Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) melalui Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan sukses menggelar Seminar Nasional Literasi dengan tema “Memperkuat Tradisi Literasi Untuk Generasi UTU Unggul” di Aula Cut Nyak Dhien pada Rabu (08/10/2025). Acara puncak literasi kampus ini turut mengukuhkan Duta Baca UTU Tahun 2025 dan memberikan penghargaan bagi pegiat buku.
Seminar tersebut menghadirkan tiga pakar: Dr. Nazaruddin, M.Lis. (Dosen UIN Ar-Raniry dan Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Aceh), Murizal Hamzah (Jurnalis Senior dan Penulis Sejarah Aceh), serta Dr. Rahmad Syah Putra, M.Pd. (Dosen Universitas Bina Bangsa Get Sempena dan Pegiat Literasi).
Kepala UPA Perpustakaan UTU sekaligus Ketua Panitia, Yuhdi Fahrimal, S.I.Kom., M.I.Kom., menyampaikan bahwa tujuan utama seminar ini adalah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa agar siap menghadapi dunia algoritma (algorithmic world) di era digital.
“Literasi menjadi bekal vital agar mahasiswa tidak sekedar menjadi konsumen, tetapi produsen informasi yang cerdas dan kritis. Dunia algoritma menuntut kecakapan membaca dan memverifikasi yang lebih tinggi,” jelas Yuhdi.
Yuhdi juga melaporkan bahwa animo mahasiswa untuk mengikuti pemilihan Duta Baca UTU terus meningkat. Para finalis telah melewati proses seleksi yang ketat, mulai dari tahap 20 besar hingga penjurian profesional. “Hari ini menjadi momen pengumuman juara duta baca, sekaligus pemberian apresiasi bagi pemustaka terbaik dan penghargaan kepada para tokoh yang telah menghibahkan buku untuk memperkaya koleksi UTU,” tambahnya.
Rektor UTU, Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa literasi adalah pilar utama kemajuan akademik. “Melalui kegiatan ini, kita memperkuat komitmen untuk mencetak Generasi UTU Unggul, yaitu generasi yang mampu menyaring informasi dan berpegang pada kebenaran,” ujar Rektor.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Duta Baca, Dr. Nazaruddin, M.Lis., mengingatkan peserta mengenai bahaya Digital Amnesia.
“Jangan biarkan diri Anda menderita Digital Amnesia, yaitu fenomena melupakan informasi karena terlalu bergantung pada gawai sebagai memori eksternal,” tegas Dr. Nazaruddin.
Dr. Nazaruddin menjelaskan, melemahnya daya ingat ini membuat individu rentan terperangkap dalam Filter Bubble dan Echo Chamber—ekosistem digital yang hanya menyajikan pandangan yang sejalan. Kondisi ini memperburuk penyebaran kekacauan informasi, seperti Disinformasi (informasi palsu yang disebar sengaja), Misinformasi (informasi keliru yang disebar tanpa niat buruk), dan Malinformasi (informasi benar yang disebar untuk merugikan).
Senada, Murizal Hamzah memberikan peringatan keras kepada mahasiswa agar tidak mudah termakan hoaks. “Hoaks adalah ancaman serius bagi persatuan. Data menunjukkan masyarakat kita masih mudah termakan berita palsu. Ingatlah, hoaks pada dasarnya adalah fitnah,” tandas Murizal, menekankan pentingnya verifikasi sebagai benteng pertahanan digital.
Pengukuhan Duta Baca dan Apresiasi Pegiat Buku
Puncak acara adalah pengukuhan Duta Baca UTU 2025. Dari kategori Putra, Kurniawan Arya Saputra dinobatkan sebagai Duta Baca, didampingi Fahri Dwi Alfi sebagai Wakil I, Rahmat Suriadi sebagai Wakil II, dan Syahrul Azmi sebagai Wakil III.
Sementara dari kategori Putri, gelar Duta Baca diraih oleh Aja Syakila Ruwaida, dengan Mutiara Hasnah sebagai Wakil I, Rahma Aliya sebagai Wakil II, dan Friska Ayu Amelia sebagai Wakil III.
Selain itu, UPA Perpustakaan juga memberikan penghargaan kepada pemustaka teraktif: Anggi Elsa Monica (Kategori Mahasiswa), Rony Rahmat Hidayat Hasibuan, S.P., M.Si. (Kategori Dosen), dan Ayu Ela Puspita Dewi, S.E. (Kategori Tenaga Kependidikan). Penghargaan khusus Dosen Beraktivitas Kuliah di Perpustakaan diberikan kepada Cut Asmaul Husna, S.Ag., M.M.
Di akhir acara, penghargaan juga diberikan kepada tokoh-tokoh yang telah berkontribusi melalui hibah buku, yakni: Murizal Hamzah, D. Kemalawati, Irfani Darma, dan Dr. Ezki Tri Rezeki Widianti, S.H., M.A. [Humas UTU]
Laporan: Yuhdi F. | Foto: Halil M.