical Engineering Human Resources And Technology Capabilities For Facing The Challenge Of Industry 4.0”

Dalam musyawarah tersebut, Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar, Dr. Irwansyah, menyampaikan bahwa Universitas Teuku Umar berkomitmen untuk meningkatkan kualitas program studi teknik mesin.

“Kami berharap dengan mengikuti musyawarah anggota BKS-TM ini, kami dapat mendapatkan berbagai masukan dan informasi untuk meningkatkan kualitas program studi teknik mesin di Universitas Teuku Umar,” kata Dr. Irwansyah.

Sementara itu, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Teuku Umar, Dr. Pribadyo, mengatakan bahwa musyawarah anggota BKS-TM merupakan kesempatan yang baik untuk bertukar informasi dan pengalaman dengan perguruan tinggi lainnya.

“Kami berharap dengan mengikuti musyawarah anggota BKS-TM ini, kami dapat menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lain untuk meningkatkan kualitas program studi teknik mesin di Indonesia,” kata Dr. Pribadyo.

Pada musyawarah tersebut, ditetapkan sebanyak 10 anggota baru, sementara Universitas Teuku Umar telah menjadi anggota tetap BKS-TM sejak 2017, dimana Keanggotaan ini merupakan pengakuan atas kualitas program studi teknik mesin di Universitas Teuku Umar.

Selain membahas pengembangan program studi teknik mesin, musyawarah anggota BKS-TM juga membahas evaluasi dan perencanaan kegiatan organisasi selanjutnya. Untuk tahun 2024 mendatang musyawarah BKS-TM akan diselenggarakan di Ternate dimana Universitas Khairan menjadi tuan rumahnya. (Humas UTU).

MEULABOH – UTU | Dua Mahasiswa dari Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terpilih dan dinobatkan menjadi Duta Baca Universitas Teuku Umar tahun 2023. Keduanya yaitu Noka Omalia dan Cut Annisa Fitriati.

Penobatan pasangan tersebut berlangsung di akhir rangkaian kegiatan Seminar Nasional dan Penobatan Duta Baca UTU Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan Universitas Teuku Umar, Kamis (5/10/2023) di Aula Gedung Kuliah Terintegrasi kampus tersebut.

Acara Seminar Nasional Perpustakaan dan Penobatan Duta Baca Universitas Teuku Umar Tahun 2023 dibuka oleh Rektor UTU yang diwakili Wakil Rektor 1 Universitas Teuku Umar Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc

Dalam sambutannya, M. Aman Yaman berharap kepada para duta baca yang terpilih agar nantinya lebih gencar dalam mempromosikan literasi kampus dan perpustakaan, sehingga nantinya mahasiswa tau bagaimana pentingnya perpustakaan dalam mencari sumber-sumber informasi dalam mendukung tugas-tugas kuliah, disamping itu ia juga berharap agar perpustakan digunakan dengan maksimal oleh mahasiswa, karena perpustakan adalah pusatnya ilmu pengetahuan.

Ajang pemilihan Duta Baca UTU Tahun 2023 sudah berlangsung mulai tanggal 1 September 2023 sampai dengan 5 Oktober 2023. Seleksinya meliputi administrasi, tes tulis, wawancara dan uji wawasan kepustakawan. Setelah melalui tahapan seleksi, kemudian terpilih 20 finalis Duta Baca UTU dan akhirnya tersisih enam finalis terbaik terpilih sebagai Finalis Duta Baca UTU Tahun 2023

Dalam acara Seminar Nasional Perpustakaan dan Penobatan Duta Baca UTU 2023, Kepala UPT Perpustakaan UTU Rahmiyul SIP mengatakan bahwa Duta Baca UTU terpilih memiliki tugas dan tantangan dalam mengampanyekan kebiasaan membaca sebagai budaya dalam keseharian bagi mahasiswa dan meningkatkan minat kunjung ke perpustakaan.

Rahmiyul berharap kehadiran Duta Baca UTU ini mampu menjadi ikon perpustakaan dan menjadi garda terdepan sebagai penggerak dan pelopor literasi di kalangan mahasiswa.

“Alhamdulillah, kini akar literasi UTU mulai Tumbuh. Saya pribadi sangat bangga dengan kegiatan pada hari ini, karena itu saya berharap kepada duta baca yang terpilih nantinya dapat bermitra dengan perpustakaan untuk menjadi pelopor utama gerakan literasi di lingkungan Universitas Teuku Umar, sehingga diharapkan gerakan literasi akan tumbuh disetiap jenjang hingga keseluruhan program studi bahkan unit nantinya, Kamis (5/10/2023).

Pemilihan Duta Baca tahun kedua yang dilakukan UPT Perpustakaan UTU Meulaboh ini menghadirkan Duta Baca Indonesia Gol A Gong, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI Aceh) yang juga sebagai Pustakawan Berprestasi Nasional, Dr Nazaruddin MLIS;  pegiat literasi dan dosen Sri Hardianty SIP. MPd dan Teuku Hermilan SIP dari UPT Perpustakaan UTU sebagai Dewan Juri.

Berikut daftar juara pemilihan Duta Baca UTU Tahun 2023
Juara 1 : Noka Omalia (Fakultas FISIP) dan Cut Annisa Fitriati (Fakultas FISIP)
Juara 2 : Tazkier Al Munzhieri  (Fakultas Teknik) dan Dina Rafika Sari(FKM)
Juara 3 : Rifan Muliadi (Fakultas Teknik) dan Aulia Artika (FKM)

MEULABOHUTU  | Universitas Teuku Umar (UTU) memberikan apresiasi kepada PT Mifa Bersaudara yang saat ini benar-benar memberikan posisi strategis bagi lulusan perguruan tinggi Aceh untuk mengelola CSR perusahaan.

Hal ini disampaikan Wakil Dekan 2 Fakultas Pertanian UTU, Dedi Darmansyah, SP., M.Si pada saat workshop sinergi pengabdian masyarakat (Kedaireka, PPK, MBKM antara Fakultas Pertanian, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kelautan & Perikanan UTU bersama PT Mifa Bersaudara, Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan (26/9) di Aula Integrasi UTU.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dengan menempatkan para lulusan perguruan tinggi Aceh dari level manager hingga staf di bidang CSR ini seharusnya memberikan hal positif untuk perusahaan dalam menjawab kebutuhan dan tantangan sosial Aceh.

“Ya kita sama-sama mengetahui sekarang ada Pak Tengku Kaddhafi sebagai Manager CSR, dibantu Section Head CSR Planning & Analisis, Hendri Syafrizal, Section Head CSR Sustainability Helvi Yudho, dan Section Head CSR Monev & Reporting, Nazaruddin yang merupakan lulusan Unsyiah dan Section Head CSR Social Insfrastuktur, Ismail yang merupakan lulusan STAIN Tgk Dirundeng”, ujarnya.

Di sisi lain pihaknya juga berterimakasih kepada perusahaan karena ada juga penyerapan dari lulusan UTU seperti Safrizal (alumni Fisipol UTU) dipercaya menjabat Section Head Stakeholder & Community Relations, 3 alumni Faperta UTU yaitu Amal Marza, Habibi dan Jalaluddin, 1 alumni FT UTU Risky Syahroni dan 1 alumni Ilmu Komunikasi UTU Kana Risky yang diberi kesempatan oleh pak Azizon Nurza selaku pimpinan PT Mifa untuk magang dan sekarang sudah menduduki posisi staff di PT Mifa. “Semoga kedepan bisa pula mengisi level pimpinan sesuai dengan kompetensi dan prestasi kerjanya” ungkap Dedi.

Wakil Dekan 2 FKM UTU, Teungku Nih Farisni, SKM., M.Kes dalam diskusi berharap kerjasama yang selama ini sudah terjalin dengan PT Mifa di bidang kesehatan bisa berjalan dan kami siap bekerjasama dengan PT Mifa.

Pihaknya berharap dengan kesemua tim CSR ini merupakan lulusan perguruan tinggi Aceh, perusahaan dapat mewujudkan berbagai program sinergi dengan beberapa perguran tinggi di Aceh salah satunya seperti UTU melalui berbagai program yang mutualisme.

Koordinator Unit Produksi Pakan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UTU Afrizal Hendri, M.Si, mengapresiasi pihak perusahaan yang menjemput aspirasi para akademisi seperti ini dalam momentum workshop sinergi tersebut. Aspirasi ini akan dituangkan dalam bentuk kolaborasi dan realisasi program & anggaran.

“Khusus untuk pakan ikan, kegiatan unit produksi pakan dibawah bendera P2MW dan masih terus beroperasional, tahun depan sudah ada komitmen PT Mifa untuk pembangunan sebuah konsep teaching industry pakan ikan (TIPI) yang bermarkas di kampus UTU, tutup Hendri. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan reputasi institusi, Universitas Teuku Umar melalui Pusat Pengembangan Jurnal Ilmiah dan HKI menyelengarakan Workshop Strategi Peningkatan Akreditasi Jurnal Ilmiah dan Academic Writing dengan manggandeng Universitas Indonesia.

Workshop yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 Oktober 2023 tersebut menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu Ario Wicaksono, Ph.D (Staf pengajar di Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada), Eliyani Noor dan Rijal Ramdhani, keduanya merupakan staf pengajar dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Workshop tersebut dipandu oleh moderator Ikhwan Rahmatika Latif, M.I.P, dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, FISIP UTU.

Workshop ini dibuka oleh Ketua LPPM-PMP UTU yang diwakili oleh Sekretaris LPPM-PMP, Heri Darsan, S.T., M.T. Dalam sambutannya, Heri mengapresiasi Pusat Jurnal Ilmiah dan HKI atas terselenggranya kegiatan workshop ini apalagi mitranya adalah kampus yang terkemuka di Indonesia,

“Saya mengapresiasi sekali kepada panitia yang telah mampu melaksanakan acara ini dengan membawa pemateri dari UI, ini tentu menjadi kesempatan kita untuk saling tukar informasi dan pengalaman terkait pengembangan jurnal ilmiah dan academic writing dalam penulisan artikel ilmiah yang baik.” ungkap Heri Darsan.

Ari Wicaksono dalam sesi penyampaian materi academic writing menyampaikan ada langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam penulisan artikel ilmiah untuk dapat diterima di jurnal bereputasi nasional dan internasional, ”Perlu bapak-ibu cermati bagaimana tulisan-tulisan yang berhasil diterbitkan di jurnal-jurnal bereputasi internasional, apa yang membedakan tulisan artikel kita dengan tulisan artikel yang ditulis oleh penulis yang notabena dari negara-negara yang sudah langganan publish di jurnal beruptasi internasional tersebut” ujar Ario yang juga editor Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JSP) yang sudah Q3 Scopus dan reviewer berbagai jurnal yang terindeks scopus.

Ario menambahkan ada kebiasaaan penulis dari Indonesia yang menulis artikel dengan memulai data-data empiris yang begitu banyak, “Ciri khas dari penulis Indonesia dalam menulis manuskrip ilmiahnya itu terlalu banyak empirisnya karena kita sebenarnya tenggelam dalam data (data empiris) apapun fenomena sosial politik itu terjadi di Indonesia, jadi kita kaya akan data itu, sehingga data yang empiris yang kita olah dalam artikel ini baru akan dicarikan teori apa yang cocok dengan data yang mereka temui dan itu kita menganggap bahwa temuan kita adalah suatu keunikan, sedangkan reviewer dari luar negeri tidak mengangap demikian, ini problem bagi kita” tambah Ario Wicaksono yang sambil me-review cepat artikel-artikel dari peserta workshop.

Lalu memasuki hari kedua, pelatihan yang disampaikan oleh pemateri adalah terkait dengan strategi peningkatan akreditasi jurnal ilmiah. Pelatihan ini disampaikan oleh Eliyani Noor dan Rijal Ramdhani. Eliyani dalam pemaparannya menyampaikan dalam mengelola jurnal harus ada komitmen dan konsistensi bersama atara para pengelola, dewan editor, reviewer bahkan dukungan dari pihak terkait lainnya.

“Pengalaman kami dalam pengelolaan jurnal tentu memang banyak terjadi dinamika yang ada, apa lagi Jurnal Bisnis dan Birokrasi (JBB) contohnya, yang kami kelola ini, ini jurnal sudah ada sejak 1993. Berbagai transformasi sudah pernah kami lewati mulai dari yang masih cetak sampai kepada e-journal seperti saat ini, tekad dalam pengelolaan dan dukungan dari dewan editor, pihak kampus, baik itu secara moril dan materil ini sangat menentukan keberlanjutannya” tukas Eliyani yang merupakan salah satu Section Editor di JBB FIA UI.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Rijal Ramdhani, yang mempresentasikan secara teknis bagaimana cara untuk dapat mendapatkan poin yang banyak dari asesor jurnal agar jurnal yang kita kelola memperoleh akreditasi sesuai yang kita harapkan, ”Dalam mengelola jurnal perlu kita ketahui aturan main dan mekanisme seperti apa yang akan dinilai dan memperoleh poin penuh untuk akreditasi jurnal kita. Tentu ini yang selalu dipedomani agar kerja kita di jurnal dapat membuahkan hasil akreditasi yang kita harapkan” papar Rijal yang merupakan Production Editor di JBB FIA UI.

Lalu Rijal menambahkan bahwa jika OJS 3 sudah sangat secure dari pada OJS 2, “Jurnal di UTU ini masih di OJS 2 ya, berarti harus ada upaya dan rencana ke depan untuk bisa migrasi ke OJS 3 terbaru, menurut saya OJS 3 yang versi terbaru sudah sangat secure dan mumpuni serta lebih mudah mengoperasikannya” tambah Rijal.

Acara kegiatan Workshop ini berlangusng selama 2-3 Oktoner 2023 yang dilaksanakan di Aula Iskandar Muda U2C-210 GKT UTU. Penutupan acara dilakukan oleh Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. Rektor menyampaikan dalam penutupannya bahwa publikasi jurnal ilmiah telah menjadi salah satu tolak ukur penting dalam menilai kualitas dan reputasi sebuah institusi Pendidikan.

“Dalam era globalisasi dan persaingan akademik yang semakin ketat, publikasi jurnal ilmiah telah menjadi salah satu tolak ukur penting dalam menilai kualitas dan reputasi sebuah institusi pendidikan. Jurnal ilmiah yang berkualitas tinggi tidak hanya mencerminkan kontribusi pengetahuan yang berarti dalam suatu disiplin ilmu, tetapi juga menjadi sarana bagi peneliti, akademisi, dan praktisi untuk berbagi temuan dan inovasi terkini, sehingga kami di UTU akan  berusaha dan bertekad untuk dapat reputasi tersebut melalui pengembangan jurnal ilmiah yang ada di kampus kita ini’’ tukas Prof. Ishak.

Lalu Rektor UTU menambahkan sebelum menutup acara bahwa kampus terkemuka yang ada di Indonesia harus ikut terlibat membantu berkolaborasi dengan kampus baru agar dapat juga berkontribusi secara cepat untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, “Kampus-kampus besar ini seperti UI dan UGM punya tanggung jawab untuk membimbing kami di UTU sebagai kampus PTNB agar UTU menjadi sejajar dengan kampus-kampus terkemuka lainnya dan harapanya semoga kampus UTU dapat juga masuk Top 10 kampus terbaik nasional nantinya, Insya Allah” tutup Rektor.

Secara terpisah, Ketua Panitia acara, Dr. Ikhsan, S.IP., M.I.P. mengungkapkan bahwa acara workshop ini adalah wujud kolaborasi UTU dengan kampus-kampus terkemuka di Indonesia. UTU tentu punya impian ingin menjadi kampus yang bereputasi di nasional maupun internasional.

“Kegiatan workshop ini adalah ikhtiar kita untuk membangun jurnal-jurnal yang ada di UTU menjadi meningkat akreditasinya agar dapat mendongkrak reputasi UTU di kancah nasional dan internasional, dan Alhamdulillahnya kita didatangi oleh Universitas Indonesia untuk berbagi pengalaman dan sharing knowledge mengenai tata kelola jurnal yang baik untuk memperoleh akreditasi yang kita harapkan serta strategi academic writing untuk dosen-dosen agar menghasilkan artikel yang dapat dipublikasikan pada jurnal bereputasi nasional dan internasional” pungkas Ikhsan. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Satuan Tugas pencegahan dan Penanganan Kekerasan seksual (Satgas PPKS) Universitas Teuku Umar menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Satgas PPKS Perguruan tinggi seluruh Indonesia dilingkup Kemendikbudristek RI yang bertempat di Sheraton Gandaria Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Rakornas yang dihadiri oleh 250 Perguruan Tinggi ini terdiri dari unsur Ketua/Sekretaris Satgas dan unsur mahasiswa Satgas PPKS dari perguruang tinggi negeri dan swasta, dengan jumlah peserta 500 orang.

Adapun yang berhadir di acara Rakornas PPKS PT perwakilan UTU yaitu Rita Hartati, S.Pd., M.Pd (ketua satgas PPKS) dan Irsadi Aristora, MH (sekretaris Satgas PPKS).

Kegiatan Rakornas turut dihadiri Menteri pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A, Itjen Kemendikbudristek dan plt Dirjen Dikti. Kehadiran Menteri dan sejumlah pejabat tinggi Kemendikbudristek sebagai bentuk komitmen stakeholder  terhadap pemberantasan pelecehan dan kekerasan seksual dilingkungan kampus.

Mendikbudristek dalam sesi diskusi memberikan apresiasi terhadap perguruan tinggi yang sudah berhasil membentuk Satgas PPKS. Ia berharap kehadiran Satgas mampu mencegah ataupun memfasilitasi layanan yang dibutuhkan para korban melalui kolaborasi para ahli hukum maupun psikolog.

“Kalau ada kasus kekerasan yang terjadi, jarang sekali dapat dibuktikan. Pada saat kejadian kerap kali tidak ada saksi. Hal ini menjadi tantangan bagi Satgas yang mengemban tugas mulia dan luar biasa. Maka perlu upaya gerak bersama! Kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk unsur penegak hukum,” tegasnya.

Nadim juga menegaskan wewenang Satgas PPKS di kampus dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Ia juga menjabarkan beberapa sanksi yang dapat diberlakukan apabila terlapor terbukti melakukan kekerasan hingga ditetapkan sebagai pelaku.

“Jadi, Satgas PPKS berhak memberikan sanksi kepada para pelaku kekerasan seksual. Oleh sebab itu, diharapkan perguruan tinggi wajib memberikan dukungan tertinggi di lingkungan kampus,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi upaya percepatan pembentukan Satgas di perguruan tinggi di provinsi maupun di daerah-daerah dalam lingkup wilayah Indonesia dengan ragam tantangan yang ada, dan beliau juga menegaskan tidak ada toleransi terhadap pelaku kekerasan seksual.

Inspektur Jenderal Kemendikbud selaku Ketua Pokja PPKS Ibu Dr. Chatarina Muliana Girsang, SH, SE, MH mengemukakan bahwa dampak terbesar Satgas adalah dampak individu korban. Menurutnya, ketika sanksi berhasil diberikan kepada para pelaku maka akan dapat mencegah keberulangannya dan juga dapat mengurangi kasus kekerasan seksual.

Ia menghimbau agar sosialisasi dan edukasi dapat terus dilakukan di berbagai aktivitas dalam lingkup perguruan tinggi, mulai dari acara penerimaan mahasiswa baru, pembekalan Ormawa ataupun aktivitas lainnya.

Ia menghimbau agar mekanisme pelaporan hasil monev dapat dilakukan setiap semester. “Buat laporan tentang kegiatan pencegahan kekerasan seksual, hasil survei satgas, data pelaporan, kegiatan penanganan kekerasan seksual, serta kegiatan pencegahan keberulangan kekerasan seksual secara rutin setiap akhir semester,” ujarnya.

Ia berharap gerakan bersama mewujudkan Satgas PPKS dapat semakin meningkat demi mewujudkan perguruan tinggi yang semakin sehat dan bersih dari kekerasan.
Pada akhir Rakornas, Satgas PPKS kategori dosen/tendik dan mahasiswa berkomitmen untuk mengusung keberlangsungan Satgas PPKS ini di lingkungan PT.

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Satgas PPKS Perguruan Tinggi sebagai wujud kolaborasi dan koordinasi antara Kemendikbudristek dengan Satgas PPKS Perguruan Tinggi dalam rangka penguatan peran Satgas PPKS di perguruan tinggi khususnya menghadapi kompleksitas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. (Humas UTU).