MEULABOHUTU | Sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi Universitas Teuku Umar. Pasalnya Guru Besar Institut Teknologi Bandung,  Prog. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc berkenan berkunjung ke “UTU Corner” di Anjongan Aceh Barat pada perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 tahun 2023.

Dr. Khairan, S.Pd., M.Si, Ketua Penyelenggara “UTU Corner ” didampingi Kepala Biro Umum dan Keuangan UTU, Zulfirman, M.Si menyambut hangat kedatangan guru besar berdarah Aceh tersebut.

Dalam kesempatan itu, Dr. Khairan dan Zulfirman berbincang akrab dengan Prof. Teuku Abdullah Sanny. Hampir satu jam diskusi tersebut berlangsung di depan stand yang menjadi daya tarik bagi pengunjung lainnya.

Prof Sanny dikenal keahliannya dalam bidang pendeteksian bawah tanah, hasil temuannya dapat mendetekasi benda/ metal bawah tanah dengan kedalaman hingga 10 meter. Selain sebagai guru besar ITB,  beliau juga sebagai salah seorang Wakil Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Pada kesempatan tersebut Prof Sanny menyatakan kekagumannya dengan sejarah perjuangan Teuku Umar yang selalu menginspirasinya. Kampus UTU adalah inspirasi seorang pahlawan “ Teuku Umar” yang berasal dari Aceh Barat. Filosofi “Catur Teuku Umar”, bukti hebatnya  strategi planning perang Teuku Umar dalam melawan penjajah.

Prof. Sanny juga menyampaikan pesan khusus kepada Rektor UTT Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si dan jajarannya, ia berharap dalam usaha mencapai visi misi UTU, salah satunya UTU harus segera berubah status dari PTN Satker menjadi PTN BLU.

Prof Sanny menambahkan, UTU harus membangun strategi planning ke depan dengan memahami motif persaingan global mutlak diperlukan. Berpedoman masa lalu bagaimana bangsa di dunia melirik rempah di aceh, Dalam konteks sekarang, UTU harus jadi “Centre of excellent” dengan merekrut SDM dosen yang berintegritas tinggi di bidangnya masing masing dengan menguasai ekonomi, teknologi dan social politik, untuk kemajuan UTU ke depan.

“Juga menguasai “Agro Marime Industry” dalam artian  menguasai daratan  dan lautan untuk kesejahteraan melalui green dan blue industry terintegrasi. Untuk itu inovasi UTU mutlak diperlukan,” pungkas Prof Sanny. (Humas UTU).