UTU Menuju Kampus Berdampak Global: Rektor Tancap Gas Perluas Kemitraan Internasional di Asia Tenggara

Malaysia – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) menunjukkan keseriusan penuh dalam mewujudkan visi ‘UTU Berdampak Internasional’. Dalam langkah strategis terbarunya, tim inti UTU yang dipimpin langsung oleh Rektor, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke berbagai institusi di Asia Tenggara untuk merampungkan sejumlah agenda kolaborasi yang siap melompatkan UTU ke kancah global. Adapun kampus yang dikunjungi antara lain, Universiti Utara Malaysia, Universiti Sains Malaysia, dan Prince Songkla University, Thailand.

Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan sebuah misi tuntas. Rektor didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AKK), Kepala Biro Perencanaan, Keuangan, dan Umum (PKU), serta Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Dalam penjelasannya, Prof. Ishak Hasan mengatakan bahwa fokus utama kunjungan ini adalah merampungkan lima poin kerjasama krusial yang akan menjadi pilar internasionalisasi UTU:

  1. International Community Service (ICS): Program pengabdian masyarakat berskala global.
  2. Join Academic Program: Pengembangan kurikulum dan program studi bersama.
  3. Student Mobility: Pertukaran mahasiswa untuk memperkaya pengalaman akademik.
  4. Research Collaboration: Proyek penelitian bersama yang menghasilkan luaran internasional.
  5. International Seminar: Penyelenggaraan forum ilmiah global.

Program unggulan yang paling dekat adalah ICS Tahun 2025. UTU tidak sendiri, program ini akan menjadi “megaproyek” kolaboratif yang melibatkan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama di Sumatera, serta beberapa universitas mitra dari Malaysia dan Thailand. ICS 2025 diharapkan menjadi benchmark baru pengabdian masyarakat yang melintasi batas negara.

Ini adalah momentum akselerasi bagi UTU. Targetnya, UTU Berdampak Internasional. Untuk mencapai hal tersebut, UTU akan menjadikan seluruh program Tridarma Perguruan Tinggi di UTU—baik kegiatan dosen maupun mahasiswa—terintegrasi dan memiliki dimensi internasional. Kolaborasi ini adalah kunci untuk menciptakan ekosistem akademik yang inovatif dan relevan dengan tantangan global.

“Kami ingin UTU tidak hanya dikenal di level nasional, tapi menjadi pusat studi yang diperhitungkan di Asia Tenggara dan sekitarnya.” ungkap Prof. Ishak Hasan.

Tak hanya Asia Tenggara, UTU juga telah memasang target ambisius di kawasan Asia Timur. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., mengungkapkan bahwa UTU sedang intens merancang kerjasama Tri Dharma sebagai target jangka pendek dengan universitas-universitas terkemuka di Taiwan, Jepang, Korea, dan China.

“Asia Timur adalah pusat inovasi dan teknologi. Kerjasama ini akan fokus pada transfer pengetahuan, benchmarking kualitas akademik, dan membuka peluang riset yang lebih maju bagi sivitas akademika kami,” ujar Dr. Aman Yaman.

“Kami bergerak cepat dan terarah. Merampungkan kerjasama di Asia Tenggara adalah fondasi, sementara inisiasi dengan Taiwan, Jepang, Korea, dan China adalah target jangka pendek yang akan segera direalisasikan. Semua upaya ini terpadu dalam satu tujuan: mengangkat program UTU secara terpadu menjadi internasional dengan melibatkan seluruh perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional. Ini adalah investasi masa depan bagi kualitas lulusan dan kontribusi UTU di kancah global.”

Dengan langkah-langkah strategis ini, UTU menunjukkan komitmen kuat untuk tidak hanya mengejar rekognisi, tetapi benar-benar menciptakan dampak internasional. Keberhasilan ICS 2025 dan realisasi kerjasama dengan Asia Timur akan menjadi bukti nyata bahwa UTU siap bertransformasi dari kampus regional menjadi universitas yang berperan aktif di panggung dunia. [Humas UTU]

Laporan: Yuhdi F. | Foto: Istimewa

Related Posts

Leave a Reply