MEULABOHUTU | Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Universitas Teuku Umar menggelar upacara bendera yang digelar di halaman gedung Rektorat kampus UTU tepat pada pukul 08.00 WIB, Kamis (17/08/2023).

Dalam upacara ini, yang menjadi inspektur upacara adalah Rektor Universitas Teuku Umar Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si  dan yang menjadi Komandan Upacara adalah Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara, Nodi Marefanda, S.Pi., M.A.P

Hadir pula pada upacara Peringatan HUT RI kali ini diantaranya, seluruh Wakil Rektor, para Dekan, para Kaprodi, para Dosen dan seluruh staff Universitas Teuku Umar  ditambah sejumlah organisasi mahasiswa dan mahasiswa baru perwakilan dari 6 Fakultas lingkup Universitas Teuku Umar.

Upacara ini dimulai dengan pengibaran bendera merah putih. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Teks Pancasila yang dibacakan langsung oleh Rektor UTU Dr. Ishak Hasan.  Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan Pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945 yang dibacakan oleh Zakaria

Dalam sambutannya, Rektor Dr. Ishak Hasan membacakan Sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) RI Nadiem Anwar Makarim, yang menyebutkan bahwa Kemerdekaan RI tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, melainkan dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga.

“Perjuangan itu masih kita teruskan sampai hari ini dengan Merdeka Belajar yang telah kita gerakkan selama empat tahun terakhir,” tutur Dr. Ishak Hasan, membacakan pesan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Hal ini, lanjutnya, mengingat Merdeka Belajar digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong dan kolaborasi.

Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, Menteri Nadiem mengajak para pendidik dan orangtua untuk memahami keberhasilan belajar seorang anak tidak terbatas pada kegiatan membaca, menulis, dan berhitung saja, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keteramplan berkomunikasi dan karakter berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Didukung Permendikbud tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, Nadiem mendorong agar warga sekolah saling bekerja sama untuk menjamin haknya dalam belajar, berkarya, dan bekerja secara aman dan nyaman.

“Gotong royong semua pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, warga satuan pendidikan, sampai keluarga merupakan kunci penghapusan segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan,” tutur Dr. Ishak Hasan

Untuk jenjang penddikan tinggi, menurut Nadiem, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama empat tahun terakhir telah berhasil dirasakan 760 ribu mahasiswa. “Kesempatan belajar di luar kampus, baik di industri, di sekolah, sampai lingkungan masyakarat memberikan pengalaman yang sangat berharga,” tuturnya.

Untuk merayakan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada setiap tanggal 17 Agustus. Rektor menekankan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan yang kita nikmati saat ini juga merupakan hasil perjuangan para pahlawan dan leluhur bangsa.

“Sebagai generasi penerus bangsa, kita diingatkan untuk mengambil pelajaran dan teladan dari perjuangan para pahlawan Indonesia. Mereka yang telah berkorban demi menjaga kehormatan dan keutuhan bangsa dan negara harus menjadi pedoman dalam kehidupan kita. Saat ini, kita menghadapi masa depan yang penuh tantangan, dan peran pemuda sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.” Ujarnya.

Selain itu, dirinya menyampaikan bahwa pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk pemuda yang memiliki potensi untuk berkontribusi melalui inovasi dan semangat juang, menjunjung tinggi persatuan, dan menjaga perdamaian dengan memelihara toleransi antaragama, antarsuku, dan antarbudaya.

“Semangat gotong-royong dan kerjasama bersama menjadi kunci dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan menghadapi persaingan global. Semangat kolektif, harmoni, kolaborasi, dan kesatuan tujuan akan membawa Indonesia menuju kemajuan yang diidamkan, “Bhinneka Tunggal Ika”.” pungkasnya (Aduwina Pakeh / Humas UTU).