MEULABOH – UTU | Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar menggelar Workshop Peninjauan dan Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan tersebut berlangsung di ruang rapat senat, Gedung Kuliah Terintegrasi, Kampus UTU, 12 – 13 Juli 2024
Workshop menghadirkan narasumber Dr. M.R. Khairul Muluk, S.Sos., M.Si dari Universitas Brawijaya Malang, yang juga Wakil Ketua DPP IAPA bidang Kurikulum dan Penjaminan Mutu. Acara Workshop dipandu oleh Dosen IAN Agatha Debby Reiza Macella, S.AP., M.Si.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Dekan FISIP, Basri, SH., MH dan dihadiri oleh seluruh Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, mahasiswa, alumni, instansi pemerintah, mitra swasta, serta stakeholders lainnya.
Dalam sambutannya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Prodi IAN, alumni, instansi pemerintah, mitra swasta, serta mahasiswa atas partisipasinya dalam kegiatan ini.
“Secara substansi, workshop pengembangan kurikulum berbasis OBE ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum KKNI yang sudah kita terapkan selama ini. Kita berharap melalui pengembangan ini dapat dihasilkan kurikulum yang berorientasi pada pemenuhan aspek-aspek capaian pembelajaran”, terangnya.
Ketua Panitia Fadli Arifandi, S.IP., MA menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kurikulum seeblumnya dan mempersiapkan kurikulum baru yang akan mulai diterapkan pada Semester Ganjil 2025-2026 yang akan datang.
Perubahan kurikulum di Perguruan Tinggi merupakan aktivitas rutin yang harus dilakukan sebagai tanggapan terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) (scientific vision), kebutuhan masyarakat (societal needs), serta kebutuhan pengguna lulusan (stakeholder needs).
“Selain itu, kebutuhan pengguna lulusan (stakeholder needs). Kurikulum yang telah dijalankan di IAN UTU adalah kurikulum tahun 2019-2024, Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan atau evaluasi kurikulum,” ucapnya.
Selanjutnya, Ketua Prodi IAN Nodi Marefanda, M.A.P menilai tantangan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi dalam pengembangan kurikulum di Era Revolusi Industri 4.0 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru meliputi literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang berakhlak mulia berdasarkan pemahaman keyakinan agama.
“Oleh sebab itu Perguruan Tinggi perlu melakukan reorientasi pengembangan kurikulum yang mampu menjawab tantangan tersebut,” ucapnya.
Untuk itulah, kegiatan ini sangat penting dilaksanakan sebagai langkah untuk menyikapi kebijakan tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga harus dicermati bagaimana Implementasi pada kurikulum pembelajaran yang ada saat ini.
Selain itu, Pendidikan Berbasis Capaian (outcome based education), yang disingkat OBE adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif.
Pendekatan ini juga mempunyai pengaruh pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, metode pembelajaran, penilaian, dan lingkungan/ekosistem pendidikan.
Prodi IAN UTU sedang mempersiapkan diri untuk mengusulkan reakreditasi melalui Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial, Politik,
Administrasi dan Komunikasi (LAMSPAK). Instrumen akreditasi LAMSPAK menggunakan 9 kriteria dan sertifikasi/akreditasi internasional telah menggunakan kurikulum berbasis OBE. Sehingga prodi-prodi di Perguruan Tinggi untuk mengajukan akreditasi LAMSPAK serta sertifikasi/akreditasi internasional perlu menyesuaikan kurikulumnya. (Aduwina Pakeh / Humas UTU).