PENGUMUMAN
Nomor: 537/UN59/TM.01.00/2023
Tentang
PENGAJUAN BANDING ATAS PENETAPAN UKT BAGI CALON MAHASISWA BARU JALUR
SELEKSI NASIONAL BERDASARKAN PRESTASI (SNBP) TAHUN 2023
Disampaikan kepada Calon Mahasiswa baru Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Universitas Teuku Umar Tahun 2023, bagi yang merasa penetapan UKT tidak sesuai dengan kondisi ekonomi orang tua, dapat melakukan banding/mengajukan permohonan penurunan UKT dengan ketentuan sebagai berikut: Selengkapnya
MEULABOH, UTU – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Unit Universitas Teuku Umar melakukan kunjungan ke Desa Paya Peunaga pada Senin, 19 Juni 2023. Kegiatan dengan Tema “Pena Ilmu : Dalam Mewujudkan Cakap Literasi Masyarakat Desa Paya Peunaga” tersebut dilaksanakan setelah pengumuman lolos proposal Pendanaan yang sebelumnya telah diajukan Tim PPK Ormawa KSR-PMI Unit UTU pada 15 Juni 2023.
Kunjungan yang dilakukan guna memberi informasi sekaligus mengkonfirmasi bahwasanya Tim PPK Ormawa KSR-PMI Unit UTU telah lulus pendanaan dan akan melaksanakan kegiatan di Desa Paya Peunaga selama 4 bulan. Tim disambut hangat oleh Geucik dan Kasi Pemerintahan Gampong Paya Peunaga di kantor desa setempat.
“Kami mengucapkan selamat datang dan berterimakasih kepada adik-adik Mahasiswa yang mau beragi ilmunya kepada masyarakat yang tentunya akan bermanfaat positif untuk dalam pengembangan desa, dan Insyaa Allah dalam waktu dekat akan menfasilitasi tim bertemu dengan masyarakat untuk mensosialisasikan agenda yang akan dilakukan,” Ungkap, Ikhsan selaku Geuchik Gampong Paya Peunaga.
Pada kesempatan yang sama, Fitriani SKM, M.Kes selaku pembimbing Tim PPK Ormawa KSR-PMI Unit UTU menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat desa, dengan topik yang dipilih adalah desa/kelurahan cerdas melalui 6 jambo literasi (bahasa, menulis, membaca, internet, komputer dan budaya), sehingga dapat mewujudkan cakap literasi di desa Paya Penaga.
Sementara itu, Ketua Tim PPK Ormawa KSR-PMI Unit UTU, Nabila Widyastuti menceritakan kembali bagaimana perjalanan penyusunan proposal sampai di danai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), yang tentunya didukung penuh oleh Universitas Teuku Umar, pembimbing dan termasuk Geuchik Desa Paya Peunaga yang ikut berkontribusi dalam memberikan data dan menyediakan waktu saat Problem Solving di desa. Disamping itu Nabila menambahkan bahwa Tim mereka akan melaksanakan kegiatan dengan maksimal sesuai dengan agenda program yang telah disusun. (Humas UTU)
Pengumumannya dapat dilihat pada link snbt.utu.ac.id. atau pada lampiran dibawah ini. berikut lampiran Keputusan SNBT dan Nama-nama peserta yang dinyatakan lulus Tahun 2023 Universitas Teuku Umar.
Selamat kepada yang lulus. Bagi peserta yang belum lulus melalui jalur SNBT SNPMB masih memiliki kesempatan untuk kuliah di Universitas Teuku Umar melalui jalur SMMPTN Barat 2023.
MEULABOH, UTU – Universitas Teuku Umar melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (FPIK-UTU) menyelenggrakan kegiatan Uji Kompetensi Bidang Penyuluhan Perikanan level supervisor. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2023 di Aula Utama Gedung Terintegrasi UTU.
Ketua TUK FPIK UTU, Mahendra, S.Pi., M.Si kepada UTUNews mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti Uji Kompetensi tersebut adalah sebanyak 27 orang yang merupakan pegawai dari Dinas Kelautan dan Perikanan se-Provinsi Aceh, yang diuji oleh 3 orang asesor dari TUK FPIK UTU. Ia mendetailkan bahwa, materi uji terbagi dua, yaitu angket/borang terkait kompetensi serta kelengkapan adminstrasi yang berkaitan dengan bidang keahlian.
Dilanjutkannya, bahwa sertifikasi uji kompetensi merupakan suatu keharusan yang harus dimiliki oleh tenaga ahli dalam menilai suatu dan tentu sangat dibutuhkan di dalam dunia kerja. Mahendra juga mengatakan “TUK FPIK UTU terbuka untuk melayani kegiatan Uji Kompetensi bagi civitas akademika UTU maupun masyarakat secara umum”.
“Sertifikat kompetensi merupakan suatu kebutuhan yang harus dimiliki setiap individu sebagai dokumen pendukung dalam menakar suatu keahlian secara formal, dan menjadi nilai lebih bagi individu tersebut dalam dunia kerja,” Pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peserta yang mengikuti uji kompetensi tersebut Khairul Aziz yang berasal dari Dinas Kelautan dan perikanan Kota Subulussalam mengatakan bahwa dengan adanya tempat uji kompetensi di UTU sangat membantu para peserta untuk mengikuti sertifikasi keahlian dimana jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat Ia bekerja.
“Saya pribadi mewakili teman-teman sesama penyuluh perikanan merasa sangat terbantu dalam pelaksananan Uji Kompetensi ini karena lokasi uji yang strategis dikawasan barsela, sehingga meminimalisir jarak tempuh, dan juga telah memiliki banyak assessor yang berkompeten,” Ujar Khairul. (Humas UTU)
MEULABOH – UTU | Prestasi menggembiraka kembali didapati oleh Universitas Teuku Umar. Diakhir Juni 2023 ini, UTU kembali berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi. Kali ini untuk Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2023.
Sebanyak 8 proposal usaha garapan mahasiswa Universitas Teuku Umar dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha lolos mendapatkan pendanaan. Dengan demikian, UTU menjadi salah satu kampus yang berhasil meraih pendanaan terbanyak dalam program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek tersebut.
Informasi tersebut diketahui berdasarkan pengumuman oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI yang diumumkan pada tanggal 19 Juni 2023 melalui surat 3127/E2/KM.01.01/2023 tentang Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2023.
Rektor Universitas Teuku Umar, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si memberikan apresiasi positif atas capaian yang diperoleh para mahasiswa Universitas Teuku Umar sampai di tingkat nasional.
“Kita patut bangga dan bersyukur mendapatkan hibah bisnis dari Kemdikbudristek, dimana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Semoga Universitas Teuku Umar yang mengusung tag line source of inspirations terus melahirkan wirausaha-wirausaha yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional,” ujar Dr. Ishak Hasan
Rektor menambahkan bahwa UTU sangat mendukung dan memberikan ruang seluas-luarnya kegiatan kewirausahaan di lingkungan kampus. Hal ini dibuktikan dengan menyediakan pusat Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Teuku Umar yang berfungsi sebagai pusat inkubasi para wirausaha di lingkungan kampus.
Korpus PKM UTU, Yarmliza, SKM., M.Si mengungkapkan, P2MW merupakan program pengembangan usaha melalui bantuan dana dan pembinaan yang digaungkan kepada seluruh mahasiswa yang telah memiliki usaha,” ungkap dosen yang akrab disapa Buk Yar
Ia menambahkan bahwa jumlah proposal yang lulus tahun 2023 ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya yang berhasil meluluskan sebanyak 6 proposal P2MW.
Menurut Yarmaliza, besaran bantuan yang disetujui oleh Kemendikbudristek untuk P2MW bermacam-macam, mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 16 juta. Dana tersebut akan dialokasikan 80 persen untuk pengembangan usaha mahasiswa dan 20 persen untuk manajemen pengelolaan bantuan,” ungkapnya.
Yarmaliza menyampaikan bahwa dana bantuan tersebut hanya boleh digunakan untuk keperluan usaha, seperti proses produksi dan pengembangan produk, legalitas, perizinan, sertifikasi, dan standarisasi. “Selain itu, dana juga dialokasikan untuk honor pendamping dan pembimbing, honor narasumber, serta biaya manajemen yang relevan,” bebernya.
Sedangkan penggunaan dana yang tidak diperbolehkan di antaranya adalah honor dan konsumsi anggota tim, biaya paket internet, biaya transportasi, dan beberapa hal lainnya yang tidak relevan dengan pengembangan usaha. “Semua persyaratan terkait dana bantuan masing-masing program sudah disampaikan secara lengkap lewat sosialisasi maupun dokumen yang diberikan kepada kami,” paparnya.
Yarmaliza berujar bahwa prestasi yang diraih mahasiswa UTU ini telah melewati rangkaian proses panjang, mulai dari seleksi administrasi, presentasi, hingga tahap interview. Sebelum diupload ke sistem, penyeleksian proposal telah dilakukan melalui sistem internal. “Artinya, pihak kampus memiliki kuasa penuh untuk memutuskan proposal mana yang akan diajukan untuk program ini,” paparnya.
Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat ini kembali mengatakan bahwa penentuan proposal tersebut dilakukan bersama para praktisi dengan melihat bisnis masing-masing tim. “Kami menitikberatkan kepada tim yang usahanya sudah berjalan dan memiliki customer, jadi tidak hanya sekadar ide,” tegasnya
Sebagai informasi tambahan, P2MW merupakan satu implementasi dari kebijakan Kemendikbudristek dalam rangka meningkatkan keminatan, bakat, kreativitas, dan inovasi mahasiswa dalam bidang wirausaha. Melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, berkomitmen untuk mendukung penguatan perekonomian Indonesia mewujudkan Indonesia dengan tingkat ekonomi yang kuat dengan mencetak Sumber daya Manusia (SDM) wirausaha melalui program pengembangan usaha di perguruan tinggi. Melalui program P2MW, dapat mendorong dan mencetak mahasiswa untuk menjalankan dan mengembangkan program kewirausahaan mereka
P2MW ini nantinya akan ditutup dan dikemas dalam balutan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Awards. “Untuk itu, kami berharap tahun ini dapat mendominasi juara,” tandasnya optimistis. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Pada tahun 2023, Universitas Teuku Umar (UTU) berhasil meraih pendanaan sebanyak 19 proposal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dari jumlah tersebut Program Studi Akuakultur menyumbangkan 6 proposal atau sekitar 32% dari total yang diterima oleh UTU.
Keberhasilan ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Program Studi Akuakultur, karena mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Secara umum, proposal PKM mahasiswa Akuakultur berkaitan dengan topik-topik seperti pengembangan pakan, teknologi akuaponik, teknik produksi ikan, dan lain-lain.
Adapun para mahasiswa Akuakultur yang berhasil mendapatkan pendanaan antara lain: Irna Martisa, Rafi Zahtul dan Indah Purnama Sari. Ketiganya dibawah bimbingan Fazril Saputra, S.Kel., M.Si.
Berikutnya Aris Yusdi dan Siti Halimah dibawah bimbingan Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si. Terakhir Arya Gading Harahap dibawah bimbingan Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si. Selain itu Afrizal Hendri juga membimbing satu kelompok mahasiswa dari Program Perikanan, yaitu Hermia Salfika.
Seluruh tim ini mengusung ide-ide mereka masing-masing yang terbagi dalam jenis PKM Penerapan Iptek (PI) dan Research Eksakta (RE).
Yusran Ibrahim, M.Si selaku ketua Program Studi Akuakultur mengucapkan rasa syukur yang besar atas pencapaian ini. Yusran juga berterima kasih kepada mahasiswa dan dosen atas usaha mereka dalam merumuskan ide-ide abstrak menjadi karya nyata yang dapat dilombakan di tingkat nasional.
“Semoga pelaksanaan PKM ini memenuhi semua persyaratan dan mencapai hasil yang diharapkan, sehingga dapat bersaing di tingkat PIMNAS,” kata Yusran Ibrahim
Sebagai informasi, Program Kegiatan Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu ajang bergengsi di tingkat nasional yang diselenggarakan sejak tahun 2001. Keberhasilan dalam mendapatkan pendanaan dan mencapai Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan indikator kreativitas mahasiswa dan dosen pembimbing dalam mewujudkan ide kreatif menjadi aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. (Humas UTU).
MEULABOH – UTU | Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) pada tahun 2023 ini berhasil meraih pendanaan untuk Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Hal ini diketahui berdasarkan pengumuman oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diumumkan pada tanggal 14 Juni 2023 melalui surat 2379/E2/DT.01.01/2023 tentang penerima bantuan PPK Ormawa 2023.
HMTS merupakan satu dari 9 Organisasi kemahasiswaan UTU yang mendapatkan pendanaan Dikti. Ia mewakili Fakultas Teknik yang memiliki 4 program studi.
Project yang diangkat oleh HMTS berjudul “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Napai Melalui Penerapan Konsep Drainase Berwawasan lingkungan Dalam Meminimalisir Genangan dan Banjir” yang berlokasi di Desa Napai Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat.
Adapun pelaksanaan PPK Ormawa dibawah bimbingan Ir. Cut Suciatina Silvia, S.T., M.T., IPM ini dijadwalkan akan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan ke depan sampai dengan November 2023.
Ir. Lissa Opirina, S.T.,M.T.,IPM selaku Ketua Jurusan Prodi Teknik Sipil menyampaikan dalam pertemuan Rapat dengan Tim PPK Ormawa pada Senin (19/6/2023) bahwa ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi Jurusan Teknik Sipil dan Fakultas Teknik tentunya, dimana baru tahun 2023 Ormawa dari Fakultas Teknik dapat lolos pendanaan PPK Ormawa.
Lissa Opirina mengungkapkan hasil kegiatan PPK Ormawa ini dapat dikonversi kepada 20 (dua puluh) SKS, termasuk di dalamnya konversi kepada Mata Kuliah Kerja Praktik (KP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pimpinan selalu mendukung perjuangan mahasiswa, dan semoga seluruh tim PPK Ormawa UTU yang berhasil meraih pendanaan untuk lolos ke ajang Abdidaya 2023 kedepan.
“Agar hal itu tercapai, seluruh tim PPK Ormawa yang berhasil lolos harus segera mengatur strategi dengan dosen pembimbing sehingga seluruh program kerja dapat terlaksana dengan baik”, ujar Kajur Teknik Sipil.
Sekali lagi kami pimpinan mengucapkan selamat kepada mahasiswa dan dosen pembimbing yang proposal PPK Ormawa nya berhasil lolos seleksi dan meraih pendanaan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.Eng, IPM kepada Humas UTU menyampaikan apresiasi seraya ucapan selamat kepada mahasiswa atau tim Ormawa dari HMTS UTU yang proposalnya berhasil lolos seleksi di tingkat Nasional dan berhasil mendapatkan pendanaan tahun 2023.
“Semoga capaian ini dapat memotivasi Ormawa dari program studi lainnya untuk menyiapkan semaksimal mungkin proposal projectnya sehingga tahun depan dapat lulus, begitupun untuk kompetisi lainnya semoga mahasiswa dari Fakultas Teknik bisa lebih ramai yang meraih prestasi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, PPK Ormawa merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Kemendikbudristek sebab mahasiswa dapat berlatih menjadi pemimpin transformasional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.
PPK Ormawa diikuti oleh organisasi mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Pergutuan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia. Sangat membanggakan tahun 2023 Universitas Teuku Umar ( UTU) kembali meraih prestasi dimana sejumlah 9 (sembilan) proposal organisasi mahasiswa lingkup UTU berhasil lolos seleksi dan berhak mendapatkan support dana dari Kemendikbud Ristek.
Berikut ini Tim PPK Ormawa HMTS
Ketua: Ulviza
Anggota :
• Rifan Muliadi
• Adithya Purnawan
• Ariq Alrazan
• Rizky Maulana
• Ridwan
• T. Radival
• Mullyanda
• Zulfahmi
• Ayu wahyuni
• Jaafar Husen
• Samsuar
• Muhammad Fatwa
• Husaini
• Jorda IsmiNanda
MEULABOH – UTU | Sebagai negara yang dominan dengan wilayah perairan, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi melalui sektor perikanan dan kelautan. Dr. Munandar, S.Pi., M.Sc dosen Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU), mengatakan bahwa pengembangan model ekonomi biru (blue economy) dapat menjadi salah satu strategi utama dalam pembangunan Nasional berkelanjutan di Indonesia.
Konsep blue economy merupakan pemanfaatan sumber daya laut berkelanjutan bagi laju pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga kesehatan ekosistem laut.
Menurutnya, model bisnis blue economy dapat diterapkan penduduk Indonesia yang memanfaatkan sektor perikanan dan kelautan sebagai mata pencaharian mereka. “Model bisnis tersebut bukan hanya melibatkan nelayan, tetapi juga wirausahawan yang mengembangkan hasil olahan produk perikanan dan kelautan,” ujar Munandar
Hal ini diungkapkan Dr. Munandar saat memberikan materi pada acara Fokus Grup Discussion (FGD) Pengembangan Sektor Wisata Bahari (kampung bahari) di Kabupaten Simeulu yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Universitas Teuku Umar dalam program Ekpsedisi Kampung Bahari yang berlangsung 16 – 23 Juni 2023.
Pada awalnya, konsep blue economy hanya mencakup seluruh produk perikanan yang bernilai ekonomi, namun sekarang konsep tersebut meluas dan mencakup keberlanjutan ekosistem laut sebagai salah satu kontributor PDB terbesar di Indonesia. Keberlanjutan dalam blue economy tersebut mengintegrasikan triple bottom line dari pengembangan berkelanjutan, yaitu antara environment, social, dan governance (ESG).
Munandar melanjutkan, untuk mencapai blue economy tersebut ada beberapa langkah yang harus dilakukan, diantaranya pengembangan kebijakan dan regulasi yang mendukung Ekonomi Biru; Peningkatan investasi di sektor Ekonomi Biru; Meningkatkan kapasitas manusia melalui pendidikan dan pelatihan; Kolaborasi antara sektor publik, swasta dan masyarakat sipil serta Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Ekonomi Biru.
Berkaitan ekowisata bahari, Dr. Munandar mengungkapkan fokus pada menghormati dan melestarikan lingkungan laut dan pesisir, sambil memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Aspek penting ekowisata tersebut berupa konservasi dan Pelestarian; Pemberdayaan Masyarakat Lokal; Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran; Pengembangan Ekonomi Lokal dan Manajemen Berkelanjutan.
“Pendekatan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap sumber daya alam laut dan pesisir untuk melindungi dan melestarikan ekosistem laut, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat lokal,” jelas Munandar
Koordinator Prodi Magister Perikanan Universitas Teuku Umar ini juga menyoroti potensi pulau Simeulue sebagai Ekowisata Bahari. Menurutnya ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan yaitu keindahan Pantai dan Surfing; Penyelaman dan Pemandangan Bawah Laut; Observasi Satwa Liar; dan Ekowisata Budaya dan Tradisi Lokal. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).
MEULABOH, UTU – Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Teuku Umar (IBT-UTU) melaksanakan kegiatan program Master Trainer Upgrade (MUG) untuk meningkatkan kapasitas Master Trainer (MT) di Berastagi, Sumatera Utara, 16 – 18 Juni 2023. Kegiatan MT tersebut bertujuan sebagai upaya untuk mendorong penerapan budidaya dan pascapanen kopi yang berkelanjutan oleh petani kopi, utamanya di dua pilot area yaitu Kabupaten Aceh Tengah dan Karo.
Ketua IBT-UTU, Hanif Muchdatul Ayunda, S.T.P., M.Si kepada UTUNews menyampaikan bahwa kegiatan tersebut terlaksana berkat Kerjasama SCOPI dan IBT-UTU, dimana IBT UTU adalah mitra pelaksana untuk meningkatkan dampak program yang diprakarsai oleh SCOPI.
Lebih lanjut Ia menjelasakan bahwa, Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) bekerjasama dengan The International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) menjalankan Master Trainer Upgrade (MUG) Program: Indonesia Coffee Export Development, dimana tim IBT UTU menjadi fasilitatornya.
“Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Master Trainer (MT) SCOPI untuk mendorong penerapan budidaya dan pascapanen kopi yang berkelanjutan oleh petani. Program MUG mengambil pilot area di Aceh dan Sumatera Utara, dan pada tahun pertama telah berhasil merekrut 38 calon MT melalui Training of Trainers (ToT) berbasis Kurikulum Nasional Budidaya Kopi Berkelanjutan (National Sustainability Curriculum),” Jelasnya.
Adapun tim IBT-UTU yang menjadi fasilitator pada program tersebut adalah, Fathur Rezky Zuliyus, S. Soc.Sc, Dedy Darmansyah, S.P., M.Si, Rachmatika Lestari, S.H., M.H, Maulidil Fajri, S.P., M.Si dan Sibrani, SKM.
Untuk diketahui, Program MUG didesain untuk menjawab tantangan terkait tuntutan pekerjaan dan kebutuhan ekonomi yang dapat menyebabkan MT tidak lagi aktif di dunia perkopian dan bagaimana ketergantungan MT pada program SCOPI. Salah satu sub-program MUG yang ditujukan untuk menjawab tantangan ini yaitu program MT Bisnis.
Melalui program MT Bisnis, MT akan didorong untuk menjalankan usaha yang layak di bidang kopi melalui skema bantuan dana usaha. MT akan mendapatkan pelatihan bagaimana membuat proposal bisnis dan pendampingan sewaktu proses menjalankan usaha. MT yang terpilih mendapatkan pendanaan usaha dinilai dari performanya (reward by performance) dalam menjalankan program pelatihan dan pendampingan ke petani kopi. Keberlanjutan finansial program MT dapat dicapai secara efektif dan selaras dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas kopi yang berkelanjutan.
MEULABOH – UTU | Dalam rangka mendukung penguatan pengembangan ekonomi, sosial dan wisata di Kabupaten Simeulue, Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Universitas Teuku Umar menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Sektor Wisata Bahari di Kabupaten Simeulue 2023.
Kegiatan ini mengangkat tema tentang “Peran Generasi Muda Dalam Pengembangan Ekowisata dan Budaya” yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2023, bertempat di Balai Desa Labuhan Jaya, Teupah Selatan, Simeulue.
Kegiatan dibuka langsung oleh Camat Teupah Selatan Alexsender, SKN. Adapun narasumber yang mengisi materi kegiatan yaitu Dr. Mursyidin, MA, Dosen Prodi Sosiologi, FISIP Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, dan Dr. Munandar, M.Sc, dosen pakar bidang Ekologi laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar dengan peserta mahasiswa dari berbagai Fakultas di Universitas Teuku Umar.
Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar, Wahyu Nurdin dalam kesempatannya menyampaikan tujuan dari Ekspedisi kampung bahari ini untuk melaksanakan perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kemudian menciptakan ruang dan inovasi baru terhadap pertumbuhan daerah yang memiliki potensi pariwisata dan budaya bahari yang belum tereksplorasi..
Selain itu, untuk menciptakan ruang edukasi terhadap masyarakat dalam pengembangan pembangunan desa dan mewujudkan generasi yang memiliki kepedulian terhadap sadar pendidikan serta untuk menumbuh kembangkan kesadaran cinta budaya.
“Kemudian, mengeksplorasi daerah yang memiliki sejarah dan budaya serta mengeksplorasi daerah yang memiliki potensi wisata alam baik di laut maupun di darat dan menciptakan kawasan wisata yang berkelanjutan,” jelasnya.
Diharapkan pengembangan sektor pariwisata khususnya kampung bahari dapat terwujud dan sudah saatnya pemerintah tidak berjalan sendiri dalam penyelesaian penanganan masalah-masalah yang terjadi sehingga penangannyapun bisa lebih maksimal dan menghasilkan rekomendasi untuk dipergunakan sebagai laporan dan bahan bagi pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Mursyidin menyampaikan materi tentang penyiapan pranata hukum, sosial, budaya, ekonomi dan keamanan dalam pembangunan kampung bahari. Ia menyebutkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dari Sabang Sampai Merauke, dari Mianngas Sampai Pulau Rote. Garis pantai Indonesia mencapai 81.000 km, meliputi 17.000 pulau dan 5,8 juta km (70%) wilayah laut.
“Termasuk Simeulue merupakan daerah kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang melimpah terutama sektor laut dan pariwisata (kampung bahari). Adapun sistem pola nafkah masyarakat kampung bahari adalah disektor perikanan, baik itu budidaya perikanan maupun perikanan tangkap,” jelasnya
Namun demikian, ada permasalahan klasik yang dialami oleh masyarakat pesisir utamanya dalam hal sosial dan ekonomi seperti kekurangan gizi, pendapatan yang belum memadai, tingkat kesehatan, keterbatasan pendidikan, hunian yang tidak layak, pengelolaan sampah yang buruk,penurunan tanah, ancaman dalam kondisi pembangunan infrastruktur dan tantangan sosial lainnya.
lanjutnya, seiring berjalannya waktu jumlah nelayan berkurang, lunturnya jati diri bangsa maritim di kalangan pemuda dan belum efektif kerja sama dalam aspek pembangunan sosial antar sesama stakeholder terkait.
“Masalah-masalah seperti ini membutuhkan kerjasama antar semua sektor sehingga penyelesaiannya terstruktur dan terarah,” kata Doktor bidang Ilmu Sosiologi dan Antropologi ini.
Status Simeulue sebagai pulau terluar dan berhadapan langsung dengan samudra Hindia tentu memiliki tantangan dan ancaman tersendiri seperti hadirnya kekuatan militer negara-negara adidaya, munculnya pelaku kejahatan seperti penyelundupan dan perdagangan manusia, narkoba dan lain-lain.
Untuk itu diperlukan sinergitas panata sosial masyarakat maritim atau masyarakat pesisir dalam meningkatkan stabilitas keamanan terhadap pembangunan kampung bahari. Pranata sosial masyarakat maritim yang terlibat dalam menjaga stabilitas keamanan dan pembangunan masyarakat maritim, seperti Dinas Kelautan dan Perikakan, Satuan Pelaksana TNI Angkatan Laut (LANAL) dan Korps Kepolisian Air dan Udara (Korpolairud). Disamping itu juga adanya pranata sosial lembaga adat, seperti Panglima Laot Kabupaten /Kota dan Panglima Laot Lhok Kepala Pelabuhan (Syahbandar) baik pelabuhan kapal penyeberangan maupun pelabuhan pendaratan ikan /PPI.
Terakhir, Dr. Mursyidin mendorong pembangunan wisata kampung bahari dengan memanfaatkan potensi pengembangan wisata bahari sebagai aset dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal.
“Pengembangan wisata bahari dan budaya tidak didominasi oleh pihak- pihak tertentu, tetapi diperlukan partisipasi aktif dari penduduk lokal. Upaya sosialisasi kepada penduduk lokal sebagai langkah awal, karena wisata budaya bahari mempunyai peluang keterlibatan penduduk lokal yang lebih besar dalam pengelolaannya,” pungkas Dr. Mursyidin. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).