MEULABOHUTU | Kontingen Peksimida (Pekan Seni Mahasiswa Daerah) Universitas Teuku Umar (UTU) mengikuti Open Ceremony Peksimida Aceh XVI 2024 di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, di Kota Jantho – Aceh Besar, pada  Senin (24/6/2024). Sebanyak 44 orang mahasiswa UTU turut ambil bagian untuk mengikuti berbagai perlombaan dari lomba yang digelar pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah Aceh kali ini.

Peksimida XVI Aceh 2024 secara resmi dibuka Pj. Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, S.E.,M.Si diwakili Kadisdik Aceh, Martunis, S.T, D.E.A, secara seremonial ditandai dengan penabuhan Rapa’i secara bersama oleh Kadisdik Aceh didampingi jajaran pimpinan dan peserta yang berhadir, yaitu Sekda Aceh Besar, Rektor ISBI Aceh, Ketua BPSMI Aceh, Ketua Panitia Pelaksana, Rektor UTU, Dan Yon 117 Kota Jantho, Pimpinan Perguruan Tinggi, Ketua DWP ISBI Aceh, Forkopimda Aceh dan peserta Peksimida Aceh.

Peksimida Aceh XVI 2024 tahun ini digelar di ISBI Aceh sebagai tuan rumah, dengan mengusung Tema, “Merdeka Berprestasi, Talenta Seni Menginspirasi”. Laporan Ketua Panitia, Dr. Ratri Candrasari, M.Pd, Peksimida diikuti oleh 298 orang peserta yang berasal dari 18 PTN dan PTS se-Aceh. Selain para peserta, turut hadir dan mendampingi peserta Peksimida para Official, Pelatih, dan LO,  secara keseluruhan berjumlah 530 orang hadir di ISBI mengikuti kegiatan ini.

Peksimida tersebut berlangsung selama 4 (empat) hari, dimulai hari Senin, 24/6/2024 dan akan berakhir Kamis, 27/6/2024 di kampus ISBI Aceh. Ada 16 Tangkai Lomba yang dipertandingkan,  yaitu Perlombaan Tari, Menyanyi Dangdut, Komik Strip, Monolog, Fotografi, Baca Puisi, Vokal Grup. Kemudian Penulisan Lakon, Penulisan Cerpen, Menyanyi Seriosa, Lomba Lukis, Desain Media Kampanye Sosial, Menyanyi Keroncong, dan Kriya Cendera Mata.

Jelasnya, Peksimida merupakan salah satu program pengembangan talenta peserta didik jenjang pendidikan tinggi, yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek Dikti melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) diadakan setiap 2 (dua) tahun sekali.

Sesuai ketentuan dari Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional), setiap PTN/PTS peserta terlebih dahulu harus mendaftarkan peserta dan tangkai lomba yang diikuti di web BPTI secara online, dan mengikuti proses seleksi untuk lulus sebagai peserta Peksimida.

“Ada 16 tangkai lomba yang diperlombakan kali ini, 15 tangkai lomba akan dibawa  ke Peksiminas, satu tangkai lomba merupakan tangkai lomba istimewa, persembahan ISBI Aceh yang juga mengundang seluruh peserta dari Aceh, yaitu tangkai Griya Seni.” Sebutnya.

“Dari Peksimida, yang menang nanti akan dibawa ke Peksiminas yang insyaallah akan dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada bulan September 2024.”

Rektor UTU yang diwakili Wakil Rektor III bidang Umum dan Kemahasiswaan, Ibrahim Laweung HS, SKM., MNSc mengatakan diajang Peksimida Aceh XVI UTU menurunkan 15 tangkai dari 16 tangkai yang diperlombakan.

Warek III berharap kegiatan Peksimida dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan berkesenian, baik seni suara, seni musik, tari, sastra dan seni bagi para mahasiswa yang jadi peserta

“Saya berharap agar para mahasiswa dapat mengembangkan kreatifitas sembari meraih prestasi di sini, yang pada gilirannya akan membekali dan memperkaya diri dengan nilai seni dan budaya yang wujudnya sangat majemuk dan beragam.”Ucapnya.

 

Sementara Pj. Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, S.E.,M.Si diwakili Kadisdik Aceh, Martunis, S.T, D.E.A, menyampaikan, Acara ini bukan sekedar pertemuan rutin,melainkan sebuah momentum penting yang mempertemukan para mahasiswa/i berprestasi di bidang seni dari berbagai penjuru Aceh.

Seni dan budaya merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan. Seni dan budaya adalah identitas bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan, seni dan budaya adalah bagian  yang tak terpisahkan dari identitas bangsa ini yang harus dilestarikan.

Seni dan budaya Aceh memiliki keunikan tersendiri, yang dapat menjadi pondasi dalam membangun karakter bangsa yang kreatif, inovatif dan berakhlak mulia. Untuk itu pemerintah Aceh selalu berkomitmen untuk mendukung pengembangan seni dan budaya, antara lain dengan mendorong kualitas pedidikan, seni dan budaya, mendorong terciptanya  iklim yang baik bagi para seniman dan budayawan untuk berkarya dan melaksanakan berbagai program seni dan budaya lainnya.

Secara keseluruhan penyelenggaraan peksimida bukan hanya sebagai ajang  kompetisi seni,  pentas seni, tapi juga wahana pembelajaran, apresiasi dan pendorong pertumbuhan budaya, ekonomi kreatif serta identitas lokal yang kaya dan beragam.

“Untuk itu kami berharap Peksimida  dapat berjalan dengan lancar dan bisa menjadi ajang yang inspiratif bagi peserta untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat mereka di bidang seni. Semoga melalui ini dapat dilahirkan seniman seniman muda yang berbakat dan berprestasi yang nantinya dapat mengharumkan nama Aceh di kancah nasional dan internasional.” pungkasnya.