Meulaboh – UTU | Tim peneliti dari Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar rapat koordinasi awal dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Barat pada Senin (21/07) untuk membahas Penelitian Tematik tahun 2025. Kolaborasi ini bertujuan menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis riset demi mewujudkan pembangunan yang relevan dan berkelanjutan di Aceh Barat.
Rombongan dosen peneliti UTU, yang dipimpin oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Ir. Yuliatul Muslimah, M.P., disambut hangat oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Daerah Bappeda Aceh Barat, Kemal Pasya, S.IP., MPA., di Aula Cut Nyak Dhien, Bappeda Aceh Barat.
Dalam sambutannya, Kemal Pasya menyampaikan apresiasi tinggi kepada dosen peneliti UTU atas kesediaan mereka terlibat dalam penelitian tematik ini. Menurutnya, gagasan penelitian tematik telah dilakukan sejak 2024 dengan menggandeng UTU. “Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menghasilkan rekomendasi berbasis riset bagi Bappeda dan Pemerintah Aceh Barat, sehingga kebijakan yang diambil selaras dengan urgensi dan kebutuhan masyarakat,” jelas Kemal Pasya. Ia menambahkan bahwa hasil penelitian ini akan krusial dalam mendukung pencapaian visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Aceh Barat 2025-2029, yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.
Fokus Penelitian: Penanggulangan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
Untuk tahun 2025, penelitian tematik Bappeda Aceh Barat akan fokus pada dua isu krusial, yakni, Analisis Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Sistem Dinamik dan Pelaksanaan Ketahanan Pangan Daerah. Kemal Pasya menjelaskan bahwa topik penanggulangan kemiskinan berbasis sistem dinamik dilatarbelakangi oleh tingginya angka kemiskinan di Aceh Barat. Data RPJMD Aceh Barat menunjukkan bahwa angka kemiskinan masih tinggi dan berisiko stagnan atau bahkan meningkat jika tidak ditangani secara komprehensif.
“Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan model sistem dinamik kemiskinan Kabupaten Aceh Barat yang bisa dimanfaatkan Bappeda untuk memetakan dampak kebijakan secara prediktif,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk topik ketahanan pangan, Bappeda berharap riset ini menghasilkan data potensi dan hambatan pengembangan komoditas unggulan yang mendukung ketahanan pangan lokal. Selain itu, diharapkan lahir rekomendasi prioritas wilayah intervensi serta penguatan sistem logistik pangan, termasuk distribusi dan harga.
Kepala LPPM UTU, Ir. Yuliatul Muslimah, M.P., menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, khususnya Bappeda, kepada UTU untuk menjadi mitra pengembangan kebijakan berbasis penelitian. “Universitas Teuku Umar siap dan berkomitmen penuh untuk mendukung Bappeda Aceh Barat dalam merumuskan kebijakan yang tepat guna dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tegas Yuliatul.
Beliau menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan semangat program Kampus Merdeka yang mendorong perguruan tinggi untuk lebih aktif berkontribusi pada pembangunan daerah melalui riset dan pengabdian masyarakat. “Melalui penelitian tematik ini, dosen dan mahasiswa UTU dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan mereka secara langsung untuk memecahkan permasalahan nyata di lapangan, sekaligus meningkatkan relevansi keilmuan dengan kebutuhan riil daerah,” tambahnya.
Untuk memastikan kelancaran penelitian, dosen peneliti UTU dibagi menjadi dua kelompok. Tim peneliti penanganan kemiskinan Aceh Barat diketuai oleh Dr. Aglis Andhita Hatmawan, S.E., M.M., dengan anggota Herri Darsan, S.T., M.T., dan Fatmayanti, S.E., M.Si. Sementara itu, tim ketahanan pangan dipimpin oleh Dr. Ir. Sri Handayani, S.P., M.Si., dengan anggota Ir. Yuliatul Muslimah, M.P., dan Yuhdi Fahrimal, S.I.Kom., M.I.Kom.
Kolaborasi strategis antara UTU dan Bappeda Aceh Barat ini diharapkan dapat menjadi pondasi kuat bagi perumusan kebijakan yang lebih akurat dan efektif, guna mewujudkan Aceh Barat yang lebih sejahtera dan mandiri. [Humas UTU]
Laporan: Yuhdi F. | Foto: Istimewa