
Meulaboh – UTU | Pusat Tes Universitas Teuku Umar (UTU) menerapkan serangkaian langkah ketat untuk mengantisipasi potensi kecurangan selama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) tahun 2025. Upaya ini dilakukan untuk memastikan integritas dan keadilan dalam proses seleksi calon mahasiswa baru.
Pantauan di lokasi ujian menunjukkan bahwa panitia UTBK UTU memberlakukan pemeriksaan berlapis bagi setiap peserta. Sejak memasuki area kampus, peserta telah melewati pemeriksaan oleh petugas keamanan. Selanjutnya, sebelum memasuki ruang ujian, peserta kembali diperiksa menggunakan hand-held metal detector dan dilakukan pemeriksaan manual oleh pengawas. Selain itu, panitia juga menyediakan tempat penitipan barang bagi seluruh peserta, di mana segala perangkat elektronik dan barang yang tidak diperkenankan dibawa masuk ke ruang ujian wajib dititipkan. Langkah tegas lainnya adalah melarang seluruh pengawas ujian membawa telepon genggam ke dalam ruang ujian.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., selaku Ketua UTBK menegaskan komitmen UTU dalam mencegah segala bentuk kecurangan.
“Kami telah mempersiapkan diri dengan matang dan menerapkan sistem pengawasan berlapis untuk memastikan UTBK di UTU berjalan dengan jujur dan adil. Kami tidak akan mentolerir segala bentuk kecurangan dan akan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran,” ujar Dr. M. Aman Yaman.
Upaya UTU ini sejalan dengan pernyataan dari panitia pusat UTBK SNBT 2025. Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T. dalam konferensi pers yang disiarkan pada Jumat (24/4/2025), mengakui adanya dinamika kecurangan yang terus terjadi dalam pelaksanaan UTBK. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi potensi risiko tersebut dan masih terus melakukan investigasi terkait laporan kecurangan yang memanfaatkan berbagai metode, mulai dari software, telepon seluler, hingga remote desktop.
“Kasus kebocoran itu terjadi sejak 23 April. Ada 9 kasus yang dilaporkan. Pada 24 April, ada 5 kasus,” ungkap Prof. Eduart Wolok dalam konferensi pers tersebut.
Dengan adanya informasi dari panitia pusat mengenai potensi kecurangan, langkah-langkah antisipasi yang diterapkan oleh UTU menjadi semakin krusial. Pemeriksaan berlapis dan aturan ketat yang diberlakukan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi seluruh peserta UTBK yang jujur, sekaligus meminimalisir celah bagi pihak-pihak yang mencoba melakukan kecurangan. UTU menunjukkan keseriusannya dalam menjaga marwah UTBK sebagai proses seleksi yang kredibel dan terpercaya. [HUMAS UTU]
Teks: Yuhdi F. | Foto: Zul Eman