MEULABOH – UTU | Pada hari ke 9 bulan suci Ramadhan 1445 H / 2024 M, Program Kultum Ba’da Zuhur di Masjid Nurul ‘Ilmi mengambil tema “Kurikulum Pendidikan Ramadhan” yang disampaikan oleh Wakil Rektor II Universitas Teuku Umar, Prof Dr Nyak Amir, S.Pd., M.Pd, Selasa (19/3/2024).
Dalam Tausiyahnya, Prof Nyak Amir menyatakan bahwa kurikulum sebagai komponen utama dalam proses pendidikan, sebab kurikulum menjadi acuan dan pedoman dalam pendidikan. Begitu juga dengan kurikulum pendidikan Ramadhan harus memiliki tujuan yang jelas dan terarah.
Bahwa tujuan kurikulum Ramadhan secara jelas tertera dalam firman Allah swt: QS. Al-Baqarah:183 yang menyatakan bahwa agar kalian menjadi manusia yang bertaqwa. Taqwa menjadi tujuan kurikulum Ramadhan. Secara sederhana taqwa didefinisikan dengan ketaatan dan kepatuhan seorang hamba dalam melaksanakan setiap perintah Allah dan menjauhkan semua larangan-Nya.
Salah satu bentuk kurikulum pendidikan Ramadhan adalah dengan melatih diri untuk gemar bersedekah. Karena sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan.
Di bulan Ramadhan, pahala dari setiap amalan baik dilipatgandakan oleh Allah SWT. “Sedekah yang diberikan pada bulan ini akan mendapatkan pahala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sedekah yang diberikan di bulan-bulan lainnya. Ini merupakan kesempatan emas bagi umat Muslim untuk mengumpulkan pahala sebanyak mungkin,” kata Prof Nyak Amir
Sedekah adalah amalan sunah yang biasanya diberikan oleh orang yang mampu kepada orang yang membutuhkan. Allah SWT sangat mencintai orang yang sedekah, dibuktikan dengan banyaknya hadis yang menganjurkan umat muslim untuk bersedekah. Sedekah memiliki keutamaan luar biasa di sisi Allah SWT terlebih jika dilakukan pada bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah memiliki kekuatan untuk menghapus dosa, sebagaimana air memadamkan api. Di bulan Ramadhan, setiap amalan baik yang dilakukan umat Muslim memiliki potensi untuk menghapus dosa-dosa mereka dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Maka sedekah memiliki makna yang luas, makna yang umum, dimana seluruh kebaikan yang kita berikan kepada orang lain itu masuk ke dalam makna sedekah. Sedangkan makna sedekah yang kedua, adalah sedekah dalam makna yang khusus, yaitu memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain, memberikan harta yang kita miliki untuk saudara-saudara kita, maka itu masuk ke dalam makna sedekah yang lebih khusus.
“Melalui sedekah, umat Muslim dapat membantu memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Sedekah tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan harapan, keberanian, dan semangat kepada mereka yang membutuhkannya,” lanjutnya
Diakhir tausiyahnya, Prof Nyak Amir mengajak civitas akademika untuk dapat mengaplikasikan amalan-amalan selama ramadhan dan memperbanyak sedekah dibulan-bulan selain bulan Ramadhan.