MEULABOH – UTU | Dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan diharuskan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga lainnya. Tidak hanya dengan lembaga yang berfokus di bidang yang sama, tetapi juga bidang lain.
Universitas Teuku Umar telah menjalin kerjasama aktif dengan berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, salah satunya dengan Universitas Brawijaya Malang. Kerjasama tersebut tentu saja dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lembaga karena melalui kerjasamalah civitas akademika UTU mendapatkan kesempatan untuk berkarya tanpa batas.
Pada Senin-Kamis 23-26 Oktober 2023 tim dosen Universitas Teuku Umar dari Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menyambangi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang (FPIK UB) dalam rangka implementasi butir MoU yang telah disepakati dalam bidang penelitian.
Tim dosen Akuakultur UTU melakukan presentasi hasil riset kolaborasi dengan mitra FPIK UB. Riset pada tahun 2023 melalui pendanaan riset skema Penelitian Kerjasama Dalam Negeri (PKDN) dari Kemendikbudristek dengan judul : Bio Ekologi dan Domestikasi Ikan Cupang Endemik (Betta sp.) dari Perairan Barat Selatan Aceh sebagai Dasar Pengembangan Budidaya Ikan Hias Endemik.
Tim Dosen UTU terdiri dari Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Zulfadhli S.Pi, M.Sc dan Muhammad Arif Nasution. Sementara dari UB terdiri Ahmad Fahrul Syarif, S.Pi, M.Si dan Prof, Dr. Ir. Maftuch, M.Si.
Dekan FPIK UB, Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si dalam paparannya kepada tim akuakultur UTU bahwa sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka, prodi di perguruan tinggi harus bisa melakukan sebuah lompatan yang luar biasa dalam hal kolaborasi riset pengabdian, publikasi, menciptakan program-program magang, praktek kerja, serta pendirian perusahaan rintisan/start-up berbasis AI, yang kemudian akan membantu lulusan memperoleh pengalaman akademik, praktis dan bisnis.
“Ini akan membantu mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja dengan lebih siap dan memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh industri pada saat ini,” jelas Prof. Maftuch
Sementara itu ketua prodi akuakultur UTU, Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si dalam kesempatannya menyampaikan bahwa, alhamdulilah prodi Akuakultur meraih pendanaan riset kolaborasi dari Kemendikburistek, dan hal ini menjadi amunisi kami untuk terus berkolaborasi dalam bidang budidaya perikanan yang berkelanjutan. Kami menggandeng UB, salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Selain kegiatan diatas, kegiatan kedua yang dilakukan adalah pengambilan Serkom (sertifikat kompetensi) keahlian budidaya udang/ikan (skema pakan ikan). Sembilan dosen akuakultur UTU yaitu Yusran Ibrahim, S.Pi., M.Si; Afrizal Hendri, S.Pi., M.Si; Sufal Diansyah, S.Kel., M.Si; Fazril Saputra, S.Kel., M.Si; Khairul Samuki, S.Pi., M.Si; Alfis Syahril, S.Pi., M.Si; M Fizra Hasibuan, S.Si., M.Si.
Serkom ini sangat penting bagi peningkatan nilai IKU Prodi khususnya IKU 4. Tahapan Serkom ini meliputi i) validasi portofolio peserta, ii) wawancara dengan asesor, iii) asesmen kegiatan lapangan/lab, iv) penerbitan sertifikat. Insha Allah, kesembilan dosen prodi Akuakultur yang telah ikut mendapatkan prediket “Kompeten” dari BNSP.
Kegiatan ketiga yaitu komukasi awal tentang studi S3 bagi dosen FPIK UTU ke program studi doktor FPIK UB yang sudah terakreditasi unggul, sehingga memungkinkan pada tahun 2024 dosen FPIK UTU untuk menempuh pendidikan doktoral di kampus ini, baik melalui jalur reguler, by-reseach, RPL (rekognisi pembelajaran lampau).
Pada agenda ini turut dihadiri oleh pimpinan FPIK UB yaitu Dekan Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si, Ketua Program Studi Budidaya Perairan Wahyu Endra Kusuma, S.Pi, MP, D.Sc, Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Dr. Fuad, ST, MT, Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Dr. Ir. Uun Yanuhar, S.Pi, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Kelautan Ade Yamindago, S.Kel, MP, M.Sc, Ph.D.
Pada akhir sesi kegiatan di kampus UB Malang, kedua belah pihak sepakat akan terus mendorong kolaborasi akademik yang berkelanjutan, dan sebagai penutup sesi masing-masing memberikan cinderamata berupa bungong jaro dan buku ajar karya dosen akuakultur UTU. (Humas UTU).