HIMAKESMAS UTU Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2025, Wujudkan Desa Berdaya Melalui Kampus Berdampak

Meulaboh – UTU | Angin segar program pengabdian masyarakat berembus dari Universitas Teuku Umar (UTU). Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HIMAKESMAS) Fakultas Ilmu Kesehatan UTU berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan lolos pendanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025. Program prestisius yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini menjadi wadah bagi inisiatif mahasiswa untuk memberikan dampak nyata di masyarakat, sejalan dengan semangat “Kampus Berdampak.”

Dihubungi Humas, Ketua Tim PPK Ormawa Himakesmas, Sefti Anna Dalipa Siregar mengungkapkan rasa bahagia atas pendanaan yang diperoleh. Menurut Sefti tim Himakesmas ingin menghadirkan dampak nyata melalui pendekatan multidisiplin dan berbasis SDGs. Ia menambahkan Purwosari tidak hanya jadi lokasi pengabdian, tapi laboratorium hidup bagi perubahan.

Dari ribuan proposal yang diajukan—tepatnya 2.374 dari 503 perguruan tinggi se-Indonesia—hanya 295 judul dari 145 perguruan tinggi yang berhasil lolos. UTU menjadi salah satu di antaranya, berkat proposal inovatif bertajuk “Purwosari Mampu: Pemberdayaan, Usaha Berkelanjutan, dan Resiliensi untuk Mewujudkan Desa Sehat dan Mandiri Melalui Pendekatan SDGs.”

Keberhasilan ini merupakan buah kerja keras tim beranggotakan 11 mahasiswa, dengan 9 mahasiswa dari Program Studi Kesehatan Masyarakat dan 2 dari Ilmu Komunikasi. Tim solid ini diketuai oleh Sefti Anna Dalipa Siregar, dan beranggotakan Aizzil Raissa Djamalillail, Syifa Ajjahro Parinduri, Khairatun Hisan, Afrihal Dwi Andika, Muhammad Alfaqih, Diski Indrawan, Manda Ilmiadin, Junaidi Toma, Bustami, dan Mariyadi Barus. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing berpengalaman, Eva Flourentina Kusumawardani, S.K.M., M.Epid. Selama lima bulan ke depan, Desa Purwosari akan menjadi saksi bisu implementasi program pengabdian masyarakat yang komprehensif ini.

Purwosari Mampu: Tiga Pilar Transformasi Berbasis SDGs

HIMAKESMAS UTU merancang tiga pilar utama yang menyentuh langsung tantangan kesehatan, lingkungan, dan ekonomi di desa, dengan fokus pada keberlanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Ini adalah wujud nyata dari konsep kampus berdampak, di mana ilmu pengetahuan dan kreativitas mahasiswa diterjemahkan menjadi solusi konkret bagi masyarakat.

Pilar pertama, SEHATI (Pemberdayaan Kesehatan dan Gizi Masyarakat), berfokus pada peningkatan ketahanan keluarga melalui optimalisasi Kebun Sehat. Para ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) akan mendapatkan pelatihan intensif dalam manajemen pertanian pangan dan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA). Tak hanya itu, mereka juga akan diajarkan peternakan ayam kampung dan perikanan lele menggunakan sistem pertanian terpadu, menciptakan sumber pangan dan gizi yang mandiri bagi keluarga.

Isu pengelolaan limbah rumah tangga akan menjadi sorotan utama dalam program SEHATKAN (Pengelolaan Lingkungan dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan). Mahasiswa akan mendampingi masyarakat Desa Purwosari untuk mengolah limbah tempe dan tauge menjadi beragam produk bermanfaat seperti pupuk organik, pestisida alami, kompos, biopori, dan eco-enzyme. Inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi konkret untuk mewujudkan desa zero waste tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.

Untuk memajukan perekonomian lokal, pilar ketiga, MARTABAT (Pemberdayaan Usaha dan Kolaborasi Masyarakat), akan membentuk Posko Pusat Pengembangan Usaha. Posko ini akan menjadi jembatan bagi pelaku UMKM lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran produk mereka. Selain itu, kelompok lansia di Desa Purwosari juga akan dilatih dalam pembuatan minuman tradisional sehat, membuka peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Keberhasilan HIMAKESMAS UTU ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas program studi dan pemberdayaan berbasis komunitas adalah kekuatan pendorong untuk membangun desa yang sehat, mandiri, dan tangguh. Ini adalah contoh nyata bagaimana semangat “Kampus Berdampak” tidak hanya menjadi jargon, tetapi diwujudkan melalui aksi nyata mahasiswa yang inspiratif. Selamat kepada HIMAKESMAS UTU atas capaian luar biasa ini. [Humas UTU]

Laporan: Khairatun H.| Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Related Posts

Leave a Reply