Aceh Jaya – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dan Pemerintah Gampong Alue Krueng telah sukses melaksanakan kolaborasi pemberdayaan masyarakat melalui Program Mahasiswa Berdampak Tahun 2025. Program yang dijalankan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UTU ini mengangkat judul Optimalisasi Produk Unggulan Desa Alue Krueng Kabupaten Aceh Jaya Sebagai Desa Tangguh Bencana Melalui Program Kemitraan dan UMKM Hijau. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ketahanan desa terhadap risiko bencana sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui optimalisasi potensi lokal yang ada.
Selama empat bulan sejak September hingga Desember 2025, sebanyak 20 mahasiswa yang tergabung dalam PEMA UTU, BEM FISIP, dan BEM Fakultas Pertanian bergerak di bawah bimbingan tim dosen lintas prodi yang terdiri dari Muhammad Reza Aulia, S.Pt., M.Si, Agatha Debby Reiza Macella, S.A.P., M.Si, dan Dr. Khairun Nisa, SP., MP. Program ini sendiri merupakan hasil dari kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Kemdiktisaintek sebagai bagian dari gerakan Diktisaintek Berdampak. Fokus utama kegiatan ini adalah mengubah pola pikir pertanian konvensional berbasis bahan kimia menjadi sistem pertanian regeneratif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di Desa Alue Krueng.

Hasil nyata dari pendampingan ini adalah lahirnya produk olahan keripik pisang dengan merek “Aku Pisang” yang hadir dalam enam varian rasa serta kemasan terbaru yang telah dilengkapi izin P-IRT. Selain pengembangan produk pangan, tim juga berhasil menciptakan inovasi bahan bakar alternatif berupa briket dari limbah pertanian. Inovasi briket ini dirancang khusus untuk membantu warga tetap memiliki sumber energi saat terjadi kelangkaan LPG akibat bencana banjir, mengingat lokasi desa yang berada di daerah rawan bencana. Pendekatan ini dikenal sebagai transformasi UMKM hijau yang mengedepankan efisiensi energi dan pemanfaatan limbah secara maksimal.
Ketua Tim dosen pendamping, Muhammad Reza Aulia, S.Pt., M.Si., menjelaskan bahwa program ini memberikan dampak signifikan karena penggunaan briket mampu menekan biaya operasional produksi hingga 30 persen serta mengurangi pencemaran lingkungan. Ia berharap keberhasilan ini menjadikan Alue Krueng sebagai desa yang tidak hanya tangguh dalam menghadapi bencana, tetapi juga mandiri secara ekonomi dan energi. Seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai dari sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan ini ditutup secara resmi dengan kegiatan Expo dan Launching Produk Desa Alue Krueng sebagai Desa Tangguh Bencana.
Bupati Aceh Jaya, Safwandi, S.Sos., M.AP., dalam sambutannya memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kolaborasi yang dibangun oleh Universitas Teuku Umar. Ia menilai pengembangan UMKM hijau dan pemanfaatan energi biomassa sangat relevan dengan kebutuhan geografis Aceh Jaya. Safwandi berharap model pemberdayaan ini dapat direplikasi di desa-desa lain sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi masyarakat pasca-bencana. Dukungan serupa juga datang dari sejumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang turut hadir dalam peluncuran produk tersebut.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum UTU, Prof. Dr. Nyak Amir, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa kampus berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Menurutnya, perguruan tinggi harus hadir sebagai penggerak perubahan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat secara langsung. Sementara itu, Keuchik Desa Alue Krueng, Musliadi, menyampaikan rasa syukurnya dan berharap desanya dapat terus berinovasi untuk kemajuan ekonomi warga dan tetap mandiri meski berada di tengah risiko bencana yang ada. [Humas UTU]
Laporan: Agatha D.M | Yuhdi F. | Foto: Istimewa.





