Meulaboh – UTU | Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Universitas Teuku Umar (UTU), menunjukkan kreativitasnya dengan menciptakan alat pengusir burung otomatis berbasis sensor ultrasonik dan mikrokontroler Arduino. Inovasi ini dikembangkan untuk mengatasi kerugian akibat serangan burung pada lahan sawah petani di Desa Leukeun, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat.
Karya ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) skema Karya Inovatif. Alat tersebut dirancang menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 dan sensor Pir Switch yang berfungsi mendeteksi keberadaan burung. Setelah terdeteksi, sistem secara otomatis akan mengeluarkan suara ultrasonik yang tidak disukai burung, sehingga mencegah mereka mendekat ke area persawahan.
Mikrokontroler Arduino bertindak sebagai pusat kendali yang mengatur seluruh sistem, mulai dari proses pendeteksian hingga pengeluaran suara ultrasonik.
Ketua tim PKM, Rahmat Satya, menjelaskan bahwa ide ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap kesulitan yang dialami petani. “Kami melihat petani di Desa Leukeun seringkali kesulitan mengusir burung secara manual, yang memakan waktu dan tenaga. Dengan alat ini, kami berharap dapat membantu mereka mengurangi kerugian dan meningkatkan hasil panen,” ujar Rahmat.
Tim yang juga beranggotakan Roid Al Azhar Nasution dan Asnawi ini telah melakukan serangkaian uji coba di lahan sawah petani setempat. Hasil uji coba menunjukkan bahwa alat tersebut mampu mengurangi kehadiran burung secara signifikan, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil panen padi.
Dosen pembimbing, Ir. Heri Tri Irawan, S.T., M.T, menyatakan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata penerapan ilmu teknik industri dalam memecahkan masalah di masyarakat. “Mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mampu mengaplikasikannya untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi petani,” jelas Heri.
Melalui inovasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian padi di Aceh Barat dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan petani setempat. [Humas UTU]
Laporan: Muktaridha | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa.