UTU Buka Prodi S1 Biosains Hewan, Satu-satunya di Sumatera dan Kedua di Indonesia

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali menorehkan sejarah dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia dengan resmi membuka Program Studi Sarjana (S1) Biosains Hewan di bawah naungan Fakultas Pertanian. Pembukaan prodi ini didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 385/B/O/2025 yang menegaskan izin bagi UTU untuk menyelenggarakan pendidikan di bidang biosains hewan pada jenjang sarjana.

Pembukaan Program Studi Sarjana Biosains Hewan yang merupakan rumpun dari ilmu Bioteknologi ini merupakan gebrakan signifikan mengingat kelangkaan ilmu modern di ranah pendidikan tinggi Indonesia. Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, menegaskan hal ini dalam pernyataannya. “Program studi Biosains Hewan untuk jenjang sarjana (S1) ini sangat langka di Indonesia sebagai cikal bakal pengembangan ilmu Bioteknologi kedepan di UTU“ ujar Dr. Aman.

Berdasarkan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), sebelumnya hanya Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang memiliki prodi S1 Biosains Hewan. Dengan terbitnya izin pembukaan program studi dari Kemendiktisaintek ini maka Universitas Teuku Umar secara resmi menjadi perguruan tinggi negeri kedua di Indonesia yang membuka prodi S1 Biosains Hewan. Kelangkaan ini menjadikan UTU sebagai pionir dan pelopor dalam memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang yang krusial ini.

Menanggapi antusiasme masyarakat akan akses baru program studi unggulan sesuai dengan tuntutan saintek dan pasar kerja, Dr. M. Aman Yaman juga menyampaikan kabar baik terkait penerimaan mahasiswa baru untuk prodi ini. “Kami memahami tingginya minat masyarakat terhadap prodi yang sangat prospektif ini. Untuk itu, Universitas Teuku Umar akan segera membuka kesempatan bagi calon mahasiswa baru untuk bergabung melalui jalur Seleksi Mandiri Masuk (SMM) UTU,” ungkapnya.

Dr. Aman menambahkan bahwa proses pendaftaran SMM UTU yang tergabung dalam SMM PTN-Barat saat ini sedang berlangsung. “Para calon mahasiswa yang tertarik untuk menjadi bagian dari angkatan pertama Prodi S1 Biosains Hewan di UTU dapat segera mendaftar melalui jalur SMM UTU. Informasi lengkap mengenai jadwal dan prosedur pendaftaran dapat diakses melalui website resmi UTU maupun portal SMM PTN-Barat, mengingat pendaftaran akan segera ditutup pada 12 Juni 2025.” Kesempatan ini menjadi gerbang emas bagi para generasi muda yang ingin mendalami ilmu biosains hewan dan berkontribusi pada kemajuan sektor agro dan marina berbasis ilmu Bioteknologi.

Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., Rektor Universitas Teuku Umar menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan yang mendalam atas pembukaan program studi baru ini. “Kami sangat bersyukur dan berbahagia atas izin pembukaan Program Studi Sarjana Biosains Hewan ini, yang merupakan prodi terobosan UTU sebagai bentuk responsif terhadap perkembangan ilmu dan saintek saat ini“ tutur Prof. Ishak Hasan dengan antusias.

Prof. Ishak Hasan menambahkan hal ini merupakan penantian panjang dan buah dari kerja keras seluruh sivitas akademika UTU, didukung oleh LLDIKTI XIII dan juga Kemendiktisaintek. Ungkapan syukur ini bukan hanya sekadar formalitas melainkan cerminan dari komitmen UTU untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan nasional dengan terus memperluas penyediaan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat baik jenjang vokasi, S1 maupun Pasca-sarjana.

Lebih lanjut, Prof. Ishak Hasan menegaskan bahwa prodi Biosains Hewan ini adalah bagian integral dari upaya transformasi dan inovasi UTU berbasis ilmu modern yaitu Bioteknologi dalam mewujudkan visi dan misi UTU, terutama dalam bidang industri agro dan marina. “Pembukaan prodi ini adalah langkah konkret UTU dalam mengejawantahkan visi kami sebagai perguruan tinggi unggul yang berorientasi pada pengembangan industri agro dan marina yang modern,” jelas Prof. Ishak Hasan. Ini berarti bahwa kurikulum dan penelitian di Prodi Biosains Hewan akan diarahkan untuk mendukung pengembangan sektor pertanian (terutama peternakan) dan kelautan (perikanan dan akuakultur) di Indonesia, khususnya di wilayah Aceh Barat dan sekitarnya. Lulusan diharapkan mampu menjadi motor penggerak dan inovator dalam menciptakan nilai tambah di kedua sektor strategis ini, melalui penerapan bioteknologi, peningkatan produktivitas, serta pengembangan produk-produk hilir yang berkelanjutan.

Mengenal Lebih Dekat Program Studi Sarjana Biosains Hewan UTU: Membentuk Ahli di Bidang Kehidupan Hewan

Program Studi Sarjana Biosains Hewan di UTU dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman mendalam dan komprehensif tentang aspek-aspek biologis hewan, mulai dari tingkat molekuler hingga ekosistem. Latar belakang pembukaan prodi ini tidak terlepas dari kebutuhan akan sumber daya manusia yang terampil dan inovatif dalam menghadapi tantangan di sektor peternakan, perikanan, konservasi, hingga industri bioteknologi yang berbasis pada hewan.

Karakteristik program studi ini mencakup pendekatan interdisipliner yang memadukan ilmu-ilmu dasar biologi seperti genetika, fisiologi, biokimia, mikrobiologi, hingga ekologi, dengan aplikasi praktis di bidang-bidang terkait hewan. Mahasiswa akan dibekali dengan pengetahuan tentang kesehatan hewan, nutrisi hewan, reproduksi hewan, bioteknologi hewan, manajemen limbah hewan, serta etika dan kesejahteraan hewan. Kurikulum akan menitikberatkan pada pembelajaran berbasis riset dan proyek, memungkinkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam penelitian-penelitian mutakhir di bidang biosains hewan.

Peluang karir bagi Sarjana Biosains Hewan sangatlah luas dan menjanjikan. Lulusan dapat berkarir sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, seperti BRIN, Balitbangtan, atau pusat-pusat riset swasta nasional dan dunia. Mereka juga dapat bekerja di industri peternakan dan perikanan, baik sebagai manajer produksi, konsultan nutrisi, ahli genetika, atau pengembang produk baru. Selain itu, peluang juga terbuka di sektor farmasi hewan, industri pakan, industri pengolahan produk hewan, serta lembaga konservasi dan kebun binatang. Dengan bekal keilmuan yang kuat, lulusan juga memiliki potensi untuk menjadi pengusaha di bidang agroindustri yang berbasis hewan, menciptakan inovasi dan lapangan kerja baru.

Dengan hadirnya Program Studi Sarjana Biosains Hewan, Universitas Teuku Umar tidak hanya memperkaya khazanah pendidikan tinggi di Indonesia, tetapi juga turut serta dalam menyiapkan generasi penerus yang kompeten dan berdaya saing global di bidang biosains hewan, sejalan dengan kebutuhan pembangunan nasional menuju kemandirian pangan dan keberlanjutan lingkungan. [HUMAS]

Teks: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Related Posts

Leave a Reply