Aceh Barat – UTU | Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Bencana Universitas Teuku Umar (UTU) melalui Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknik menyalurkan bantuan sarana air bersih bagi warga terdampak banjir di Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, Jum’at (26/12/2025).
Penyaluran bantuan ini difokuskan di dua desa yang mengalami dampak cukup parah pada banjir akhir November lalu, yakni Desa Napai dan Desa Alue Leuhop. Penyerahan bantuan di Desa Napai dipimpin oleh Dr. Joli Supardi, S.T., M.T., sementara di Desa Alue Leuhop dipimpin oleh Dr. Murhaban, S.T., M.Cs.

Bantuan yang diberikan meliputi pengadaan tangki air, mesin genset, pompa air, hingga pengerjaan pengeboran air tanah. Selain sarana infrastruktur, Satgas UTU juga menyalurkan bantuan logistik berupa susu balita, popok, dan kebutuhan dasar lainnya khusus bagi warga di Desa Alue Leuhop.
Dr. Joli Supardi, S.T., M.T., menjelaskan bahwa penyediaan sarana air bersih merupakan prioritas utama dalam masa pemulihan pasca-banjir. Menurutnya, akses terhadap air bersih seringkali menjadi kendala serius setelah bencana melanda.
“Kami melihat kebutuhan mendesak masyarakat pasca-banjir adalah ketersediaan air bersih untuk konsumsi dan sanitasi. Dengan adanya pengeboran sumur baru dan bantuan perangkat pompa, kami berharap beban masyarakat dalam mendapatkan air bersih dapat tuntas secara berkelanjutan, bukan sekadar solusi sementara,” ujar Dr. Joli di sela-sela penyerahan bantuan.
Hadir memantau langsung di lokasi, Ketua Satgas Tanggap Darurat UTU, Zulfirman, S.E., M.Si., menegaskan komitmen universitas dalam merespons bencana di wilayah sekitar. Ia mengatakan bahwa UTU akan terus hadir di tengah masyarakat melalui berbagai program pengabdian yang tepat sasaran.
“Kehadiran kami di Woyla Barat adalah bentuk nyata tanggung jawab sosial UTU. Kami tidak hanya fokus pada tanggap darurat saat banjir terjadi, tetapi juga pada tahap rehabilitasi seperti ini. Sinergi antara akademisi dan masyarakat sangat penting agar bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan spesifikasi kebutuhan di lapangan,” kata Zulfirman.
Program ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan kondisi kesehatan masyarakat di Desa Napai dan Alue Leuhop, terutama dalam mencegah penyakit yang kerap muncul akibat sanitasi yang buruk pasca-banjir. [Humas UTU]
Laporan: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.




