Penang – UTU | Di sudut Pulau Penang yang ramai, jauh dari Tanah Air, puluhan pasang mata mungil memancarkan dahaga akan ilmu. Mereka adalah anak-anak imigran Indonesia yang menggantungkan harapan pada komunitas Pertubuhan Masyarakat Indonesia (PERMAI) Penang, Malaysia (9/7/2025). Secercah harapan itu datang dari ujung barat Indonesia, tepatnya dari Universitas Teuku Umar (UTU). Ini adalah potret nyata bagaimana sebuah kampus berdampak merentangkan sayapnya melampaui batas geografis.
Sebuah kolaborasi lintas jurusan yang menawan baru saja terjalin. Dosen-dosen dari berbagai bidang ilmu di UTU –Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Administrasi Negara, Hukum, hingga Perikanan, Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, dan Ilmu Pertanian – bersatu padu dalam sebuah misi mulia: menggelar program pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada pendidikan literasi bagi anak-anak Indonesia di Sanggar Bimbingan PERMAI.
IIni bukan sekadar kunjungan biasa. Ini adalah wujud nyata sinergi akademik lintas keilmuan yang membuktikan bahwa pendidikan tidak mengenal batas negara. UTU bergerak menjawab kebutuhan dasar anak-anak diaspora yang mungkin kesulitan mengakses pendidikan formal. Sebuah langkah progresif yang menunjukkan komitmen UTU untuk menjadi kampus yang relevan dan berkontribusi nyata bagi masyarakat luas, termasuk diaspora.
Eddy Virgo Ng, Presiden PERMAI Penang menyambut hangat inisiatif ini. “Kami sangat mengapresiasi keterlibatan Universitas Teuku Umar dalam mendukung pendidikan anak-anak Indonesia di Penang,” ungkapnya dengan nada penuh syukur. Kolaborasi ini menurut Eddy, bukan hanya memberi manfaat langsung bagi anak-anak migran Indonsia, tetapi juga memperkuat hubungan antar-warga Indonesia di luar negeri dan dunia pendidikan di Tanah Air. Sebuah jembatan persahabatan dan kepedulian yang terentang dari Aceh hingga Penang, mewujudkan salah satu pilar kampus berdampak yaitu kolaborasi global.
Suasana di Sanggar Bimbingan PERMAI menjadi hidup. Selain materi literasi dasar, kegiatan ini juga disisipi dengan sesi pembelajaran interaktif, pelatihan komunikasi, serta edukasi lingkungan dan gizi keluarga. Senyum dan tawa riang terpancar dari wajah-wajah mungil itu, menunjukkan betapa antusiasnya mereka mengikuti setiap sesi yang dikemas secara menyenangkan dan partisipatif. Pendidikan yang partisipatif dan menyenangkan menjadi kunci, memastikan ilmu terserap dengan maksimal, sejalan dengan visi kampus berdampak yang berorientasi pada pembelajaran inovatif dan adaptif.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UTU, Basri, S.H., M.H., menegaskan keterlibatan UTU dalam kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab moral dan akademik dalam memberdayakan komunitas diaspora Indonesia. “Ini adalah perwujudan nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat lintas batas negara, menunjukkan bagaimana UTU secara aktif menjalankan perannya sebagai agen perubahan sosial.” ujar Basri.
Tak hanya dosen, mahasiswa Program Magister Sosiologi UTU juga turut ambil bagian. Mereka terlibat mulai dari perencanaan hingga pendampingan langsung di lapangan. Mereka adalah duta-duta muda yang membawa semangat kepedulian dari kampus ke kancah internasional, membuktikan bahwa kampus berdampak juga berinvestasi pada pengembangan karakter mahasiswa yang peduli dan berjiwa sosial.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lintas batas, kerja sama antara UTU dan PERMAI Penang ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan. Sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar, memastikan bahwa anak-anak Indonesia di mana pun berada, tetap mendapatkan hak mereka untuk tumbuh cerdas dan berdaya. Inilah esensi dari sebuah kampus berdampak yang bukan hanya mencetak sarjana, tapi juga agen perubahan di tengah masyarakat global yang saling terhubung. [Humas UTU]
Laporan: Afrizal Tj. | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.