MEULABOHUTU | LPPM -PMP Universitas Teuku Umar melalui Pusat KKN dan Magang kembali menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler angkatan XX Tahun 2023. Kegiatan ini menjadi sarana implementasi ilmu pengetahuan yang dipelajari di kampus melalui pemberdayaan masyarakat.

KKN Reguler 2023 direncanakan akan berlangsung pada Juli-Agustus di Kabupaten Aceh Tengah dan diikuti 728 mahasiswa UTU. Peserta akan dibagi menjadi beberapa tim yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai jurusan.

Sebagai persiapan bagi peserta, Badan Pelaksana KKN  mengadakan pembekalan Pra-KKN yang dilaksanakan selama 2 hari yaitu Rabu dan Kamis, 5-6 Juli 2023 di Aula Gedung Kuliah Terintegrasi Kampus UTU, Alue Penyareng.

Pembekalan ini mengundang sejumlah pemateri di antaranya Dr. Ir. Alfizar, DAA dari Universitas Syiah Kuala dengan materi pemanfaatan potensi lokal, Teungku Nih Farisni, SKM., M.Kes dari UTU dengan materi pengenalan stunting serta teknik pencegahannya. Berikutnya Dr. Ir. Ambar Kusumandari, M.E.S dari Universitas Gadjah Mada dengan materi Falsafah KKN serta trik sukses melaksanakan proker di Desa.

Selanjutnya Dr. Mursyidin, MA dari Universitas Malikussaleh dengan materi komunikasi efektif dalam pemberdayaan masyarakat, dan terakhir Said Junaidi, S.TP, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masayarakat Desa Kab. Aceh Barat dengan materi terkait aplikasi SIGAP dan Indikator Indeks Desa Membangun (IDM).

Dr. Alfizar dan Dr. Mursyidin bukanlah orang asing di UTU, keduanya merupakan Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor III Universitas Teuku Umar Periode 2018-2022.

Peserta KKN Reguler dibekali dengan materi analisis sosial serta pengabdian masyarakat sebagai wujud bela negara. Dijelaskan  materi pendekatan analisis sosial dan community development, peserta dipaparkan mulai dari definisi, ruang lingkup, hingga langkah-langkah analisis sosial. Peserta juga dijelaskan mengenai bela negara yang diaplikasikan melalui pengabdian masyarakat.

Lebih lanjut, peserta pun dilatih mengenai empati dan pola pikir ideal dalam pengabdian masyarakat. Bahwa manusia memiliki kapasitas logika dan kapasitas empati. Pengabdian masyarakat menerapkan kemampuan tersebut guna merancang dan mencapai tujuan pemberdayaan.

Selanjutnya, peserta juga dibekali mengenai kepemimpinan dan kolaborasi. Mahasiswa diajak untuk berkolaborasi antardisiplin ilmu dan menggunakan kemampuan kepemimpinan untuk mengelola tim.

Dalam merancang kegiatan pengabdian, dapat digunakan metode social mapping dan design thinking untuk menemukan solusi inovatif yang dapat menyelesaikan masalah. Untuk berinteraksi dengan masyarakat, peserta diajarkan teknik pendekatan partisipatif seperti cara mendapatkan informasi dan menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Dr. Mursyidin, MA turut membekali mahasiswa peserta KKN Reguler dengan materi komunikasi efektif. Agar informasi dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh masyarakat, mahasiswa dapat menerapkan rumus Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble (REACH) saat berkomunikasi. Selain verbal, penggunaan bahasa tubuh pun dapat membantu agar penjelasan bisa lebih dimengerti. Kemudian, komunikasi kepada masyarakat diharapkan menggunakan bahasa dan etika yang sopan dan santun. (Aduwina / Wardah)