Meulaboh – UTU | Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Teuku Umar menyelenggarakan Pelatihan Operasional Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) merek GBC. Pelatihan intensif yang digelar Aula Cut Nyak Dhien, UTU berlangsung sejak tanggal 7 hingga 9 Oktober 2025 ini, bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas teknis para Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), Teknisi, dan Laboran di lingkungan UTU.
Sebanyak 20 peserta PLP dari berbagai fakultas mengikuti pelatihan yang digelar di Laboratorium Kesehatan Masyarakat. Fokus utama pelatihan adalah pengoperasian, pemeliharaan rutin, dan kemampuan dasar troubleshooting instrumen AAS GBC, yang merupakan salah satu instrumen analitik utama di universitas.
Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, Maiza Duana Jusuf, S.K.M., M.Kes., menyampaikan harapannya agar ilmu yang didapat segera diimplementasikan. “Kami berharap pelatihan ini tidak berhenti pada sertifikat. Kemampuan troubleshooting dan pemeliharaan alat ini sangat krusial agar alat AAS kita dapat beroperasi optimal dan mendukung seluruh riset di UTU, khususnya yang berbasis kemaritiman dan lingkungan,” tegas Maiza.
Kepala Biro Perencanaan, Keuangan, dan Umum UTU, Zulfirman, SE., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) teknis. “Investasi dalam pengembangan SDM, khususnya tenaga teknis laboratorium, sama pentingnya dengan investasi dalam pengadaan alat. Pelatihan ini adalah bukti komitmen UTU untuk mendukung penelitian berkualitas tinggi yang dimulai dari fondasi yang kuat, yaitu SDM yang kompeten,” ujarnya.
Pemateri didatangkan langsung dari PT. Deltasindo Global Scientific, perusahaan penyedia unit AAS Model SavantaAA dan HG300, yang juga bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan kalibrasi alat tersebut.
Materi pelatihan dirancang komprehensif, menggabungkan aspek teoritis dan praktis. Peserta tidak hanya mempelajari prinsip dasar AAS, namun juga mendapatkan pengalaman langsung (hands-on experience) dalam kalibrasi, preparasi sampel, pengoperasian instrumen, hingga pemeliharaan rutin. Pelatihan ini juga membekali peserta dengan aspek penjaminan mutu (Quality Assurance/Quality Control) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam penanganan bahan kimia dan gas bertekanan.
Shafira, salah seorang peserta dari Fakultas Ilmu Kesehatan, mengungkapkan manfaat pelatihan. “Selama ini, kami sering hanya mampu melakukan operasi dasar. Dengan pelatihan ini, kami jadi lebih paham bagaimana melakukan optimasi, mendiagnosa masalah, dan yang terpenting, memastikan data yang kami hasilkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Azwar, MPH., berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang berkesinambungan. Ia menambahkan bahwa kedepannya, pelatihan serupa untuk instrumen lain dan program mentorship akan dikembangkan. Hal ini dilakukan guna mendukung visi Universitas Teuku Umar sebagai pusat unggulan penelitian berbasis kemaritiman. [Humas UTU]
Laporan: Azwar | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.