Meulaboh – UTU | Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Sumber Daya (PPLH-SDA) Universitas Teuku Umar (UTU) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menyelenggarakan Pelatihan Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Angkatan VIII. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor UTU yang diwakili oleh Wakil Rektor bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum pada Senin (21/7) di Aula Iskandar Muda, Gedung Kuliah Terintegrasi (GKT).
Menurut Dr. Edwarsyah, S.P., M.P., selaku Ketua Panitia Penanggung Jawab Pelatihan AMDAL Angkatan VIII dari PPLH-SDA UTU pelatihan dasar AMDAL Angkatan VIII ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara PPLH-SDA UTU, Lembaga Pelatihan Kompetensi (LPK) AMDAL PT. INKA Lingkungan Indonesia (INKALINDO), dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH RI. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Pembina LPK AMDAL PT. INKALINDO, Dr. Poerna Tri Oetari, S.Si., M.Si, dan Penanggung Jawab Akademis LPK AMDAL PT. INKALINDO, Ir. Indah Noor Alita, yang turut memberikan sambutan.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Prof. Dr. Nyak Amir, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya peran AMDAL. “Di tengah laju pembangunan yang pesat, kita tidak dapat mengabaikan dampak yang mungkin timbul terhadap lingkungan. AMDAL menjadi instrumen krusial dalam memastikan bahwa setiap proyek pembangunan dapat berjalan selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan,” ujar Prof. Nyak Amir. Beliau juga menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat mencegah kerusakan lingkungan, meminimalkan risiko bencana, serta menjaga kualitas hidup masyarakat untuk generasi mendatang.
Prof. Nyak Amir menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PPLH-SDA UTU atas inisiatif penyelenggaraan kegiatan ini, yang disebutnya sebagai bagian dari Program Nasional Pengembangan SDM dan bukti nyata komitmen UTU dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Ia juga berterima kasih kepada PT. INKALINDO atas kepercayaan dan kesediaannya bermitra, menegaskan bahwa sinergi antara dunia akademisi dan industri adalah kunci dalam menghasilkan solusi inovatif dan aplikatif bagi tantangan lingkungan.
Pelatihan yang berlangsung secara distance learning hingga 26 Juli 2025 menarik antusiasme tinggi dengan diikuti oleh 62 peserta dari berbagai daerah, mulai dari Sabang hingga Papua. Peserta terbagi dalam dua kelas paralel, yakni, Kelas A dan Kelas B. Kurikulum pelatihan mengacu pada Keputusan Kepala BP2SDM Nomor SK. 9-2023 tanggal 19 Mei 2023.
“Manfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, berdiskusi aktif, dan membangun jejaring. Ilmu AMDAL yang akan Bapak/Ibu peroleh nanti akan menjadi bekal berharga dalam berkontribusi pada pembangunan yang bertanggung jawab,” tutup Prof. Nyak Amir. [Humas UTU]
Laporan: M. Aydil | Editor: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman.