MEULABOH – UTU | Mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) kembali berhasil menorehkan prestasi ditingkat nasional. Kali ini mahasiswa UTU berhasil meraih juara 3 dalam ajang Lomba Esai Ilmiah Pekan Inovasi Mahasiswa KIP-Kuliah Nasional (PIMKIPNAS) 2024 yang berlangsung di Politeknik Negeri Lampung, Jum’at (19/1/2024).
PIMKIPNAS 2024 ini bertemakan “Membangun Indonesia Emas Melalui Kreativitas dan Inovasi Generasi Muda” diikuti oleh berbagai finalis dari 30 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.
Mahasiswa UTU yang berhasil meraih juara dalam lomba esai ilmiah tersebut adalah Adithya Purnawan merupakan Mahasiswa KIP-K Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar.
UTU sendiri mengirimkan dua tim di ajang ini dengan diikuti oleh tiga peserta. Tim pertama di ikuti oleh mahasiswa teknik sipil yang bernama Aditya Purnawan dan dibimbing oleh Dr. Astiah Amir, S.T., M.T. sedangkan tim kedua di ikuti oleh mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat yang bernama Tina Wanti Sambiring dan Azzahra Afiqoh.
Kedua tim dari UTU berhasil menjadi finalis 15 besar lomba National Essay Competition PIMPKIPNAS 2024 dan diundang langsung ke Politeknik Negeri Lampung. Setelah mengikuti berbagai kegiatan dengan daya saing yang cukup tinggi, Alhamdulilah mahasiswa teknik sipil yang bernama Adithya Purnawan memperoleh juara 3 pada perlombaan ini.
Pekan Inovasi Mahasiswa KIP Kuliah Nasional 2024 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk lebih aktif dalam mendorong mahasiswa mengembangkan kreativitas dan inovasi sebagai bagian integral dari pengalaman pendidikan mereka. Dengan semangat inovasi yang terus berkobar, diharapkan generasi muda Indonesia akan menjadi pelaku utama dalam membangun Indonesia emas di masa depan.
Adithya saat dikonfirmasi Humas UTU menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang berhasil dipersembahkan untuk kampus tercinta Universitas Teuku Umar.
“Motivasi saya untuk berprestasi karena kesadaran saya untuk berubah menjadi lebih baik. Saya paham kalau kesuksesan mungkin membutuhkan privilege dan saya mungkin tidak punya privilege untuk saat ini, maka itulah alasan saya untuk terus berusaha dalam berprestasi dan membuat privilege saya sendiri,” ujarnya kepada Humas UTU, Senin (22/1).
Bagi Adithya, KIP-K sangat membantu selama ia menempuh pendidikan di UTU. Uang saku yang diperoleh juga dimanfaatkan untuk menambah skill dan juga untuk membeli kebutuhan seperti buku yang menunjang pendidikan dan prestasinya.
Untuk itu, Adithya berpesan agar tak menjadikan keterbatasan finansial untuk berhenti berprestasi. “Karena sebenarnya di balik keterbatasan ada jiwa yang dididik untuk lebih kuat daripada yang lain. Jadi jangan pasrah, karena kita bisa menciptakan masa depan kita sendiri,” pesannya kepada penerima KIP-K yang lain.
Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) telah memberi peluang pada jutaan pemuda Indonesia untuk bisa menikmati bangku perguruan tinggi hingga lulus. UTU terus memacu capaian prestasi mahasiswa KIP-K, baik dalam bidang akademik maupun prestasi ekstrakurikuler. Karena selain berasal dari keluarga kurang mampu, penerima manfaat KIP-K juga dipersyaratkan memiliki prestasi akademis yang baik.
Tak hanya dari prestasi akademis, tak sedikit mahasiswa penerima KIP-K UTU mampu menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional bahkan internasional. (Humas UTU).