MEULABOH – UTU | Program Studi Teknik Mesin Universitas Teuku Umar melalui program PKKM Kampus Merdeka Merdeka Belajar untuk kegiatan Hilirisasi Hasil Kinerja Dosen Melalui Pemberdayaan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) setempat menetapkan lima gampong sebagai pilot projek pos pelayanan teknologi tepat guna (posyantek).
Penetapan posyantek tersebut merupakan amanat dari peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam pengelolaan SDM, dimana mengharuskan setiap Desa (Gampong) memiliki Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) yang merupakan wadah atau tempat lahirnya inovasi teknologi tepat guna.
Ketua Task Force program PKKM Teknik Mesin UTU Herri Darsan, ST., MT mengatakan kegiataan tersebut bentuk implementasi kampus melalui program Bina Desa untuk menciptakan produk teknologi tepat guna yang berguna bagi masyarakat setempat sehingga bisa mengerakan perekonmomian masyarakat setempat dan menciptakan desa yang siap dengan penerapat teknologi di desa masing-masing
Lewat kegiatan ini jurusan teknik mesin menurunkan 10 mahasiswa dan 5 dosen pendamping untuk kegiatan tersebut. mahasiswa yang ikut program kampus merdeka tersebut akan di konversikan sebanyak 20 SKS. Output dari kegaitan ini adalah Tercinptanyan 5 Teknologi Tepat Guna yang siap untuk di perlombakan di tingkat daerah dan nasional serta Artikel Ilmiah.
Kabid Pengembangan Kawasan SDA dan Teknologi Tepat Guna pada DPMG Aceh Barat, Nova Handhayani, Jumat (6/10/2023) mengatakan, kegiatan ini juga salah satu bentuk implementasi dari kerjasama antara Pemerintah Aceh Barat dalam hal ini DPMG Aceh Barat bersama Fakultas Teknik Mesin UTU Meulaboh, dimana telah membentuk Posyantek Binaan yang ditandai peresmian dan launching.
“Dengan lahirnya MoU antara Pemerintah Aceh Barat dengan lima gampong sebagai pilot project Posyantek binaan yang menghasilkan 5 buah inovasi alat teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat gampong di Aceh Barat,” kata Nova, pada kegiatan peresmian dan launching posyantek di Aula Kantor DPMG di Meulaboh.
Lima gampong yang ditetapkan tersebut masing-masing Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan, Gampong Cot Lampise, Kecamatan Samatiga, Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureubo, Gampong Padang Mancang, Kecamatan Kaway XVI dan Gampong Ranto Panyang di Kecamatan Woyla.
Kepala DPMG Aceh Barat, Tarfin mengatakan, bahwa kegiatan Posyantek ini juga merupakan salah satu bentuk aksi perubahan terhadap jejaring kerja yang lahir dari kegiatan pada Bidang Pengembangan Kawasan, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna.
“Untuk itu, kami mohon dukungan dari seluruh stakeholder yang terlibat dan telah membatu proses terbentuknya Posyantek Binaan ini,” kata Tarfin.
Sementara Asisten III Setdakab Aceh Barat, Nyak Na SE berharap kepada para keuchik yang gampangnya telah ditetapkan sebagai pilot projek agar benar-benar terwujud dengan baik.
“Kita berterima kasih kepada UTU yang telah bersedia melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pilot projek pos pelayanan teknologi tepat guna (posyantek) di lima gampong,” kata Nyak Na. Ia berharap, bahwa hal tersebut benar-benar akan bermanfaat kepada masyarakat.
Berikut ini adalah 5 Tteknologi tepat guna yg akan dikerjakan di setiap Posnyabtek , 1. Posnyantek Ujong Kalak JP project Pembuatan mesin pencacah sampah organik , 2. Posyantek Cot Lampise Sama Tiga Dengan project Pengolahan Air masak isi ulang, 3. Posyantek Padang Mancang Kaway project Mesin pembuatan pelet, 4. Posyantek Mesjid Tuba Meureubo project water pump free no need electric power , dan ke 5. Posnyantek Ranto Panjang Woyla project membuat mesin kincir air dan mesin gula semut. (Humas UTU).