Nagan Raya – UTU | Komitmen Universitas Teuku Umar (UTU) dalam menjalankan program Kampus Berdampak semakin nyata dengan keberhasilan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah (PBW). Tim yang dipimpin oleh Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., M.M, bersama anggota dosen dan tim pendamping, telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Usaha bagi Kelompok Usaha Ikan Asap dan Kelompok Tani Jeruk di Desa Sumber Bakti, Kecamatan Darul Makmur, Jumat (15/8).
Pelatihan yang berlangsung di balai pertemuan desa ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memajukan masyarakat. Fokus pelatihan mencakup berbagai aspek esensial untuk meningkatkan kapasitas manajemen usaha kelompok, mulai dari pengelolaan produksi, pencatatan keuangan sederhana, strategi pemasaran yang efektif, hingga perencanaan usaha berbasis keberlanjutan. Ini sejalan dengan semangat Kampus Berdampak yang mendorong perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi langsung pada pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Banta Diman, S.Sos.I, anggota tim PKM UTU sekaligus dosen di STIAPEN Nagan Raya, dalam sambutannya menegaskan bahwa penguatan manajemen usaha sangat fundamental. “Ini penting agar produk lokal seperti ikan asap dan jeruk memiliki nilai tambah, daya saing, serta mampu menembus pasar yang lebih luas,” jelasnya. “Kelompok usaha harus memiliki visi bisnis yang jelas, mampu mengelola produksi secara konsisten, dan memperhatikan aspek pencatatan serta pemasaran. Dengan begitu, usaha masyarakat tidak hanya berjalan, tetapi juga berkembang,” imbuhnya. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi peran kampus dalam menciptakan dampak ekonomi positif di wilayah binaan.
Lebih lanjut, Banta Diman juga memaparkan strategi pengembangan UMKM agar “naik kelas”. Peserta didorong untuk memahami peran dan tugas masing-masing anggota kelompok dalam upaya penguatan kelembagaan melalui penyusunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Saat ini, kelompok usaha ikan asap di desa tersebut telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Surat Persetujuan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SP-PIRT), dengan rencana pengembangan rumah produksi di masa mendatang. Keberhasilan ini menjadi contoh konkret dari dampak nyata program pemberdayaan.
Guna mengukur keberhasilan pelatihan, peserta juga mengikuti pre-test dan post-test untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap konteks manajemen usaha bagi kelompok. Hal ini menunjukkan pendekatan terukur dalam menciptakan dampak terukur dari program Kampus Berdampak.
Di akhir kegiatan, para peserta menyampaikan rasa terima kasih kepada STIAPEN Nagan Raya dan UTU, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia atas perhatian dan dukungan yang diberikan. Mereka berharap pelatihan ini menjadi bekal berharga dalam mengembangkan usaha ikan asap dan perkebunan jeruk di Desa Sumber Bakti, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Ini adalah inti dari program Kampus Berdampak, di mana pendidikan tinggi berperan aktif dalam menciptakan kemandirian dan keberlanjutan ekonomi masyarakat. [Humas UTU]
Laporan: Rahmat P | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa