Dekan FPIK UTU Suarakan Standarisasi Gelar Sarjana Perikanan dan Jalin Kolaborasi Strategis di Forum Nasional Sorong

Sorong – UTU | Suasana penuh semangat dan kolaborasi mewarnai pertemuan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan (FP2TPK) Indonesia yang digelar di Hotel Aston Sorong. Universitas Papua (UNIPA) yang didapuk sebagai tuan rumah berhasil mempertemukan  lebih dari 77 Dekan dan pimpinan perguruan tinggi vokasi dari seluruh Indonesia, termasuk Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU. Forum ini menjadi ajang krusial untuk membahas isu-isu strategis dan merumuskan langkah bersama demi kemajuan sektor perikanan dan kelautan nasional.

Isu-isu hangat seperti strategi pagar laut, pengembangan kurikulum yang berdampak, tantangan dan solusi akreditasi BAN PT serta LAM, hingga berbagai permasalahan dan peluang dalam industri perikanan menjadi fokus utama diskusi. Kehadiran tokoh-tokoh penting menggarisbawahi signifikansi pertemuan ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Daya, Jhoni Way, S.Hut., M.Si. mewakili Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan FP2TPK. “Kami melihat forum ini sebagai mitra strategis dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang selaras dengan potensi besar maritim di kawasan ini dan Indonesia secara keseluruhan. Sinergi antara akademisi dan pemerintah adalah kunci,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc., selaku Ketua FP2TPK menekankan bahwa tujuan utama forum ini sebagai wadah bagi para pimpinan perguruan tinggi perikanan dan kelautan untuk menyamakan persepsi, berbagi praktik terbaik, dan secara kolektif mencari solusi atas tantangan yang dihadapi. “Kita berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan inovasi yang relevan untuk kejayaan maritim Indonesia,” tegas Prof. Fredinan.

Pertemuan dwi-tahunan yang digelar sejak 25 Mei 2025 ini tidak hanya membahas isu-isu krusial seperti strategi pagar laut dan pengembangan kurikulum, namun juga menjadi panggung bagi usulan-usulan konkret untuk kemajuan sektor maritim nasional. Salah satu gagasan penting datang dari Dekan FPIK Universitas Teuku Umar (UTU), Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., M.Sc., IPU, yang menyoroti urgensi standardisasi nomenklatur gelar Sarjana Perikanan (S.Pi).

Sesi diskusi diisi oleh beberapa pakar, perwakilan industri, dan praktisi, seperti Ketua BAN PT, Prof. Ari Purbayanto yang menggarisbawahi pentingnya standar mutu dalam pendidikan tinggi. Sementara itu Dr. Gesang Setyadi, S.T., M.B.A., perwakilan PT. Freeport Indonesia memberikan wawasan mengenai kebutuhan dunia usaha. Menurutnya industri membutuhkan lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga kemampuan adaptasi dan inovasi. Sedangkan dari perspektif praktisi Prof. Dr. Ir. Andi Tamsil, MS., IPM, dari Shrimp Club Indonesia (SCI) tampil dengan memberikan pandangan terkait perkembangan sektor bisnis udang. Menurut Prof. Andi Tamsil forum seperti ini sangat baik untuk menjembatani kebutuhan praktisi di lapangan dengan para akademisi, sehingga inovasi yang dihasilkan dapat langsung diterapkan dan memberikan dampak.

Dalam diskusinya, Prof. Ismail Sulaiman menekankan pentingnya konsistensi dalam penggunaan gelar akademik bagi lulusan perikanan. “Kami mengusulkan agar ada peninjauan kembali terkait konsistensi nomenklatur gelar Sarjana Perikanan (S.Pi.) sesuai PERMENDIKTI Nomor 163/E/KPT/2022,” ujar Prof. Ismail Sulaiman.

Usulan ini berangkat dari realitas di lapangan di mana masih banyak program studi yang menggunakan gelar selain S.Pi. Konsistensi nomenklatur ini, menurut Prof. Ismail, sangat vital untuk standarisasi dan pengakuan kompetensi lulusan secara nasional. Dengan gelar yang seragam, diharapkan tidak ada lagi keraguan atau perbedaan interpretasi mengenai kualifikasi dan kompetensi lulusan perikanan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini pada akhirnya akan memudahkan lulusan dalam memasuki dunia kerja dan industri, serta meningkatkan daya saing mereka.

MoU FPIK UTU dengan FKP UNUD

Di tengah semaraknya Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan (FP2TPK) Indonesia di Sorong, sebuah momentum penting tercipta melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) dengan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Udayana (UNUD). Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen kedua institusi untuk bersinergi dalam pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi.

Prosesi penandatanganan dilakukan langsung oleh Dekan FPIK Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman, S.TP., Maitrise., M.Sc., IPU dan Dekan FKP UNUD, Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si. Kedua pihak sepakat bahwa kolaborasi ini akan menjadi landasan kuat untuk program-program bersama di masa depan.

Prof. Dr. Ir. Ismail Sulaiman dari Universitas Teuku Umar menyambut antusias kerjasama ini. Penandatanganan MoU dengan Universitas Udayana ini adalah langkah strategis bagi FPIK Universitas Teuku Umar untuk memperluas jejaring dan meningkatkan mutu Tridharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami sangat antusias untuk segera mengimplementasikan program-program kolaboratif, seperti riset bersama, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta pengembangan inovasi di bidang perikanan dan kelautan yang bermanfaat bagi kedua institusi dan masyarakat luas,” ujar Prof. Ismail.

Senada dengan itu, Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si, Dekan FKP Universitas Udayana, menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi. Menurut Prof. Wayan Nuarsa, Universitas Udayana percaya bahwa perlu adanya kolaborasi yang intens dalam bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan sebagai upaya bersama untuk peningkatan kualitas Tridharma.

“Kerjasama dengan FPIK UTU ini kami harapkan dapat mengakselerasi pencapaian tersebut, memungkinkan kita saling berbagi sumber daya, keahlian, dan pengalaman demi kemajuan bersama,” ungkap Prof. Wayan Nuarsa.

Dengan terjalinnya MoU ini, kedua fakultas berkomitmen untuk segera menyusun rencana aksi konkret. Diharapkan kerjasama antara FPIK Universitas Teuku Umar dan FKP Universitas Udayana dapat memberikan kontribusi signifikan tidak hanya bagi pengembangan kedua institusi, tetapi juga bagi kemajuan sektor perikanan dan kelautan Indonesia secara lebih luas, sejalan dengan semangat membangun kejayaan maritim yang diusung dalam forum FP2TPK. [HUMAS]

Teks: Ismail S. | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa

Related Posts

Leave a Reply