MEULABOH – UTU | Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Teuku Umar (UTU) sukses menyelenggarakan workshop penyusunan dokumen Materi Uji Kompetensi (MUK) versi 2023 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 21–22 Desember 2024, di Auditorium Iskandar Muda, Universitas Teuku Umar.

Workshop ini merupakan langkah strategis LSP UTU untuk memenuhi amanat Pasal 44 Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang mewajibkan perguruan tinggi memberikan ijazah, transkrip, Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), dan sertifikat kompetensi kepada lulusannya. Selain itu, acara ini juga mengacu pada Permendikbud Nomor 83 Tahun 2013 yang menekankan kerja sama perguruan tinggi dengan lembaga sertifikasi dalam menerbitkan sertifikasi kompetensi.

Sejak menerima perpanjangan lisensi dari BNSP pada 15 November 2024, LSP UTU bergerak cepat menjalankan berbagai program strategis, termasuk peningkatan jumlah asesor kompetensi dan pengembangan skema berbasis program studi. Hingga saat ini, LSP UTU telah melaksanakan uji kompetensi perdana untuk tujuh skema, yang disaksikan langsung oleh BNSP.

Rektor UTU, Prof. Ishak Hasan, M.Si., disela-sela kegiatan puncak Aceh Internasional Forum (AIF) 2024 yang berlangsung di pendopo Gubernur Aceh, pada hari yang sama, menyampaikan bahwa skema sertifikasi kompetensi menjadi elemen penting dalam memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki kesiapan menghadapi kebutuhan industri. “Penambahan skema sertifikasi di UTU harus relevan dengan perkembangan dunia kerja yang dinamis, sehingga lulusan dapat diakui secara nasional maupun internasional,” Prof Ishak Hasan

Ia juga menekankan bahwa sertifikasi ini bukan hanya formalitas, melainkan pengakuan nyata atas kompetensi profesional di bidang tertentu.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Munandar, S.Kel., M.Sc., melaporkan bahwa workshop ini diikuti oleh 57 asesor, dengan fokus pada penyusunan dokumen MUK untuk 26 skema Penambahan Ruang Lingkup (PRL) dan sembilan skema baru. Seluruh skema ini direncanakan untuk diajukan ke BNSP pada awal 2025.

Master Asesor BNSP, Darmansyah, ST, MT, yang hadir sebagai narasumber, mengapresiasi semangat para asesor muda dalam menyusun MUK. “Saya sangat senang dapat berbagi ilmu dengan asesor LSP UTU. Antusiasme mereka menunjukkan komitmen untuk menghasilkan MUK yang sesuai kebutuhan kompetensi,” ujar Darmansyah.

Ketua LSP UTU, Dr. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si., dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada para asesor atas dedikasi mereka. Ia menegaskan bahwa kualitas MUK sangat penting untuk memastikan lulusan UTU memiliki kompetensi yang sesuai standar industri.

“Dengan selesainya penyusunan MUK ini, LSP UTU dapat mengajukan skema PRL yang telah diverifikasi secara nasional sehingga memperoleh lisensi pelaksanaan uji kompetensi bagi mahasiswa UTU. Harapannya mahasiswa UTU dapat segera mengikuti uji kompetensi dan memperoleh sertifikat yang dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja,” tutup Dr. Uswatun Hasanah.