Tim Kosabangsa UTU Raih Dua Penghargaan di Ajang Kosabangsa 2024 Bali

Meulaboh – UTU | Universitas Teuku Umar (UTU) kembali menorehkan tinta emas di kancah nasional. Tim Kosabangsa UTU berhasil membawa pulang dua penghargaan bergengsi dari Ajang Kosabangsa 2024 yang diselenggarakan di Bali pada 15 Mei 2025. Penghargaan sebagai Pendamping Terbaik dan Poster Terbaik ini menjadi bukti nyata komitmen UTU dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program pengabdian masyarakat yang berdampak.

Keberhasilan ini diraih berkat implementasi program pemberdayaan masyarakat di Desa Suak Baru, Pulau Simeulue, Aceh. Program yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana dan Penerapan Teknologi Pengolahan Sampah Untuk Kemandirian Ekonomi Serta Pariwisata Di Pulau Simeulue, Aceh” ini merupakan perwujudan dari semangat Kosabangsa.

Sebagai informasi, Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) merupakan program strategis nasional yang memfasilitasi kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk membangun bangsa melalui aksi nyata pengabdian kepada masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan seperti daerah tertinggal, kawasan dengan tingkat kemiskinan ekstrem, dan zona rawan bencana. Inti dari program ini adalah memberdayakan masyarakat dengan mengaplikasikan hasil riset serta Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) yang dikembangkan oleh perguruan tinggi.

Dalam konteks program di Simeulue, Tim Kosabangsa UTU diketuai oleh Herri Darsan, S.T., M.T. bersama anggota Ir. Yuliatul Muslimah, M.P. dan Rudi Hermi, M.Si., bersinergi dengan tim pendamping dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., serta anggota Prof. Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo dan Dr.sc.tech. Adhy Kurniawan, S.T. Sinergi lintas perguruan tinggi ini diperkuat dengan keterlibatan aktif mahasiswa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu Muhammad Haikal, Mhd. Irja, dan Nuzul Barokah.

Fokus utama program di Desa Suak Baru adalah pada dua aspek krusial bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan lingkungan. Pertama, mitigasi bencana, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat Pulau Simeulue terhadap potensi bencana alam yang sering terjadi di wilayah kepulauan. Kedua, penerapan teknologi pengolahan sampah, yang diharapkan mampu mengubah permasalahan sampah menjadi peluang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan yang berpotensi mendukung sektor pariwisata lokal.

Herri Darsan, S.T., M.T. selaku ketua tim pelaksana UTU menekankan bahwa program Kosabangsa ini adalah manifestasi nyata dari peran perguruan tinggi dalam memberikan solusi bagi permasalahan riil di masyarakat.

“Melalui program ini, kami tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga membangun kemitraan yang berkelanjutan dengan masyarakat. Kami berharap, intervensi yang kami lakukan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas hidup dan kemandirian masyarakat Desa Suak Baru,” ungkapnya.

Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si. menyambut gembira capaian tim Kosabangsa UTU ini. Menurut Prof. Ishak Hasan prestasi ini adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi yang solid dari seluruh anggota tim, termasuk para dosen dan mahasiswa. “Keberhasilan ini sejalan dengan visi UTU untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berkontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat dan bangsa melalui implementasi IPTEKS,” ujarnya.

Rektor juga menambahkan harapannya agar prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika UTU untuk terus berinovasi dan berkarya, baik di tingkat nasional maupun internasional, melalui berbagai program pengabdian dan penelitian yang berorientasi pada kemaslahatan umat.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Tim Kosabangsa UTU kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan penuh, termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Universitas Teuku Umar, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UTU, Universitas Gadjah Mada, Pemerintah Kabupaten Simeulue, serta seluruh masyarakat Desa Suak Baru yang telah menerima dan berkolaborasi dalam program ini. Keberhasilan ini semakin mempertegas peran penting kolaborasi multidisiplin dalam menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi pembangunan bangsa. [Humas]

Teks: Herri D. | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.

Related Posts

Leave a Reply