Meulaboh – UTU | Tiga dosen dari Universitas Teuku Umar (UTU) baru saja menuntaskan program pengabdian kepada masyarakat yang inovatif, dengan menggelar Pelatihan Master of Ceremony (MC) sebagai Praktik Komunikasi Publik di Era Digital. Bertempat di lingkungan Kejaksaan Negeri Nagan Raya pada Jumat, 20 Juni 2025, kegiatan ini secara khusus menyasar anggota Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Daerah Nagan Raya.
Program pengabdian ini dibawakan oleh Dony Arung Triantoro, MA., Hj. Rizky Amalia Syahrani, M.Sos., dan Dara Angreka Soufyan, M.Si. Ketiganya merupakan dosen berpengalaman dari Jurusan Ilmu Komunikasi dan Akuntansi UTU yang selama ini aktif mengembangkan literasi komunikasi publik di wilayah barat selatan Aceh. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari Nona dan Nyonya anggota Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Nagan Raya menunjukkan komitmen UTU dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Selama dua jam, peserta menerima materi dasar yang komprehensif, mencakup peran MC dalam kegiatan formal dan nonformal, teknik vokal, penguasaan panggung, hingga adaptasi komunikasi di era digital. Sesi praktik langsung menjadi salah satu poin utama, di mana antusiasme peserta terlihat jelas dalam simulasi pembukaan acara dan sesi tanya jawab.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kami untuk menjembatani kebutuhan komunikasi publik yang lebih baik di kalangan perempuan, khususnya dalam institusi yang memiliki peran penting di masyarakat,” ungkap Dony Arung Triantoro, menyoroti relevansi pelatihan ini.
Kolaborasi Strategis untuk Peningkatan Kapasitas Komunikasi
Pelatihan ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi strategis antara institusi pendidikan tinggi dengan organisasi masyarakat. Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Daerah Nagan Raya, Ny. Cici Djaka menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif UTU ini.
“Kami sangat menghargai upaya dosen UTU dalam memberikan pelatihan yang sangat bermanfaat ini. Kami berharap kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut ke depan,” ujar Ny. Cici Djaka, menegaskan pentingnya sinergi antara universitas dan komunitas.
Melalui program pengabdian ini, UTU tidak hanya berupaya meningkatkan kapasitas teknis peserta dalam memandu acara, tetapi juga bertujuan untuk menjadikan mereka agen komunikasi yang representatif dan adaptif terhadap dinamika teknologi komunikasi publik masa kini. Kolaborasi semacam ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa mendatang, demi pemberdayaan masyarakat yang lebih luas. [HUMAS]
Teks: Rizky A. | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa