MEULABOHUTU  | Di masa kini, mahasiswa tidak hanya dituntut berprestasi dalam hal akademik, namun juga dapat berkontribusi terhadap masyarakat sekitar. Salah satu bentuk kontribusi nyata Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK) Universitas Teuku Umar dalam bidang pengabdian masyarakat yaitu dengan ikut serta dalam Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa).

Pada 15 Juli 2023, BEM FPIK UTU melakukan sosialisasi perdana program PPK Ormawa, di Kantor Desa Pulau Baguk, Pulau Banyak, Aceh Singkil.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai bentuk penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan guna mewujudkan capaian kompetensi pembelajar abad 21 untuk kesejahteraan masyarakat.

Syahrul Ramadhan, perwakilan PPK Ormawa BEM FPIK UTU menyebut, kegiatan sosialisasi ditujukan untuk menyampaikan rancangan program, diskusi bersama masyarakat dalam rangka meminta izin, saran dan masukan untuk kelancaran program PPK Ormawa di Desa Pulau Baguk.

BEM FPIK UTU memilih Desa Pulau Baguk sebagai mitra dalam melaksanakan program PPK Ormawa dengan membawa topik Hirilisasi produk perikanan melalui Program Desa Preuneur pada Industri rumah tangga di Pulau Baguk, Aceh Singkil.

“Desa preneur merupakan perwujudan desa yang mampu menumbuhkembangkan kewirausahaan melalui unit-unit usaha yang digerakkan dan dilakukan oleh warga masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.” Jelas Syahrul.

Upaya ini dilakukan salah satunya oleh generasi muda melalui aktrivitas wirausaha muda yang digerakkan di pedesaan.

Sementara itu Wakil Dekan II FPIK UTU, Dr. Muhammad Rizal, M.Si menyampaikan FPIK UTU selama ini telah aktif melakukan pengabdian di Pulau Banyak melalui berbagai program, diantaranya Kedaireka dan kegiatan pendukung lainnya. Hal ini mendorong pelaksanaan kegiatan mahasiswa di pulau tersebut, sehingga terbentuklah program berkelanjutan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan membantu masyarakat dalam berbagai aspek.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian mahasiswa dalam bentuk magang. “Ormawa FPIK UTU menjalankan program ini dengan fokus pada pengembangan produk perikanan hilir, khususnya oleh-oleh yang dikenal sebagai rakik awo-awo,” kata M. Rizal

Program ini melibatkan pendampingan dalam produksi, pengemasan, dan pemasaran produk dengan menggunakan teknologi modern guna meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran.

Kegiatan mahasiswa ini akan berlangsung selama beberapa bulan kedepannya, sehingga diperlukan kerjasama yang baik untuk menyukseskan program ini.

Dr. Muhammad Rizal yang juga pembimbing dari tim PPK Ormawa BEM FPIK ini memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk menjalankan program tambahan jika diperlukan, karena potensi di Pulau Banyak masih sangat luas untuk dieksplorasi, dan untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik dengan para pemimpin dan masyarakat setempat.

Namun, beliau juga mengingatkan bahwa program inti yang diusulkan oleh BEM FPIK UTU harus dilaksanakan dengan baik, karena hal tersebut akan menjadi parameter keberhasilan program PPK Ormawa.

Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Pulau Baguk yang dihadiri oleh Kepala Desa, Bapak Hardi dan sejumlah aparatur desa. Hardi dalam kesempatannya berharap para mahasiswa dapat menyelesaikan program mereka dengan baik dan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat setempat.

Beliau juga menambahkan bahwa ia akan mendukung program tersebut dengan memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai hal sesuai dengan kemampuannya, karena program yang diusulkan oleh mahasiswa sangat membantu dalam membangkitkan perekonomian masyarakat di sana.

Program ini digagas oleh kelompok mahasiswa terdiri dari 13 orang yang berasal dari Prodi Perikanan, Sumber Daya Akuatik, dan Ilmu Kelautan. Anggota kelompok mahasiswa tersebut antara lain Syahrul Ramadhan sebagai Ketua Kelompok, serta Riki Hasmansyah, Syahrul Muharram, Deri Anggraini, Desi Lianda, Derila Erima, Safa Aulafi Inayah, Ayu Mariati Hutabarat, Melvira Septika, Sukra Alfiat, Mhd Zul Septian Riwana, Maulana Iqbal, Adela Intan Nasution, Ummu Uzma, dan Serliana Marbun.

Kelompok mahasiswa tersebut telah berangkat pada tanggal 6 Juli 2023 dengan dukungan langsung dari Universitas Teuku Umar. Dalam perjalanan, mereka didampingi oleh Muzawir, S.T, dan Dr. Muktaridha, M.Si, sebagai pendamping dari Koordinator Pusat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Sebagai informasi Pulau Banyak adalah sekumpulan pulau di wilayah Aceh Singkil yang dapat dijangkau dalam perjalanan selama 4 jam dari Pelabuhan Singkil. Pulau Banyak sudah terkenal sebagai tujuan wisata populer, baik di tingkat nasional maupun internasional, karena telah dikunjungi oleh banyak wisatawan dari berbagai negara. Keindahan pulau ini, yang dikelilingi oleh terumbu karang di laut, memberikannya daya tarik eksotis yang khas.

Keberadaan terumbu karang tersebut juga memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan menyediakan sumber daya ikan yang melimpah karena habitatnya yang masih luas dan terjaga dengan baik. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tim PPK ORMAWA Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Himakesmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar sukses menggelar focus group discussion (FGD) pengembangan desa siaga berbasis potensi lokal di Desa Purwodadi pada Senin (17/07/2023). Focus grup discussion ini mengangkat tema pengembangan Desa Berbasis Potensi Lokal Sebagai Komponen Strategis Dalam Mendukung Sdg’s Menuju Desa Siaga Aktif Kabupaten Nagan Raya.

Dalam sambutannya Keuchik Desa Purwodadi, Teuku Safrizal sangat berterima kasih kepada Tim PPK ORMAWA Himakesmas yang telah memilih Desa Purwodadi sebagai lokasi pelaksanaan program.

“Kedatangan dari mahasiswa UTU ini saya berharap dapat membantu mengangkat potensi desa Purwodadi. Desa Purwodadi ini tentunya memiliki potensi. Salah satunya potensi kemajemukan masyarakat yang bisa dijadikan modal untuk mewujudkan desa siaga aktif,” Jelasnya

Keuchik juga mengharapkan, para mahasiswa dapat membantu mendesainkan desa ini agar terwujud sebagai salah satu desa siaga aktif di Nagan Raya.

Untuk diketahui, desa siaga aktif dimana penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar (yankesdas) setiap hari. Penduduknya dapat mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

Sementara itu Dosen Pendamping PPK ORMAWA Himakesmas UTU, Yarmaliza, SKM., M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk pengabdian kepada masyarakat.

“Kegiatan ini ditujukan untuk pengabdian kepada masyarakat. Saya melihat potensi dari desa Purwodadi ini sangat banyak khususnya dalam bidang perkebunan. Oleh karena itu, adek-adek tim PPK ormawa ini mengangkat tema desa siaga aktif untuk meningkatkan potensi lokal di desa Purwodadi ini”, jelas Koordinator Pusat PKM itu.

Sementara itu, Wakil Rektor III UTU, Ibrahim, SKM., M.NSc dalam sambutannya menjelaskan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK
Ormawa) merupakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh organisasi kemahasiswaan.

Tim pelaksana PPK Ormawa Himakesmas FKM UTU siap akan melaksanakan program di desa Purwodadi  Kecamatan Kuala Pesisir selama 5-6 bulan ke depan yang mendapatkan support penuh dari Kemendikbud Ristek Dikti untuk membangun desa.

“Kegiatan pada hari ini dilakukan untuk memiliki
pemahaman dengan satu tujuan dan kekuatan yang sama serta terus saling berkolaborasi dalam pengembangan desa melalui peran organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HIMAKESMAS) FKM UTU,” jelas Ibrahim

Besar harapan kami dengan adanya Ormawa di desa ini bisa membawa Desa Purwodadi menjadi desa siaga aktif dan tentunya dapat menjadi role model bagi desa lainnya, khususnya dibidang kesehatan dan kesejahteraan (SDGs point 3).

FGD tersebut turut dihadiri Kabiro AKPK UTU, Renaldi Iswan, ST., M.Sc, Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan FKM UTU, Riswansyah S, S.E. Camat Kuala Pesisir, para kepala SKPK terkait seperti Kadis Kesehatan, Kadis Pertanian dan Perkebunan, Kadis Sosial; Kadis Kebersihan dan Lingkungan Hidup dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Gampoeng Kab. Nagan Raya. (Aduwina Pakeh).

MEULABOHUTU | Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Himakesmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar menggelar sosialisasi dan pendampingan program “Pengembangan desa berbasis potensi lokal sebagai komponen strategis dalam mendukung SDG’S menuju desa siaga aktif Kabupaten Nagan Raya” pada Jum’at (14/7).

Pada acara tersebut, Tim PPK Ormawa Himakesmas Universitas Teuku Umar didampingi oleh Wakil Dekan 1 FKM UTU, Safrizal, SKM., M.Kes, Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan FKM UTU, Riswansyah S, S.E. Selain itu, turut hadir Keuchik Purwodadi Teuku Safrizal beserta tuhapeut, kadus, pengurus bumdes, ketua pemuda, kader desa dan ibu PKK.

Dalam sambutannya, Safrizal mengharapkan adanya kerja sama dan dukungan dari pemerintahan gampong dan masyarakat untuk menyukseskan program yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Purwodadi.

Sementara itu, Yarmaliza, SKM., M.Si selaku Dosen pendamping tim PPK Ormawa Himakesmas UTU   menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan tim PPK Ormawa di Desa Purwodadi dalam rangka mendukung program pemerintah mengenai desa siaga.

“Selanjutnya nanti akan ada beberapa kegiatan dari tim PPK Ormawa Himakesmas di desa Purwodadi, program ini akan berlangsung selama 6 bulan kedepan,” jelas Yarmaliza yang juga Koordinator Pusat PKM UTU.

Tim PPK Ormawa juga memaparkan program kerja yang akan diterapkan di Desa Purwodadi berkaitan dengan pengembangan desa berbasis potensi lokal sebagai komponen strategis dalam mendukung SDG’S menuju desa siaga aktif. (Aduwina Pakeh)

MEULABOHUTU | Wakil Rektor II Universitas Teuku Umar  Prof. Dr. Nyak Amir, M.Pd  didampingi oleh kepala sekretariat Baitul Mal Nagan Raya Firdaus, M.KM meninjau pelaksanaan ujian tulis rekruetmen tenaga profesional Baitul Mal, Senin (17/7/2023).

Pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT) itu berlangsung di laboratorium Teknologi Infomasi Komputer Universitas Teuku Umar, Alue Panyareng.

Ujian tulis dalam bentuk CAT merupakan program kerjasama antara Baitul Mal Nagan Raya dengan Universitas Teuku Umar dalam rangka  mendapatkan tenaga profesional Baitul Mal Nagan Raya yang berkualiatas, transparan & akuntabel.

Setelah ujian tulis selesai perserta yang dinyatakan lulus akan mengikuti proses fit and propertest oleh tim penguji independen dari UTU. Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan dua hari setelah proses ujian tulis di Universitas Teuku Umar.

Adapun peserta yang  mengikuti ujian tulis tersebut berjumlah 77 orang dengan komposisi pendaftar yaitu,
Bidang keuangan sebanyak 8 orang, pengumpulan 21 orang, pemberdayaan 25 orang, serta administrasi umum 23 orang.

Kepada tim Humas UTU, Prof Nyak Amir menyampaikan bahwa pelaksanaan tes berbasis CAT yang berlangsung di UTU dalam rangka rekrutmen pendamping profesional Baitul Mal Nagan Raya merupakan bagian implementasi kerjasama kedua lembaga.

“kita mengapresiasi Baitul Mal Nagan Raya yang melibatkan UTU baik pemanfaatan sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia dalam proses seleksi tenaga profesional, diharapkan dari kegiatan ini terjalin hubungan yang baik untuk program-program dimasa akan datang,” Kata Warek II

Prof Nyak Amir juga mengapresiasi langkah lembaga baitul mal yang selama ini telah memberdayakan zakat dengan baik, tidak hanya untuk konsumtif saja, melainkan sudah ke tahap produktif.

Menurutnya upaya tersebut merupakan langkah yang tepat dalam memutus mata rantai kemiskinan di Aceh, khususnya di Nagan Raya karena jika bantuan diberikan dalam bentuk habis pakai, maka kemiskinan akan terus bertambah, bahkan lebih parah.

“Dengan adanya pendamping profesional ini kedepan, diharapkan kerja-kerja Baitul Mal akan lebih mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (Humas UTU).

MEULABOHUTU | Jabatan Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) kabupaten Aceh Barat periode 2023-2028 resmi dipegang Cici Darmayanti, S.E., M.Si.

Cici merupakan Dosen tetap Non PNS di Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Teuku Umar.

Penetapan jabatan tersebut berdasar hasil musyawarah seluruh Komisioner KIP Aceh Barat dalam sidang pleno pada Jum’at (14/7/2023) kemarin yang berlangsung di kantor KIP Aceh Barat setelah sehari sebelumnya diambil sumpah dan dilantik oleh Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi di aula kantor Cabdin Pendidikan Aceh Barat.

Kabar tersebut juga dikonfirmasi langsung oleh Cici Darmayanti. Dia hanya memberikan jawaban singkat melalui pesan Whatsapp. “Alhamdulillah, mohon doanya” tulis akademisi ini

Cici dibantu empat anggota KIP lainnya, yakni Saktian, Teuku Novian Nukman, Giyanto dan Syafrianto akan menduduki kepala Divisi yang ada di dalam struktural KIP Aceh Barat.

Sementara Rektor Universitas Teuku Umar, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si mengucapkan selamat kepada Cici Darmayanti atas amanah baru sebagai Ketua KIP Aceh Barat.

“Selamat untuk buk cici, semoga bisa menjalankan amanah dengan baik,” ucapnya. (Aduwina Pakeh)

MEULABOHUTU | Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasa Seksual (Satgas PPKS) Universitas Teuku Umar mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi regional 1 di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara yang merupakan pusat penguatan karakter dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

Pelatihan tersebut berlangsung pada tanggal 11 – 14 juli 2023. Adapun perwakilan Satgas PPKS UTU yang mengikuti pelatihan yang diikuti 29 PTN dan LLDIKTI Regional 1 adalah Rita Hartati, S.Pd., M.Pd (Ketua), Nurlian, S.Sos.,M.Sos dan Aulia Indriani yang merupakan anggota satgas PPKS.

Kekerasan seksual di satuan pendidikan menjadi perhatian khusus oleh kementerian pendidikan kebudayan riset dan teknologi, oleh karena itu dibetuklah program prioritas melalui 3 dosa besar pendidikan (intoleransi), perundungan dan kekerasan seksual.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh kementrian pendidikan, kebudayaan riset dan teknologi melalui direktorat jenderal pendidikan tinggi riset dan teknologi pada tahun 2021, bahwa 77% dosen menyatakan kekerasan seksual pernah terjadi di kmpus, dan 63% dari mereka tidak melaporkan kasus yang diketahuinya kepada pihak kampus.

Kemendikristek terus bergerak, bersinergi dan berkolaborasi melakukan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual ( PPKS ) di lingkungan pendidikan. Salah satunya, dengan mendorong perguruan tinggi membentuk satgas PPKS yang sejalan dengan mandat Permendikbudristek no 30 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi.

Kepala pusat penguatan karakter ( PUSPEKA ) kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan, saat ini keseluruhan dari 125 perguruan tinggi negeri di Indonesia yang terdiri dari 76 PTN akademik dan 49 PTN vokasi telah membentuk satgas PPKS, kemudian beliau mengatakan tujuan dari peningkatan kapasitas satgas PPKS regional 1 PTN untuk menambah ilmu bagaimana langkah-langkah dalam pelaksanaan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi.

Tugas satgas PPKS tentu penuh tantangan akan tetapi perlu ditekankan bahwa dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual harus mengutamakan kebutuhan korban.

Irjen Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H, dalam kesempatannya mengharapkan bahwa pimpinan perguruan tinggi memberikan support penuh terhadap peran dan tugas satgas ppks melalui fasilitas penyediaan sarana dan prasarana serta penetapan pagu anggaran satgas ppks. Diharapkan, satgas ppks yang sudah terbentuk, lebih kurang 6 bulan tetap semangat dan berjiwa besar dalam melakukan tugas – tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

Ia juga menegaskan, upaya pencegahan kekerasan seksual tidak hanya cukup melalui lembaga Pendidikan yang didasari atas Permendikbud No 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi, tetapi menjadi kewajiban bersama. “Yang jelas dengan diterbitkannya Permendikbud ini (tentang PPkS), kami sangat mengharapkan itu. Yang berperan (mencegah kekerasan seksual) tidak hanya Lembaga Pendidikan/Perguran Tinggi, tetapi kewajiban kita bersama,” ucapnya.

Ketua Satgas PPKS UTU, Rita Hartati menyampaikan pelatihan ini dalam rangka penguatan kapasitas, tugas, dan fungsi Satgas. Pengalaman praktis selama menangani kasus kekerasan seksual dari narasumber sangat penting sebagai bahan dalam pelaksanaan tugas Satgas maupun secara khusus dalam merancang program.

“Pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menjadi keraguan, menjadi hambatan sudah dijelaskan dengan baik sehingga harapan ke depan setelah pelatihan ini, Satgas PPKS UTU  dapat semakin kuat di dalam menyusun program kegiatan yang tentunya mengeksekusi,” katanya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali mendapatkan izin pembukaan program studi baru.  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) RI telah mengeluarkan surat keputusan (SK) izin pembukaan Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si membenarkan hal tersebut dengan dikeluarkannya SK Pembukaan Prodi baru. “Benar, kemarin Senin (10/7/2023) SK Prodi K3 telah dikeluarkan,” Kata Rektor

Lanjutnya, pembukaan prodi baru ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 571/E/O/2023  tentang izin pembukaan Program Studi (Prodi) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Program Sarjana pada Universitas Teuku Umar.

Dengan diterimanya SK tersebut maka jumlah prodi yang ada di UTU berjumlah 22 Prodi Sarjana dan 2 prodi magister. “Terima kasih atas dukungan dari Senat UTU, LLDikti Wilayah XIII, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Kemendikbud ristek Republik Indonesia, dan semua pihak yang telah mendukung,” kata Rektor.

Rektor menjelaskan pada umumnya tujuan K3 adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, terlebih dulu harus memiliki pemahaman dan keterampilan yang mencakup pengenalan, pengendalian terhadap faktor-faktor yang dapat membahayakan seperti bahaya fisik (contohnya kecelakaan mesin atau perangkat yang beraliran listrik), bahaya kimia (contohnya paparan dari bahan kimia yang beracun), bahaya biologi (contohnya penyakit menular), juga faktor-faktor psikososial seperti stres kerja.

Dengan banyaknya risiko di lingkungan kerja tersebut, maka semua sektor pekerjaan harus mengendalikan risiko tersebut agar tidak menimbukan ganguan kesehatan maupun mengancam keselamatan pekerja. Untuk itu seluruh sektor pekerjaan membutuhkan tenaga yang profesional yang bertanggung jawab mengelola keselamatan dan kesehatan kerja.

Hal tersebut yang mendorong perlu dibukanya prodi S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menghasilkan lulusan guna merespon ketutuhan tenaga K3 tersebut,” terang Dr. Ishak Hasan, saat dikonfirmasi humas UTU Jum’at (14/7/2023).

Wakil Rektor bidang Akademik dannKerja Sama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc yang kebetulan juga selaku Ketua Tim Task Force pengusulan program studi ini menyampaikan usulan ke Mendikbudristek untuk Prodi K3, sudah di persiapkan selama setahun, tapi untuk Followupnya ke Mendikbudristek, kurang lebih 2 bulan Alhamdulillah sudah dikeluarkan SKnya.

“Untuk Prodi K3, program sarjana ini, baru UTU yang membuka dan pertama di Wilayah Sumatera, kecuali untuk peminatan di prodi kesehatan masyarakat” ucapnya.

M. Aman Yaman berharap, dengan adanya Prodi K3, FKM UTU menjadi penopang bagi industri-industri nantinya dalam hal bagaimana mencegah kecelakaan kerja.

“Tindak lanjutnya nanti bagaimana kita menyesuaikan kurikulumnya dengan kampus merdeka,” imbuhnya.

*Prospek Kerja Lulusan K3*

M. Aman Yaman membeberkan bahwa prospek kerja bagi lulusan prodi K3 sangat luas. Hampir semua sektor perusahaan menjunjung keselamatan dan kesehatan karyawan di lingkungan kerja.

“Untuk peluang kerja, lulusan S1 K3 nantinya banyak dibutuhkan di semua sektor bisnis, industri, jasa, pertambangan, dan pemerintahan, mengingat budaya K3 menjadi kewajiban bagi perusahaan ataupun lingkungan kerja lainnya untuk menjamin hak pekerja/karyawan atas keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja,” bebernya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tim Green Campus Universitas Teuku Umar (UTU) bersama Tim UI GreenMetric melakukan The 1st Assessment Meeting yang pelaksanaannya dilakukan secara daring bertempat di Ruang Rapat Senat, GKT, Kampus UTU, Alue Penyareng, Rabu (13/7/2023).

Pada kempatan itu, Ketua UTU Green Metric Amda Resdiar, SP., M.Si menyampaikan capaian dan perkembangan kampus UTU dalam mengembangkan kampus yang berkelanjutan, ia juga menyampaikan paparan mengenai update sustainable kampus Universitas Teuku Umar yang sesuai dengan enam indikator UI GreenMetric.

UI GreenMetric adalah salah satu program dari Universitas Indonesia. UI GreenMetric menilai universitas berdasarkan komitmen dan tindakan universitas terhadap penghijauan dan keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Tim UI GreenMetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc, dan assesor Dr. Ruki Harwahyu, MT. M.Sc dan Dr. Anom Bowolaksono, MSc serta jajaran pimpinan Universitas Teuku Umar.

Universitas Teuku Umar (UTU) memiliki track record yang sangat baik dibidang Green Kampus. Tahun 2022 UTU meraih peringkat 22 secara Nasional versi UI Green Metric. Keikutsertaan UTU semanjak tahun 2016 sampai sekarang.

Amda Resdiar menjelaskan ada 6 kiteria yang dinilai berdasarkan standar UI Gren Metric yaitu: Setting & Infrastrukture, Energy & Climate Change, Waste, Water, Transportation, Education & Research. Pada Setting & Infrastrukture Universitas Teuku Umar telah merancang dan membangun Smart Building yang dimana penggunaan Gedung terintegrasi, pengurangan penggunaan listrik dikarenakan cahaya langsung didapatkan dari luar.

Begitu juga tentang Energy / Climate Change, UTU juga telah mulai menggunakan tenaga surya untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti penyiraman tanam herbal park menggunakan listik tenaga surya. Selanjutnya Waste.

Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang kompek, dimana pada setiap ada aktivitas individu berpeluang menghasilkan sampah, baik sampah organic maupun anorganik. Di UTU, telah diterbitkan peraturan Rektor Nomor :03 Tahun 2022, tentang Implementasi green kampus. Dimana setiap agenda kampus, seperti
rapat,workshop, seminar dan lain-lain snack dan komsumsi tidak menggunakan kemasan berbahan plastic, serta wajib membawa tumbler. Begitu juga tentang Water, UTU memanfaatkan air-air yang ada disekitar kampus untuk kebutuhan penyiraman taman dan lain-lain.

Untuk kedepan UTU akan membangun Embung yang bisa menampung air di sekitar kampus dan dimanfaatkan untuk kepentingan kampus juga. Terkait Transportasi, berdasarkan data 2022, perhitungan kendaraan bermotor baik jenis sepeda motor maupun mobil masih sangat tinggi. Dimana per hari terdapat 1101sepeda motor dan 48 Mobil. Begitupun Edukasi dan Research,sudah banyak dosen melakukan penelitian dan pengabdian dibidang lingkungan yang nantinya menjadi referensi dalam mengwujudkan kampus yang berkelanjutan.

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan bumi da kita berharap semua dosen, staf dan mahasiswa UTU siap dan mau menjadi role model dalam menyebarluaskan informasi-informasi positif demi terwujudnya lingkungan yang baik,” kata Amda

Rektor Universitas Teuku Umar yang diwakili Wakil Rektor II Prof. Dr. Nyak Amir, M.Pd menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim UI GreenMetric yang telah membimbing UTU untuk mengikuti beberapa hal yang harus dilakukan agar UTU menjadi kampus sumber inspirasi dan referensi dalam hal pengelolaan lingkungan dan kampus berkelanjutan.

Prof Nyak Amir juga menyampaikan bahwa posisi Universitas Teuku Umar pada UI Green Metric University Ranking mencapai peningkatan yang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022 UTU berhasil mempertahankan peringkat 23 Nasional dari jumlah partisipasi peserta yang semakin banyak dari tahun 2021 yaitu 101 perguruan tinggi se Indonesia. Jika diranking secara dunia, dari 956 perguruan tinggi dunia yang menjadi peserta UI Greenmatric, maka UTU berada pada posisi ranking 227 meningkat dari tahun sebelumnya diperingkat 333.

“Ini merupakan prestasi yang harus kita syukuri dan tingkatkan,” kata Prof Nyak Amir.

Pada kesempatan itu, Wakil Rektor UTU berharap bimbingan dan arahan dari para Assesor agar di tahun 2023 ini UTU dapat naik peringkat. Terkait apa-apa yang harus dilakukan UTU, Rektor mengatakan telah mengerahkan semua jajarannya untuk mendukung kampus UTU yang berkelanjutan. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Silvi Aditya Ningsih, mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar berhasil meraih Juara 1 Lomba Orasi Ilmiah pada ajang bergengsi nasional yaitu Pekan Kreativitas Mahasiswa Nasional dan Internasional (PKMNI) Unimal Bidikmisi Competition (UBC) 2023 Jilid III.

Kegiatan tersebut  dilaksanakan oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi Universitas Malikussaleh (FORMADIKSI UNIMAL) pada Jumat, 23 Juni 2023 yang berlangsung di GOR ACC Cunda, Lhokseumawe.

Selain itu, dalam kompetisi tersebut, Mahasiswa UTU lainnya atas nama Putri Azizah yang juga dari Prodi Kesehatan Masyarakat mampu meraih juara Harapan 3 dikategori yang sama yaitu orasi ilmiah setalah berhasil mengalahkan 5 tim dari universitas lainnya di Indonesia.

Adapun UTU mengirimkan 4 mahasiswa di kompetisi tersebut. Dua lainnya adalah Aulia Artika dari Prodi Kesehatan Masyarakat dan Arya Gading Harahap dari Prodi Akuakultur.

Silvi kepada media UTU News menyebutkan kegiatan tersebut merupakan kompetisi nasional dan internasional yang diselenggarakan dengan empat kategori lomba yaitu Esai ilmiah, Orasi ilmiah, Debat ilmiah dan Kisah Inspiratif serta international Essay Competition.

Lanjutnya pada ajang perlombaan karya tulis ilmiah tersebut panitia mengundang 11 Finalis untuk Orasi Ilmiah yang  mempresentasikan karyanya di Universitas Malikussaleh pada babak grand final.

“Alhamdulillah kita berhasil mempersembahkan juara 1 dan harapan 3 untuk kategori orasi ilmiah,” pungkas Silvi.

Berikut nama para peraih juara kategori Orasi Ilmiah

Juara 1 : Silvi Aditya Ningsih (Universitas Teuku Umar)
Juara 2 : Olivia Shinta Rahayu (Universitas Malikussaleh)
Juara 3 : Aji Joko Sutrisno (UMSU Sumatera Utara)
Harapan 1 : Luki Alvino (Universitas Riau)
Harapan 2 : Anggi Nurmalita (UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto), dan
Harapan 3 : Putri Azizah (Universitas Teuku Umar). (Aduwina Pakeh / Humas UTU).

MEULABOHUTU | Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) HMJ Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk mengabdi ke Desa Purwodadi, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, resmi dilepas.

Tim yang diketuai Ladani ini mengusung program dengan tema “Pengembangan desa berbasis potensi lokal sebagai komponen strategis dalam mendukung SDG’S menuju desa siaga aktif Kabupaten Nagan Raya”.

Pada Rabu (12/7/203) diadakan acara pelepasan secara resmi yang dihadiri langsung oleh Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si, Kepala Biro AKPK, Renaldi Iswan, ST., M.Sc dan Koordianator prestasi mahasiswa, Muhammad Edwar Effendy, SE, dosen pembimbing Yarmaliza, SKM, M.Si, dan seluruh anggota tim. Acara pelepasan berlangsung di pintu gerbang kampus UTU, Alue Penyareng.

Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si dalam sambutannya menyampaikan motivasi kepada tim pelaksana PPK Ormawa untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.

Rektor juga menekankan pentingnya komunikasi aktif antara tim PPK Ormawa dan pihak Fakultas dalam mengelola kegiatan organisasi lembaga mahasiswa di FKM UTU, Ujarnya.

“Harapan kita tim ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan potensi mahasiswa di bidang non-akademik dan sekaligus menjadi praktek baik bagi Lembaga Kemahasiswaan yang ada di FKM”, harap Rektor

Rektor juga berharap Desa Purwodadi yang selama ini sudah menjadi Desa Binaan FKM UTU, khususnya Prodi Kesehatan masyarakat agar kedepan terus melakukan pengembangan-pengembangan program lainnya, tutur Rektor

Pelepasan Tim Pelaksana PPK Ormawa di Prodi Kesmas ini menjadi awal yang baik untuk mengembangkan potensi mahasiswa dan memperkuat peran organisasi lembaga kemahasiswaan dalam membangun karakter, kepemimpinan, tanggung jawab serta kreativitas di kalangan mahasiswa.

Adapun 15 anggota tim PPK Ormawa Himakesmas UTU adalah :
1. Ladani (2105902010049) angkatan 2021
2. Ahmad Zafar Jauzi (2105902010189) – 2021
3. Alfatah (2105902010199) – 2021
4. Andes Aboni (2105902010079) – 2021
5. Aria Tumangger (2005901030002) – 2020
6. Aulya Fazira (2105902010121) – 2021
7. Chairul Amri (2105901010057) – 2021
8. Khotimah (2105902010155) – 2021
9. Laili Rahmawati (2105902010166) – 2021
10. Melly (2005902010004) – 2020
11. Monal (2105902010160) – 2021
12. Nurliani (2105901020015) – 2021
13. Salmansyah Ramadhan (2105902010012) – 2021
14. Seinab Nailus Polanunu (2105902010044) – 2021
15. Sy. Putri Nabilla (2105902010183) – 2021. (Humas UTU)