Meulaboh – UTU | Tak terasa, dua tahun sudah berlalu sejak Rusunawa Universitas Teuku Umar (UTU) dipercayakan kepada sebuah tim pengelola. Di bawah kepemimpinan Ahmad Fauzi, S.Pd., Ketua Tim Pengelola Rusunawa, perjalanan ini bukan sekadar mengurus bangunan, melainkan merajut kisah suka dan duka, tawa dan air mata, yang kini menjadi kenangan tak terlupakan. Upaya ini jelas mencerminkan komitmen UTU sebagai Kampus Berdampak, yang tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesejahteraan mahasiswanya.
Bagi para pengelola, Rusunawa bukan hanya deretan kamar, melainkan rumah kedua bagi ratusan mahasiswa. Suasana hangat dan kekeluargaan terpancar dari setiap sapaan mahasiswa yang penuh semangat. Ikatan ini, meskipun sederhana, mengajarkan arti sejati dari persaudaraan antara pengurus dan penghuni. Inilah salah satu wujud nyata bagaimana lingkungan kampus dapat menciptakan dampak positif di luar ruang kelas.
Membentuk Karakter, Menjaga Iman: Pilar Kampus Berdampak
Tak hanya menyediakan tempat tinggal, tim pengelola Rusunawa UTU juga berkomitmen membentuk karakter mahasiswa. Dengan mengusung nilai-nilai Islam, berbagai program dirancang untuk membekali mahasiswa agar mampu bersaing di dunia luar tanpa melupakan spiritualitas. Mulai dari belajar tahfidz dan tahsin Al-Qur’an, memahami bacaan shalat, hingga kajian subuh dan kuliah motivasi, semua dihadirkan untuk memperkaya ilmu non-akademik. Ini adalah investasi jangka panjang UTU dalam melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga berkarakter kuat, selaras dengan visi Kampus Berdampak.
Setiap Rabu sore, dosen-dosen hebat dengan kisah hidup inspiratif diundang untuk memberikan kuliah motivasi. Mereka berbagi pengalaman pahit manis perjalanan studi, menyuntikkan semangat baru, dan menanamkan benteng pertahanan diri agar mahasiswa tidak terjerumus dalam pergaulan negatif. Program-program ini menunjukkan bahwa UTU memahami pentingnya dukungan holistik bagi mahasiswa, menjadikannya sebuah Kampus Berdampak yang peduli.
Solidaritas dan Pengabdian Tanpa Batas: Perwujudan Nyata Kampus Berdampak
Menjadi pengurus Rusunawa adalah kesempatan belajar kepemimpinan, kesabaran, dan manajemen konflik. Ahmad Fauzi mengungkapkan betapa pentingnya komunikasi yang hangat antar pengurus demi mencapai tujuan pembinaan karakter. “Kami bersyukur menjadi bagian dari keluarga kecil yang begitu solid dan saling mendukung,” ujarnya. Kerja sama yang luar biasa inilah yang menjadi pendorong semangat para pengelola, baik di dalam maupun di luar jam kerja, siang, pagi, sore, bahkan malam. Solidaritas internal ini adalah fondasi yang kuat bagi sebuah Kampus Berdampak untuk melayani komunitasnya secara efektif.
Namun, di balik sukacita, ada pula titik-titik duka yang tak terhindarkan. Tanggung jawab sebagai pengurus seringkali tidak ringan. Mulai dari menegakkan peraturan, bahkan ketika hati tak rela, hingga menghadapi masalah pribadi mahasiswa yang mendesak.
“Di tengah malam, saat mata sudah terpejam, tiba-tiba dering ponsel membangunkan kami,” kenang Ahmad Fauzi. Panggilan darurat karena ada mahasiswa sakit dan harus segera dilarikan ke rumah sakit bukanlah hal baru. Momen-momen inilah yang mengajarkan arti pengabdian sejati. Bukan tentang jabatan, melainkan tentang kepedulian sesama dan keikhlasan. Kisah-kisah ini menegaskan bahwa UTU tidak hanya berteori tentang dampak, tetapi benar-benar mewujudkannya melalui tindakan nyata, menjadikannya Kampus Berdampak yang patut dicontoh.
Dua tahun ini adalah bab penting dalam kehidupan para pengurus Rusunawa UTU, penuh dengan pelajaran berharga. Terima kasih tak terhingga disampaikan kepada rekan-rekan pengurus, para penghuni Rusunawa yang luar biasa, serta seluruh pimpinan UTU atas dukungan dan semangat yang tak pernah padam. Kolaborasi semua pihak inilah yang menjadikan UTU sebagai Kampus Berdampak, yang terus berupaya menciptakan lingkungan kondusif bagi pengembangan mahasiswa.
Semoga Rusunawa UTU terus menjadi tempat bertumbuhnya insan-insan hebat, berjiwa islami, dan menjadi rumah yang nyaman serta hangat bagi setiap penghuninya, sekaligus menjadi bukti nyata peran UTU sebagai Kampus Berdampak bagi masyarakat dan bangsa. [Humas UTU]
Laporan: Ahmad F. | Editor: Yuhdi F. | Foto: Istimewa